Anda di halaman 1dari 25

THE GREAT ARCHITECTURE

OF BATAK TOBA
Present By Group 5 :
M NURUL IMAM (052 0015 00062)
M HUDALIL MUSTAQIM (052 0015 00067)
NABILA AMALINA (052 0015 00076)
NADHIRA AURELIA (052 0015 00077)
NADYA CARMELIANDA (052 0015 00078)
01
KNOW
ETHNIC
Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku
bangsa Batak yang wilayahnya meliputi Balige,
Porsea, Parsoburan, Laguboti, Ajibata, Uluan,
Borbor, Lumban Julu, dan sekitarnya (Sumatera
Utara). Silindung, Samosir, dan Humbang
bukanlah Toba. Karena 4 (empat) sub atau
bagian suku bangsa Batak memiliki wilayah
dan contoh marga yang berbeda.
PETA PENYEBARAN ETNIS SUMUT

Lorum Ipsum Dolor


Site Amet
02
SEJARAH

01 Tahun 1200 (awal 02 Tahun 1275 03 Tahun 1.400


abad ke-13)
pada tahun 1024 kerajaan COLA Kerajaan Majapahit menyerang Sekitar rahun 1.400 kerajaan
dari India menyerang SRIWIJAYA. Sriwijaya, hingga menguasai NAKUR berkuasa di sebelah timur
leluhur si Raja Batak dan daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Danau Toba, Tanah Karo dan
rombonganya terdesak hingga ke Serangan dari kerajaan Majapahit sebagian Aceh.
daerah Portibi sebelah selatan inilah diperkirakan yg
Danau Toba. dari sinilah si Raja mengakibatkan si Raja Batak dan
Batak mulai memegang tampuk rombonganya terdesak hingga
pemimpin perang atau boleh jadi si masuk kepedalaman disebelah
Raja Batak memperluas daerah barat Pangururan ditepian Danau
kekuasaan dan memindahkan pusat Toba.
kekuasaannya ke daerah Portibi
disebelah selatan Danau Toba.
03
TEORI ASAL MULA ETNIS BATAK
Teori 1 Teori 2
Raja Batak dan Raja Batak dan
rombongannya rombongannya

Thailand India

Alas Gayo berkelana ke


Semenanjung Malaysia
Selatan hingga
bermukim di pinggir
Danau Toba

Sumatera (Sianjur Mula


Mula)
05
DALIHAN NATOLU
Dalihan Natolu merupakan prinsip hidup bagi
masyarakat Batak Toba yang masih dipegang
teguh sampai sekarang. Sekalipun telah
hidup dizaman yang telah maju dan
berkembang, serta sudah mulai dipengaruhi
oleh kebudayaan yang berasal dari luar suku,
dimana masyarakatnya juga sudah mulai
mempunyai pemikiran yang berbeda dari
para pendahulunya, Dalihan Natolu tetaplah
mejadi paham yang dipakai oleh masyarakat
sebagai pemersatu dan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat.
DALIHAN NATOLU

