Anda di halaman 1dari 5

Pengertian dan Jenis Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan dari bahan keras adalah suatu produk kerajinan yang memakai bahan dasar
yang bersifat keras.
Terdapat dua jenis kerajinan bahan keras di Nusantara, ada kerajinan yang selalu
mempertahankan ragam dan bentuk hias tradisionalnya, ada juga yang sudah mendapat
inovasi sesuai dengan tuntutan di pasar.
Sesuai dengan bahan yang digunakan, kerajinan yang terbuat dari bahan keras ini bisa
dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
Kerajinan yang dibuat dari bahan keras alami adalah sebuah kerajinan yang dalam proses
pembuatannya memakai bahan baku berasal dari alam ataupun melewati pengolahan,
namun tidak menimbulkan perubahan wujud pada benda tersebut.
Bahan keras alami ini juga mudah sekali didapatkan dan harganya pun sangat terjangkau,
karena pada beberapa bahan dapat kita peroleh langsung di sekitar lingkungan kita.
Contoh Kerajinan dari bahan keras alami:
 Batu
 Tulang
 Biji-bijian
 Kayu
 Kerang
 Bambu
 Pasir
 Rotan
Bahan Keras yang Buatan
Pada kerajinan dari bahan keras buatan merupakan suatu kerajinan yang berbahan
dasarnya sudah mengalami proses pengolahan kembali.
Bahan-bahan tersebut diolah sampai keras sehingga bisa dipakai untuk membuat bahan-
bahan kerajinan.
Contoh Kerajinan dari bahan buatan:
 Kawat
 Besi
 Kaca
 Semen
 Kaleng
 Timah
 Logam (Perak, Kuningan, Tembaga, Alumunium dan Emas)

Tugas :
1. Baca dengan seksama
2. Sebutkan kerajinan dari bahan buatan yang ada disekitarmua !
3. Apa arti pengertian menurut kamu. Jelaksn !
Teknik dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras
Terdapat beberapa teknik yang dipakai untuk membuat sebuah kerajinan dari
bahan keras, yaitu:

Teknik Bubut
Pada teknik ini diperlukan sebuah alat pahat bubut yang berfungsi untuk
mengiris, mengaruk dan membentuk benda. Teknik bubut ini akan menghasilkan
suatu karya dari kerajinan yang simetris, bulat serta rapi.
Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut seperti vas bunga dari kayu, asbak
kayu, dan benda-benda lainnya.

Teknik Anyam
Teknik anyam merupakan sebuah teknik kerajinan yang dikerjakan dengan cara
mengangkat, menggabungkan atau menyilang-nyilangkan bahan, sampai
menjadi suatu karya dalam bentuk anyaman.

Teknik anyaman ini memakai bahan keras seperti plastik, bambu serta
rotan.
Teknik Ukir
Teknik ini dalam tahap penggunaannya melewati proses pencukilan sampai
membentuk sebuah cekungan atau cembungan serta menyusun sebuah pola
tertentu. Pada teknik ukir ini sendiri telah dikenal sejak zaman Batu Muda di
Indonesia.

Pada waktu itu telah banyak peralatan yang dibuat dari bahan dasar batu, seperti
sebuah perkakas rumah tangga dan benda-benda lainnya.

Pada dasarnya benda-benda tersebut diberi suatu ukiran berbentuk geometris,


seperti sebuah lingkaran, tumpal, garis, zig-zag, swastika, dan juga segitiga.
Selain berfungsi sebagai hiasan, ukiran tersebut juga mengandung sebuah
simbolis dan juga religius.
Berdasarkan jenisnya, teknik ukir tersebut terdapat beberapa jenis seperti:

1. Ukiran rendah
2. Ukiran tembus
3. Ukiran tinggi
4. Ukiran utuh
Teknik Cor (cetak dan tuang)
Negara Indonesia sudah mulai mengenal teknik pengolahan perunggu pada saat
kebudayaan perunggu berhasil masuk ke Indonesia, termasuk pada teknik cor ini.

Terdapat sebuah beberapa produk kerajinan dari bahan perunggu waktu itu,
seperti perunggu, genderang, bejana, kapak, dan perhiasan.
Ada dua jenis yang memakai teknik cor yaitu:

1. Teknik Tuang Dengan Sekali Pakai (A Cire Perdue)


Pada teknik tuang sekali pakai ini hanya untuk dibuat pada benda seperti
perunggu yang pada bentuk dan hiasannya sedikit lebih rumit, misalnya arca dan
juga patung perunggu.

Untuk memakai teknik ini, diharuskan membuat model menggunakan tanah


dahulu. Kemudian model tersebut dilapisi dengan menggunakan lilin, lalu ditutup
lagi menggunakan tanah liat, kemudian dibakar bertujuan untuk mengeluarkan
lilin sehingga terjadilah rongga.

Tuangkan perunggu tersebut ke dalam rongga tadi. Cetakan tanah liat bisa
dipecah setelah dingin hingga memperoleh benda perunggu yang di inginkan.

Teknik sekali pakai ini hanya bisa digunakan untuk sekali pemakaian saja.

2. Teknik Tuang Berulang (Bivalve)


Bi = dua dan juga Valve = kepingan. Teknik ini menuang berulang kali yaitu
dengan memakai dua keping cetakan yang terbuat dari bahan batu serta bisa
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Cetakan yang dibuat khusus untuk teknik tuang ini dapat digunakan lagi setelah
dipakai.

