Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA
RUMAH ADAT SULAWESI UTARA
“Rumah Walewangko”
DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 8

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


OTNIEL. TAKASILIANG /15021102058
OSCAR. TATENGKENG /15021102110
GREY M. MONINGKEY/ 17021102081
CHRIST. HAANS / 19021102020
GREJANIA. GABI / 19021102084
FAJRIATY DWI. RAHMA / 19021102085
PROFIL DAERAH
Indonesia, kebudayaan pastinya merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit neg
ara di dunia dengan kekayaan budaya yang sangat melimpah dan sudah dikenal di kalangan masyarakat dunia. Tentunya, kekayaan bud
aya tersebut menjadi kebanggan tersendiri yang patut kita lestarikan sebagai warga negara Indonesia.
Dengan kekayaan budaya yang beraneka ragam, Indonesia memiliki sangat banyak produk budaya yang tersebar dari ujung timur hingg
a ke ujung barat. Kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadikannya memiliki ribuan jumlah suku bangsa
dengan adat dan budayanya masing-masing.
Rumah adat merupakan salah satu produk dari kekayaan budaya Indonesia yang selalu menarik untuk dipelajari. Rumah adat merupakan
salah satu produk dari kekayaan budaya Indonesia yang selalu menarik untuk dipelajari. Untuk kita sebagai penduduk asli Indonesia, keb
eradaan rumah adat sudah tidak asing lagi dan sering kita dengar tentunya. Seperti namanya, rumah adat merupakan produk budaya be
rbentuk bangunan yang dapat ditempati atau ditinggali.
Rumah adat biasanya dibedakan berdasarkan wilayah asalnya atau suku yang membuatnya. Satu rumah adat dengan yang lainnya memil
iki perbedaan tersendiri, seperti dari gaya arsitektur, dekorasi, fungsi, bahkan hingga nilai filosofinya.

Hal inilah yang kemudian menjadikan rumah-rumah adat di Indonesia sangat unik dan menjadi daya tarik yang memukau banyak wisata
wan baik lokal maupun,internasional.
PROFIL DAERAH
Provinsi Sulawesi Utara, adalah sebuah daerah yang terletak di paling utara pulau Sulawesi.
Sulawesi Utara merupakan sebuah provinsi yang beribukota Manado .
Provinsi yang terdiri atas 11 kabupaten dan 4 kota ini tersohor karena beberapa hal.

Salah satunya tentulah nilai budaya.


KEBUDAYAAN SULAWESI UTARA
Sulawesi Utara terkenal dengan kaya akan sumber daya alamnya.
Begitu juga dengan seni dan kebudayaannya juga cukup terkenal yang telah di wariskan para leluhurnya. 
Berbagai jenis kebudayaan dari macam-macam suku di Sulawesi Utara menjadikan daerah nyiur melambai ini
indah dan mempesona.
Masyarakat Sulawesi Utara secara garis besar terbagi menjadi beberapa bagian suku besar diantaranya yaitu:
Suku Sangihe dan talaud, Suku Minahasa, Suku Bolaang monggondow.
Ketiga suku atau etnis besar tersebut mempunyai bagian suku yang mempunyai bahasa dan tradisi yang
cukup berbeda-beda.

Masyarakat Sulawesi Utara memegang semboyan “torang samua basudara” 


yang berarti kita semua bersaudara,
mereka hidup rukun dan berdampingan meskipun berbeda-beda keyakinan.
Masyarakat yang ada di Sulawesi Utara ini menganut beberapa agama yakni:
Islam
Katolik
Kristen
Hindu
Budha
Kong Hu Chu
RUMAH ADAT
WALEWANGKO

Rumah Walewangko adalah rumah adat daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Nama lain dari Walewangko adalah Rumah Pewaris. Rumah adat yang satu ini memiliki tampilan
fisik yang apik. Ia secara umum digolongkan sebagai rumah panggung.
Sejarah Kata Walewangko pada nama Rumah Adat Sulawesi Utara ini berasal dari kata wale atau
bale yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu sebuah rumah yang digunakan untuk
melangsungkan beragam aktivitas dengan seluruh anggota keluarga. Sedangkan jika disatukan,
Rumah Walewangko dapat juga diartikan menjadi Rumah Pewaris.
• GAYA ARSITEKTUR

Gaya Arsitektur Bentuk Rumah Adat Walewangko cenderung sangat simetris dari bagian depannya. Sebagai rumah adat tradisional, tentunya
material bangunan yang digunakan masih bersifat sangat alami.

