TONGKONAN
Disusun oleh:
Atina Khoirunnisa / I0213015
Ayu Fibramantya Adi / I0213018
Cittadhi Astridewi N / I0213023
Masyarakat
Masyarakat Toraja
Toraja menganggap
menganggap rumahtongkonansebagaiibu,
rumahtongkonansebagaiibu,
sedangkanalang
sedangkanalang sura(lumbung
sura(lumbung padi)
padi) sebagaibapak.
sebagaibapak.
Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu
dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.
Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung
persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang
mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan
rumah gadang di Minang atau Batak.
Di depan
tongkonan
terdapat lumbung
padi, yang disebut
alang. Tiangtiang lumbung
padi ini dibuat dari
batang pohon
palem (banga),
namun saat ini
sebagian sudah
dicor.
Sub Struktur
Ruang di bawah rumah yang dikenal dengan nama suluk banua
terbentuk oleh hubungan antara tiang-tiang kayu dengan sulur (roroan).
Tiang-tiang yang menyangga tongkonan terbuat dari kayu dan
berbentuk empat persegi panjang. Untuk pondasinya terbuat dari batu
alam.
Pada bagian atas pondasi tiang-tiang kayu digunakan sebagai lantai
ruang tengah yang secara keseluruhan terbuat dari kayu tanpa finishing.
Struktur
Tengah
Struktur Atas
Bagian
atas
digunakan
sebagai tempat menyimpan
benda-benda pusaka.
Atap Tongkonan terbuat dari
bambu-bambu yang disusun
tumpang tindih, dikait oleh
beberapa reng bambu dan
diikat oleh tali bambu/rotan.
Fungsi dan susunan demikian
untuk mencegah masuknya
air hujan melalui celah-celah,
dan sebagai lubang ventilasi.
Susunan bambu ditaruh di
atas kaso yang terdapat
pada rangka atap. Susunan
tarampak minimal 3 lapis,
maksimal 7 lapis, setelah itu
disusun hingga membentuk