Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA BENGKEL

Program studi : S1 Pendidikan Teknik Otomotif


Angkatan : 2021
Nama : FEBIS FADLUL MUHAIMIN
NIM : 210513619636
Dosen pengampu : Drs. Eddy Rudiyanto M.Pd
Jam ke- : 5-8
Hari : SELASA
Kelas/Offering : B1/09AH

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
APRIL 2022
1. TUJUAN
Banyak hal-hal yang sapat dipelajari dari Praktik Kerja Bengkel (PKB)
mulai dari jenis perkakas, alat perkakas, serta prosedur penggunaanya, selain
itu mahasiswa juga harus memahami prosedur K3 (kesehatan dan
keselamatan kerja) pada saat melaksanakan praktikum. Output yang di
harapkan dari mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat memahami jenis
perkakas serta kegunaannya seperti kikir, gergaji besi, tap dan snei, penitik,
penggores dan bor duduk serta dapat menggunakannya dengan prosedur yang
baik dan benar sesuai K3.
1.1 Mengikir
 Proses menggores atau mengurangi ukuran benda kerja untuk
mendapatkan ukuran dan ketebalan yang di inginkan
 Melatih ketelitian serta kesabaran mahasiswa dalam mengikir untuk
menhghasilkan hasil yang di inginkan dan sesuai ukuran yang di
tentukan.
 Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan alat kikir dengan baik
sesuai dengan prosedur K3 dan menghasilkan benda kerja yang
sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan.
1.2 Menggunakan Snei
 Membuat ulir luar pada benda kerja yang berbentuk silinder.
 Melatih ketekunan serta keakuratan mahasiswa dalam melakukan
persenaian untuk mengasilkan ulir yang tegak lurus serta presisi
sesuai ukuran yang telah di tentrukan.
 Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan peralatan snei sesuai
dengan prosedur dan K3 dan juga mengasilkan ukuran yang presisi
pada benda kerja.
1.3 Pengetapan
 Membuat ulir dalam pada benda kerja.
 Melatih ketekunan serta keakuratan mahasiswa dalam melakukan
pengetapan dengan menggunakan peralatan tap agar menghasilkan
ulir dalam yang tegak lurus serta presisi sesuai ukutran yang telah di
tentukan.
 Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan peralatan tap sesuai
dengan prosedur dan K3 dan juga mengasilkan ukuran yang presisi
pada benda kerja.

2. ALAT & BAHAN


2.1. Praktik Pengikiran

No Alat No Bahan

1. Kikir Besi (Kasar dan 1. 1 buah besi berbentuk silinder


Halus) dengan ukuran awal tinggi
67mm dan diameter 19mm
sebagai bahan membuat baut.

2. Jangka sorong (0,5mm) 2. 1 buah besi berbentuk silinder


dengan ukuran awal tinggi
17mm dan diameter 25,4mm
sebagai bahan membuat mur.

3. Penggaris Siku

4. Penggores

5. Ragum Penjebit Besi

6. Job Sheet

2.2. Praktik Penseneian

No Alat No Bahan

1. Mata snei beserta handle 1. 1 buah batang besi berbentuk


snei (diameter 12,7 mm) silder dengan tinggi 65mm dan
diameter 19mm

2. Kikir besi 2. Minyak pelumas

3. Mistar baja
4. Penggores besi

5. Ragum penjepit besi

6. Jangka sorong (0,05mm)

2.3.Praktik Pengetapan

No Alat No Bahan

1. Mata Tap dan Handle Tap 1. 1 buah besi berbentuuk silinder


(diameter 12,7 mm) dengan tinggi 15mm dan
diameter 25mm

2. Mesin bor dengan mata bor 2. Minyak pelumas


(10mm dan 11mm)

