Nenek moyang bangsa Batak (Bangso Batak) menyebut Rumah Batak yaitu
“jabu na marampang na marjual”. Ampang dan Jual tempat mengukur padi atau biji bijian seperti beras/kacang dll.
Jadi Ampang dan Jual adalah alat pengukur, makanya Rumah Gorga, Rumah Adat itu ada ukurannya, memiliki hukum,
aturan,kriteria serta batas.
ARSITEKTUR TRADISIONAL BATAK
ATAP
• Atap Rumah Bolon punggung kerbau
• Bentuknya yang melengkung menambah nilai
keaerodinamisannya dalam melawan angin danau yang kencang.
• Terbuat dari ijuk, yaitu bahan yang mudah didapat didaerah
setempat.
• Atap sebagai sesuatu yang suci, sehingga digunakan untuk
menyimpan pusaka mereka.
BADAN RUMAH
• Badan rumah terletak dibagian tengah atau dalam mitologi
batak disebut dunia tengah,
• dunia tengah melambangkan tempat aktivitas manusia
seperti masak, tidur, bersenda gurau.
• Bagian badan rumah dilengkapi hiasan berupa ipon ipon
untuk menolak bala.
BAGIAN – BAGIAN RUMAH ADAT BATAK
PONDASI
• Pondasi rumah batak toba menggunakan jenis pondasi cincin, dimana batu sebagai tumpuan dari kolom kayu yang berdiri diatasnya.
• Tiang-tiang berdiameter 42 - 50 cm, berdiri diatas batu ojahan struktur yang fleksibel, sehingga tahan terhadap gempa
• Tiang yang berjumlah 18 mengandung filosofi kebersamaan dan kekokohan
• Mengapa memakai pondasi umpak?, karena pada waktu tersebut masih banyaknya batu ojahan dan kayu gelonggong dalam jumlah
yang besar. Dan belum ditemukannya alat perekat seperti semen
DINDING
• Dinding pada rumah batak toba miring, agar angin mudah
masuk
• Tali-tali pengikat dinding yang miring disebut tali ret-ret,
terbuat dari ijuk atau rotan.
• Tali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang
mempunyai 2 kepala saling bertolak belakang,
Maksudnya,
cicak dikiaskan sebagai penjaga rumah,
2 kepala saling bertolak belakang melambangkan
semua penghuni rumah mempunyai peranan yang sama
dan saling menghormati.
SISTEM PERANCANGAN BATAK
ORGANISASI RUANG
Bentuk-bentuk ruang ruang dimana posisinya dalam ruang diatur oleh pola grid, hal ini dapat dilihat dari kolom-
kolom yang tersusun secara modular pada denah.
KESEIMBANGAN
Keseimbangan pada rumah batak toba adalah simetris, baik pada denah maupun fasade bangunan, hal ini dapat
dilihat jika kita menarik garis lurus tepat pada as gambar denah dan fasade
SIRKULASI RUANG
Sirkulasi Ruang pada rumah batak toba adalah
tersamar, karena harus melewati jalan lurus
sebelum berbelok ke bangunan utamanya
3. Jenis kayu yang boleh dipakai untuk membangun, hanya boleh dari 3 jenis saja
Terdapat satu persyaratan yaitu untuk membangun rumah adat karo hanya boleh menggunakan 3 jenis kayu yang sudah
ditentukan, itu dikarenakan setiap jenis kayu ini memiliki makna/arti yang berbeda.
Berikut adalah 3 jenis kayu yang digunakan masyarakat karo untuk membangun Rumah Siwaluh jabu:
· Kayu Ndrasi, diyakini menjauhkan keluarga yang tinggal di rumah tersebut tidak mendapatkan sakit
· Kayu Ambartuah, dipakai supaya mereka diberi tuah, ataupun kesejahteraan hidup.
· Kayu Sibernaik, dipakai untuk mendoakan kemudahan rezeki.
