Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah : Perkembangan Arsitektur 1

Dosen : Dewi Astuti, ST, MT.


Toraja

Sulawesi Selatan Bugis

pegunungan 40%

dataran tinggi 20% Bahasa


Geografi
dataran rendah 38% Rumpun bahasa Melayu
rawa dan sungai 2%. Polinesia dari Austronesia

Kondisi tanah :
kemiringan 0% – 8% (datar)
kemiringan 9% – 15% (landai
kemiringan 16% - 25% (agak curam)
kemiringan 26% - 40% (curam)
kemiringan >40% (sangat curam)
Sosial dan budaya suku
TORAJA & BUGIS

KUBURAN
KUBURAN
KUBURAN
POHONGANTUNG
"PASSILLIRAN"
GOA KUBURAN
KUBURANBATU "LIANG"
PATANE
Tradisi Ma'Nene Tradisi Mappalette Bola
Tongkonan = duduk

Tongkonan Batu
tempat bagi anggota keluarga
biasa tinggal

Tongkonan Pekamberan

milik anggota keluarga yang


Menurut cerita rakyat memiliki wewenang tertentu
Toraja, tongkonan pertama dalam adat dan tradisi local
dibangun di surga dengan
empat tiang. Ketika leluhur Tongkonan Layuk
suku Toraja turun ke bumi,
tempat kekuasaan tertinggi
dia meniru rumah tersebut
dan menggelar upacara untuk pusat "pemerintahan"
yang besar.
Tipologi Bangunan
Banua Tipe Tinggi (beberapa lantai)

Banua Tipe Rendah (1 lantai) - Lantai panggung tinggi


- Bagian depan pakai tiang,
- Paling kuno bagian belakang pakai batang
- Atap lurus, menonjol keluar kayu yg ditumpuk
- Konstruksi panggung dengan - Ada perbedaan tinggi ruang
menumpuk kayu bulat. - Tonjolan atap mulai sedikit
melengkung
Tipologi Bangunan

Banua Tipe Kuno dengan Tiang Poligonal

- Tiang-tiang diikat dgn balok horizontal


- Garis atap panjang, lengkungan atap
masih rendah
- Sudah ada tulak somba (tiang untuk
menopang ujung atap)
- Ada 4 ruang (tando, salli, 2 sumbung)

Banua Tipe Menengah dengan Tiang Poligonal

- Lengkungan atap cukup tinggi


- Penutup atap menggunakan bambu
- Pintu masuk ada di utara
- Ada 3 level tinggi lantai
Tipologi Bangunan

Banua Tipe Modern dengan tiang segiempat

- Menggunakan bahan modern (cara tradisional)


- Tujuan bangunan untuk ritual bukan tempat tinggal
- Tidak ada perapian
- Lengkungan atap panjang dan tinggi
- Kolom berbentuk segiempat, berdiri di atas batu yg telah
dibentuk
- Tulak somba berdiri di atas batu yg dibuat runcing
Denah Bangunan

A.Tangdo Tangdo
B. Paluang
tempat ruang tidur keluarga
C.Sali
D. Sambung/sumbu
1. Ariri posi Sali’
2. Kundai tempat untuk berkumpul
3. Tulak somba dengan keluarga
4. Lentong Garopang
5. Eran (tangga)
Sumbu
6. Dapo’ (dapur)
7. Ba’ba sade (pintu khusus tempat barang atau sebagai
mengeluarkan mayat
kamar untuk orang tidur
8. Jenasah disemayamkan (mayat).
9.Tempat tidur
Konstruksi Bangunan

ULU/RATIANG BANUA (KEPALA/ATAP


RUMAH)
Terbuat dari bambu pilihan yang disusun tumpang tindih dengan dikait oleh beberapa
reng bambu dan diikat oleh rotan/tali bambu. Fungsinya untuk mencegah masuknya air
hujan melalui celah- celahnya. Fungsi lain adalah sebagai lubang ventilasi.

KALE BANUA (BADAN RUMAH)

Lantai : terbuat dari bahan papan kayu uru yang disusun di atas pembalokan lantai.
Disusun pada arah memanjang sejajar balok utama.—
Dinding : disusun satu sama lain dengan sambungan pada sisi-sisi papan dengan pengikat
utama yang dinamakan Sambo Rinding. Fungsinya sebagai rangka dinding yang memikul
beban. Pada dinding dalam , tidak terdapat ornamen-ornamen, hanya dibuat pada bagian
luar bangunan.
 
SULUK BANUA (KOLONG
RUMAH)
Pondasi: Di letakkan bebas di bawah tongkonan tanpa pengikat antara tanah dan pondasi itu sendiri. —
Kolom/tiang (a’riri): dari kayu uru, bentuk kolom persegi empat . Digunakan juga kayu nibung agar tikus tidak dapat naik ke atas,
karena serat dari kayu ini sangat keras dan rapat sehingga terlihat licin.
Balok: sebagai pengikat antara kolom-kolom sehingga tidak terjadi pergeseran tiang dengan pondasi. Hubungan balok dengan kolom
disambung dengan pasak yang terbuat dari kayu uru.
Ornamen & detail

Ukiran Dinding
Ornamen Tanduk
SAORAJA = orang bangsawan
- Untuk bangsawan
- Berukuran besar
- Timpak Laja berlapis 3-5
- Kolom tiang banyak dan besar

BOLA = orang biasa

- Untuk orang biasa


- Berukuran kecil/sedang
- Timpak Laja berlapis 0-2
- Kolom tiang tidak terlalu besar
Denah Bangunan

1. Lontang Risaliweng 2. Lontang Ritengngah 3. Lontang Rilaleng

bagian depan untuk bagian tengah sebagai ruang belakang yang


tempat menerima tamu, tempat tidur kepala berfungsi sebagai
tempat bermusyawarah, keluarga bersama istri tempat tidur anak gadis,
dan tempat dan anak-anaknya nenek/kakek, atau
membaringkan mayat sebelum dewasa. kamar anggota keluarga
sebelum dikebumikan. yang membutuhkan
perlindungan khusus,
serta dapur (Jongke).
Konstruksi Bangunan

RAKKEANG
bagian atas rumah yang berada di bawah atap atau langit-langit
(eternit). Bagian ini biasanya digunakan untuk menyimpan hasil
panen dan benda-benda pusaka.

ALE BOLA
badan rumah yang terdiri dari lantai dan dinding, yang terletak
antara lantai dan loteng. Pada bagian ini dibuat sekat-sekat
sehingga terbentuk ruang-ruang khusus seperti ruang tamu,
kamar, dan dapur.

AWA BOLA
bagian kolong rumah yang berada di antara lantai dengan tanah.
Bagian ini biasanya digunakan untuk menyimpan alat-alat mata
pencaharian dan untuk beternak, seperti ayam atau bebek.
Ornamen & Detail

Memiliki hiasan tanduk


kerbau pada bagian atas
Semakin tinggi derajat penghuni rumah, semakin banyak lapisan pada atap.
atapnya. Untuk penguin berstrata bangsawan (Saoraja), minimal
memiliki 3 lapisan Timpak Laja. Sedangkan penghuni berstrata orang
biasa (Bola Ogi) maksimal 2 lapis Timpak Laja, bahkan dianjurkan untuk
tidak memakai lapisan (satu Timpak Laja).

Anda mungkin juga menyukai