TORAJA
dimana TORAJA ?
Bentuk dasar Arsitektur
.
Tatanan permukiman adat suku Toraja
Rumah Tinggal (Tongkonan) dan Lumbung saling berhadapan
mengelilingi halaman bersama.
Fungsi halaman bersama : ruang sirkulasi, bermain, upacara
adat.
Sistem kekeluargaannya : bilateral, yaitu cara menghitung
keluarga dari pihak ibu maupun ayah. Sehingga tongkonan
merupakan milik bersama keturunan langsung anak laki-laki
atau perempuan
Tongkonan bukan clan house (Rumah tinggal yang dihuni
bersama banyak keluarga seperti di Batak dan Minang).
Tongkonan adalah Kindred House (1 rumah dihuni oleh 1
keluarga keturunan langsung saja).
Tongkonan selalu dibangun pada sisi selatan menghadap ke
arah utara. Tongkonan dibangun berpasangan dengan
lumbung (Alang). Hal ini melambangkan kehidupan yang
berpasangan dan melambangkan kemakmuran /
kesejahteraan.
4 Tahap Perkembangan Tongkonan
Tahap 1 : Banua Pandoko Dena’. Merupakan rumah tahap pertama
dengan bentuk agak membundar
Tahap 2 : Banua Lentong Apa’. Pada tahap ini bangunan sudah
mempunyai 4 tiang di sudut-sudutnya, walau belum begitu besar.
Tahap 3 : Banua Tamben. Mulai menyusun kayu-kayu secara berseling
pada sisi-sisinya.
Tahap 4 : Banua Tolo’ atau Sanda Ariri’
Jenis Tongkonan
Tongkonan milik orang banyak dan bukan pewaris sesuatu
fungsi adat, disebut Tongkonan Ma’dandan.
Tongkonan pemegang sesuatu fungsi adat, terdiri atas :
Muatan :
Gambar bangunan/rumah/permukiman
Gambar struktur konstruksi
Penjelasan singkat berupa makna atau simbolis yang
terkandung dalam arsitektur tersebut
Kertas Ukuran A3
Print warna
Kumpulkan pada saat UAS