Anda di halaman 1dari 26

PRODI ARSITEKTUR UNIVERSITAS BUNG HATTA

TUGAS KONTRUKSI DAN


MATERIAL LOKAL
RUMAH LIMAS SUMATERA SELATAN
DOSEN : Ir . NASRIL S., MT., IAI

NAMA KELOMPOK
1. M A K R U F
2. MERY SUSANTI
SUMATERA SELATAN

RUMAH LIMAS
RUMAH LIMAS dari Provinsi Sumatera
Selatan
RUMAH ADAT LIMAS

APA ITU RUMAH LIMAS ?


Rumah Limas merupakan prototipe rumah
tradisional Sumatra Selatan. Selain ditandai
dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah
tradisional ini memiliki lantai bertingkat-tingkat
yang disebut Bengkilas dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan keluarga
seperti hajatan. Para tamu biasanya diterima
diteras atau lantai kedua.
Rumah Limas memanjang
ke belakang. Ukuran
bangunan rumah
bervariasi ada yang
mempunyai lebar sampai
20 meter dengan panjang
mencapai 100 meter.
Semakin besar ukuran
Rumah Limas semakin
. besar dan terpandanglah
status sosial sipemilik
rumah tersebut.
Demikian pula bila melihat sumber SEJARAH SINGKAT
sejarah yang berasal dari beberapa abad
yang lalu. Struktur masyarakat masa itu
secara pokok terbagi atas tiga golongan,
yaitu golongan agama, bangsawan, dan
rakyat biasa. Di Sumatera Selatan Rumah limas ini pada beberapa
khususnya didaerah Palembang, sisi mempunyai perbedaan
bangunan dengan arsitektur tradisional dengan rumah tradisional lainnya.
yang paling dikenal adalah Rumah Adat
Perbedaan itu tampak jelas pada
Limas atau Rumah Bari. Hal ini
dikarenakan corak dan bentuk serta bagian lantai yang bertingkat-
kepadatan seni ukir didalam rumah tingkat, pembagian ruang, bentuk
disertai kemegahannya. Semua ini pintu dan bubungannya. Ini semua
mencerminkan tingginya tingkat mengingatkan kita kepada bentuk
kebudayaan suku bangsa yang memiliki rumah limasan di pesisir Jawa,
rumah tersebut. Rumah ini dikatakan yang apabila dibandingkan
rumah limas karena bentuk atapnya yang dengan rumah Bari/Limas
menyerupai piramida terpenggal. Bila
perbedaannya terlihat pada aspek
dilihat dari samping, rumah ini terdiri dari
tiga bagian yaitu depan, tengah dan letak lantai dan konstruksi
belakang bangunan.
FILOSOFI RUMAH LIMAS

Tingkat pertama
Disebut juga pagar tenggalung, ruangannya tidak memiliki

.
dinding pembatas, terhampar seperti beranda saja. Suasana
di tingkat pertama lebih santai dan biasa berfungsi sebagai
tempat menerima tamu saat acara adat.
Tingkat Kedua
Disebut juga Jogan digunakan sebagai tempat berkumpul
khusus untuk pria.
Tingkat ketiga
Disebut juga sebagai kekijing ketiga, dibatasi dengan
menggunakan penyekat. Ruangan ini biasanya untuk
tempat menerima para undangan dalam suatu acara atau
hajatan, terutama untuk handai taulan yang sudah separuh
baya.
Tingkat Keempat
Kekijing keempat memiliki posisi lebih tinggi lagi. Begitu
juga dengan orang-orang yang dipersilakan untuk mengisi
ruangan ini pun memiliki hubungan kekerabatan lebih
dekat dan dihormati, seperti undangan yang lebih tua,
dapunto dan datuk.
Tingkat Kelima
Ruang kelima yang memiliki ukuran terluas disebut
gegajah. Didalamnya terdapat ruang pangkeng, amben
tetuo, dan danamben keluarga. Amben adalah balai
musyawarah.
CIRI – CIRI RUMAH LIMAS

• Atap berbentuk limas (piramida


terpenggal)
• Berdinding papan
• Lantainya bertingkat – tingkat
(kijing)
• Memiliki ornament dan ukiran pada
tiang, dinding dan plafonnya yang
mencirikan identitas budaya
palembang.
• Atap, dinding dan lantai bertopang
di atas tiang –tiang yang tertanam di
tanah
.
BENTUK DAN FUNGSI RUANG

Rumah tradisonal Limas


mengandung nilai budaya dan
historis. Hal ini dapat dilihat dari
bentuk arasitektur dan ragam
hias yang erta kaitannya dengan
system kepercayaan, keperluan
social, lingkungan, dan cara
hidup masyarakatnya. Bangunan
dengan arsitektur tradisional
.
selain sebagai tempat tinggal
juga digunakan untuk berbagai
upacara adat. .
Rumah limas sangat luas biasanya ARSITEKTUR RUMAH
luasnya mencapai 400 sampai LIMAS
1000 meter persegi atau lebih dan
sering digunakan sebagai tempat
berlangsungnya hajatan atau
acara adat. Didirikan diatas tiang-
tiang dari kayu
unglen atau ulin yang kuat dan
tahan air. Dinding, pintu dan
lantai umumnya terbuat dari kayu
tembesu. Sedang untuk rangka
digunakan kayu seru. Setiap
rumah, terutama dinding dan
pintu diberi ukiran.
ANALISA BAHAN
Bahan materil untuk
membuat pintu, dinding,
serta lantai menggunakan
kayu Tembesu. Pada umumnya dinding
.
tiang rumah biasanya
ruangan di cat dominasi
warna merah, hitam, coklat
menggunakan kayu Unglen tua dan selalu dihiasi dengan
yang tahan dengan air. ukiran-ukiran bermotif flora
yang dicat dengan warna
sementara untuk rangka emas.
rumah terbuat dari kayu
Seru, kayu jenis ini termasuk Bangunan Rumah Limas
jenis kayu yang cukup memakai bahan dasar dari
langka. kayu Unglen atau Merbau,
kayu ini dipilih karena kayu
Dindingnya terbuat dari tersebut mempunyai
papan-papan kayu yang karakteristik tahan akan air.
disusun tegak
PONDASI
KONSTRUKSI
RUMAH LIMAS

. Pondasi disesuaikan dengan kondisi alam


sekitar yang berawa, teknisnya
menyerupai pondasi cakar ayam. Karena
bentuk rumah berupa panggung maka
digunakan pondasi setempat.
Tiang “cagak” berdiri di atas landasan
papan tebal yang disebut “tapak-an
cagak”. Tapak-an cagak yang saling
menyilang dengan balok disebut “botek-
an”. 30-40 cm
TIANG

Tiang rumah adat


palembang atau lebih
dikenal sebagi rumah
limas biasanya
mempergunakan tiang
. kayu .
dari
Pintu terbuat dari kayu
unglen dan petanang.
PINTU Satu daun pintu memiliki
lebar sekitar 60cm-70cm

Jendela dibuat berpasangan,


berada di kanan kiri. Pada
setiap ruangan memiliki 2
pasang jendela. Lebar masing-
. jendela sekitar 60cm-
masing
JENDELA 70cm.
Pada bagian atas jendela dan
pintu, terlihat jelas ukiran indah
huruf Arab (kaligrafi) bertinta
emas.
ORNAMEN
(UKIRAN) TERAS

hiasan atau ukiran yang ada di


dalam Rumah Limas pun
memiliki simbol-simbol tertentu.

.
Jika Anda melihat dengan Bagian teras rumah biasanya
seksama ke dalamnya, akan
dikelilingi pagar kayu berjeruji
terlihat ornamen simbar atau
tanduk pada bagian atas atap.
yang disebut tenggalung. Makna
Simbar dengan hiasan Melati filosofis dibalik pagar kayu itu
melambangkan mahkota yang adalah untuk menahansupaya
bermakna kerukunan dan anak perempuan tidak keluar
keagungan rumah adat ini. rumah.
Tanduk yang menghiasi atap juga
bermakna tertentu sesuai dengan
jumlahnya.
LANTAI DINDING
Pada bagian lantainya Sementara pada
dibuat bertingkat-tingkat dinding Rumah Limas
atau biasa disebut dibuat dari kayu jenis
kekijing dengan merawan yang
menggunakan kayu jenis berbentuk papan,
tembesu yang berbentuk dengan cara
papan (persegi panjang) penyusunan dan
disusun secara horizontal besaran yang sama
menurut besaran masing- dengan papan pada
masing ruang. lantai.
ATAP
Bagian-
bagian atap terdiri atas
.
1.Kuda-kuda
2.Ikatan angin
3.Jurai
.
4.Gording
5.Sagrod
6.Bubungan
7.Usuk
8.Reng
9.Penutup atap
10dan talang
GORDING
Gording membagi bentangan
atap dalam jarak-
jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording
meneruskan beban dari penutup .
atap, reng, usuk, orang, beban
angin, beban air hujan pada titik-
titik buhul kuda-kuda.
.
Gording kayu biasanya memiliki
dimensi : panjang maksimal 4 m,
tinggi 12 cm dan lebar 8 cm s.d.
10 cm. Jarak antar gording kayu
sekitar 1,5 s.d. 2,5 m.
Gording berada di atas kuda-
kuda, biasanya tegak lurus
dengan arah kuda-kuda.
Gording menjadi tempat ikatan
bagi usuk, dan posisi gording
harus disesuaikan dengan
Reng Usuk/kaso
Reng berupa batang kayu
berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm Usuk berfungsi menerima beban
dengan panjang sekitar 3 m. dari penutup atap dan reng dan
Reng menjadi tumpuan meneruskannya ke gording. Usuk
langsung penutup atap dan terbuat dari kayu dengan ukuran
meneruskannya ke usuk/kaso. 5/7 cm dan panjang maksimal 4
Pada atap dengan penutup . Usuk dipasang dengan jarak 40
m.
dari asbes, seng atau sirap reng s.d. 50 cm antara satu dengan
tidak digunakan.
Reng akan digunakan pada .
lainnya pada arah tegak lurus
gording. Usuk akan terhubung
atap dengan penutup dari dengan gording dengan
genteng. Reng akan dipasang menggunakan paku.
pada arah tegak Pada kondisi tertentu usuk harus
lurus usuk dengan jarak me dibor dahulu sebelum dipaku
nyesuaikan dengan panjang untuk menghindari pecah pada
dari penutup atapnya ujung-ujung usuk.
(genteng)