NIAS
Para Imigran
mencapai Pulau Nias, di Desa Sifalagö Gomo di
membuat tempat tinggal
tempat baru hulu Sungai Gomo yang
(omo),
mereka, dengan naik disebut Gomo.
perahu (owo),
Jadi, budaya dan arsitektur rumah adat Nias, mula-mula berpangkalan di Gomo dan dari situ
dikembangkan dan tersebar ke seluruh Pulau Nias.
PENGANTAR HISTORIS NIAS
Banyak desa di Nias disebut Lasara Elemen-elemen spesifik dari kapal laut atau
perahu menjadi unsur penting dalam arsitektur
rumah adat di Nias.
ARSITEKTUR TRADISIONAL NIAS
Semua rumah adat di Nias memiliki ruang depan besar, dan ada banyak ukiran
kayu, baik di dalam dan di luar rumah.
FITUR UMUM RUMAH ADAT NIAS
Karena getaran gempa sering terjadi di wilayah ini, masyarakat Nias memiliki cara
yang unik untuk membuat rumah mereka menahan gempa.
Semua rumah adat Nias pakai Ndriwa, yaitu penyokong yang dipasang secara
diagonal di antara tiang-tiang vertikal di bawah rumah. Ndriwa ini penyokong
rumah ke 4 arah.
Tiang-tiang berdiri di atas lempengan batu bukannya dipancangkan ke dalam
tanah. Sehingga sering ditimbang oleh batuan atau pengaturan rumit batang-
batang kayu secara tegak miring di bawah rumah. Ini untuk mempertahankan
rumah dari bergerak selama badai atau gempa bumi.
Kiri: tiang besar dari rumah raja desa Onohondrö (Omo Sebua) di Nias Selatan. Kanan: sistem tiang pendukung rumah gaya utara.
FITUR UMUM RUMAH ADAT NIAS
Sebuah struktur serupa dengan balok vertikal dan diagonal menahan atap.
Biasanya tidak ada plafon bagian dalam dan barang rumah tangga dan peralatan
lainnya sering disimpan di atas, di antara balok atap.
Di atap depan ada pembukaan jendela di bagian atap sebagai ventilasi.
Fitur ini juga unik untuk Nias dan tidak ditemukan di rumah-rumah vernakular lainnya
yang menggunakan atap daun rumbia.
Semua rumah adat di Nias ada atap daun rumbia dan Metode atap jerami digunakan di seluruh Nias
juga ada pembukaan jendela (lawa lawa) di atap.
HUBUNGAN ARSITEKTUR dengan BUDAYA PERANG NIAS
Muka rumah adat dari desa Hilimaetaniha dan Hilimondregeraya, di Nias Selatan
RUMAH ADAT NIAS SELATAN NIAS
Muka bangunan miring ke arah luar dan memiliki bukaan berjerajak yang memungkinkan warga untuk melihat ke jalan di bawah.
Jumlah tiang dalam deret depan rumah ini selalu genap, entah 4 atau 6 tiang.
Balok panjang melintang di atas tiang-tiang, di deret kiri dan kanan rumah.
Di bagian depan ujungnya melengkung ke atas, disebut Ewe, dan dihias dengan ukiran-ukiran seperti ayam jantan, biawak, ukiran
hiasan emas, matahari dlsb.
Bentuk Ewe ini sering menyerupai depan sebuah perahu.
Dinding rumah biasanya polos, hanya di rumah bangsawan terdapat panel dinding yang diukir dengan sangat teliti.
Omo Sebua di desa Hilimondregeraya, tidak jauh dari Telukdalam di Nias Selatan.
RUMAH di WILAYAH LAHUSA dan GOMO NIAS
Rumah Adat di wilayah Gomo (Nias tengah) sering dihiasi dengan banyak ukiran kayu yang rumit.
RUMAH ADAT NIAS UTARA NIAS
Rumah Adat gaya Nias Utara yang berdiri bebas dan selalu berbentuk lonjong.
Rumah Adat Batak maupun Rumah Adat Nias
memiliki dasar filosofi yang mendalam yang mendukung
fungsi dan struktur bangunan dan sesuai dengan alam dan
lingkungan di tanah Sumatra Utara.
DAFTAR PUSTAKA