Prinsip-prinsip Dalihan Natolu


Hula-hula yaitu keluarga dari pihak istri.
Dongan sabutuha yang secara literal berarti teman satu rahim, berarti anggota
keluarga dari garis keturunan laki-laki atau ayah, dengan demikian semua pria
memiliki marga yang sama.
Boru yang berarti anak perempuan, juga berarti keluarga dari pihak ibu.
Perbedaan bentuk perlakuan pada Dalihan Natolu dapat dilihat berdasarkan
arah perlakuan kesalah satu posisi
Kepada hula hula = Somba Marhula-hula = Sikap Hormat
Kepada dongan sabutuha = Manat Mardongan Tubu = Sikap tegas
Kepada Boru = Elek marboru = Sikap Lembut
04
CONCEPT
RUMAH ADAT BATAK TOBA
Selama suku Batak tinggal di pesisir danau toba, mereka membentuk suatu
daerah perkampungan yang cukup unik, dimana mereka memiliki 2 rumah, yaitu
rumah jantan dan rumah betina. Rumah jantan terletak disebelah selatan, fungsinya
sebagai rumah tinggal, sedangkan rumah betina terletak di sebelah utara, fungsinya
sebagai tempat menyimpan padi. Disebut Rumah Bolon karena suku batak toba
sangat percaya akan Tuhan mereka yaitu MULA JADI NA BOLON, jadi rumah bolon
berarti rumah Tuhan.
Rumah adat batak
merupakan mikro
kosmos perlambang
makro kosmos yang
terbagi alas 3 bagian
atau tritunggal
banua, yakni banua
tongga (bawah
bumi) untuk kaki
rumah, banua tonga
(dunia) untuk badan
rumah, banua
ginjang (singa
dilangit) untuk atap
rumah
MAKNA KOSMOLOGI TERHADAP KARAKTERISTIK BATAK TOBA
06
Secara kosmologi, suku Batak Toba membagi
dunia menjadi 3 layer :

Dunia atas merupakan tempat bertahtanya


Mula jadi Nabolon, dewa tertinggi.

Dunia tengah menjadi tempat hidup


manusia sedangkan.

Dunia bawah menjadi tempat hidup bagi


orang yang sudah mati, hantu dan roh-roh
jahat.

Konsep kosmologi yang membagi dunia


menjadi 3 lapis dianggap berpengaruh pada
pembagian tingkatan dalam rumah
tradisional
POLA PEMUKIMAN BATAK TOBA

Desa suku Batak Toba disebut juga sebagai Huta.


07
Terdiri dari rumah dan sopo (lumbung)
Dikelilingi tembok semacam
benteng setinggi 2 meter
yang terbuat dari tanah.

Desa memiliki dua pintu masuk


(harbangan) dan menara
pengawas (hubu-hubu) di pojok
benteng.

Ruang terbuka di desa atau


halaman berorientasi timur-barat,
rumah dan sopo berdiri saling
berhadapan.

Ujung atap rumah menghadap selatan


(lumban) sedangkan ujung atap sopo
menghadap utara (huta), kedua ujung atap
melindungi halaman dari sinar matahari
KARAKTERISTIK DAN HIRARKI BATAK TOBA
Rumah Tradisional Batak Toba sering disebut juga sebagai ruma atau Jabu
08
SOPO TERDIRI DARI 3 LANTAI (LEVEL)

 Lantai tanah di kolong rumah digunakan untuk


kandang ternak.
 Lantai kedua berjarak ±1.60 m di atas tanah,
merupakan lantai untuk aktivitas sehari-hari
atau tempat para pemuda tidur di malam hari.
 Lantai ketiga merupakan loteng di bawah atap
yang ditopang tiang kokoh yang berjumlah
biasanya 6 buah, digunakan untuk menyimpan
beras.

RUMA
Sedangkan ruma dikenali dengan adanya tangga dan pintu
tingkap di lantai, meskipun ada beberapa rumah yang
memiliki tangga dan pintu masuk di depan; serta dinding
yang melingkupi ruang dalam. Tinggi lantai dari atas tanah
±1.60 m dan kolong juga digunakan untuk kandang hewan
ternak.
MEMILIH KUALITAS KAYU MELALUI UJI SUARA BATANG KAYU.
Batang kayu yang bersuara paling jernih ketika dipukul akan diletakkan pada pojok
kanan rumah, atau posisi A. Terbaik kedua akan diletakkan pada posisi O, kemudian
posisi G dan Yang paling jelek diletakkan pada posisi H. Peletakan kolom ini selaras
dengan pembagian ruang dimana pemilik rumah akan tidur di pojok kanan rumah (Jabu
bona) dekat perapian, sisi terpenting dari rumah ada di sebelah kanan.
KARAKTERISTIK DAN HIRARKI BATAK TOBA
09
SOPO TERDIRI DARI 3 LANTAI (LEVEL)
Rumah Batak Toba berbentuk persegi panjang
dengan panjang 2 kali lebarnya. Tingginya dari
pondasi ke puncak atap (ulu paung) sekitar 13 m.
TIANG

