DISUSUN OLEH:
Kelas : MS – 2B
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
1. K-3...................................................................................................................................1
2. KOMPETENSI..............................................................................................................1
3. DASAR TEORI..............................................................................................................1
5. LANGKAH KERJA......................................................................................................2
6. LAMPIRAN...................................................................................................................3
B. Analisis Data...............................................................................................................4
C. Kesimpulan.................................................................................................................4
ii
Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Cincin O (O - Ring)
1. K-3
A. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan seragam jas lab secara rapi dan benar.
B. Mahasiswa/praktikan harus menggunakan sepatu beralaskan karet/kulit (material
bukan penghantar listrik)
C. Mahasiswa/praktikan dilarang keras bersenda gurau selama praktik
D. Mahasiswa/praktikan harus memperhatikan dan mengikuti prosedur operasional
mesin dan peralatan serta berhati-hati pada saat mengoperasikan.
2. KOMPETENSI
• Mampu memilih cincin – o (o – ring) yang sesuai dengan komponen yang akan
dilakukan pembongkaran dan perakitan
• Mampu menganalisa kerusakan (ring sobek/retak) dan juga kebocoran pada suatu
komponen mesin.
3. DASAR TEORI
Cincin – o (o – ring) adalah salah satu jenis produk karet yang memiliki bentuk
melingkar seperti cincin dan mempunyai bentuk bulat sehingga disebut juga dengan o –
ring. Pada umumnya cincin – o (o – ring) ini terbuat dari bahan baku Rubber Buna – N
atau biasa disebut dengan Fluoro Rubber. Cincin – o (o – ring) ini memiliki fungsi
sebagai seal atau segel penutup pada sistem transmisi cairan dimana selama prosesnya
terdapat pula tekanan, sehingga biasa disebut juga dengan seal o – ring yang memiliki
fungsi penting pada sistem transmisi cairan, baik pada kondisi proses kerja statis
maupun pada proses kerja dinamis.
Pengaplikasian Cincin – o (o – ring) banyak dipasang pada poros atau piston
yang bergerak, seperti pada poros/piston hidrolik, pneumatic, dan lain- lain cincin – o
ini berfungsi sebagai perapat atau penyekat pada celah kelonggaran (clearance)
diantara permukaan poros/piston dengan silindernya, sehingga fluida cair atau gas
1
yang berada dalam silinder tidak dapat bocor keluar melewati cincin – o. Cincin – o
ini akan berfungsi dengan baik apabila dipasang atau ditangani secara benar, sesuai
dengan kebutuhan yang cocok dengan poros yang menggunakannya.
1. Dongkrak Hidrolik
2. Cincin – o (o – ring)
3. Obeng
4. Palu
5. Kain halus/Lap Pembersih
6. Kunci Inggris
7. Vernier Caliper
8. Wadah oli
9. Tang
5. LANGKAH KERJA
1. Pilihlah dan siapkan Cincin – O yang akan dipasang, perhatikan bentuk, ukuran dan
kondisinya.
2. Bersihkan poros dan alurnya yang akan dipasang Cincin – O.
3. Yakinkan bahwa alur poros dalam kondisi bersih dan bebas dari bagian-bagian yang
tajam.
2
4. Masukkan Cincin – O pada ujung poros yang dekat dengan alurnya.
5. Geser Cincin – O perlahanlahan menuju alur poros, tekan dengan Drift Punch
disekeliling poros, sehingga akhirnya Cincin – O masuk kedalam alur poros.
6. Atur dan periksa posisi Cincin – O pada alur poros sehingga tekanan disekelilingnya
merata.
6. LAMPIRAN
3
A. Data Hasil Pengujian
Ukuran O – Ring
No. Pengukuran Keterangan
Diameter (mm) Tebal (mm)
1 Cincin O 1 11
2 Cincin O 2
3 Cincin O 3
4 Cincin O 4
5 Cincin O 5
B. Analisis Data
1. Pada sil bagian 1, ada di bagian pengangkat beban. Pada saat dilakukan
pembongkaran dijumpai sil dengan ukuran Ø11 mm dengan tebal 3,75 mm. Sil
molor cukup besar sehingga diperlukan penggantian dengan sil baru, maka sil
yang cocok ialah ukuran Ø11 mm dengan tebal 3 mm.
2. Pada sil bagian 2, terdapat di bagian base. Pada saat dilakukan pembongkaran
dijumpai sil dengan ukuran Ø70mm dengan tebal ring 1,6 mm. Sil molor
cukup besar sehingga diperlukan penggantian dengan sil baru, maka sil yang
cocok ialah ukuran Ø54 mm dengan tebal 1,5 mm.
3. Pada sil bagian 3, terdapat di bagian base. Pada saat dilakukan pembongkaran
dijumpai seal dengan ukuran Ø23 mm dengan tebal ring 2,4 mm. Sil molor
cukup besar sehingga diperlukan penggantian dengan seal baru, maka sil yang
cocok ialah ukuran Ø8 mm dengan tebal 2 mm.
4. Pada sil bagian 4, terdapat di bagian base. Pada saat dilakukan pembongkaran
dijumpai seal dengan ukuran Ø22 mm dengan tebal ring 3,5 mm. Sil molor
cukup besar sehingga diperlukan penggantian dengan seal baru, maka sil yang
cocok ialah ukuran Ø27 mm dengan tebal 3 mm.
5. Pada sil bagian 5, terdapat di bagian base. Pada saat dilakukan pembongkaran
dijumpai seal dengan ukuran Ø11 mm dengan tebal ring 3,8mm. Sil molor
cukup besar sehingga diperlukan penggantian dengan seal baru, maka sil yang
cocok ialah ukuran Ø14 mm dengan tebal 3 mm.
4
C. Kesimpulan
D. Tugas Pertanyaan