Rumah Adat Walewangko dibangun dengan konsep rumah panggung yang tentunya ditopang oleh beberapa tiang penyangga. Jumlah tiang
yang digunakan untuk menyangga konstruksi Rumah Adat Walewangko adalah sebanyak 16 hingga 18 buah.

Terdapat satu keunikan pada penyusunan tangga yang digunakan untuk menopang Rumah Adat Walewangko ini. yaitu semua tiang yang
terpasang tidak boleh disambungkan oleh apapun. Meskipun begitu, konstruksi Rumah Adat Sulawesi Utara ini tetap terasa kokoh karena tiang
yang
digunakan terbuat dari kayu yang sangat kuat.

Selain gaya arsitekturnya yang mengagumkan, Rumah Adat Sulawesi Utara ini juga memiliki banyak jendela. Hal ini membuat sirkulasi udara di
dalam ruangan berjalan dengan baik sehingga membuat pemilik rumah merasa sangat nyaman berada di dalamnya.
• STRUKTUR SERTA BAHAN/MATERIAL

Pondasi : 

Seperti yang terdapat pada rumah panggung di Indonesia umumnya, bagian pondasi(kolong)
bangunan tetap menggunakan material batu, maupun kayu/kayukelapa itu sendiri dengan di
mensi yang tergantung volume bangunan yang dipikulnya.

Tiang:
Tiang dan Balok Kolong
1. Material dari kayu keras
2. Hubungan tiang dan balok dikancing antara 2 ruas kayu

Kolong bangunan terdiri dari 16-18 tiang penyangga.


Ukuran 200-300 mm
Tinggi tiangnya 3-5 m.
Tiang tangga terbuat dari akar pohon besar atau bambu.
Atap :
1.Atap rumah di sebut Soldor
2.Terdapat loteng yang kokoh berfungsi sebagai lumbung padi.
3.Bagian atap rumah berbentuk pelana dan limas
4.Material dari kayu keras atau bambu batangan.
5.Di ikat dengan tali ijuk pada usuk dari bambu.
6.Material penutup/pelapis atap yaitu rumbia

Tangga:
Rumah panggung Minahasa mempunyai dua buah tangga pada bagian
depan bangunan, tepatnya pada bagian kiri dan kanan.
• Susunan & Fungsi Ruang :
• Loteng
1. Berfungsi sebagai kamar tidur anak laki-laki,tempat menyimpan hasil kebun,menjemur pakaian,menyimpan
barang-barang atau gudang.
2. Terletak di bawah atap
• Serambi (setup)
1. Berfungsi sebagai tempat menerima tamu resmi
2. Terletak paling depan bangunan
3. Tempat bersandarnya tangga
• Ruang Tamu (leloangan)
1. Berfungsi sebagai tempat menerima tamu
2. Terletak di bagian depan bangunan
• Ruang Tengah (pores)
1. Berfungsi sebagai ruangan menerima kerabat dekat
2. Terletak di bagian tengah bangunan.
• Kamar Tidur Orang Tua dan Anak
1. Terletak di kanan-kirinya bangunan ruang tengah
2. Berfungsi sebagai ruang tidur
• Dapur
1. Berfungsi sebagai ruang memasak,tempat menyimpan peralatan dapur,tempat ruang makan.
2. Terletak di bagian belakang bangunan.
• Ruang Tengah Belakang
1. Berfungsi sebagai tempat menyimpan padi (sangkor).
PEMBAGIAN RUANGAN
Bagian Depan Rumah

• Lesar pada dasarnya sama seperti berada pada rumah-rumah masa kini. Bagian rumah ini
terletak di area paling depan yang dilengkapi dengan dinding. Fungsinya adalah sebagai tempat
bagi kepala suku dan pemangku adat ketika melangsungkan maklumat atau pidato kepada
penduduk lokal

• Sekay merupakan sebuah serambi yang juga terdapat di bagian depan rumah. Fungsinya adalah
sebagai ruang tamu atau tempat menjamu para tamu ketika pemilik rumah mengadakan sebuah
acara. Selain itu, ruangan ini juga dapat digunakan untuk mengadakan berbagai acara adat seperti
musyawarah atau upacara adat.