 Tiang-tiang rumah terduri atas


Tiang panjang = Basiha Real
Tiang pendek = Basi Pandak Dengan diameter 50-70
cm
 Tiang –tiang muka dan belakang di hubungkan oleh 4
baris papan tebal yang disebut tustus parbarat /
pangaruhut ni banua (pengikat benua)
 Tiang-tiang kanan dan kiri diikat oleh 4 baris papan
tebal yang disebut tustus ganjang / pangruhut ni portibi
(pengikat dunia tengah)
SYMBOL & COLOR
warna dasar yang ada pada ornamen arsitektur tradisional
batak toba, yang terdiri atas 3

 Putih sebagai perlambang kesucian, kebenaran,


kejujuran dan ketulusan (sohaliapan, sohapurpuran),
juga simbol kosmologi Banua Ginjang (dunia atas)
 Merah sebagai perlambang kekuatan (hagogoon) dan
keberanian, simbol Banua Tonga (dunia tengah).
 Hitam sebagai perlambang kerahasiaan (hahomion),
kewibawaan dan kepemimpinan, simbol Banua Toru
(dunia bawah ) Hubungan antara warna dasar untuk
setiap pembagian zonasi.
Di sebelah kiri dan kanan tiang rumah ada ukiran yang
menggambarkan payudara sebagai lambang
kesuburan (odap-odap). Ada juga ukiran cicak sebagai
lambang penjaga dan pelindung rumah (boraspati).

10
kusen pintu masuknya berupa ukiran telur dan panah.
Tali-tali pengikat dinding miring (tali ret-ret) terbuat
dari ijuk atau rotan yang membentuk pola seperti cicak
berkepala 2 saling bertolak belakang.
WARNA UKIRAN
11
 warna dasar yang ada pada ornamen arsitektur
tradisional batak toba, yang terdiri atas 3
 Putih sebagai perlambang kesucian, kebenaran,
kejujuran dan ketulusan (sohaliapan,
sohapurpuran), juga simbol kosmologi Banua
Ginjang (dunia atas).
 Merah sebagai perlambang kekuatan (hagogoon)
dan keberanian, simbol Banua Tonga (dunia
tengah).
 Hitam sebagai perlambang kerahasiaan
(hahomion), kewibawaan dan kepemimpinan,
simbol Banua Toru (dunia bawah ) Hubungan
antara warna dasar untuk setiap pembagian
zonasi
 Pada dinding terdapat ukiran dengan warna dasar
tersebut, ukiran tersebut memiliki banyak makna. Di
sebelah kiri dan kanan tiang rumah ada ukiran yang
menggambarkan payudara sebagai lambang
kesuburan (odap-odap). Ada juga ukiran cicak sebagai
lambang penjaga dan pelindung rumah (boraspati).
MAKNA ORNAMEN RUMAH

