Anda di halaman 1dari 7

1.

Alat Musik Sumatera Barat


a. Saluang

Pernah mendengar nama Idris Sutan Sati yang terkenal


itu? Ia adalah seorang seniman tradisional Minangkabau
yang juga merupakan salah satu pemain saluang yang
hebat. Biasanya ia bermain saluang untuk mengiringi
seorang penyayi yang juga populer kala itu bernama
Syamsimar.

Nah, Saluang merupakan alat musik tradisional Sumatera


Barat yang tidak jauh beda dengan seruling biasa.
Memiliki panjang antara 40 sampai 60 cm dan memiliki
besar diamater antara 3 sampai 4 cm. Lain dengan
seruling modern, saluang dibuat lebih sederhana dan
hanya memiliki 4 lubang saja.

b. Talempong
Dari namanya saja mungkin anda sudah dapat menebak
bahwa alat musik Talempon ini adalah jenis alat musik
yang dimainkan dengan cara dipukul. Bahan
pembuatannya berasal dari kuningan dan bentuknya
hampir mirip dengan alat musik jawa, yaitu gamelan.
Namun ada juga yang terbuat dari kayu.

Talempong biasa dimainkan ketika ada perayaan budaya


tarian di Sumatera Barat, seperti tarian piring yang
terkenal sangat khas itu, tarian gelombang dan
pasambahan. Selain itu talempong juga sering digunakan
untuk menyambut tamu-tamu istimewa.

c. Gandang Tabuik
Tabuik berbentuk bangunan bertingkat tiga terbuat dari
kayu, rotan, dan bambu dengan tinggi mencapai 10 meter
dan berat sekitar 500 kilogram. Bagian bawah Tabuik
berbentuk badan seekor kuda besar bersayap lebar dan
berkepala “wanita” cantik berjilbab. Kuda gemuk itu
dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru
halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat
gambar kalajengking menghadap ke atas.

Dari beberapa alat musik tradisional di atas, mungkin


Gandang Tabuik inilah yang paling fenomenal dan paling
unik yang hanya ada di Sumatera Barat. Karena alat
musik ini dibuat dengan dana hingga puluhan juta rupiah
untuk membuat satu Gandang Tabuik saja. Alat musik ini
dibuat tingginya mencapai 10 meter dengan berat 500 kg.
Yang lebih uniknya lagi adalah bagian bawahnya
dibentuk menyerupai kuda bersayap, tapi dengan kepala
wanita yang kelihatan mengenak jilbab. Di bagian
kakinya dibuat gambar kalajengking yang melihat ke
atas.

Gandang Tabuik ini dibuat dari bahan bambu yang


dipadu dengan rotan dan kain beludru yang biasanya
berwarna hitam. Bagian atasnya terdapat payung dan
patung burung merpati. Cara memainkan Gandang
Tabuik ini biasanya diangkat beramai-ramai oleh 50
orang. Untuk mengangkatnya maka dibuatkan 4 buah
balok bersilang dengan panjang sekitar 10 meter di
bagian bawah Gandang Tabuik ini. Bisa dikatakan alat
musik tradisional Sumatera Barat ini cukup unik, bukan?
2. Kalimantan

a. Entebong Alat musik Entebong ini bentuknya seperti gendang yang


dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik satu ini
terdapat di Kabupaten Sekadau yang dibuat oleh suku
Dayak Mualang.

b. Kangkuang Kangkuang adalah alat musik tradisional yang dimainkan


dengan cara dipukul dan terbuat dari kayu yang diukir
sedemikian rupa. Dibuat oleh masyarakat suku Dayak
Banuaka di daerah Kapuas Hulu.

c. Panting Panting adalah sejenis alat musik gambus yang dimainkan


dengan cara memetik senarnya. Panting model ini hampir
mirip dengan Gambus yang berasal dari arab hanya saja
ukurannya lebih kecil. Musik yang dimainkan dengan Panting
ini awalnya berasal dari daerah Tapin.
3. Jakarta

a. Gambang Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan


tangkai panjang biasanya dari tanduk/sungu/ batang fiber
lentur. Pada seperangkat instrumen gamelan yang lengkap
terdapat 3 buah gambang, yakni gambang slendro, gambang
pelog bem, dan gambang pelog barang. Namun tidak sedikit
yang terdiri hanya dua buah instrumen saja. Pada gambang
pelog, nada 1 dan 7 dapat disesuaikan dengan gendhing yang
akan dimainkan.
Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam
gaya pola pola lagu dengan ketukan ajeg.
Gambang juga dapat memainkan beberapa macam
ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada
dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada
dipisahkan oleh enam bilah, dan pola lagu dengan ritme –
ritme sinkopasi seperti pada gendhing Janturan/ Suluk.

b. Gendang
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan
profesional, yang sudah lama menyelami budaya betawi.
Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang,
sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain
maka akan berbeda nuansanya.
Menurut bukti sejarah, kelompok membranofon telah
populer di Jakarta sejak pertengahan abad ke-9 Masehi
dengan nama: padahi, pataha (padaha), murawa atau
muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru,
kendang. Istilah ‘padahi’ tertua dapat dijumpai pada prasasti
Kuburan Candi yang berangka tahun 821 Masehi (Goris,
1930). Seperti yang tertulis pada kitab Nagarakrtagama
gubahan Mpu Prapanca tahun 1365 Masehi (Pigeaud, 1960),
istilah tersebut terus digunakan sampai dengan jaman
Majapahit.
Penyebutan kendang dengan berbagai nama menunjukkan
adanya berbagai macam bentuk, ukuran serta bahan yang
digunakan, antara lain : kendang berukuran kecil, yang pada
arca dilukiskan sedang dipegang oleh dewa , kendang ini
disebut “damaru“.

c. Kecrek

Salah satu alat musik dalam orkes Gambang Kromong.