3. Ragum penjepit besi

4. Kikir besi

5. Jangka sorong (0,05mm)

6. Mistar baja

7. Penggores besi

8. Penitik besi

9. Palu besi

10. Penggaris siku-siku

3. KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang paling penting dalam
melakukan kegiatan produksi, pengecekan dan perbaikan, oleh karena itu
mekanik atau pekerja di wajibkan untuk selalu memperhatikan prosedur K3.
Tujuan dari hal ini tidak lain adalah untuk menciptakan kondisi dan suasana
yang nyaman serta aman dan kondusif di dalam lingkungan kerja, agar resiko
kecelakaan kerja dapat di hindari dalam melakukan suatu pekerjaan dan juga
alat-alat kerja tahan lama, awet dan tidak cepat rusak. Di bawah ini adalah
penjabaran K3 dalam melakukan pekerjaan mengikir, pengetapan dan
persenaian.
3.1 Praktik Pengikiran
 Melakukan pemeriksaan terhadap mata kikir
 Tidak memakai atau menggunakan mata kikir yang mata kikirnya rusak
 Memeriksa tangkai kikir apakah terikat kuat pada tangkai atau tidak.
 Tidak memakai atau menggunakan kikir yang tangkainya rusak, pecah,
longgar, maupun tidak bertangkai
 Memakai atau menggunakan kikir sesuai dengan fungsinya
 Tidak meletakkan atau menaruh kikir diatas beda kerja atau benda lain
 Memakai atau menggunakan sarung tangan saat melakukan pengkikiran
 Memakai atau menggunakan masker saat melakukan pengikiran
 Memakai atau menggunakan kaca mata saat melakukan pengikiran
 Memasang benda di ragum dengan erat
 Membersihkan kikir setelah selesai menggunakannya menggunakan
sikat baja atau sikat besi
 Menyimpan kikir pada tempat yang kering

3.2 Praktik Pensenaian


 Memasang benda kerja pada ragum dengan erat dan kuat serta tegak
lurus agar tidak terlepas dan miring saat disenai
 Memeriksa mata snai apakah ada kerusakan atau tidak
 Tidak memakai atau menggunakan snai yang mata snainya rusak atau
rompal
 Memeriksa tangkai snai apakah dapat digunakan atau tidak
 Tidak memakai atau menggunakan tangkai snai yang longgar ataupun
rusak
 Memeriksa pengunci mata snai saat memasangnya pada tangkai snai
untuk memastikan mata snai tidak lepas saat digunakan
 Memakai atau menggunakan sarung tangan saat melakukan penyenaian
 Memakai atau menggunakan kaca mata saat melakukan penyenaian
 Melakukan prosedur langkah-langkah penyenaian yang benar
 Memberikan oli/minyak pelumas pada saat penyenaian agar mudah
dilakukan penyenaian dan mata snai tidak rusak.

3.3 Praktik Pengetapan


 Memasang benda kerja pada ragum dengan erat dan kuat serta tegak
lurus agar tidak terlepas dan miring saat di tap
 Memeriksa mata tap apakah ada kerusakan atau tidak
 Tidak memakai atau menggunakan tap yang mata snainya rusak atau
rompal
 Memeriksa tangkai tap apakah dapat digunakan atau tidak
 Tidak memakai atau menggunakan tangkai tap yang longgar ataupun
rusak
 Memeriksa pengunci mata tap saat memasangnya pada tangkai snai
untuk memastikan mata snai tidak lepas saat digunakan
 Memakai atau menggunakan sarung tangan saat melakukan pengetapan
 Memakai atau menggunakan kaca mata saat melakukan pengetapan
 Melakukan prosedur langkah-langkah pengetapan yang benar sesuai
dengan urutan mata tap
 Memberikan oli/minyak pelumas pada saat pengetapan agar mudah
dilakukan pengetapan dan mata tap tidak rusak.
4 SEMUA POINT PRAKTEK MELIPUTI PROSES KERJA , TUJUAN ,
ALAT DAN BAHAN SERTA KESELAMATAN KERJA YANG
UTAMA PADA SAAT PRAKTIKUM

