Toraja adalah nama salah satu suku dari masyarakat di Sulawesi Selatan. Mereka menetap di pegunungan
bagian utara. Diantara populasinya masih tinggal Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan
Kabupaten Mamasa.
Kata Toraja berasal dari Bahasa Bugis, to riaja, yang berarti “orang yang berdiam di negeri atas”.
Menurut legenda, nenek moyang masyarakat Toraja berasal dari Hindia Belakang. Mereka berimigrasi
menggunakan kapal yang menyerupai rumah adat orang Toraja, yaitu Tongkonan.
SISTEM KEGAMAAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TORAJA
Mayoritas Suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animism
yang dikenal sebagai Aluk to Dolo.
Menurut Adat Toraja yang paling penting adalah upacara Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman.
SISTEM KOSMOLOGI MASYARAKAT TORAJA
Sistem Kosmologi masyarakat Toraja bersumber dari ajaran para leluhurnya berisi tentang inti hidup dan
kehidupan yang disebut I La Galigo → cara hidup (way of life), filosofi yang mendasari, nilai-nilai hidup.
Padang/Lino
Permukaan Bumi
Dunia
Tengah
Kumpulan beberapa Saroan disebut Lembang (desa adat). Saroan merupakan perwakilan dari persatuan antara
pemimpin warga Tana Toraja wilayah utara dengan warganya. Saroan lahir dari Tongkonan (rumah adat
keluarga).
Pada tahun 1979-1998, nama lembang diganti menjadi desa, sedangkan nama Saroan diganti menjadi Rukun
Keluarga (RK) dan Rukun Tetangga (RT).
TINJAUAN ARSITEKTUR RUMAH
Nuryanto. (2019). Buku Arsitektur Nusantara Pengantar Pemahaman Arsitektur Tradisional Indonesia.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.