Oleh
I Kadek Sujaya Lastara
202062121085
ABSTRAK
Omo Sebua (Rumah Adat Besar) adalah rumah tradisional/rumah adat suku Nias
yang dihuni oleh raja beserta dengan keluarga dan keturunannya. Rumah ini
memiliki perbedaan dari rumah adat biasa,
Kata Kunci : Rumah tradisional, arsitektur tradisional, Nias Selatan, perubahan
arsitektur, penambahan bangunan, resistensi terhadap gempa
1. PENDAHULUAN
Indonesia terdiri dari berbagai suku adat yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, salah satu suku adat tersebut adalah suku Nias yang terletak di Provinsi
Sumatra Utara yang berada dalam satu pulau yang disebut Pulau Nias. Nias
merupakan pulau kecil yang letaknya 120 km dari pantai barat pulau Sumatera.
Pulau yang membentang seluas 4.771 km2 ini memiliki kekayaan arsitektur yang
terjaga sampai saat ini.
Pulau Nias memiliki 3 arsitektur rumah adat yang terbagi menjadi Nias Utara, Nias
Tengah dan Nias Selatan. Tipe Nias Utara (bentuk atap bulat, bentuk denah lantai
oval), Tipe Nias Tengah (bentuk atap bulat, bentuk denah degi empat), dan Tipe
Nias Selatan (bentuk atap segi empat, bentuk denah persegi).
gambar 1. 2 rumah adat nias omo hada
Rumah adat Nias (bahasa Nias: Omo Hada) adalah suatu bentuk rumah panggung
tradisional orang Nias, yaitu untuk masyarakat pada umumnya. Tingginya
mencapai 12 meter dan dibangun tanpa menggunakan paku, pada setiap bagiannya
kemudian dililit menggunakan kayu.
2. GAMBARAN UMUM ARSITEKTUR RUMAH ADAT NIAS
1. Topografi
pulau nias memiliki topografi yang bervariasi didominasi oleh daerah
perbukitan dan pesisir pantai dengan ketinggian 800 meter di atas
permukaan laut. Struktur permukaan tanah berbongkah-bongkah dan
membentuk banyak sekali aliran sungai atau sumber mata air. Kondisi ini
menyebabkan kesulitan untuk membangun infrastruktur jalan yang lurus
dan kokoh.
1. Iklim
Iklim menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi penentuan
bentuk pada hunian vernakular, terutama mengingat pada kondisi
keterbatasan teknologi sistem pengendalian lingkungan, manusia tidak bisa
mendominasi alam tetapi harus beradaptasi (Rapoport, 1969). Pada
bangunan Omo Hada ini memiliki atap cenderung tinggi, lebar serta panjang
dengan beberapa bukaan sehingga menghasilkan ruang atas bangunan yang
luas dengan tujuan agar bangunan mampu mengalirkan udara secara baik
sehingga dapat mengurangi panas dalam bangunan. Selain itu faktor yang
mempengaruhi atap rumah omo hada ini tinggi yaitu karena faktor curah
hujan yang tinggi pada daerah tersebut
2. Struktur
Wujud system struktur rumah adat sebagai berikut:
A. Sub Struktur
Menggunakan jenis Pondasi Umpak sambungan tanpa paku, dengan
material Kayu berua. Material kayu yang digunakan berasal dari
lingkungan disekitar .Tiang kayu ditumpu oleh batu Batu Ndriwa dan
Gehomo Ndriwa diletakan dibawah tiang pengunci (Ndriwa) dan
Gehomo pada Tiang tegak lurus (Ehomo) batu diletakan dibawah
kolom dan berhubungan langsung dengan tanah, dimensi dari kayu
tersebut berkisaran Ø 35 cm.
B. Super Struktur
Pada rumah adat Nias Terdiri dari material kayu yang disusun
sedemikian rupa dengan sambungan tanpa paku membentuk dinding
sebagai badan bangunan, dimana seluruh material pada superstruktur
bahkan seluruh bangunan terdiri dari kayu.
C. Upper Struktur
atau bagian atap rumah adat Nias (omo hada) khususnya rumah adat
Nias selatan, struktur atapnya terdiri dari material kayu dengan bentuk.
Bagian luar atap dilapisi dengan daun rumbia yang akan dikaitkan
dengan rangka, bagian penutup pada atap dibuat dengan jerami kering
dengan ketebalan 15-20 cm.
Indonesia tentunya memiliki desain arsitektur tersendiri pada setiap daerahnya, dan
memiliki karakter yang kuat dalam mencerminkan daerahnya masing-masing. Ciri
khas desain setiap daerah tersebut mengacu kepada keberagaman Arsitektur
Nusantara. Arsitektur Nusantara merupakan arya arsitektur yang bersumber dari
kekayaan budaya lokal Indonesia. Karakteristik rumah adat karo yang memiliki
unsur Arsitektur Nusantara, yakni :
1. Ruang
adapun gambaran organisasi ruang dalam penataan ruang dari rumah adat nias
(Omo Hada) mulai dari ruang depan sebagai ruang pertama (Tawalo) dan
selanjutnya Ruang belakang/ruang kedua (Forema).
gambar 1. 6 denah ruang rumah adat nias
terdapat dua ruangan utama dalam rumah tradisional Nias atau Omo Hada ini.
2. Elemen –elemen
Pada rumah adat nias (Omo Hada) terdapat beberapa ornamen unik pada
bagian bangunannya yang menjadi ciri pelengkap dari rumah adat nias
seperti beberapa ornamen berikut :
A. Ornamen interior Tengkorak Babi
Pada saat pembangunan Rumah adat nias selesai 300 ekor babi harus
dihidangkan pada saat omah selesai dibangun, yang unik disini adalah
seluruh tengkorak dari kepala babi tersebut akan dijadikan sebagai
dekorasi interior rumah dan masih ada hingga saat ini.
C. PENUTUP
Rumah tradisional omo hada Nias Selatan merupakan salah satu khazanah
kebudayaan Indonesia yang menjadi wujud keluhuran peradaban masyarakat Nias,
khususnya di Teluk dalam. Rumah tradisional omo hada tidak sekedar menjadi
tempat tinggal belaka untuk berlindung dari panas matahari dan hujan. Lebih dari
itu rumah tradisional menjadi tempat untuk menghayati kebudayaan dan
mengembangkan diri seturut peradaban yang dihidupi oleh suatu komunitas
kultural pada suatu daerah. Oleh karena itu, pembangunan rumah tradisional harus
disadari sebagai pembangunan peradaban lebih dari sekedar pembangunan fisik.
Rumah tradisional omo hada juga mengandung beraneka ragam simbol yang
menarik untuk dipelajari dan ditemukan maknanya. Pengetahuan akan makna
simbolik pada rumah tradisional omo hada ini menjadi salah satu cara untuk
mengenal, mengagumi, memelihara dan melestarikan peninggalan leluhur kita.
REFERENSI