Anda di halaman 1dari 20

RUMAH

TONGKONAN
Disusun oleh:
Atina Khoirunnisa / I0213015
Ayu Fibramantya Adi / I0213018
Cittadhi Astridewi N / I0213023

Konon kata Tongkonan berasal dari istilah "tongkon"


yang berarti duduk, dahulu rumah ini merupakan
pusat pemerintahan, kekuasaan adat dan
perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat

Menurut cerita masyarakat setempat, tongkonan pertama


dibangun oleh Puang Matua atausang pencipta di surga.
Dulu hanya bangsawan yang berhak membangun
tongkonan. Selain itu, rumah adat tongkonan tidak dapat
dimiliki secara individu tapi diwariskan secara turun-

Orientasi dari rumah tongkonan yang menghadap ke utara serta


ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang
berasal dari utara.

Masyarakat
Masyarakat Toraja
Toraja menganggap
menganggap rumahtongkonansebagaiibu,
rumahtongkonansebagaiibu,
sedangkanalang
sedangkanalang sura(lumbung
sura(lumbung padi)
padi) sebagaibapak.
sebagaibapak.

Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal, kegiatan


sosial, upacara adat, serta membina kekerabatan.

Contoh Tradisi Toraja:


Mayat orang mati masyarakat Toraja tidak langsung
dikuburkan tetapi disimpan di rumah tongkonan. Sebelum
upacara penguburan, mayat juga terlebih dulu disimpan
di alang sura (lumbung padi) selama 3 hari.

Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu
dimana kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau.
Atapnya rumah tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung
persis seperti perahu telungkup dengan buritan. Ada juga yang
mengatakan bentuknya seperti tanduk kerbau. Sekilas mirip bangunan
rumah gadang di Minang atau Batak.

PEMBAGIAN RUANG RUMAH TONGKONAN


Bagian dalam rumah dibagi tiga bagian, yaitu bagian utara,
tengah, dan selatan.
Ruangan di bagian utara disebut tangalok/tangdo yang
berfungsi sebagai ruang tamu, tempat anak-anak tidur,
serta tempat meletakkan sesaji.
Ruangan sebelah selatan disebut sumbung, merupakan
ruangan untuk kepala keluarga.
Ruangan bagian tengah disebut Sali yang berfungsi
sebagai ruang makan, pertemuan keluarga, dapur, serta
tempat meletakkan orang mati.

Bagian Luar Rumah Tongkonan


Rumah Tongkonan memiliki tangga di sebelah kanan dan
sebuah teras depan yang disebut Palladan. Bagian lainnya
seperti dapur untuk tempat memasak berada di kolong
bagian belakang rumah. Untuk kamar mandinya terpisah dari
bangunan rumah. Kolong bagian tengah rumah Tongkonan

Di depan
tongkonan
terdapat lumbung
padi, yang disebut
alang. Tiangtiang lumbung
padi ini dibuat dari
batang pohon
palem (banga),
namun saat ini
sebagian sudah
dicor.

KONSTRUKSI RUMAH TONGKONAN


Masyarakat Toraja biasa membagi konstruksi tongkonan dalam
tiga bagian: sub struktur, struktur tengah serta struktur atas.

Sub Struktur
Ruang di bawah rumah yang dikenal dengan nama suluk banua
terbentuk oleh hubungan antara tiang-tiang kayu dengan sulur (roroan).
Tiang-tiang yang menyangga tongkonan terbuat dari kayu dan
berbentuk empat persegi panjang. Untuk pondasinya terbuat dari batu
alam.
Pada bagian atas pondasi tiang-tiang kayu digunakan sebagai lantai
ruang tengah yang secara keseluruhan terbuat dari kayu tanpa finishing.

Struktur
Tengah

Tinggi bagian ini


sekitar dua
meter.
Lantainya
tersusun dari
papan-papan
tebal melintang
dan memiliki
ketinggian yang
berbeda-beda.

Dindingnya terdiri dari rangka tegak persegi yang menerus


melewati balok horizontal. Rangka tegak ini berdiri di atas
rangka balok lantai dan ujung lainnya menyangga balok
atas yang disebut samborinding. Konstruksi dari dinding
pemisah yang berdiri di atas balok melintang di tengah
lantai, sama dengan dinding samping.

Struktur Atas
Bagian
atas
digunakan
sebagai tempat menyimpan
benda-benda pusaka.
Atap Tongkonan terbuat dari
bambu-bambu yang disusun
tumpang tindih, dikait oleh
beberapa reng bambu dan
diikat oleh tali bambu/rotan.
Fungsi dan susunan demikian
untuk mencegah masuknya
air hujan melalui celah-celah,
dan sebagai lubang ventilasi.
Susunan bambu ditaruh di
atas kaso yang terdapat
pada rangka atap. Susunan
tarampak minimal 3 lapis,
maksimal 7 lapis, setelah itu
disusun hingga membentuk

Ciri yang menonjol dari


rumah tongkonan yaitu
kepala kerbau menempel
di depan rumah dan
tanduk-tanduk kerbau
pada tiang utama di
depan setiap rumah.
Jumlah tanduk kepala
kerbau tersebut berbaris
dari atas ke bawah dan
menunjukan tingginya
derajat keluarga yang
mendiami rumah
tersebut.

Di sisi kiri rumah


yang menghadap
ke arah barat
dipasang rahang
kerbau yang
pernah di
sembelih. Di sisi
kanan yang
menghadap ke
arah timur
dipasang rahang
babi.

Ukiran khas Toraja bermakna hubungan masyarakat


Toraja dengan pencipta-Nya, dengan sesama
manusia (lolo tau), ternak (lolo patuon), dan
tanaman (lolo tananan).

Di bagian depan lumbung


terdapat berbagai ukiran,
antara lain bergambar ayam
dan matahari (disebut pa
bare' allo), yang merupakan
simbol untuk menyelesaikan
perkara.

Ornamen rumah tongkonan berupa tanduk kerbau


serta empat warna dasar yaitu: hitam, merah,
kuning, dan putih yang mewakili kepercayaan asli
Toraja (Aluk To Dolo).

Anda mungkin juga menyukai