JURAI

Pada pertemuan sudut atap terdapat batang


baja atau kayu
atau framework yang disebut jurai. Jurai
dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai
luar.
ATAP
Atap rumah limas berbentuk piramida
terpenggal, dengan sudut kemiringan
atap utama antara 45 derajat hingga 60
derajat, dan kemiringan atap pada
bagian depan antara 10 derajat, hingga
20 derajat. Di bagian atas atap limas
terdapat ornamen berupa simbar dan
tanduk. simbar diartikan sebagai
mahkota rumah dengan hiasan bunga
melati, yang melambangkan kerukunan
dan keagungan rumah adat limas
tersebut . sedangkan tanduk berfungsi
sebagai penghias atap , namun jumlah
tanduk tersebut mempunyai arti
tersendiri, biasanya disebut tanduk
.
kambing . beberapa sumber
mengatakan bahwa jumlah tanduk
kambing menunjukkan tingkat sosial,
atau derajat kebangsawanan dari si
pemilik rumah.
JOGAN
Pagar Tenggalong Lawang Kereng
atau Ciam Untuk Jogan yang
Ruang paling mempunyai dua
depan tepatnya Bagian depan tampak bagian, berfungsi
lazim disebut sebuah pintu yang sebagai kamar tidur
disebut Lawang keluarga (anak laki-
Pagar Tenggalong. laki) dan sebagai
Kereng yaitu jalan
Pada ruang bagian masuk ke ruang dalam. kamar tidur tamu.
depan ini biasanya Pintu tersebut dapat Jogan terletak pada
digunakan sebagai diangkat, oleh karena bagian serambi
ruang tamu atau itu disebut pintu kipas depan, di sisi kanan
atau lawang ciam dan kiri.
ruang tunggu
AMBEN PANGKEENG
Di ruangan berikutnya
terdapat amben, tepatnya pangkeeng kamar tidur
terdapat di ruangan yang lebih kecil
keluarga ukurannya dari beeleek
PEDALON
dalam ruangan terdapat jeroo yang dipergunakan
sebuah amben maka di sebagai kamar tidur
Ruang utama apabila
hadapannya terdapat remaja putri. Pangkeng
berlangsung upacara
beeleek jeroo yang ini terletak pada serambi
adat.
digunakan sebagai belakang dan
kamar tidur. Beeleek bersebelahan dengan
jeroo ini juga digunakan garang.
sebagai kamar tidur
untuk pengantin.
GARANG

Garang ini juga berfungsi sebagai pawon


atau dapur. Pada umumnya panjang dapur
tersebut sama dengan lebar rumah,
lantainya lebih rendah sekitar 30-40 cm

PINTU GARANG

Pada serambi belakang rumah limas


melewati pintu garang, terdapat sebuah
jembatan yang berfungsi
sebagai penghubung antara rumah limas
yang satu kerumah limas yang lain.
Jembatan ini terdapa tatap dan railing di
sisi kanan dan kiri. jembatan ini
dinamakan doorloop
RUMAH LIMAS

.
.
TERIMA KASIH

.
.

Anda mungkin juga menyukai