Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH ARSITEKTUR TORAJA

TONGKONAN

Nama : Rein Vikaris P.


NIM : 1754050010
SEJARAH SUKU TORAJA

Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis menamakan


penduduk daerah ini To Riaja yang mengandung arti “Orang
yang berdiam di negeri atas atau pegunungan”.
Lama-kelamaan penyebutannya menjadi Toraja, dan kata
Tana berarti negeri, sehingga tempat pemukiman suku
Toraja dikenal kemudian dengan Tana Toraja.
ASAL MULA KONSEP RUMAH TONGKONAN
Suku Toraja mempunyai agama lokal yang dinamakan Aluk Todolo.
 Aluk = aturan
 Todolo = nenek moyang

Kepercayaan alam semesta atau makrokosmos


terdiri dari 3 unsur yaitu :
- Langi' (dunia atas/ surga)
- Lino atau Padang (dunia tengah/ bumi)
- Puang to Kebali’bi (dunia bawah)

Pandangan kosmologi masyarakat Toraja.


j) langi’
e) padang
h) puang to Kebali’bi
Berdasarkan fungsinya terdapat 2 jenis bangunan adat :

TONGKONAN ALANG

TANAH LAPANG
TONGKONAN
‘’Tongkon’’ = Duduk
 -an  Tongkonan = Tempat duduk
Maksud : duduk bermusyawarah, mendengarkan perintah, atau
menyelesaikan masalah adat yang terjadi di masyarakat.

Tongkonan selalu menghadap Tidak dapat dibangun secara


UTARA, sebagai penghormatan sembarang serta mempunyai peranan
dan pemuliaan kepada Puang penting karena berhubungan langsung
Matua, sang pencipta. dengan kepercayaan Aluk Todolo.
CIRI & KARAKTER

• Berupa rumah panggung


• Denah berbentuk persegi panjang.
• Atapnya dibuat melengkung
menyerupai perahu. Bentuk atap yang melengkung

• Terdapat jendela kecil di sisi timur


dan barat sebagai tempat
masuknya sinar matahari dan
aliran angin.

Jendela kecil pada dinding rumah


BAGIAN-BAGIAN TONGKONAN

Pembagian alam raya


berdasarkan kepercayaan
orang Toraja menjadi
konsep dasar terwujudnya
bentukan dan bagian-
bagian rumah tongkonan.
Bagian kaki tongkonan (Sulluk Banua).
 Simbolisasi dunia bawah yang
dipercaya orang Toraja diisi oleh roh-
roh.
 Berupa kolong rumah yang terdiri
dari pondasi, kolom, balok, dan
tangga.
 Fungsi : kandang hewan ternak,
seperti kerbau dan babi.

• Konstruksi tongkonan memakai sistem


sambungan tanpa paku dan alat
penyambung selain kayu.
Bagian badan Tongkonan (Kalle Banua).
 Simbolisasi dari dunia tengah,
tempat dimana para manusia hidup.
 Terdiri dari ruang-ruang yang
berjejer dari utara ke selatan
membentuk denah persegi panjang.

• Lantai rumah terbuat dari kayu uru.


Sedangkan lantai rumah alang terbuat
dari kayu palem.
• Dinding bagian luar pada tongkonan
dipenuhi ukiran dengan berbagai motif,
sementara dinding bagian dalam tidak
ada ukiran.
DENAH
1. Tangdo, terletak di bagian depan
rumah. Berfungsi sebagai ruang tidur DEPAN
keluarga.
2. Sali, terletak di bagian tengah rumah.
Berfungsi sebagai tempat berkumpul
TENGAH
dan juga dapur.
3. Sumbung, terletak di bagian belakang
rumah. Berfungsi sebagai gudang atau
kamar mayat yang akan diupacarakan. BELAKANG
Bagian atap Tongkonan (Rattiang Banua).
 Simbolisasi dari dunia atas, tempat
Puang Matua (Tuhan) dan para leluhur
berada menurut kepercayaan orang
Toraja.

• Atap terbuat dari bambu yang disusun


tumpang tindih, dilapisi ijuk hitam, dan
diikat dengan rotan.
• Ujung atap yang menjorok disebut longa.
Longa disangga oleh tiang tinggi yang
disebut tulak somba. Pada tulak somba
biasanya dipasang tanduk kerbau yg
dikorbankan saat upacara kematian.
ALANG (LUMBUNG PADI)
Berbentuk mirip tongkonan tetapi lebih kecil
dan hanya terdiri dari satu ruang di atas untuk
menyimpan padi.
Pada dinding bagian depan diberi pintu
yang berfungsi untuk memasukkan dan
mengeluarkan padi.
Terdapat tiang-tiang bundar yang jumlahnya
ditentukan berdasarkan golongan .
 gol. atas : 6 buah
 gol. bawah : 4 buah
MOTIF KHAS

MACAM BENTUK :
- KEPALA KERBAU
4 WARNA MOTIF : Makna: kesejahteraan & kemakmuran
- HITAM - SIMPUL TUTUP BAKUL
Makna: hidup rukun & damai sejahtera
- PUTIH - PUCUK DAUN KANGKUNG
- MERAH Makna: sehat dan murah rejeki

- KUNING - SERANGGA AIR


Makna: cepat, tepat waktu, disiplin
- SULAMAN PUNDI TEMPAT SIRIH
Makna: semangat persatuan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai