Anda di halaman 1dari 42

TUGAS BESAR

MK. ARSITEKTUR DAN KEARIFAN LOKAL


SEMESTER-2 TH. 2020-2021
PRODI S1 ARSITEKTUR
SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR YKPN

KEARIFAN LOKAL
TERKAIT ARSITEKTUR
MINANGKABAU
SEKILAS SUMATRA BARAT

 Provinsi Sumatera Barat didominasi oleh penduduk dari suku Minang.


 Sebanyak 4.846.909 jiwa penduduk Sumatera Barat beretnis Minang.
 Luas wilayah 42.297 km² atau setara 2,17 % luas Indonesia.
 Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran
tinggi vulkanik yang dibentuk oleh Bukit Barisan.
 Terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah
administratif sesudah kecamatan di seluruh kabupaten
(kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai) dinamakan
sebagai NAGARI (Istilah desa/kelurahan). sumber: ?
ASAL USUL MINANGKABAU

Terdiri dari

 Untuk mencegah pertempuran, penasehat raja


mengusulkan adu kerbau sebagai pengganti
peperangan.
 Jika kerbau dari pihak raja yang kalah, maka
kerajaan akan diserahkan pada pasukan
Majapahit. Sebaliknya, jika menang, pasukan
Majapahit diminta untuk kembali ke Jawa.
Akhirnya, usulan tersebut juga disetujui oleh
Berasal dari pasukan Majapahit.
 Singkat cerita, adu kerbau dimenangkan
kerajaan Pagaruyung.
 Kemenangan tersebut pada akhirnya
menginspirasikan masyarakat memakai nama
Nama itu diketahui dari sejarah yang ditulis di dalam Tambo. Minangkabau, kata yang berasal dari ujaran
Kisahnya berawal pada saat kerajaan Pagaruyung yang dipimpin raja “manangkabau” yang artinya kerbau yang
Adityawarman, akan ditaklukan oleh pasukan Majapahit. menang.
SEJARAH MINANGKABAU sumber data?

 AGAMA

Persebarannya

 BAHASA 
 

Dilihat dari
SEJARAH MINANGKABAU

 BUDAYA MATRILINEAL
 Budaya Matrilineal adalah identitas penting dari masyarakat Minang.
 Matrilineal adalah suatu kebudayaan yang menarik garis keturunan (nasab)
dari pihak ibu, bukan bapak. Kuatnya budaya matrilineal di daerah tersebut
tidak terlepas dari pandangan masyarakatnya tentang kaum perempuan.

 Di Minangkabau, kaum perempuan memiliki kedudukan yang istimewa


sehingga dijuluki dengan Bundo Kanduang. Di sana, perempuan memainkan
peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan keputusan-
keputusan yang dibuat oleh kaum laki-laki dalam posisinya
sebagai mamak (paman atau saudara dari pihak ibu) atau penghulu (kepala
suku). Keistimewaan dan pengaruh yang besar tersebutlah yang membuat
perempuan Minang disimbolkan sebagai Limpapeh Rumah Nan Gadang (pilar
utama rumah).

 Selain Matrilineal, budaya lain yang menjadi identitas masyarakat Minang


adalah Kesenian tari pasambahan, tari piring, silek (silat Minangkabau), Rumah
Gadang, dan makanan khasnya yang paling terkenal yaitu rendang dan
masakan Padang.
 Hingga saat ini, makanan khas Minangkabau diyakini masih mendominasi
kuliner Nusantara.
Masyarakat Minangkabau terkenal dengan
adatnya yang kuat. Adat sangat penting dalam
TRADISI SIKLUS KEHIDUPAN MINANGKABAU kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu dalam
pepatah Minangkabau diungkapkan,
”hiduik di kanduang adat”.

• Ketika roh ditiupkan saat janin berusia 16 minggu, maka disaat inilah beberapa
UPACARA KEHAMILAN kalangan masyarakat mengharapkan doa dari kerabatnya.
• Saat kehamilan 6 bulan, akan dilaksanakan upacara manjapuik pinggan dimana
keluarga dari sang istri yang sedang hamil akan membuat bubur dan
membagikannya pada seluruh kerabat serta keluarga dekat dari sang suami.
• Diadakan pertunjukan musik Talempong sebagai penyampaian rasa kegembiraan
dan rasa syukur dari keluarga untuk menyambut kelahiran dari sang bayi.

judul gambar dan sumbernya?


TRADISI SIKLUS KEHIDUPAN MINANGKABAU

UPACARA KELAHIRAN

• Upacara Karek Pusek (Kerat pusat) : Pemotongan tali


pusat
• Upacara Turun Mandi dan Kekah (Akekah) : Saat bayi
lahir dan berusia 40 hari, dilaksanakan upacara Turun
Mandi di tepian sungai yang dilanjutkan dengan acar
judul gambar dan sumbernya
a memotong Gombak (memotong rambut bayi).

• Upacara Sunat Rasul : Apabila seorang anak laki-laki telah cukup


umur dan berkat dorongan kedua orang tuanya, maka seorang
anak akan menjalani khitanan yang di Ranah Minang disebut “Sunat
Rasul”.
• Diadakan Besijontiak, yaitu saat dimana perkenalan antara
anak laki-laki dengan anak perempuan yang
terjadi saat perayaan atau pesta adat. Anak laki-laki yang sudah
dikhitankan itu didudukkan di sebuah pelaminan seperti pengantin.
• Sedangkan untuk anak perempuan diadakan upacara merias
rambut (menata kondai) saat anak perempuan tersebut
mendapat haid pertama kali.
TRADISI SIKLUS KEHIDUPAN MINANGKABAU

UPACARA PERNIKAHAN

1. Marasek
Utusan keluarga pihak calon mempelai wanita akan
mendatangi keluarga calon mempelai pria. Sesuai dengan adat
istiadat Padang yang menganut sistem kekerabatan matrilineal,
proses penjajakan ini dilakukan oleh keluarga wanita. judul gambar dan sumbernya

2. Maminang dan Babimbang Tando (bertukar tanda)


Pihak keluarga calon mempelai wanita datang membawa buah tangan untuk keluarga calon mempelai pria.
Biasanya buah tangan yang dibawa adalah sirih pinang lengkap, kue-kue, dan buah-buahan. Sirih disuguhkan
di awal memiliki makna bahwa bila ada kekurangan atau kejanggalan dalam pertemuan tidak menjadi
gunjingan, sebaliknya hal-hal manis boleh melekat dan diingat selamanya.
• Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi Batimbang Tando atau bertukar tanda. Tujuan dari prosesi ini adalah
untuk mengikat kedua pihak dan tidak bisa dibatalkan sepihak.
Barang-barang yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat, atau benda lain
yang bernilai bagi keluarga.
Prosesi pernikahan adat Minang ini melibatkan orang tua, ninik mamak, dan para sesepuh dari kedua pihak.
UPACARA PERNIKAHAN

3. Mahanta Siri
Kedua mempelai meminta izin dan doa restu kepada anggota keluarga yang dituakan. Ritual pernikahan adat
Minang ini juga bertujuan membertahukan rencana pernikahan. Pada prosesi ini calon mempelai pria akan
membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau, yang mana zaman sekarang sering diganti dengan
rokok. Sementara itu calon mempelai wanita akan membawa sirih lengkap.
4. Babako-babaki
Pihak keluarga dari ayah calon mempelai
wanita yang disebut dengan Bako
menunjukkan kasih sayangnya terhadap calon
mempelai wanita dengan memberikan
bantuan biaya sesuai dengan
kemampuannya. Para keluarga datang
membawa hantaran yang berupa sirih lengkap
sebagai hantaran kepala adat, nasi kuning
singgang ayam sebagai simbol dari makanan
adat, dan barang-barang yang diperlukan
calon mempelai wanita seperti pakaian,
perhiasan emas, makanan, dan lain judul gambar dan sumbernya?
sebagainya.
5. Malam Bainai
Dilakukan semalam sebelum hari pernikahan. Bainai berarti melekatkan tumbuhan halus daun pacar merah (daun
inai) ke kuku calon mempelai wanita. Selain itu, terdapat juga air dari campuran tujuh macam kembang. Air
campuran ini digunakan untuk memandikan calon mempelai wanita.
UPACARA PERNIKAHAN

6. Manjapuik Marapulai
Manjapuik Marapulai merupakan prosesi paling penting diantara rangkaian prosesi pernikahan adat Padang lainnya.
Calon mempelai pria akan dijemput untuk menyambangi kediaman calon mempelai wanita untuk melangsungkan
akad nikah. Lalu pada acara ini pula dilangsungkan pemberian gelar pusaka kepada sang pria menandakan
kedewasaan. Keluarga pihak wanita kemudian akan menyambut dengan sirih lengkap menunjukan tata krama.
7. Penyambutan di Rumah Anak Daro
Momen besar ini biasanya menjadi acara yang paling meriah. Penyambutan ini diiringi musik tradisional Minang yaitu
talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda
berpakaian silat, juga disambut para dara berpakaian adat yang berperan menyuguhkan sirih. Saat calon
mempelai pria memasuki rumah, para sesepuh dari pihak wanita akan memercikkan air ke kakinya sebagai tanda
penyucian lalu menaburinya dengan beras kuning.
8. Akad Nikah 9. Basandiang di Pelaminan

judul gambar dan sumbernya. ada 3 gambar yang berbeda, berarti ada 3 judul gambar yang
sesuai dengan isi gambar tersebut
TRADISI SIKLUS KEHIDUPAN MINANGKABAU

UPACARA KEMATIAN

Pada upacara yang berkaitan dengan


kematian tidak terlepas dari upacara yang
berkaitan dengan adat dan yang bernafaskan
keagamaan.
• Acara-acara yang diadakan sebelum dan
sesudah kematian adalah sbb:
1.Sakik basilau, mati bajanguak (sakit dilihat,
mati dijenguk)
2.Anta kapan dari bako (antar kafan dari bako)
3.Cabiek kapan, mandi maik (mencabik kafan
dan memandikan mayat)
4.Kacang pali (mengantarkan jenazah ke
kuburan)
5.Doa talakin panjang di kuburan.
6.Mengaji tiga hari dan memperingati dengan
acara hari ketiga, ketujuh hari, keempat puluh
hari, seratus hari dan malahan yang keseribu
hari.
ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU
RUMAH GADANG
ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU

 Arsitektur Minangkabau adalah arsitektur


yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias, dan
cara pembuatannya diwariskan secara turun
temurun oleh masyarakat Minangkabau,
Sumatra Barat, Indonesia.
 Arsitektur ini merupakan arsitektur yang
sangat khas Indonesia ditandai dengan
karakteristik atap gonjong, yakni bentuk atap
pelana yang melengkung ke atas seperti
tanduk kerbau.
sumber?

Istano Basa peninggalan Kerajaan


Pagaruyung di Batusangkar, Kabupaten Tanah
Datar, Sumatra Barat.
ARSITEKTUR TRADISIONAL MINANGKABAU

Secara tradisional, arsitektur Minangkabau terdapat


pada
• Rumah adat yang disebut Rumah Gadang (rumah
tinggal yang dihuni sekelompok keluarga),
• Lumbung padi yang disebut Rangkiang (terdapat di
halaman rumah gadang untuk menyimpan padi hasil
panen), dan
• Balai adat yang disebut balairung (tempat berkumpul
sekelompok kepala keluarga melakukan
musyawarah.).
Ketiga bangunan ini dicirikan dengan atap gonjong dan
struktur panggung. Karakteristik tersebut berikutnya
memengaruhi bangunan yang hadir belakangan
setelah Islam masuk ke Minangkabau, yakni masjid.
judul, sumber dan keterangan
gambar
SEJARAH RUMAH GADANG

judul gambar? keterangan gambar? sumber?

 Bentuk atap rumah gadang yang mirip tanduk kerbau sering dihubungkan dengan cerita rakyat "Tambo Alam Minangkabau".
Cerita tersebut bercerita tentang kemenangan orang Minang dalam peristiwa adu kerbau melawan orang Jawa.
 Asal-usul rumah gadang seringkali dihubungkan dengan kisah perjalanan nenek moyang wong Minang. Konon ceritanya, bentuk
badan rumah gadang Minangkabau yang menyerupai tubuh kapal adalah meniru bentuk perahu nenek moyang pada masa
lampau. Perahu nenek moyang ini dikenal dengan sebutan lancang.
FILOSOFI RUMAH GADANG

 UKIRAN
Setiap sudut Rumah Gadang dibuat ukiran-ukiran
asli Minangkabau.
Bentuk ukiran tersebut mengambil inspirasi dari
3 hal yaitu nama-nama tumbuhan, hewan dan
benda yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Tiap-tiap ukiran mempunyai makna dan maksud
tersendiri. Hal itu juga berhubungan dengan
tempat diletakkannya ukiran tersebut.
sumber ?
FILOSOFI RUMAH GADANG

 UKIRAN
 Kaluak paku (gulungan pucuk pakis muda). Ukiran  Mandongkak jo Takuak Kacang Goreng (daun
ini melambangkan tanggung jawab seorang mamak kacang goreng). Ukiran ini menggambarkan
terhadap kemenakan di rumah orang tua, juga bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam
sebagai ayah di rumah istri. (Gambar 9) memiliki tanda-tanda yang menunjukkan
keadaan alam itu sendiri (Gambar 10).

nomor dari sumbernya tidak usah diikutkan


FILOSOFI RUMAH GADANG

 UKIRAN  Kuciang lalok jo Saik Galamai (kucing tidur). Ukiran ini


 Siriah gadang (daun sirih). Ukiran ini menggambarkan keadaan orang yang malas seperti kucing
menggambarkan konsep-konsep dalam sistem tidur (Gambar 13).
sosial orang Minangkabau (Gambar 11).

 Itiak pulang patang (itik pulang sore). Ukiran ini


menggambarkan kehidupan yang santai sesudah
berusaha dan bekerja seharian untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Bermakna keteraturan,
ketertiban dan kedisiplinan. (Gambar 12)
FILOSOFI RUMAH GADANG

 ATAP
Bagian atap biasanya terbuat dari ijuk yang dijalin,
kemudian ujungnya meruncing membentuk gonjong.
Pemakaian ijuk sebagai symbol bahwa Rumah Gadang
ramah lingkungan.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa atap rumah
gadang meniru Siriah Basusun (daun sirih yang
disusun)
Hal ini melambangkan rumah gadang sebagai tali
penyambung silaturahim dan kekeluargaan.

judul gambar dan sumbernya


FILOSOFI RUMAH GADANG

 BENTUK BANGUNAN
Bentuk bangunan yang simetris dan meruncing di kedua ujungnya ini kerapkali digambarkan sebuah kapal besar.
Hal ini selain menandakan bahwa rumah gadang adalah pusat kehidupan orang minang, juga sebagai perlambangan
tempat berteduh dan berlindung saat mengarungi lautan kehidupan.

judul gambar dan sumbernya?


ADAPTASI IKLIM

judul gambar dan sumbernya?

 Bangunan di Minangkabau dibuat menyikapi kondisi  Terdapat kolong yang berfungsi membuat sirkulasi
iklim misalnya bentuk atap yang runcing bertujuan udara di bagian bawah lantai ke ruangan di atasnya.
agar air hujan yang turun tidak tertahan di atap, tetapi Saat musim hujan, kolong membuat ruangan di
langsung jatuh ke tanah. Dengan demikian, atap dapat atasnya selalu kering dan tidak lembap walaupun
terbebas dari endapan air hujan. mendapatkan curah hujan yang tinggi tiap tahunnya.
ADAPTASI TOPOGRAFI

 Bangunan dibuat menyesuaikan kondisi


topografi misalnya bangunan tidak boleh
didirikan pada tanah yang basah, rendah atau
labil, maupun di atas lahan pertanian.
 Tanah untuk bangunan diusahakan datar dan
mempunyai daya dukung yang tinggi karena
tiang-tiang bangunan tidak ditanam ke dalam
tanah.
 Tiang-tiang hanya diletakkan di atas batu
pipih dan saling terhubung tidak
menggunakan paku, melainkan dengan sistem
pasak.

judul gambar dan judulnya?


ADAPTASI EKOLOGI

 Sumatera Barat memiliki tanah yang lentur dan


memiliki daya dukung rendah untuk bangunan. Maka
dari itu di buat denah bangunan berbentuk sederhana
dan simetris, material yang digunakan harus ringan,
sistem sambungan harus rigid dan fleksibel, sistem
struktur dan konstruksi yang menyatu terutama pada
struktur atap, dinding dan fondasi.

 Ukuran panjang rumah adat ini disesuaikan dengan


ukuran tanah yang datar yang tersedia di alam,
sehingga terdapat kesesuaian dan komposisi yang baik
antara alam dan bangunannya.

 Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa. judul gambar dan sumbernya?
Pembangunan rumah gadang dengan system pasak
membuat rumah ini elastis ketika terjadi goncangan
juga diseimbangkan oleh atap yang besar.
POLA RUANG DALAM

 Rumah adat Minangkabau


bentuknya simetris, sesuai
dengan alam lingkungan yang
antara satu dan lainnya
terdapat susunan komposisi
yang selaras dan seimbang.
 Rumah Gadang bentuknya
memanjang didasarkan
kepada jumlah ruang dalam
bilangan yang ganjil,
misalnya 3,5,7,9,11 dan ada
pula 17 ruang pada masa lalu
tetapi sekarang sudah tidak
ditemukan lagi.

 Rumah Gadang secara memanjang dibagi atas beberapa ruang/lanjar.


 Maka secara melebar ia dibagi kepada didieh.
 Dan pada sebagian rumah Gadang pada ujung kiri dan kanan ada ruangan yang disebut dengan anjuang
 Ada kalanya ada ruangan yang menjorok keluar di atas pintu masuk yang disebut dengan Balai (yang digunakan
untuk menerima tamu).
POLA RUANG DALAM Cth. Pola Ruang Dalam Rumah
Gadang di Kawasan Alam Surambi
Sungai Pagu
(Rumah Gadang Tinggal Raja)
 Rumah Gadang ini diperkirakan berdiri pada
tahun 1800-an.

 Pola ruang dalamnya merupakan pola


ruang raja yang memiliki anjuang
tingkat dua.
 Ruang dalamnya terdiri dari ruang
tengah yang berada di bagian lanjar
(linier) depan dan tengah.
 Terdapat tiga kamar tidur pada lanjar
(linier) ketiga yang menjadi tempat
istirahat para penghuni rumah.
 Pada bagian kanan dan kiri terdapat
ruang kamar tidur terbuka yang
selantai dengan anjuang tengah dan
biasanya dipergunakan untuk wanita
judul gambar dan sumbernya?
yang baru menikah.