12
• Sebutan untuk rumah Batak disesuaikan dengan hiasannya.
Rumah adat dengan beragam hiasan yang indah yang rumit
dinamakan disebut ruma gorgasarimunggu atau jabu.
Sementara rumah adat yang tidak memiliki ukiran dinamakan
jabu ereng atau jabu batara siang.
• Untuk ruma gorga yang berukuran besar dinamakan ruma
bolon. Selain sebagai tempat tinggal dahulu ruma bolon juga
berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat
religius. Sementara itu, ruma gorga yang berukuran kecil
disebut jabu parbale-balean. Selain keduanya ada juga ruma
parsantian, yaitu rumah adat yang menjadi hak seorang anak
bungsu.
LAY OUT RUMAH 13
• Dalam bangunan arsitektur tradisional
masyarakat batak toba sendiri, sudah ada
pengaturan ruang-ruang / layout dalam
rumah tinggal berdasarkan prinsip Dalihan
Natolu dalam keluarga. Walaupun tidak
memiliki pembatas ruang/sekat namun
rumah tradisional batak toba telah diatur
berdasarkan layout-layout dan kemudian
diberikan nama per-ruang berdasarkan orang
yang menempati ruang tersebut. Pembagian
ruang tersebut yaitu
• 1. Jabu Bona : pemilik rumah dan
tempat menerima upacara adat
• 2. Jabu Soding : anak perempuan dan
acara adat
• 3. Jabu Tampar Pring : saudara istri dan
semarga yang bungsu
• 4. Jabu Suhat : anak laki-laki dan tempat
para boru
• 5. Jabu Tonga / Tonga ni Jabu : tempat
berkumpul seluruh keluarga
• Layout tersebut berlaku dalam kehidupan sehari-hari dan belum jelas terlihat
penataannya berdasarkan 3 posisi Dalihan Natolu. Posisi tersebut kemudian
akan terlihat saat ada acara yaitu pesta pernikahan dan upacara kematian.
4 JENIS ARSITEKTUR
BATAK TOBA 14
• ‘’Open’’ sopo, merupakan bangunan serbaguna
dengan loteng tertutup dan tanpa dinding. Dapat
difungsikan sebagai tempat berkumpul warga,
tempat tidur tamu laki-laki atau pemuda yang
belum menikah, dan lumbung padi.

• Jabu sopo, merupakan tempat tinggal


permanen untuk keluarga. Secara struktur
merupakan sopo yang sudah dilengkapi
dinding. Tangga berada di luar dan pintu di
dinding depan. Bentuk rumah ini disebut
Dinding segitiga yang diberi ornamen awalnya
merupakan dinding gevel sopo, sementara
dinding yang tidak diberi ornamen
merupakan dinding yang ditambahkan ketika
sopo dirubah menjadi ruma.
4 JENIS ARSITEKTUR
BATAK TOBA
• Ruma sisampuran, merupakan tempat tinggal
permanen, pintu berada di dinding depan.
Biasanya terdapat loteng dan balkon di bawah
atap

• Ruma Sitolumbea, merupakan tempat tinggal


permanen. Tangga berada di bawah kolong dan
pintu masuk berupa tingkap lantai. Terdapat
loteng dan balkon di bawah atap.
15


FIOSOFI
Rumah Adat Bolon, gaya panggung sengaja dibuat untuk menghindari serangan binatang
buas, rumah adat bolon justru sengaja dibuat panggung agar memiliki kolong rumah.
Kolong rumah digunakan sebagai kandang bagi hewan peliharaan mereka seperti babi,
ayam, atau kambing. Bila hendak masuk ke dalam rumah bolon, kita harus melalui
sebuah tangga yang berada di bagian depan rumah.

- Barack Obama

FIOSOFI
Ruma sisampuran, merupakan tempat tinggal permanen, pintu berada di dinding
depan. Biasanya terdapat loteng dan balkon di bawah atap.
Ruma Sitolumbea, merupakan tempat tinggal permanen. Tangga berada di
bawah kolong dan pintu masuk berupa tingkap lantai. Terdapat loteng dan
balkon di bawah atap.

- Barack Obama
Nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai
bentuk cagar budaya, yang diharapkan dapat menjadi
sarana pelestarian budaya :
Rumah adat bagi orang batak didirikan
Sebagai pedoman hidup.

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan


dikandung dalam rumah adat tradisionil dimaknai dan
dipegang sebagai pandangan hidup tatanan kehidupan
sehari-hari, dalam rangka pergaulan antar individu.

Bentuk pintu rumah yang rendah bermaksud agar jika kita


memasuki rumah sebaiknya menunduk untuk
menghormati tuan rumah.
THANKS
FOR ATTENTION
“Arsitektur batak toba merupakan pencerminan dari
konsep tatanan hidup, atau pedoman dalam
bermasyarakat serta hubungan antara dewa
(tuhan), manusia, denagan lingkungan”

Anda mungkin juga menyukai