Teknik Bivalve dipakai untuk mencetak sebuah benda yang sederhana, baik itu
dalam sebuah bentuk ataupun hiasannya, seperti sebuah wadah dan barang
simpel yang lainnya.

Teknik Ukir Tekan


Teknik ukir tekan merupakan sebuah teknik membuat suatu hiasan di atas
permukaan plat logam yang tipis dengan ketebalan kurang lebih 0,2 mm untuk
plat logam kuningan itu sampai dengan 0,4 mm untuk plat logam tembaga.

Alat yang selalu dipakai untuk ukir tekan ini terbuat dari bahan tanduk sapi, yang
telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ukir tekan itu sendiri.

Jika tanduk tersebut tidak bisa ditemukan, bisa juga menggunakan yang lain
seperti memakai bambu ataupun kayu.

Cara penggunaan alat ukir tekan ini, yaitu dengan menekan di bagian permukaan
benda kerja dan mengikuti bentuk sesuai motif di gambar yang sudah
ditentukan.
Teknik Etsa
Teknik ukir tekan merupakan sebuah teknik membuat suatu hiasan di atas
permukaan plat logam yang tipis dengan ketebalan kurang lebih 0,2 mm untuk
plat logam kuningan itu sampai dengan 0,4 mm untuk plat logam tembaga.

Alat yang selalu dipakai untuk ukir tekan ini terbuat dari bahan tanduk sapi, yang
telah dibentuk sesuai dengan kebutuhan ukir tekan itu sendiri.

Jika tanduk tersebut tidak bisa ditemukan, bisa juga menggunakan yang lain
seperti memakai bambu ataupun kayu.

Cara penggunaan alat ukir tekan ini, yaitu dengan menekan di bagian permukaan
benda kerja dan mengikuti bentuk sesuai motif di gambar yang sudah
ditentukan.

Kata Etsa berasal dari bahasa Jerman yang artinya berkorosi, memakan, atau
berkarat.

Teknik etsa adalah sebuah proses dengan menggunakan larutan asam yang


kuat dan mengikis bagian permukaan logam yang tidak terlindungi  untuk
menciptakan sebuah desian pada logam.
Berikan sebuah lapisan dengan bahan penolak asam di bagian yang tak ingin
tertetsa oleh pengikisan larutan asam tersebut. Sedangkan bagian yang ingin
dietsa sesuai dengan desain biarkan dalam keadaan terbuka supaya terkena
pengikisan asam.

Jenis logam yang akan dietsa juga sangat berpengaruh kepada beberapa larutan
dan juga bahan kimia yang secara terpisah menggigit dan melarutkannya.

Larutan asam ini terdiri dari larutan asam organik, asam mineral anorganik
ataupun campuran dari keduanya tadi.  Pada sebagian dari larutan asam tersebut
memiliki daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu.

Sementara pada beberapa asam yang lainnya cuma sedikit sekali bahkan kadang
tidak berpengaruh sama sekali.

Sukses tidaknya mengetsa sangat tergantung pada pengawasan dan pengaturan


yang sangat teliti pada kekuatan larutan asam pengetsa. Seperti:

 Penerapan suatu bahan penolakan asam di logamnya.


 Teknik dan juga sebuah keterampilan ketika membuat desain supaya selalu
terbuaka melalui pengguanaan resist (sebuah bahan pelindung).
 Pengawasan akan  terus memperhitungan waktu untuk pengukuran dan
pengikisan asam, supaya gambar etsa itu dapat muncul di bagian
permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang kalian
inginkan
cara membuat bahan keras

Untuk membuat kerajinan dari bahan keras itu tidak begitu sulit untuk dilakukan.
Berikut ini langkah-langkah dalam membuat sebuah kerajinan bahan keras:

1. Menyusun rancangan
Tahap pertama adalah membuat sebuah rancangan objek atau karya yang
nantinya akan dibuat. Rancangan yang bagus dan juga detail biasanya akan
menghasilkan karya yang bagus.

Rancangan atau dalam bentuk sketsa ini biasanya digambar di sebuah kertas
dengan sedetail-detailnya.

2. Mempersiapkan bahan dan juga alat


Kemudian yaitu persiapkan berbagai macam alat dan juga bahan yang sekiranya
diperlukan. Jika alat dan bahan memiliki kualitas yang bagus, maka akan
mendapat hasil yang maksimal juga.

3. Membuat sebuah benda sesuai rancangan


Jika semuanya dudah siap, maka kita mulai untuk membuat karya. Buatlah bagian
dasarnya terlebih dahulu dari suatu kerajinan, maka akan mudah ketika akan
dibentuk serta dapat mempercepat proses pembuatan.

4. Tahap penyelesaian
Pada tahap finishing ini tinggal merapikan, menghaluskan serta memberikan
hiasan dan juga beberapa tambahan lain sesuai keinginan kalian sehingga
meningkatkan kualitas dari kerajinan tersebut.

Contoh Kerajinan Bahan Keras


Ngertiaja.com

Contoh sebuah produk kerajinan yang dibuat menggunakan bahan keras ini
bermacam-macam. Berikut beberapa contohnya

Anda mungkin juga menyukai