4.1. Praktikum Mengikir (Membuat Baut)


A. Tujuan
Kikir adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengurangi
sebagian material dari benda kerja dengan cara memarut benda kerja
tersebut, sehingga benda kerja menjadi berbentuk silinder, cekung, siku,
dan sebagainya. Kikir pada umunya terbuat dari baja tempa yang
mengandung karbon tinggi meliputi seluruh bagian panjang pemotong
bentuk dan gigi pemotong dan merupakan alat perkakas tangan yang
berguna untuk pengikisan benda kerja.
B. Alat Dan Bahan
 Ragum
 Kikir kasar dan kikir halus
 Benda kerja ( Batang Besi )
 Jangka sorong
 Penggaris siku
 Jangka sorong (0,05mm)
 Jobsheet
C. Keselamatan Kerja
1) Kaca Mata Pengaman
Berfungsi untuk melindungi mata saat melakukan pengikiran agar
terhindar dari serpihan besi.
2) Masker
Berfungsi untuk menyaring debu dari serbihan besi atau kotoran
yang lain pada saat melakukan pengikiran agar tidak terhirup oleh
organ pernapasan.
3) Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari goresan benda kerja yang
tajam dan agar tidak terkena serpihan dari benda kerja yang di kikir
pada saat melakukan proses pengikiran benda kerja.
4) Wearpack
Berfungsi melindungi badan dan kaki dari goresan benda tajam dan
untuk melindungsi tubuh dari cipratan cairan pelumas atau serpihan
besi yang di kikir agar tidak masuk dan melukai badan.
5) Sepatu safety
Berfungsi untuk melindungi kaki dari potensi menginjak benda
tajam, panas atau tertimpa benda yang berat, alat yang jatuh ke atas
kaki dan cipratan dari cairan kimia yang di gunakan.
D. Proses Kerja

No Gambar Uraian kerja

1 Mempersiapkan alat dan


bahan yang akan di
gunakan yaitu : ragum,
kikir kasar dan halus,
benda kerja, penggaris
siku, jangka sorong, dan
penggores.
Menggunakan
perlengkapan yang
sesuai dengan K3 seperti
wearpack, sarung
tangan, kacamata dan
2
sepatu safety untuk
menghindari hal-hal
yang tidak di inginkan
untuk keselamatan saat
melakukan pekerjaan.

3 Pekerjaan pertama
adalah membuat baut,
hal yang di lakukan
pertama adalah
menggambar sketsa dan
ukuran pada benda kerja.
Kemudian di lanjutkan
mengurangi tinggi atau
panjang dari batang besi
yang semula berukuran
67mm menjadi 65mm.
Jika panjang batang besi
seudah sesuai ukuran
lalu 1/3 bagian dari
benda kerja di jepit
dengan ragum, lalu
mulailah prosess
pengikiran dengan
sketsa dan ukuran yang
telah di tentukan
sebelumnya dengan
menggunakan kikir
kasar hingga benda kerja
berukuran kira kira 1-
2mm dari ukuran yang
sudah di tentukan.
Setelah itu lakukan
pengikiran dengan kikir
halus sampai dengan
ukuran yang di tentukan.

4 Perhatikan cara mengikir


yaitu posisi badan tegak
lurus, kaki di buka
selebar bahu, posisi kaki
kiri di depan dan kaki
kanan di belakang,
tangan kanan memegang
pegangan kikir dan
tangan kiri memegang
bagian ujung kikir, lalu
tekan dan dorong kikir
ke arah maju dengan
menggunakan badan.
Pada saat melakukan
proses pengikiran posisi
kaki dan tangan tidak
berubah hanya badan
saja yang bergerak
condong maju ke depan
dan ke belakang dan
tegak lurus untuk
mengikir benda.

5 Setelah bagian badan


baut jadi di lanjutkan ke
proses berikutnya yaitu
membuat bagian kepala
baut, proses pertama
yaitu menggambar
sketsa kepala baut
dengan penggores dan
penggaris, setelah
gambar sketsa selesai di
lanjutkan dengan
mengikir bagian kepala
baut dengan posisi benda
kerja di jepit pada ragum
2/3 bagiannya lalu kikir
benda kerja dengan kikir
kasar terlebih dahulu
hingga bagian kepala
baut berbentuk segi
enam sesuai dengan
sketsa dan ukuran yang
telah di tentukan
kemudian lakukan
finishing dengan kikir
halus.

Setelah bagian dari


kepala baut di kikir
menjadi bentuk segi
enam maka bentuknya
akan nampak seperti
gambar di samping
ukuran panjang atau
tinggi baut adalah 65mm
dengan diameter bagian
yang akan di ulir alah
6 12,7mm dan panjang
25mm, panjang dan
diameter bagian leher
adalah 20mm dan
13mm, dan lebar sisi
segi enam adalah 9,5
mm. Setelah selesai
melakukan pengikiran
bersihkan ragum dan
baut dari sisa serpihan
besi.

4.2. Praktikum Snei (Membuat Ulir Luar Baut)


A. Tujuan
Snei adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir di bagian luar
baut. Bagian ulir ini sangat penting untuk melakukan proses sambungan
pada baut sehingga dua komponen yang terpisah bisa menyatu dengan
sempurna.
B. Alat Dan Bahan
 Ragum Penjepit
 Mata Snei ukuran M12
 Tangkai Snei
 Oli/Minyak Pelumas
 Jangka Sorong
 Penggores
C. Keselamatan Kerja
1) Kaca Mata Pengaman
Berfungsi untuk melindungi mata saat melakukan penyenaian
agar terhindar dari serpihan besi.
2) Masker
Berfungsi untuk menyaring debu dari serbihan besi atau kotoran
yang lain pada saat melakukan penyenaian agar tidak terhirup oleh
organ pernapasan.
3) Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari goresan benda kerja yang
tajam dan agar tidak terkena serpihan dari benda kerja yang di snei
pada saat melakukan proses penyenaian benda kerja.
4) Wearpack (Baju dan Celana kerja)
Berfungsi melindungi badan dan kaki dari goresan benda tajam
dan untuk melindungsi tubuh dari cipratan cairan pelumas atau
serpihan besi yang di snei agar tidak masuk dan melukai badan.
5) Sepatu safety
Berfungsi untuk melindungi kaki dari potensi menginjak benda
tajam, panas atau tertimpa benda yang berat, alat yang jatuh ke atas
kaki dan cipratan dari cairan kimia yang di gunakan.
D. Proses Kerja

No Gambar Uraian kerja


Mempersiapkan alat dan
bahan ayang akan di
gunakan saat menyenei
yaitu : ragum, jangka
1
sorong, penggores, benda
kerja yang akan di snei,
pelumas/oli, snei dan
tangkai snei.

2 Hal pertama yang di


lakukan untuk membuat
ulir adalah menentukan
dan mengukur panjang
bagian dari benda kerja
yang akan di snei,
kemudian jepit benda kerja
seperti pada gambar
dengan posisi tegak lurus
dan ragum menjepit erat
benda kerja. Lalu kikir
bagian ujung baut sampai
membentuk sudut 45° agar
memudahkan proses
pemahatan dengan snei
untuk pertamakalinya.

3 Setelah benda kerja terjepit


dengan erat pada ragum
maka lakukanlah
penyenaian dengan posisi
badan condong ke depan
dan menekan snei kearah
baut, lalu beri sedikit
minyak pelumas pada baut
kemudian putar snei
dengan searah jarum jam.
Cara memutarnya adalah
dengan 1 kali putaran
(sebesar 90°) masuk atau
searah jarum jam
kemudian 2 kali (Sebesar
180°) putaran keluar atau
berlawanan arah jarum
jam. Putaran pertama
sebesar 90° adalah untuk
mengikis benda kerja
sedangkan putaran kedua
sebesar 180°adalah untuk
membuang kikisan dari
benda kerja. Tujuannya
adalah agar proses
penyenaian mudah dan
benda kerja maupun mata
snei tidak rusak.
Lakukanlah proses
penyeneian sesuai ukuran
dengan panjang ulir 25mm.
Jangan lupa untuk
memberikan pelumas pada
benda kerja maupun snei
agar mata snei dan baut
tetap dingin dan
memperlancar dalam
melakukan putaran pada
snei.

Setelah proses snei selesai


maka baut akan nampak
seperti gambar di samping
dan baut pun sudah jadi.
Setelah selesai maka
lepaskan baut dari ragum
4
dan bersihan baut dan
ragum dari sisa-sisa
serpihan besi atau gram
dan juga cairan pelumas
agar tidak mengenai
tangan.

Gambar Manual dari Jobsheet Membuat Baut


Dengan ketentuan baut yaitu,
- Panjang keseluruhan 65mm
- Panjang kepala 20mm
- Panjang leher 20mm
- Panjang ulir 25mm
- Diameter kepala ¾ inchi/19mm
- Diameter leher 13mm
- Diameter ulir 12,7mm
- Ukuran ulir M12
- Lebar sisi segi enam 9,5mm

4.3. Praktikum Mengikir dan Mengetap


A. Tujuan
Kikir adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengurangi
sebagian material dari benda kerja dengan cara memarut benda kerja
tersebut, sehingga benda kerja menjadi berbentuk silinder, cekung, siku,
dan sebagainya. Kikir pada umunya terbuat dari baja tempa yang
mengandung karbon tinggi meliputi seluruh bagian panjang pemotong
bentuk dan gigi pemotong dan merupakan alat perkakas tangan yang
berguna untuk pengikisan benda kerja.
Sedangakan Tap adalah jenis alat pengerjaan logam yang
digunakan untuk membuat ulir di dalam lubang.
B. Alat Dan Bahan
 Ragum
 Kikir kasar dan kikir halus
 Benda kerja ( Batang Besi )
 Jangka sorong
 Jobsheet
 Penggaris baja
 Jangka sorong (0,05mm)
 Penitik
 Palu
 Mata Bor ukuran 10mm dan 11mm
 Mata Tap ukuraan M12
 Tangkai Tap
C. Keselamatan Kerja
1) Kaca Mata Pengaman
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja saat mengetap
agar terhindar dari serpihan besi.
2) Masker
Berfungsi untuk menyaring debu dari serbihan besi atau kotoran
yang lain pada saat melakukan pengetapan agar tidak terhirup oleh
organ pernapasan.
3) Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari goresan benda kerja yang
tajam dan agar tidak terkena serpihan dari benda kerja yang di tap pada
saat melakukan proses pengetapan benda kerja.
4) Wearpack (Baju dan Celana kerja)
Berfungsi melindungi badan dan kaki dari goresan benda tajam dan
untuk melindungsi tubuh dari cipratan cairan pelumas atau serpihan
besi yang di tap agar tidak masuk dan melukai badan.
5) Sepatu safety
Berfungsi untuk melindungi kaki dari potensi menginjak benda
tajam, panas atau tertimpa benda yang berat, alat yang jatuh ke atas
kaki dan cipratan dari cairan kimia yang di gunakan.
D. Proses Kerja

No Gambar Uraian kerja

1 Mempersiapkan
peralatan dan bahan
yang akan di gunakan
untuk membuat mur,
yaitu : ragum, jangka
sorong, kikir kasar dan
halus, mistar baja,
penggores, palu, penitik,
mata tap satu set ukuran
M12, tangkai tap, mata
bor baja ukuran 10mm
dan 11mm.
Menggunakan
perlengkapan yang
sesuai dengan K3
seperti wearpack,
sarung tangan, kacamata
2
dan sepatu safety untuk
menghindari hal-hal
yang tidak di inginkan
untuk keselamatan saat
melakukan pekerjaan.

Pada pekerjaan kali ini


kegiatan pertama yang
di lakukan adalah
mengurangi ketebalan
mur yang semula
3 memiliki tebal/tinggi 17
mm menjadi 15 mm
sesuai dengan ketentuan
yang ada pada jobsheet.
Lakukanlah pengikiran
dengan haqti-hati dan
teliti agar ukuran
ketebalan mur tidak
terlewat.

4 Setelah di dapatkan
ketebalan yang sesuai
yaitu 15mm maka di
lanjutkan dengan
menggambar sketsa segi
enam pada benda kerja
fungsinya adalah untuk
mementukan titik
tengah dari mur agar
mudah nantinya pada
saat melakukan
pengeboran dan mudah
saat membuat sisi pada
mur. Ukuran dari segi
enam yang telah di
tentukan adalah panjang
sudut ke sudut yang
bersebrangan adalah
25,4mm dan panjang
bagian sisi segi enam
adalah 12,7mm. Pada
saat menggores di
lakukan dengan teliti
dan presisi agar garis
tidak miring dan titik
tengah tepat berada
pada bagian tengah.

Setelah membuat sketsa


dan gambar maka
proses selanjutnya
adalah melakukan
penitikan, tujuan dari
penitikan ini adalah
untuk mempermudah
nantinya pada saat
5
proses pengeboran
pastikan letak titik
benar-benar tepat berada
di tengah agar tidak
menghasilkan lubang
yang miring pada saat di
lubangi dengan bor
nantinya.
Setelah proses penitikan
selesai maka di
lanjutkan proses
pengeboran, letakkan
benda kerja pada
penjepit yang ada pada
mesin bor, kemudian
gunakan mata bor
ukuran 10mm terlebih
dahulu untuk membuat
6 lubang kecil pastikan
pengeboran di lakukan
tepat pada titik yang
sudah di tentukan tadi,
jika lubang pertama
telah selesai di lanjutkan
dengan mengganti mata
bor dengan ukuran
11mm kemudian bor
lagi pada lubang yang
sebelumya telah terbuat.

7 Jika proses pengeboran


sudah selesai maka di
lanjutkan dengan proses
tap. Proses pengetapan
terdapat 3 tahapan dan
menggunakan 3 mata
tap yang memiliki
bentuk berbeda, pada
proses pertama
menggunakan mata tap
nomor 1 yang berbentuk
lancip tujuannya adalah
agar mempermudah saat
membuat ulir dan untuk
menghindari resiko ulir
yang pecah dan rusak,
kemudian di lanjutkan
menggunakan mata tap
nomor dua yang
berbentuk agak tumpul
fungsinya adalah untuk
merapikan hasil
pengetapan yang
pertama, kemudian di
lanjutkan dengan mata
tap nomor 3 yang
berbentuk tumpul
fungsinya adalah untuk
menyempurnakan
bentuk dari ulir baut.
Jika pengetapan tidak
dilakukan secara
bertahap misalnya
langsung menggunakan
mata tap nomor 3 umtuk
awalan maka tindakan
ini akan merusak mata
tap dan juga ulir yang
akan di buat.

8 Kegiatan selanjutnya
setelah ulir bagian
dalam jadi adalah
melakukan pengikiran
pada sisi benda kerja
agar berbentuk segi
enam lakukan
pengikiran dengan kikir
kasar secara perlahan
lahan dan teliti agar
sesuai ukuran yang telah
di tentukan dalam
jobsheet.

Setelah bagian sisi baut


sudah selesai dan
berbentuk segi enam,
maka lakukanlah
pengikiran bada bagian
9 sisi dan sudut baut
sebesar 45°, lakukanlah
secara memutar agar
menghasilkan mur yang
rapi dan bagian sisi
yang tidak tajam.

Gambar Manual dari Jobsheet Membuat Mur


Dengan Ketentuan Mur yaitu:
- Ketebalan Mur 15mm
- Diameter Mur 25,4mm
- Ukuran Ulir dalam 12,7mm
- Lebar Sisi segi enam 12,7mm

4.4. Gambar hasil dari pembuatan baut dan mur

Anda mungkin juga menyukai