Instrumen kecrek terdiri dari beberapa bilah perunggu
yang diberi landasan kayu untuk dipukul-pukul
sehingga berbunyi crek-crek. Gunanya untuk
memberi tanda akan dimulai atau diakhiri oleh seorang
pemimpin musik. Alat musik ini pada zaman perunggu
besi yang terbuat dan lempengan logam.
4. Sunda

a. Angklung Angklung adalah alat musik tradisional


Indonesia yang berasal dar Tanah Sunda,
terbuat dari bambu, yang dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa
bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai
4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil.

b. Kecapi Kecapi adalah alat musik petik yang berasal


dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi
kecapi adalah sebuah kotak kayu yang
diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu
tersebut berguna sebagai resonatornya.
Terdapat dua jenis kecapi dilihat dari
fungsi dan bentuk yaitu kecapi siter dan
kecapi parahu(Kecapi Indung). Kecapi siter
digunakan untuk mengiringi lagu-lagu
kawih, sedangkan kecapi parahu (indung)
digunakan untuk mengiringi tembang
sunda (mamaos/Cianjuran).

c. Calung Calung adalah alat musik Sunda yang


merupakan prototipe dari angklung.
Berbeda dengan angklung yang dimainkan
dengan cara digoyangkan, cara menabuh
calung adalah dengan mepukul batang
(wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung
bambu) yang tersusun menurut titi laras
(tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la).
Jenis bambu untuk pembuatan calung
kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yang dibuat dari
awi temen (bambu yang berwarna putih).
5. Jawa Tengah

a. Rebab Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya


ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah
senar/dawai dan mempunyai tangga nada
pentatonis. Alat musik yang menggunakan
penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali
dari dawai logam (tembaga) ini badannya
menggunakan kayu nangka (umumnya)dan
berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit
lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.
Instrumen musik tradisional lainnya yang
mempunyai bentuk seperti rebab adalah Tehyan
yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa,
rebab jenis ini dapat dijumpai di DKI Jakarta, Jawa
dan Kalimantan Selatan

b. Bonang Alat musik ini terdiri dari satu set sepuluh sampai
empat-belas gong- gong kecil berposisi horisontal
yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas
tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain
duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong
beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk
bulat panjang di setiap tangan.
Ada tiga macam bonang, dibeda-bedakan menurut
ukuran, wilayah oktaf, dan fungsinya dalam
ansambel. Untuk gamelan Jawa, bonang disini ada
2 jenis yakni Bonang Barung dan Bonang Penerus/
Penembung

c. Kenong Kenong merupakan unsur instrumen pencon


gamelan yang paling gemuk, dibandingkan dengan
kempul dan gong yang walaupun besar namun
berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada pangkon
berupa kayu keras yang dialasi dengan tali,
sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan
bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke
atas bawah, sehingga menghasilkan suara. Bentuk
kenong yang besar menghasilkan suara yang
rendah namun nyaring dengan timber yang khas
(dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap
berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan kenong).
Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela
antara kempul.
Gamelan ini merupakan instrumen kedua yang
paling penting setelah gong. Kenong membagi
gongan menjadi dua atau empat kalimat kalimat
kenong, atau kenongan.
6. Maluku

a. Tifa Tifa mirip seperti


gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul.
Terbuat dari sebatang
kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan
pada salah satu sisi
ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya
digunakan kulit rusa yang
telah dikeringkan untuk menghasilkan suara
yang bagus dan indah.
bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran.
tiap suku di maluku dan
papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-
masing.
Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian
tradisional. Ini
biasanya digunakan pada acara-acara tertentu
seperti upacara-upacara
adat maupun acara-acara penting lainnya.

b. Gong Gong merupakan sebuah alat musik pukul


yang terkenal di Asia
Tenggara dan Asia Timur. Gong ini
digunakan untuk alat musik
tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin
gong seperti ini.
Gong yang telah ditempa belum dapat
ditentukan nadanya. Nada
gong baru terbentuk setelah dibilas dan
dibersihkan. Apabila nadanya
masih belum sesuai, gong dikerok sehingga
lapisan perunggunya
menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut
juga Kkwaenggwari. Tetapi
kkwaenggwari yang terbuat dari logam
berwarna kuningan ini dimainkan
dengan cara ditopang oleh kelima jari dan
dimainkan dengan cara
dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang
kkwaenggwari
menggunakan lima jari ini ternyata memiliki
kegunaan khusus, karena
satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk
meredam getaran gong dan
mengurangi volume suara denting yang
dihasilkan.

c. Idiokordo Idiokardo adalah alat musik yang seperti


siter berdawai tiga dengan cara di petik.
Alat musik ini disebut juga Tatabuhan.

Anda mungkin juga menyukai