PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam
baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada
kisi Kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagaibaja hitam
karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya
sabit dan cangkul. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon
adalah titanium, krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten
(wolfram). Dengan memvariasi kandungan karbon dan unsur paduan lainya,
berbagai jenis kualitas baja dapat didapatkan. Penambahan kandungan karbon
pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile streght), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletanya (ductility).
Dewasa ini seiring dengan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) menuntut manusia untuk terus berfikir menciptakan suatu
konstruksi yang menggunakan material baja sebagai bahan penyusunya. Hal
tersebut memacu inovasi alat sambung baja yang lebih kuat namun efisien.
Terdapat berbagai macam alat sambung baja seperti baut dengan kekuatan
tinggi, paku keling, baut hitam, baut sekrup (turned bolt), baut bersirip (ribbed
bolt) dan sambungan las.
B. Rumusan Masalah
Pada praktek Workshop Konstruksi Baja ini, pekerjaan yang dilakukan
meliputi:
1. Minggu pertama yaitu pengenalan mata kuliah, penyampaian kewajiban
mahasiswa, penilaian, rincian kegiatan, dan silabus.
2. Minggu kedua yaitu mengenal konstruksi/sambungan baja dengan cara
membaca gambar kerja konstruksi baja.
1
3. Minggu ketiga yaitu menggambar bagian detil dari sambungan konstruksi
sebagai pedoman kerja
4. Minggu keempat dan kelima yaitu merinci kebutuhan bahan komponen
sambungan dan kebutuhan bahan alat sambung sesuai gambar (Menara
Tandor Air).
5. Minggu keenam yaitu mengenal konstruksi kuda-kuda baja truss, kemudian
menggambar kuda-kuda truss dengan bentang 9,83m, dan mengambil salah
satu simpul sambungan untuk praktikum membuat sambungan baut.
6. Minggu ketujuh yaitu membuat komponen sambungan konstruksi baja,
dengan pemotongan plat dan profil siku.
7. Minggu kedelapan da kesembilan yaitu melanjutkan pekerjaan pemotongan
profil siku sepanjang 18 cm sebanyak 4 buah
8. Minggu kesepuluh yaitu melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS)
dengan proses pengerjaanya take home.
9. Minggu kesebelas dan keduabelas membuat sambungan las.
10. Minggu ketigabelas dan keempatbelas melakukan observasi instalasi
konstruksi baja proyek Tempat Parkir D9 Universitas Negeri Malang yang
dilaksanakan oleh CV. Mustika Persada Indah.
11. Minggu kelimabelas melanjutkan observasi instalasi kontruksi baja proyek
Tempat Parkir D9 Univesitas Negeri Malang.
12. Minggu keenambelas Melaksanakan UAS (Ujian Akhir Semester) dengan
cara tanya jawab langsung dengan dosen Pembina melalui interview
mengenai evaluasi hasil praktikum Workshop Konstruksi Baja yang telah
ditempuh.
2
BAB II
PENGENALAN KULIAH
b. Standar Kompetemsi
Membekali mahasiswa dengan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan
kerja konstruksi baja yang meliputi fabrikasi, pembuatan sambungan,
merangkai komponen strukutr serta ereksi konstruksi.
c. Kompensi Dasar
1. Memahami aspek pengelolaan dan K3 Workshop Konstruksi Baja
2. Menjelaskan jenis-jenis baja dan karakteristiknya
3. Menjelaskan batang Tarik, tekan, dan lentur baja
4. Menjelaskan membuat sambungan konstruksi baja
5. Menjelaskan membuat rangka baja
6. Memperagakan merangkai komponen struktur konstruksi
7. Memperagakan ereksi konstruksi baja
d. Sumber Belajar
1. Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode
LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002). Semarang: Erlangga
2. Gunawan, Rudy. 1987. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta:
Kanisius
3
e. Kegiatan Perkuliahan
Kegiatan perkuliahan terdiri atas kegiatan kuliah teori oleh dosen,
konsultasi tugas, menganalisis, dan menggambar.
Proses hasil belajar meliputi hasil konsultasi, hasil tugas serta mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS). Fase kegiatan perkuliahan dibagi menjadi
dua segmen perkuliahan terstruktur dan konsultasi.
f. Kewajiban Mahasiswa
1. Hadir dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan perkuliahan dan
konsutasi
2. Menyiapkan hasil kerja melalui konsultasi terstruktur yang
dibimbing oleh dosen
3. Membaca kepustakaan gambar konstruksi baja dan syarat teknik
4. Memperbaiki hasil kerja sesuai kesepakatan saat konsultasi dengan
dosen
5. Menyelesaikan pekerjaan didalam dan diluar kelas secara mandiri
dan kelompok
6. Mengikuti kompetensi setiap unjuk kerja
7. Mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)
g. Penilaian
Penilaian didasarkan pada tiga komponen yaitu konsultasi tugas, ujian
akhir semester, produk tugas , dan absen.
2 ×konsulasi tugas + 5 ×tugas+1 ×absen+2 ×UAS
Nilai akhir= 10
Nilai harus sesuai dengan pedoman yang berlaku di UM
Mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan < 80% tidak diperkenankan
mengikuti ujian akhir semester.
4
h. Rincian Kegiatan
No Kompetensi Dasar Materi Kuliah Kegiatan Indikator Tugas Karakter Penilaian
Pembelajaran Proyek/Otentik
1 Penjelasan materi kuliah Pemahaman Mencatat Perhatian
2-3 1. Memahami aspek 1. Memahami syarat teknik Ceramah, Pemahaman Dapat Disiplin, tertib,
pengelolaan dan macam sambungan menyebutkan sopan, kritis,
K3 workshop konstruksi dari berbagai syarat teknik percaya diri,
konstruksi baja jenis alat sambungan bahan santun
5
komponen
konstruksi baja
7-8 4. Menjelaskan Mengelas, membuat Demonstrasi, Dapat Dapat Hati-hati, Produk
lubang baut praktek menghitung melaksanakan disiplin, teliti, tugas 1
dan merakit kerjasama,
komponen terampil,
sambungan bersahabat, kerja
konstruksi keras
9 Ujian Tengah Semester Jujur, teliti Hasil
(UTS) ujian
10-11 5. Menjelaskan Menyambung komponen Deonstrasi Implementasi Membuat
membuat konstruksi dengan las sambungan
rangka/rangka
kaku baja
12-13 6. Memperagakan Menyambung komponen Demonstrasi Implementasi Membuat
merangkai konstruksi dengan baut sambungan
komponen struktur
konstruksi
14-15 7. Memperagakan Melaksanakan merakit Demonstrasi, Implementasi Dapat Hati-hati, Produk
ereksi konstruksi komponen sambungan praktek melaksanakan disiplin, teliti, laporan
baja konstruksi dan merakit kerjasama, praktek
komponen terampil, tugas 2
sambungan bersahabat, kerja
konstruksi keras
16 Ujian Akhir Semester Jujur, teliti Hasil
(UAS) ujian
6
B. Pertemuan Minggu Kedua
Penjelasan tentang syarat teknik macam sambungan konstruksi dari
berbagai jenis alat sambung.
C. Pertemuan Minggu Ketiga
Menggambar bagian detil dari sambungan konstruksi sebagai pedoman
kerja
D. Pertemuan Minggu Keempat dan Kelima
Merinci kebutuhan bahan komponen sambungan dan kebutuhan bahan alat
sambung sesuai gambar (Menara Tandor Air).
7
Gambar D.2 Tampak 2 dan Potongan B-B
Sumber: Auto Cad (2010)
8
Gambar D.3 Detail Simpul 1
Sumber: Auto Cad (2010)
9
Gambar D.6 Penomoran Rangka Batang
Sumber: Auto Cad (2010)
10
Gambar D.8 Penomoran Rangka Batang Potongan 1
Sumber: Auto Cad (2010)
11
Gambar D.10 Penomoran Rangka Batang Potongan 3
Sumber: Auto Cad (2010)
12
Gambar D.12 Penomoran Simpul Potongan 1
Sumber : Auto Cad (2010)
13
Gambar D.14 Penomoran Simpul Potongan 3
Sumber: Auto Cad (2010)
14
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
D3 50.50.6 3,5 4 14 3 26,82
D4 50.50.6 2,18 4 8,72 1 26,82
D5 50.50.6 2,74 4 10,96 2 26,82
D6 50.50.6 2,93 4 11,72 2 26,82
D7 50.50.6 2,99 4 11,96 1 26,82
D8 50.50.6 3,48 2 6,96 1 26,82
D9 50.50.6 3,61 2 7,22 1 26,82
D10 50.50.6 3,76 2 7,52 1 26,82
∑Kebutuhan (lonjor) 27
∑berat 60.60.6 = 7 x 32,52
= 227,64 Kg
Total ∑berat 50.50.6 = 27 x 26,82
= 724,14 Kg
Panjang dan lebar plat diperoleh dari rencana gambar dari dimensi ukuran
dalam gambar di software auto cad, pelat yang berbentuk trapesium(seperti
contoh dibawah ini) atau bentuk yang lain dijadikan segi empat karena bahan
yang dibutuhkan berbentuk lembaran pelat yang harus dipotong terlebih dahulu.
Luas diperoleh dari Panjang x Lebar, Volume (m3) diperoleh dari Tebal pelat x
Luas kemudian Berat (kg) diperoleh dari Volume x BJ Baja (7850 kg/m3).
