Atap
Ide utama dibalik bentuk atap Rumah
Gorga Simataniari pada atap.
Adat Batak Toba ini berasal dari
Teknik ragam hias terdiri dari dua cara,
punggung kerbau, dan bagian atasnya
yaitu dengan teknik ukir dan teknik
yang melengkung menambah nilai
lukis. Untuk mengukir digunakan pisau
aerodinamisnya melawan angin danau
tajam dengan alat pemukulnya
yang kencang.
(pasak-pasak) dari kayu. Sedangkan
teknik lukis bahannya diolah sendiri dari
Komponen strukturnya disatukan
batu-batuan atau pun tanaga yang keras
membentuk atap pelana dengan
dan arang.
bubungan melengkung, dengan
potongan atap berbentuk segitiga
bertumpu pada rangka gantung yang
condong ke arah kemiringan atap.
Di Huta Siallagan dan Lumban Sigiro Cara pembuatan atap Rumah Adat Batak
menggunakan bahan kayu tatahan dan Toba menggunakan pasak melalui
jerami sebagai bahan atap (tarup) pada sambungan antar kayu atau diikat
Rumah Adat Batak Toba, sedangkan di menjadi satu untuk menyambung elemen
Lumban Parmonangan dan Sosor Batu bangunan. Peralatan yang digunakan
menggunakan seng sebagai bahan untuk membangun rumah antara lain
penutup atap. beliung untuk meratakan dan membelah
kayu, kapak untuk menebang dan
Kayu mendominasi material struktur membelah kayu, pulpen dan pahat ukir,
atap Rumah Adat Batak Toba, serta parang untuk memotong ijuk atau
sedangkan pada beberapa rumah bambu.
biasanya menggunakan kombinasi kayu
dan bambu sebagai penyangga atapnya.
Kolom
Berdasarkan diambil dari jurnal
(Johannes Tarigan,dkk, 2020) yang
meneliti tentang rumah adat Toba yang
berada di Siallagan dan Silalahi yang
dimana jarak antar kolom berbeda-beda,
seperti di depan (atas) dan di belakang Sambungan antara balok (Rassang) dan
(bawah) jarak kolom 60 cm, sedangkan kolom (tiang Sopo) pada konstruksi
di bagian depan (atas) dan di belakang Rumah Bolon menggunakan sambungan
(bawah) jarak kolom 60 cm, luas pintu pin, dimana kolom berlubang dan balok
140 cm. Pada sisi kiri dan kanan jarak masuk mengebor kolom. Seluruh berkas
kolom 70 cm dan jarak kolom luar 77 tampak bertumpuk terus-menerus tanpa
cm. Jumlah kolomnya adalah 38. sambungan. Di antara balok rassang dan
kolom disisipkan pasak kayu
Terdapat 8 kolom sepanjang panjangnya
yang menopang rangka konstruksi yang Pondasi
terletak di tengah. Sedangkan yang Ada pemahaman bahwa tanpa letak
lainnya (30 kolom) hanya sampai ke pondasi yang kuat maka rumah tidak
lantai. Jenis kayu yang digunakan untuk bakalan kokoh berdiri. Pengertian ini
kolom adalah kayu Sibagure, sejenis terangkum dalam falsafah yang
kayu besi mengatakan “hot diojahanna” dan hal ini
berhubungan dengan pengertian Batak
Bentuk kolomnya bulat. Tinggi kolom yang berprinsip bahwa di mana tanah di
1,75 m dengan diameter kolom 40 cm pijak disitu langit jungjung.
selalu ditopang dan dibantu oleh
sitindangi dan sijongjongi
Ornamental