Anda di halaman 1dari 18

Bentuk dan Sosok

Rumah
Sovia Dumiyanti
Anjani Kim
Michelle Fiona

2015420043
2015420147
2015420134

Pembagian
Rakkeangloteng
Dunia atas
Ale BolaTempat
tinggal
Dunia

Awa Saoruang bawaah


Dunia bawah

Benua AtasBotting langik


Pammakang(loteng)
Benua atas=tempat dewa-dewi
Dipimpin seorang dewa tertinggi ->Dewata

Seuwae(dewa tunggal) bersemayam


diBotting-Langik(langit tertinggi).
Pammakang merupakan bagian atas dari
rumah.
Dalam bahasa Makassar, pammakang=suatu
hal yang menyenangkan.
Untuk menyimpan pusaka keluarga, hasil
panen, benda kerajinan (tikar dan alat-alat
tenun)
Secara ideologis, pammakkang bermakna
sesuatu yang sakral dan mengandung nilainilai spiritual karena menempati posisi yang
paling tinggi dari bagian rumah.

Benua tengah---Alang tegnga


Kale Balla
Benua tengah = bumi
Dihuni oleh wakil-wakil dewa tertinggi

yang mengatur hubungan manusia


dengan dewa tertinggi serta menggawasi
jalannya tata tertib kosmos.
Kale balla, = inti rumah,
tempat kegiatan para penghuni
berlangsung.
Di sinilah proses perencanaan dan tata
kelola kehidupan berada.
Kale balla bisa terdiri dari berbagai
petak. Bagi masyarakat kelas menengah,
petak pada kalle balla dibatasi hanya tiga,
yaitu ruang depan, tengah, dan belakang.

Benua BawahParatiwi, uriliyu


siring/kolong
Benua bawahdisebutUriliyu(tempat
yang paling dalam) dianggap berada di
bawah air.
Siring atau kolong dianalogikan sebagai
tempat kotor dan hina karena berada di
bagian paling bawah rumah.
Pada umumnya, bagian ini difungsikan
oleh masyarakat tradisional untuk
menyimpan ternak dan alat-alat bertani
atau melaut.
Pada masa dulu, bagian ini oleh para
bangsawan difungsikan sebagai tempat
tinggal budak atau tempat menahan
tahanan kerajaan.

Sulapaeppa=>Segi

empat

Filosofi hidup masyarakat tradisional


Bugis Makassar
menunjukkan upaya
untukmenyempurnakan diri.
Filosofi ini menyatakan bahwa segala
aspek kehidupan manusia barulah
sempurna jika berbentukSegi Empat.
Demikian pula rumah, akan dikatakan
bola genne (rumah sempurna) jika
berbentuk segi empat, yang berarti
memiliki empat kesempurnaan.

Filosofibersumber darimitos asal mula


manusia yang diyakini terdiri dari empat
unsur, yaitu : tanah, air, api, dan angin.
Segi Empat = bentuk yang stabil
Segala sesuatu baru dikatakan sempurna
dan lengkap jika memiliki sulapaeppa.

Bentuk bangunan utama


persegi empat

Atap
Atap menggunakan bahan dari seng ,asbes, ataupun
sirap. Bentuk prisma, memakai tutup bubungan yang
disebut Timpak Laja.

Timpak laja dibuat dari bahan seng, sebagian kayu.


Pola susunannya diolah dalam pola-pola tingkatan
tertentu yang dapat membedakan status sosial
penghuninya.

Bentuk atap dan status Sosial


Timpalaja 'lanta'lima(5 tumpuk), khusus untuk
istana raja
Timpalaja 'lanta'Appa(4 tumpuk), untuk
bangsawan dengan kedudukan tinggi dalam
kerajaan
Timpalaja 'lanta'Tallu(3 tumpuk), untuk keturunan
bangsawan
Timpalaja'lanta'rua(2 tumpuk), untuk masyarakat
umum
Timpa laja 'lanta' se're(1 tumpuk), untuk
rumah pelayan atau budak

Bola Sada
Bentuk rumah bugis yang lain adalah Bola Sada
yang berdampingan dua dengan sejajar bagian
depan. Karena sama besar dan sejajar, rumah ini
diperuntukkan bagi kalangan bangsawan, baik yang
mempunyai jabatan negeri maupun tidak.

Bola Soba:Bola Soba atau Soraja (Rumah Raja Bugis) adalah rumah tinggal
Panglima Perang Kerajaan Bone di masa pemerintahan Raja Bone XXXII tahun
1895-1905, yaitu "Andi Abdul Hamid Baso Pagilingi Petta Ponggawae" salah
seorang putra Raja Bone XXXI (Lapawawoi Karaeng Sigeri).

Dinding dan pintu


Umumnya dinding menggunakan bahan
kayu yang disusun melintang horisontal
dan dicat, hanya sebagian kecil yang
menggunakanseng gelombang yang
dipasang vertikal.
Hal yang spesifik pada pintu adalah
adanya dinding pembatas setinggi
lutut. Fungsinya untuk melindungi
anak-anak agar tidak jatuh ke bawah
karena sebagian besar lokasi rumah
menempati daerah rawa.

jendela /Tellongeng
Bukaan lain adalah jendela (tellongeng).
Fungsinya adalah bukaan pada dinding yang
sengaja dibuat untuk melihat keluar rumah dan
juga berfungsi sebagai ventilasi udara ke dalam
ruangan.
Jumlah jendela 3 (tiga) buah.
Peletakannya pada dinding di antara dua tiang.
Pada bagian bawahnya terdapat terali kayu yang
dipasang vertikal. Untuk memperindah dan
menjaga keamanan ditambahkan jeruji kayu
dengan jumlah bilangan ganjil.
Teralis 3-5 bar untuk orang biasa and 7-9 bar
untuk bangsawan

Tamping
Tamping,pada umumnya
hanya terletak di depan
rumah yang memiliki fungsi
sebagai tempat bersantai,
mengobrol, maupun untuk
ruang tamu sebelum
dipersilakan masuk.

Macam tangga

Ornamen Rumah
Panggung Kayu
Bugis

Tutup bubungan atap rumah disebut timpak laja

Merupakan pembeda status sosial penghuninya

Timpak laja Saoraja bertingkat-tingkat, sedangkan timpak laja Bola tidak bertingkat/polos

Ragam hias rumah tradisional Bugis mengambil pola dasar dari flora dan
fauna

Ragam hias flora berupa bunga parenreng yang berarti bunga yang
menarik

Bunga parenreng hidup dengan cara melata dan menjalar kemana-mana

Ragam hias fauna pada rumah tradisional bugis:

Ayam jantan sebagai simbol keuletan dan keberanian

Kepala kerbau sebagai simbol kekayaan dan ketinggian status sosial

Naga sebagai simbol wanita yang lemah lembut namun memiliki keuatan
dasyat

Anda mungkin juga menyukai