Anda di halaman 1dari 4

1.

THAILAND
a) Cackhe

adalah lantai cemas kecapi atau kecapi dengan tiga senar yang digunakan dalam musik Thailand
dan Khmer . Instrumen Thailand dan Khmer hampir identik. [1]
Pemain—duduk di samping alat musik—menggunakan tangan kirinya di fretboard sambil
memetik senar dengan tangan kanannya dengan plektrum runcing sepanjang 5 hingga 6 cm yang
terbuat dari gading, tulang atau tanduk kerbau , yang diikat ke jari telunjuk pemain, dan
menguatkannya dengan ibu jari dan jari telunjuk. [2] Instrumen ini memiliki suara mendengung
karena senar diangkat dari jembatan datar oleh sepotong bambu atau bahan tipis lainnya seperti
plastik.
https://en.wikipedia.org/wiki/Chakhe

b) Saw Duang

merupakan instrumen dua senar yang digunakan dalam tradisional musik Thailand. Suara
dihasilkan oleh busur yang terbuat dari rambut ekor kuda yang berada di antara senar yang terbuat
dari sutra. The busur harus miring ke beralih dari satu string yang lain. Saw duang ringan dan
dimainkan secara vertikal di atas pangkuan. Ini menciptakan nada cerah tidak seperti Saw u yang
menghasilkan suara lembut. Alat musik lain yang mirip dengan Saw duang adalah alat musik petik
Cina yang disebut Huqin.
https://en.wikipedia.org/wiki/Saw_duang
c) Thonramana

adalah tangan drum dimainkan sebagai pasangan dalam musik klasik Thailand. Ini terdiri dari
dua drum: thon (โทน), drum piala dengan tubuh keramik atau kayu dan rammana (รำมะนา), drum
bingkai kecil atau rebana . Mereka biasanya digunakan dalam ansambel khruang sai . The thon
memberikan nada rendah dan rammana memberikan nada tinggi. Sebelumnya pada abad ke-20, thon
dan rammana kadang-kadang dimainkan secara terpisah. Instrumen juga digunakan dalam musik
Kamboja dalam ansambel mohori.
https://en.wikipedia.org/wiki/Thon_and_rammana

2. BRUNEI DARUSSALAM
a. Gulintangan,

terdiri dari delapan gong kecil dengan disusun secara berjajar, berfungsi sebagai pembuka untuk
memulai memainkan sebuah musik. Gulintangan merupakan alat musik utama di dalam orkestra
gulintangan.
http://www.kerajaannusantara.com/id/brunei-darussalam/seni-budaya
b. Canang,

tiga gong yang digantung menggunakan tali pada sebuah tiang kayu dan dimainkan secara
berurutan. Berfungsi sebagai pelengkap yang mengiringi orkestra gulintangan.
http://www.kerajaannusantara.com/id/brunei-darussalam/seni-budaya

c. Tawak-tawak,

memiliki bentuk seperti gong tetapi berukuran lebih kecil dari gong dan berukuran lebih besar
dibanding dengan canang.
http://www.kerajaannusantara.com/id/brunei-darussalam/seni-budaya
d. Gandang labik,

Gendang labik merupakan salah satu gendang istiadat di Brunei. memiliki fungsi yang sama
dengan gulintangan yaitu sebagai penanda untuk memulai dan mengakhiri permainan musik.
http://www.kerajaannusantara.com/id/brunei-darussalam/seni-budaya
3. SINGAPURA
a) Kompang

Kompang adalah jenis alat musik tradisional yang paling populer bagi masyarakat singapura.
Tergolong dalam kumpulan alat musik gendang. Kompang biasanya berukuran enam belas inci ukur lilit
dan ditutup dengan kepingan kulit pada permukaannya.
http://bekudobono.blogspot.com/2013/02/macam-macam-alat-musik.html

4. MALAYSIA
a) Rebana Ubi

Rebana Ubi adalah alat musik perkusi yang digolongkan sebagai gendang, dan dimainkan
dengan cara dipukul dengan tangan. Rebana ubi lebih besar dari rebana biasa. Pada masa dahulu, rebana
ubi digunakan untuk tujuan mengirimkan berita seperti pengumuman pernikahan hingga kepada
peringatan bahaya. Rebana ini diletakkan di atas bukit dan dimainkan mengikut irama tertentu
bergantung kepada berita yang ingin disampaikan, Kini, rebana ubi hanya digunakan dalam upacara adat
tertentu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rebana_Ubi

5. TIMOR TIMUR
a) Sasando

adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan jari-jemari tangan.
Sasando merupakan alat musik tradisional dari kebudayaan Rote. Alat musik Sasando bentuknya
sederhana bagian utamanya berbentuk tabung panjang dari bambu, bagian tengah melingkar dari atas ke
bawah diberi penyangga (bahasa rote : senda) dimana dawai-dawai atau senar yang direntangkan
ditabung bambu dari atas ke bawah bertumpu. Penyangga ini memberikan nada yang berbeda-beda pada
setiap petikan dawai, lalu tabung sasando diberi sebuah wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar
(haik). Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Bentuk sasando mirip dengan instrumen petik
lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sasando
b) Foy Doa

Foy Doa ini merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Alat musik ini juga dibuat dari
bambu dengan beberapa lubang di bagian atasnya. Bedanya dengan seruling biasa adalah Foy Doa
dianggap seruling ganda karena terdiri dari dua seruling atau lebih yang diikat sejajar menjadi satu.
Foy Pay hampir mirip dengan Foy Doa yang juga merupakan alat musik jenis tiup seperti
seruling. Biasanya Foy Pay juga dimainkan bersamaan dengan Foy Doa untuk mengiringi musik-
musik tradisional Nusa Tenggara Timur dalam berbagai acara adat atau untuk acara hiburan.
Sumber : https://www.dictio.id/t/alat-musik-tradisional-foy-doa-berasal-dari-daerah/62156

Anda mungkin juga menyukai