15
Simpul Tebal Panjang Lebar Luas Volume Berat
Jumlah
Detail (cm) (cm) (cm) (cm²) (cm3) (kg)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A 0,5 11 11 121 4 60,5 0,475
B 0,5 24 16 384 4 192 1,507
C 0,5 21 17 357 4 178,5 1,401
D 0,5 21 17 357 4 178,5 1,401
E 0,5 15 7 105 4 52,5 0,412
F 0,5 11 10 110 4 55 0,432
G 0,5 34 13 442 4 221 1,735
H 0,5 23 15 345 4 172,5 1,354
I 0,5 21 15 315 4 157,5 1,236
J 0,5 14 8 112 4 56 0,440
K 0,5 16 14 224 4 112 0,879
L 0,5 16 13 208 4 104 0,816
M 0,5 16 14 224 4 112 0,879
N 0,5 30 30 900 4 450 3,533
Total 4204 56 1652,0 12,968
Tabel D.2 Perhitungan excel kebutuhan sambungan plat
Sumber: MS. Excel (2016)
16
Jumlah
Simpul Ukuran Panjang Jumlah Jumlah
baut per
Detail (D) mm (cm) simpul baut
simpul
A 15 3 3 4 12
B 15 3 3 4 12
C 15 3 3 4 12
D 15 3 3 4 12
E 15 3 1 4 4
F 15 3 3 4 12
G 15 3 3 4 12
H 15 3 3 4 12
I 15 3 3 4 12
J 15 3 1 4 4
K 15 3 1 4 4
L 15 3 1 4 4
M 15 3 1 4 4
N 15 30 4 4 16
∑baut Ø15mm – 30mm = 116 buah
Total ∑baut Ø15mm – 300mm = 16 buah
17
∑Ø 2” = 3 x 19,2
= 57,6 Kg
18
Gambar E.1 Kuda-kuda truss dan penomoran simpulnya
Sumber: Auto Cad (2010)
19
Gambar E.3 Detail simpul B
Sumber: Auto Cad (2010)
20
Gambar E.5 Detail simpul D
Sumber: Auto Cad (2010)
21
Gambar E.7 Detail simpul F
Sumber: Auto Cad (2010)
22
Gambar E.9 Detail simpul H
Sumber: Auto Cad (2010)
23
Gambar E.11 Detail simpul J
Sumber: Auto Cad (2010)
24
Gambar E.13 Pemotongan Karton
Sumber: Auto Cad (2010)
25
1. Bahan
Selain dari dasar-dasar teori diatas bahan-bahan dan alat-alat dalam
penguasaanya harus sesuai dengan teknik pemakaian yang benar. Untuk
pekerjaan praktek baja ini, bahan yang dipakai ialah plat dengan tabal 4 mm,
profil siku 40.40.4 mm, dan baut diameter 8 mm.
Bahan-bahan tersebut antara lain:
a. Plat baja tebal 4 mm
Untuk mendapatkan bentuk plat baja sesuai dengan mal, maka
dilakukan pemotongan lembaran plat dengan ukuran sesuai mal.
b. Profil siku 40.40.4 mm
Berupa lonjoran sepanjang 6 m.
2. Alat
26
Gambar F.2.5 Kunci Pas Gambar F.2.6 Penitik
Sumber: Internet Sumber: Internet
3. Perlengkapan K3
27
Gambar F.3.3 Masker
Sumber: Internet
4. Langkah Kerja
a. Menggambar mal diatas lembaran plat dengan menggunakan penggores
sesuai dengan cetakan/mal karton.
b. Memotong lembaran plat sesuai dengan garis goresan menggunakan
mesin gerinda tangan.
28
Gambar F.4.2 Pengahalusan sisi tepi plat
Sumber: Lab. Konstruksi Baja
d. Menandai titik yang akan dibor pada plat dengan cara memukul penitik
pada permukaan plat sesuai dengan perletakan lubang baut dengan alas
landasan baja
29
Gambar F.4.4 Pelubangan plat sambungan
Sumber: Lab. Konstruksi Baja
f. Mengahaluskan titik yang telah dibor dengan menggunakan mesin bench
grinder
30
G. Pertemuan Minggu Kedelapan dan Kesembilan
Melanjutkan pekerjaan pemotongan profil siku sepanjang 18 cm
sebanyak 4 buah dengan langkah-langkah sebagai berikut,
a. Mengukur panjang profil siku sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan meteran.
