Anda di halaman 1dari 11

TONGKONA

N
APA ITU TONGKONAN??
Tongkonan adalah rumah adat orang
Toraja, yang merupakan tempat tinggal,
kekuasaan adat, dan perkembangan
kehidupan sosial budaya orang Toraja.
Arsitektur tongkonan dikenal dengan
bentuknya yang khas melalui struktur
bawah, tengah dan atas yang memiliki
keindahan estetika struktur dan
konstruksinya.
Ada tiga jenis rumah Tongkonan antara lain
Tongkonan Layuk, Tongkonan Pekaindoran, dan
Tongkonan Batu A’riri. Ketiga rumah ini memiliki
perbedaan pada tiang dan hiasan.
TONGKONAN LAYUK ATAU PESIO ALUK

Tongkonan Layuk dipakai sebagai pusat pemerintahan dan


kekuasaan suku Toraja dahulu. Tempat ini dipakai untuk
` dan keagamaan.Tongkonan
menyusun aturan-aturan sosial
ini ditempati ketua adat atau kepala desa. Setiap hari, Pesio
Aluk dipakai untuk musyawarah dan rapat penting pemuka
adat. Selain itu, jenazah suku Toraja yang meninggal dunia
bisa diletakkan sementara dalam rumah ini.

Tongkonan Layuk memiliki banyak ornamen dari kepala


kerbau (kabongo) dan simbol kepala ayam (katik).
Tongkonan juga memakai a’riri posi’ (tiang pusat).
TONGKONAN PEKAMBERAN ATAU PEKAINDORAN

Rumah adat ini punya beberapa nama lain seperti


Tongkonan Keparengngesan,` Kabarasan, dan Anak Patalo.
Tongkonan Pekamberan fungsinya sama seperti
Tongkonan Layuk.Rumah ini digunakan untuk bangsawan
dan keluarga terpandang. Keluarga kaya ini sering
melakukan acara adat dan rapat keluarga. Jenazah suku
Toraja bisa disemayamkan dalam rumah ini.

Hiasan yang dibolehkan dalam tumah Tongkonan


Pekamberan hanya kepala kerbau dan kepala ayam.
TONGKONAN BATU
A’RIRI

Tongkonan Batu A'riri digunakan untuk tempat tinggal


`
golongan tomakaka (bangsawan) dan golongan kaunan
(orang biasa). Namun, ada perbedaan dari ukiran dan
tempat upacara adat.Tongkonan golongan Tomakaka
diperbolehkan memakai ukiran, tergantung kemampuan
ekonomi pemilik rumah. Sementara rumah golongan
kaunan tidak boleh memakai ukiran rumah.
TONGKONAN LAYUK ATAU PESIO ALUK

Tongkonan Layuk dipakai sebagai pusat pemerintahan dan


kekuasaan suku Toraja dahulu. Tempat ini dipakai untuk
` dan keagamaan.Tongkonan
menyusun aturan-aturan sosial
ini ditempati ketua adat atau kepala desa. Setiap hari, Pesio
Aluk dipakai untuk musyawarah dan rapat penting pemuka
adat. Selain itu, jenazah suku Toraja yang meninggal dunia
bisa diletakkan sementara dalam rumah ini.

Tongkonan Layuk memiliki banyak ornamen dari kepala


kerbau (kabongo) dan simbol kepala ayam (katik).
Tongkonan juga memakai a’riri posi’ (tiang pusat).
CIRI KHAS BANGUNAN TONGKONAN

1. Berbentuk rumah panggung


Rumah adat Sulawesi Selatan yang satu ini merupakan
sebuah rumah panggung dengan bentuk persegi panjang.
Bagian bawah dari Tongkonan biasa digunakan sebagai
kandang kerbau.Untuk membangun rumah, masyarakat
Toraja akan menggunakan kayu uru sebagai tanaman lokal
khas Sulawesi. Kayu ini berkualitas baik dan mampu
bertahan hingga ratusan tahun.
CIRI KHAS BANGUNAN TONGKONAN

4. Rumah yang berpasanganRumah Tongkonan akan 5. Menghadap UtaraRumah kebanggan dari suku Toraja
selalu memiliki dua bangunan berpasangan dengan ini akan selalu menghadap utara karena arah tersebut
posisi yang berhadapan. Satu rumah bernama banua berhubungan dengan arah sang pencipta, yakni Puang
sura’ yang melambangkan seorang ibu yang melindungi Matua.
anaknya dan satu rumah lain bernama alang sura’ yang
melambangkan ayah sebagai tulang punggung keluarga.
CIRI KHAS BANGUNAN TONGKONAN

6. BerukirTongkonan penuh dengan berbagai ukiran,


seperti hewan, tumbuhan, bentuk geometri, benda langit,
cerita rakyat dan sebagainya yang ternyata terkandung
makna dan nilai kehidupan sebagai falsafah hidup orang
Toraja.
-Arniati
-Danny
-Nasaria
-Mikael
-Serilia

Anda mungkin juga menyukai