 Pada anjuang di bagian kanan, dipergunakan untuk menyimpan barang barang milik penghuni seperti benda pusaka, perabot-
perabot penghuni, sebagai tempatan sangkutan baju adat, lemari yang digunakan untuk menyimpan baju adat dan biasanya juga
dipergunakan untuk merawat keluarga atau kerabat yang sedang sakit. Anjuang kiri sering dipakai untuk tempat tidur pada sehari-
hari, namun pada kegiatan-kegiatan adat biasa digunakan sebagai tempat pengiring musik pada saat upacara adat berlangsung.
STRUKTUR RUMAH GADANG

 PONDASI DAN KOLOM


Seluruh tiang Rumah Gadang tidak ditanamkan ke dalam tanah, tetapi bertumpu keatas batu datar yang kuat dan
lebar.
Seluruh sambungan setiap pertemuan tiang dan kasau (kaso) besar tidak memakai paku, tetapi memakai pasak
yang juga terbuat dari kayu.

juudul gambar dan sumbernya. Ada 3 gambar, mestinya ada 3 judul


STRUKTUR RUMAH GADANG

 LANTAI
Lantai dari bangunan rumah gadang terbuat
dari papan yang diketam lurus dan kemudian
disusun datar dan rapat diatas rangka
lantainya. Selain itu terkadang bambu yang
dipecah (palupuh) atau serat batang pisang
juga menjadi material penutup lantai.

judul gambar, keterangan elemen2


nya?
sumbernya?
STRUKTUR RUMAH GADANG

 ATAP
Konstruksi atap menggunakan balok-balok structural pengikat tiang-tiang bagian atas yang disebut paran. Atapnya
lancip berguna untuk membebaskan endapan air pada ijuk yang berlapis-lapis sehingga air dapat meluncur cepat.

judul gambar dan sumbernya


STRUKTUR RUMAH GADANG

 SISTEM SAMBUNGAN
Bangunan Rumah Gadang tidak menggunan paku untuk
menghubungkan kolom dan bagian rumah lain
melainkan menggunakan pasak dari bambu.

judul gambar dan sumbernya


TAHAPAN MENDIRIKAN RUMAH GADANG

MUSYAWARAH 



PENGUMPULAN BAHAN


TAHAPAN MENDIRIKAN RUMAH GADANG


MERAMU KAYU DI RIMBO

MAELO KAYU 

MARANDAM KAYU 
TAHAPAN MENDIRIKAN RUMAH GADANG
Maelo Kayu

Meramu Kayu di Rimbo

Marandam Kayu

judul gambar dan sumbernya?


TAHAPAN MENDIRIKAN RUMAH GADANG

MANAGAKKAN TIANG 
TUO


MANAIKKAN KUDO-KUDO

MANAIKI RUMAH 
TAHAPAN MENDIRIKAN RUMAH GADANG
Batagak Kudo-Kudo

Batagak Tonggak Tua

Manaiki Rumah
ARSITEKTUR BARU YANG MENGIKUTI
KEARIFAN LOKAL DARI RUMAH GADANG
MASJID RAYA SUMATRA BARAT
mohon semua gambar diberi judul dan penjelasan/
keterangannya.
juga sumbernya diambil dari mana?

 Terletak di Kota Padang, Sumatra


Barat
 Arsitektur : Rizal Muslimin
 Peletakan Batu Pertama hingga
selesai pembangunan : 21 Desember
2007 – 4 Januari 2019
 Biaya Pembangunan : +- 325-330
miliar
 Kapasitas : 5000-6000 orang
 Tinggi : 47 meter (154 kaki)
 Tinggi menara : 85 meter (279 kaki)
MASJID RAYA SUMATRA BARAT

 Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar)


telah menjadi ikon baru di daerah
Minangkabau. Masjid yang berada di
jantung kota Padang ini berada di Jalan
Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang
Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
 Arsitektur masjid ini kental dengan
kearifan lokal Minangkabau, dengan
bentuknya yang menyerupai rumah
gadang.
 Meski berbentuk seperti gonjong Rumah Gadang, namun sebenarnya atap masjid ini mencerminkan 4 sudut kain
yang digunakan 4 khalifah untuk memindahkan batu Hajar Aswad. Atap gonjong pada masjid ini juga merupakan
akulturasi antara budaya Islam dan Minangkabau.
MASJID RAYA SUMATRA BARAT

