Anda di halaman 1dari 3

1.

Bagian dan fungsi tongkonan


▪ LONGA adalah bagian atap yang bentuknya melengkung membentuk huruf U oval. Maknanya
adalah sebagai lambang asal usul leluhur orang Toraja, yaitu To Mellao Langi’. Sederhananya
bahwa manusia berasal dari langit dimana Deata atau Sang Khalik bertahkta dan akan kembali
ke asalnya ketika sudah tiba waktunya. Ludiomai Puang Matua annala Membali Puang.
▪ KALE BANUA adalah bagian badan rumah yang memiliki ruangan untuk tinggal dan dibagi
menjadi tiga ruang tempat, yakni Ruang Depan, Ruang Tengah, dan Ruang Belakang
(sumbung). Makna sederhana dari Kale Banua ini adalah bahwa kehidupan manusia dalam
dunia ini hanyalah sementara dan diberikan tugas serta tanggung jawab masing-masing untuk
dilaksanakan. Dan setelah tugas itu selesai maka akan diteruskan kepada keturunannya.
Pa’bongianri te lino inan pa’gussi gussianri, Puyari pa’tondokan marendeng.
▪ TULAK SOMBA’ adalah adalah tiang kayu yang dipasang di kedua sisi muka dan belakang
Tongkonan. Mengandung makna sebagai pengingat bagi manusia bahwa sebagai ciptaan
maka manusia selayaknya melakukan penyembahan atau pemujaan kepada Sang Khalik
darimana dia Berasal. Tandana mangbana atau penyembahan.
▪ KABONGNGO’ adalah ornamen yang terbuat dari kayu dan dipasangi tanduk kerbau dan
dipasang di depan Tongkonan di belakang Tulak Somba’. Kabongngo’ ini sendiri bermakna
sebagai simbol penebusan. Umpotanda pemala’ pengkalossoran ussurui’ kale.
▪ KATIK adalah ornamen yang dipasang di atas Kabongngo’. Bentuknya seperti ular berkepala
ayam jago atau biasa disebut Ula’ Rae. Ula’ Rae merupakan hewan mitologi purba dalam
keyakinan Aluk Todolo. Katik melambangkan sebuah kepemimpinan, baik dalam lingkup
rumpun Tongkonan tersebut maupun dalam lingkup masyarakat yang Lebih Luas. Tang balle
ma’ulelean ungkorok Londong Tau Kamban.
▪ PARANDANGAN adalah adalag dasar atau pondasi dari sebuah Tongkonan. Bermakna bahwa
segala sesuatu dalam kehidupan manusia harus didasari oleh sebuah pondasi yang kuat. Anna
matoto’ bendan paloloan kedenni angin mangiri’ bara’ tipaturan turan. Unnonganni tallang
kamban urrerung bulo mapapa’.
▪ A’RIRI (Lentong) adalah penyanggah badan Tongkonan yang berdiri kokoh diatas
Parandangan. Bermakna bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang akan kuat bertahan
jika tidak ditopang oleh banyak hal. Tallang kambanpi untulak kayunna lamba’ anna manda’
unnisungi dai dai.
▪ LELEN (Petolo’) adalah bilahan yang digunakan sebagai pengait atau pengikat antara tiang
dengan tiang yang lainnya. Melambangkan sebuah benang penghubung dan pengikat supaya
tiang jauh lebih kuat dan kokoh. Umpori pa’inaan melo ilan kamisaran. Misa’ Kada Dipotuo
Pantan Kada Dipomate.
▪ PASSURA’ (Ukiran) adalah goresan-goresan pisau para Pande Sura’ atau Juru Ukir yang setiap
goresannya mengandung makna dan filosofi luhur orang Toraja. Sehingga kerap juga disebut
sebagai Kitap Hidup orang Toraja.

2. Bagian dan fungsi lumbung:


▪ Longa: bagian atap yang bentuknya melengkung membentuk huruf U oval
▪ Lanta: ruangan
▪ Tulak: penyanggah lumbung
▪ Kale: tempat menerima tamu dan tempat untuk menyimpan padi
▪ Passura’: merupakan ukiran yang berfungsi untuk memperindah lumbung
1. Syarat didirikannya tongkonan:
2. 5 nama ukiran yang terdapat pada tongkonan:
- Pa’Tedong: bermakna sebagai lambing kesejahteraan dan kekayaan bagi masyarakat Toraja
- Pa’barre allo: bermakna bahwa sumber kehidupan dan segala sesuatu berasal dari Puang
Matua
- Pa’ manuk Londong: symbol waktu, patriotisme dan pengorbanan
- Pa’ Sussuk: melambangkan tongkonan tersebut sangat berperan dalam wilayah adatnya dan
juga merupakan lambing kesatuan
- Pa’ Kapu’ Baka: Ukiran ini melambangkan kekayaan dan kebangsawanan, sedangkan simpul
rahasia pada ukiran melambangkan kepemimpinan pemilik rumah yang sukar ditiru orang lain
dan pandai memelihara rahasia keluarga
3. Fungsi tongkonan: sebagai tempat pertemuan antar keluarga untuk membicarakan hal-hal yang
penting.

Anda mungkin juga menyukai