b. Memotong profil siku dengan menggunakan mesin cut saw
31
Gambar G.2 Pengeboran profil siku
Sumber: Lab. Konstruksi Baja
e. Menghaluskan bagian tepi bekas potongan dan bekas pengeboran dengan
menggunakan mesin bench grinder
32
f. Merangkai komponen sambungan menjadi satu kesatuan dengan
menggunakan baut diameter 8 mm sebanyak 8 buah dan mengeraskanya
menggunakan kunci pas
1. Bahan
Selain dari dasar-dasar teori diatas bahan-bahan dan alat-alat dalam
penguasaanya harus sesuai dengan teknik pemakaian yang benar. Untuk
pekerjaan praktek baja ini, bahan yang dipakai antara lain:
33
Gambar I.1.2 Elektroda las listrik
Sumber: Internet
2. Alat
34
Gambar I.2.5 Cut saw
Sumber: Internet
3. Perlengkapan K3
GambarI.3.3 Masker
Sumber: Internet
35
4. Langkah Kerja
a. Menyipkan bahan berupa lonjoran profil plat setebal 4 mm
b. Memotong profil plat sepanjang 10 cm sebanyak 2 buah
36
c. Menyambungkan kedua profil plat dengan menggunakan sambungan las
37
J. Pertemuan Minggu Ketigabelas dan Keempatbelas
Melakukan observasi instalasi konstruksi baja proyek Tempat Parkir D9
Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan oleh CV. Mustika Persada Indah.
Hasil observasi yang didapatkan antara lain:
1. Bahan
Kolom profil WF 400.200.18,5 = 3,5 m
Balok anak profil WF 300.120.8 =3m
Balok induk profil WF 400.200.18,5 = 10 m
Mur baut = 22 mm
Angkur = 22 mm
Plat plendes = 10 mm
2. Alat
38
3. Perlengkapan K3
4. Hasil observasi
a. Erection kolom baja WF 400.200.1,85 dengan data sebagai berikut,
Elevasi pondasi = +50 cm
Elevasi kolom baja = + 400 cm
Angkur = 822 mm
Tebal plat plendes = 10 mm
Diameter baut = 22mm
39
Gambar J.4.1 Penampang pondasi dan angkur
Sumber: Proyek Pembangunan Tempat Parkir D9 Universitas
Negeri Malang
b. Melakukan instalasi kolom dengan mengangkat kolom baja
menggunakan katrol
40
c. Setelah dilakukan instalasi kolom selanjutnya tiang katrol digeser tepat
ditengah antar kolom
41
e. Melakukan instalasi balok dengan mengangkat komponen balok
menggunakan katrol
42
g. dan balok dengan sambungan baut
43
Gambar K.1 Pengelasan tumpuan balok
Sumber: Proyek Pembangunan Tempat Parkir D9
Universitas Negeri Malang
44
Gambar K.3 Baja siku
Sumber: Proyek Pembangunan Tempat Parkir D9
Universitas Negeri Malang
45
Gambar K.5 Pengecatan plat bordes
Sumber: Proyek Pembangunan Tempat Parkir D9
Universitas Negeri Malang
3. Pekerjaan instalasi balok induk dilaksanakan dengan bantuan alat berat
Forklift kapasitas 11 ton. Forklift digunakan untuk mengankut balok induk
dari tempat penyimpanan hingga keatas kolom untuk dilakukan perangkaian
dengan menggunakana sambungan baut.
46
Gambar K.7 Perangkaian balok induk
Sumber: Proyek Pembangunan Tempat Parkir D9
Universitas Negeri Malang
47
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Mata kuliah workshop konstruksi baja merupakan mata kuliah yang
mengajarkan dan mempratikkan secara langsung tentang sambungan baut,
sambungan las serta cara-cara dalam perangkaianya sesuai dengan
ketentuan yang ada. Sambungan baut diaplikasikan dalam konstruksi atap
kuda-kuda trus melalui praktik secara langsung pembuatan komponen titik
simpul dan dalam observasi pelaksanaan pekerjaan erection pada Proyek
Pembangunan Tempat Parkir D9 Universitas Negeri Malang. Sambungan
las diaplikasikan dalam penyambungan dua komponen profil plat dengan
menggunakan las listrik. Hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan
bekal kepada mahasiswa pada kenyataan terjun didunia kerja dan
diharapkan dapat berguna nantinya.
2. Saran
Diharapkan kedepanya jumlah alat kerja jumlahnya diperbanyak
dan juga agar kondisi alat kerja tersebut sesuai/standar agar tidak dapat
menghambat atau bahkan dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Jumlah ,
kelengkapan dan kondisi peralatan K3 juga perlu diperhatikan karena
jumlahnya masih kurang, tidak lengkap, dan kurang standar. Pemenuhan
kebutuhan alat kerja dan perlengkapan K3 dapar menunjang kegiatan
praktikum dengan demikian kegaiatan praktikum akan lebih efisien dana
aman.
48