 Masjid Raya Sumatera Barat selain atapnya yang mirip rumah gadang,
juga menampilkan kaligrafi dan corak motif kain songket khas
Minangkabau di dinding-dindingnya.
MASJID RAYA SUMATRA BARAT

 Ruang utama masjid ini dipenuhi interior ukiran Minang dan kaligrafi. Bagian Mihrobnya seperti hajar aswad dan
terdapat ukiran asmaul husna berwarna emas.
MASJID RAYA SUMATRA BARAT

Secara keseluruhan bangunan masjid


dirancang dengan memadukan aspek
tradisional masyarakat setempat dan
kebudayaan Islam dengan konsep
modern. Hal ini sejalan dengan falsafah
adat masyarakat Minangkabau yaitu
“Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi
Kitabullah”. Falsafah ini berarti adat dan
agama adalah dua hal yang senantiasa
berjalan beriringan.
THE HOUSE OF THE FIVE SENSE, BELANDA

 Arsitektur Rumah Gadang yang cantik dan


unik, banyak menginspirasi arsitek dunia.
Salah satunya Ton van de Ven, arsitek
berkebangsaan Belanda mengadopsi desain
Rumah Gadang pada bangunan The House
of the Five Senses, di Negeri Belanda.
 Bangunan ini memiliki lima puncak atap
yang melambangkan lima indra manusia.
 Bangunan ini dioperasikan sejak tahun
1996 dan digunakan sebagai gerbang
utama dari Taman Hiburan
Efteling. Guinness Book of
Records menetapkan bangunan setinggi 52
meter dan luas atap 4500 meter persegi itu
sebagai bangunan berkonstruksi kayu
dengan atap jerami yang terbesar di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Fathir Jung. 2018. https://www.propertyinside.id/2018/04/03/kekayaan-arsitektur-nusantara-rumah-gadang-minangkabau/


diakses 25 Mei 2021
Dekoruma Kania. 2018. https://www.dekoruma.com/artikel/73537/fakta-menarik-rumah-gadang diakses 25 Mei 2021
Aulia Azmi. Faisal Imam. 2014.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1799755&val=19024&title=PENERAPAN%20ARSITEKTUR%
20TRADISIONAL%20MINANGKABAU%20PADA%20BANGUNAN%20PERKANTORAN%20BUKITTINGGI%20Studi%20Kasus
%20Kantor%20Bersama%20DPKAD%20Bapedda%20Kesbangpolinmas%20dan%20BAZ%20di%20Bukittinggi diakses
tanggal 25 Mei 2021
Buya H. Mas’oed Abidin. 2011. https://mozaikminang.wordpress.com/2011/11/21/minangkabau-dalam-sejarah-dan-tambo/
diakses 25 Mei 2021
Fitriza Rozi. 2018 https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/teorema/article/view/1069 25 Mei 2021
M Abdullah. 2015. https://media.neliti.com/media/publications/111066-ID-pola-ruang-dalam-bangunan-rumah-gadang-d.pdf
diakses tanggal 25 Mei 2021
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Minangkabau diakses
tanggal 25 Mei 2021
M Rizal. 2018. https://www.aminef.or.id/masjid-raya-sumatera-barat-masjid-cantik-yang-dirancang-tahan-gempa/ diakses
tanggal 4 Juni 2021
Primadia Adara. 2016. https://sejarahlengkap.com/indonesia/kerajaan/sejarah-minangkabau diakses 4 Juni 2021
Room News. 2013. https://www.infosumbar.net/profil/mengenal-kampung-koto-padang-ranah/ diakses 4 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai