Kelompok : 2
Nama Pelapor : Wildan Azhari
NIM : 4.22.19.0.24
Kelas : PE-3A
3. Teori Dasar
Kopling dasar digunakan untuk menghubungkan dua poros berkedudukan
memanjang. Kopling poros digunakan bila mesin digerakkan langsung
misalnya oleh motor listrik.
5. Pembongkaran
Untuk pembongkaran dan perakitan kopling poros yang akan dibahas hanya
kopling flens saja. Kopling flens paling umum dipakai dan paling banyak
digunakan. Kopling flens ada yang fleksibel dan tidak.
Urutan pembongkaran adalah sebagai berikut :
Baut dilepas dan motor digerakkan ke belakang
Kopling dilepas dari poros denga treker
7. Perakitan
Perakitan kopling
Pasang salah satu paroh kopling pada poros pompa air.
Pasang paroh kopling yang lain pada poros motor listrik
Aturlah dial indicator pada posisi nol dan kemudian putar flens bersama dial
indicatornya sejauh 1800 (arah ke bawah). Nilai yang ditunjukkan oleh dial
indicator adalah dua kali penyimpangan terhadap bidang radial.
Penyimpangan ini dapat dibetulkan dengan menggunakan sim yang disisipkan
di bawah blok bantalan.
Putar flens bersama dial indicatornya sejauh 900 dan ulangi. Jika
penyimpangan arah radial terbaca pada arah horizontal, geser motor listrik pad
arah memanjangnya. Pemeriksaan poros terhadap adanya penyimpangan
menyudut, dilakukan dengan menggunakan feeler gauge.
Jarak antar flens harus sama pada setiap posisi, penyimpangan yang diijinkan
hanya 0,1 mm. Jika dijumpai penyimpangan menyudut pada poros pada arah
bidang horizontal, maka motor listrik harus digeser. Jika penyimpangan terjadi
pada arah bidang vertikal diperlukan pemasangan sim. Setelah penyimpangan-
penyimpangan dikoreksi kencangkan baut pengikat. Yakinkan baut cukup
kencang dan pasang murnya. Setelah itu periksa kembali penyimpangan poros
baik yang menyudut maupun yang radial.
PENGUKURAN DAN ANALISA DATA :
Berikut adalah alat yang diperlukan untuk melakukan pembongkaran dan perakitan transmisi
rantai yaitu berupa alat Kunci pas dan kunci ring, Jangka sorong, Treker, Kunci jangkar,
Kunci sok, Palu besi, Palu plastic
Langkah pertama yaitu melakukan pembongkaran pada transmisi kopling poros dengan
melepaskan baut
Kopling kemudian dibuka dan dibongkar, bagian luar kopling terdapat 2 rantai untuk 16 gigi.
Setelah dilepas bagian dalam kopling dihitung 25,02 mm , celah antara poros dan kopling
setelah diukur dengan feeler gauge lebih kecil dari 0,03 mm.
didalam kopling terdapat pengunci kopling sebesar 8,1 mm , lebar 7,7 mm , dengan tinggi
40,1 mm.
setelah dibersihkan kopling kemudian dirakit kembali.
KESIMPULAN
Dari percobaan Praktikum Pembongkaran dan Pembersihan Kopel dapat Disimpulkan
Bahwa :
Kopling memiliki spesifikasi: - Jenis kopling tetap
- Panjang poros : 40,1 mm
- Diameter poros : 25 mm
-Jumlah gigi :16
-celah antar kopling :5,5 mm
-dimensi pengunci :40,1 X 8,1 X 7,7
(p x l x t)
Komponen Kopling masih bagus. Dapat dilihat dari celah komponen yang masih kecil juga gigi pada
kopling masih tirus dan tidak tajam
Komponen kopling memerkukan Pembersihan. Dapat dilihat secara visual bahwa komponen kotor.
Kopling memerlukan penyebarisan. Dapat dilihat bahwa kopling tidak rata antar 2 sambungan yang
bisa dilihat dengan penggaris yang di sejajarkan untuk melihat penyebarisan kopling.
DAFTAR PUSTAKA
Garg, HP, 1980, Industrial Maintenance, Rajendra ravinra Ltd, New Delhi.
………..., 1989, Mechanical Engineering Assembly, Module A, Eindhoven, PTH- Fontys,
Holand.
…………, 1996, SKF Bearing Maintenance Handbook, Denmark