• Pores sebenarnya hampir sama dengan Sekay yaitu sebagai ruangan untuk menerima tamu yang
berkunjung. Namun tamu yang dapat memasuki ruangan ini hanya tamu yang memiliki
hubungan kekerabatan saja dengan pemilik rumah. Fungsi lain dari Pores adalah sebagai tempat
berkumpulnya seluruh anggota keluarga besar. Selain itu, Pores juga berfungsi sebagai tempat
bagi para tamu wanita untuk melakukan berbagai aktivitas. Bagian rumah ini biasanya langsung
tersambung dengan tempat tidur, dapur, dan ruang makan.
PEMBAGIAN RUANG

Bagian Belakang Rumah


Pada bagian belakang rumah terdapat beberapa ruangan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan
masak dan peralatan makan. Terdapat juga ruangan yang digunakan untuk aktivitas cuci-mencuci. Selain itu, ada juga
bagian rumah yang disebut dengan Soldor yang berbentuk loteng pada bagian atas. Fungsi dari Sodor adalah sebagai
tempat penyimpanan hasil panen seperti jagung, padi, dan lain sebagainya.
Bagian Kolong Rumah
Sebagai rumah panggung, Rumah Adat Walewangko memiliki bagian kolong. Suku Minahasa tidak membiarkan bagian
kolong rumahnya terbengkalai begitu saja, namun mereka memanfaatkannya sebagai tempat penyimpanan beragam
alat pertanian dan benda-benda lainnya seperti kayu, papan, balok, dan gerobak. Selain itu bagian kolongnya juga bias
a digunakan sebagai kandang hewan ternak atau hewan peliharaan.
Ornamen :
Ornament pada bangunan Rumah Minahasa beragam mulai dari bentuk naga di samping kanan dan kiri bangunan,
yang mengartikan tak gentar atau tidak takut (berani), berani yang di pertegas dengan pengaplikasian warna merah
pada ornament bangunan. Selain itu terdapat juga terdapat motif bunga dan tanaman, yang di pahat pada beberapa
tempat di eksterior maupun interior bangunan
Ornament naga pada rumah minahasa ini berasal dari pengaruh budaya cina begitupula warna merah yang diterapkan
Filosofi :
 Menurut kepercayaan para leluhur masayarakat Minahasa peletakan dua tangga pada rumah adat minahasa
tersebut dimaksudkan apabila ada roh jahat yang mencoba untuk naik dari salah satu tangga maka roh jahat
tersebut akan kembali turun di tangga yang sebelahnya.

Kedua
             Tangga kiri dan kanan di bagian depan rumah minahasa juga berperan khusus saat terjadi pinangan secara
adat Minahasa.

Dimana pihak lelaki yang hendak meminang si gadis pujaannya yang tinggal di rumah itu, harus masuk ke rumah
dengan menaiki tangga yang kiri.

Jika kita melihat keluarga si lelaki keluar dari rumah dengan menuruni tangga yang kanan, itu artinya pinangan
mereka diterima oleh tuan rumah.

Sebaliknya, jika mereka turun melewati tangga yang kiri lagi, yang mereka pakai untuk naik ke rumah panggung itu,
artinya pinangan mereka ditolak pihak tuan rumah.
Setiap anak tangganya juga mengartikan tingkatan jumlah harta untuk mempelai wanita
KESIMPULAN :
Rumah Adat Walewangko merupakan Rumah Adat Sulawesi Utara yang paling populer dan berasal dari salah satu
suku terbesar di Indonesia yaitu Suku Minahasa. Gaya arsitekturnya dibuat dengan konstruksi rumah panggung yang
menyerupai rumah-rumah adat lainnya yang terletak di Pulau Sulawesi. Terdapat beberapa keunikan yang dimiliki
oleh Rumah Adat Walewangko yaitu tiang-tiang penyangganya tidak memiliki sambungan. Lalu, dua jumlah tangga
sebagai akses menuju rumah yang dibangun di sisi kanan dan kiri bertujuan untuk mengusir roh jahat. Rumah Adat
Walewangko memiliki beberapa ruangan yang di memiliki fungsi tersendiri. Bukan hanya sebagai tempat untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, beberapa ruangan di dalam Rumah Adat Walewangko juga digunakan untuk melangs
ungkan beragam acara adat. Hal tersebut menandakan bahwa fungsi dari Rumah Adat Walewangko bukan hanya
sebagai rumah tinggal saja, namun juga sebagai tempat untuk penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan
adat setempat.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai