Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM SISTEM PEMINDAH TENAGA OTOMOTIF

SPTO

Logo upi

Albiyan NR

Asep S

Eksa F

Rijal A

Pendidikan Teknik Otomotif

Universitas Pendidikan Indonesia

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap kendaraan bermotor pasti memilki suatu sistem gerak dimana sistem
tersebut dapat meneruskan tenaga dari mesin ke roda penggerak. Sistem yang
dimaksud yaitu sistem power train atau biasa disebut dengan sistem pemindah daya
merupkan sebuah sistem wajib yang ada pada segala jenis kendaraan bermotor.

Sistem ini dapat dilihat saat perpindahan gigi, penyesuaian kecepatan roda saat
berbelok dan penggunaan gigi saat jalan menanjak ataupun rata. Sistem power train
memiliki komponen-komponen utama yaitu clutch(torque converter,kopling), transfer
gear , transmission, differential, dan final drive.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan paktik ini adalah sebagai berikut :

1) Agar Mahasiswa mengetahui apa itu sistem power train


2) Agar mahasiswa mengetahui langkah pembongkaran dan pemasangan sistem
power train
3) Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi kerusakan dan cara perbaikan pada
sistem power train
4) Agar mahasiswa mampu mengetahui cara kerja sistem power train
BAB 2

ALAT, BAHAN DAN KESELAMATAN KERJA

2.1 Alat

1) 1 set tool box


2) Filler gauge
3) Dial indicator
4) Micrometer
5) Jangka sorong
6) Mistar baja
7) Ragum
8) Kunci momen
9) V-block
10) Dongkrak
11) Jackstand
12) Engine crane
13) Kunci-kunci khusus (SST) jika diperlukan
2.2 Bahan

1) 1 unit sistem kopling


2) 1 unit sistem transmisi
3) 1 unit sistem propeller shaft
4) 1 unit sistem differential
5) 1 unit sistem axle shaft
2.3 Keselamatan Kerja

1) Gunakan peralatan kerja sarung tangan, safety shoes, dan baju praktik
2) Gunakanlah perlatan tangan sesuai dengan fungsinya
3) Ikutilah instruksi dari instruktur/dosen ataupun prosedur kerja yang tertera pada
jobsheet
4) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja
BAB 3

PROSEDUR KERJA

3.1 Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Perbaikan Sistem Kopling

A. Pembongkaran
Langkah-langkah melepas unit kopling adalah :
 Berilah/ buatlah tanda pada rumah kopling dan flywheel
 Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling
pada tempatnya
 Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke flywheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan
pegas
 Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan
clutch disc

Gambar 1.1 Pembongkaran unit kopling

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan
pegas kopling
Gambar 1.2 Penekanan clutch cover unit kopling

 Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut


penahan penyetel tinggi tuas pembebas
 Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

Gambar 1.3 Penekanan clutch cover unit kopling

 Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan


 Lepaskan clutch cover
 Lepaskan pegas-pegas penekan

Gambar 1.4 Melepas clutch cover unit kopling

 Lepaskan pin dan release lever


Gambar 1.5 Melepas clutch cover unit kopling

B. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling


a) Release bearing
 Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti dengan yang
baru

Gambar 1.6 Pengujian release bearing

b) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas


 Pemeriksaan secara visual Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru

Gambar 1.7 Pemeriksaan keausan pegas


 Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release
bearing. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru.
Kedalaman maksimal = 0.6 mm Lebar maksimal = 5.0 mm

Gambar 1.8 Pengukuran keausan pegas

 Pemeriksaan kerataan tinggi pegas.


Menggunakan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung
pegas diaphragma atau ujung tuas pembebas. Selisih ketidakrataan
maksimal = 0.5 mm

Gambar 1.9 Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

 Pemeriksaan kerataan tinggi pegas


Menggunakan Dial indikator dan alat pemutar, periksa ketidakrataan
permukaan ujung pegas diphragma atau ujung tuas pembebas.
Penyimpangan maksimal = 0.5 mm
Gambar 2.0 Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

 Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan


Dengan Vernier caliper dan penyiku, periksa panjang pegas penekan dan
kesikuan pegas penekan

Gambar 2.1 Pengukuran panjang dan kesikuan pegas penekan

 Pemeriksaan tegangan pegas penekan


Menggunakan alat penekan pegas periksa tegangan pada pegas

Gambar 2.2 Pengukuran tegangan pegas penekan


 Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan
kerataan :
 Pegas diaphragma
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan
dengan SST seperti terlihat pada gambar berikut!

Gambar 2.3 Penyetelan kerataan tinggi pegas

 Tuas pembebas
Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel
pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST
pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan
mur penahan pengunci

Gambar 2.4 Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas

 Plat Penekan
1. Pemeriksaan secara visual, Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin
bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat
penekan baru
2. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh
edge dan filler gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm
3. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan
menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan,
ganti dengan plat penekan baru
 Plat Kopling
1. Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak.
Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau
ganti dengan plat kopling baru
2. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan
jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3
mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas
kopling atau ganti dengan plat kopling baru

Gambar 2.5 Pengukuran kedalaman paku keling

3. Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas


kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan
bor, memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru
dengan urutan menyilang. Lakukan pengetesan kerataan dan
keolengan plat kopling dengan bantuan dial indikator
4. Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika
ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper,
ganti dengan plat kopling unit baru
5. Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/
pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling
harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet
atau longgar ganti dengan plat kopling baru
6. Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen
(mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat
kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling
dengan yang baru

Gambar 2.6 Pengukuran run-out plat kopling

 Fly Wheel
1. Pemeriksaan secara visual, Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru
2. Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksa
run-out fly wheel Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly
wheel dengan yang baru
3. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga
pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan
yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru
Gambar 2.7 Pemeriksaan pilot bearing

4. Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot


bearing lama dengan SST sliding hammer dan kemudian
memasangkan pilot bearing baru

Gambar 2.8 Penggantian pilot bearing

4.1 Pembongkaran, Pemeriksaan, dan Perbaikan Sistem Transmisi

A. Pembongkaran
Langkah pembongkaran transmisi dari kendaraan
1. Lepaskan kabel batere dari terminal negatif
2. Lepas empat sekrup dan karet pada tuas pemindah
3. Angkat kendaraan dan kuras oli transmisi. Perhatikan: Pastikan bahwa
kendaraan ditopang dengan baik
4. Lepas tuas pemindah
a) Lepas kabel dan karet
b) Lepas dua baut dan lepaskan tuas pemindah gigi
5. Lepas poros propeller
6. Lepas pipa knalpot
7. Lepas kabel speedometer dan kilometer switch lampu mundur
8. Lepas kabel kopling
9. Lepaskan baut penahan transmisi
10. Turunkan transmisi

Catatan : Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di bawah mesin,


lindungi bak oli dengan balok kayu

B. Langkah-langkah membongkar
1. Lepaskan garpu pembebas dan hub dengan bantalan pembebas
2. Lepas roda gigi gerak speedometer dan switch lampu mundur
3. Lepas rakitan tutup bak transmisi
4. Lepas rumah kopling dan penahan bantalan depan
5. Lepas extension housing

Gambar 2.9 Melepas extension housing

6. Lepas roda gigi idler mundur, pores, dan pengunci. Dorong poros keluar dari
arah depan ke arah belakang

Gambar 3.0 Melepas roda gigi idler mundur dan pengunci

7. Gunakan feeler gauge, ukur celah dorong roda gigi idler


Gambar 3.1 Mengukur celah dorong roda gigi idler

8. Lepas pores roda gigi counter dan pengunci

Gambar 3.2 Melepas roda gigi counter dan mengunci

9. Lepas rakitan poros output

Gambar 3.3 Melepas poros output

10. Lepas poros input. Tepatkan bagian yang lurus dari poros input dengan roda
gigi counter dan lepas pores input
Gambar 3.4 Melepas poros input

11. Lepas roda gigi counter


a) Lepas roda gigi counter
b) Lepas dua bantalan roljarum dan spacer dari roda gigi counter
c) Lepas dua cincin dorong dari bak transmisi

Gambar 3.5 Melepas roda gigi counter

12. Ukur celah dorong setiap roda gigi menggunakan feeler gauge, ukur celah
dorong. Celah standar : 0,10 - 0,25 mm (0,0039 - 0,0098 in). Celah maksimum
: 0,25 (0,01 in).

Gambar 3.6 Mengukur celah dorong setiap roda gigi

13. Lepas roda gigi penggerak speedometer


a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
b) Lepas roda gigi penggerak speedometer
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci
d) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
Gambar 3.7 Melepas roda gigi penggerak speedometer

14. Lepas penahan bantalan belakang poros output dengan bantalannya, roda gigi-
1, dua bantalan rol-jarum, luncuran dalam, dan bola pengunci
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
b) Menggunakan hidrolik pres, lepas penahan bantalan dengan bantalannya,
bersama sama roda gigi-1, dan luncuran dalam
c) Lepas dua bantalan rol-jarum
d) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola pengunci

Gambar 3.8 Melepas snap ring

15. Lepas ring synchromesh, hub sleeve no. l, dan roda gigi-2, menggunakan SST
dan hidrolik pres, lepas hub sleeve no. 1, ring synchromesh, dan roda gigi-2
Gambar 3.9 Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-2

16. Lepas hub sleeve no. 2, ring synchromesh, dan roda gigi-3
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring

Gambar 4.0 Melepas hub sleeve ring synchromesh dan roda gigi-3

b) Lepas hub sleeve no. 2 bersama-sama ring synchromesh, dan roda gigi 3

Gambar 4.1 Melepas hub sleeve bersama-sama ring synchromesh dan roda gigi-3

C. Membongkar Rakitan Tutup Bak Transmisi


1. Lepas garpu pemindah-3 dan 4, serta pores garpu pemindah
a) Menggunakan drip pen dan palu, lepas pen pegas alur
b) Lepas garpu pemindah-3 dan 4, serta poros garpu pemindah
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola, dan pegas pengunci
2. Lepas pen interlock no. I, menggunakan tuas magnetik, lepas dua peninterlock
3. Lepas garpu pemindah-1 dan 2, serta poros garpu pemindah
a) Menggunakan drip pen dan palu, lepas pen pegas alur
b) Lepas garpu pemindah-1 dan 2, serta poros garpu pemindah
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola, dan pegas pengunci
4. Lepas pen interlock no. 2 dengan menggunakan tuas magnetik, lepas
peninterlock
5. Lepas mur pivot lengan pemindah mundur, cincin, dan ring-O
6. Lepas pores garpu pemindah mundur dan kepala pemindah
a) Menggunakan drip pen dan palu, lepas pen pegas alur
b) Lepas poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah
c) Menggunakan tuas magnetik, lepas bola, dan pengunci
7. Lepas pemegang bola pembatas mundur, pegas, dan bola pengunci dari tutup
bak transmisi
8. Lepas poros tuas pemindah dan juga tuas pemilih
a) Lepas kawat dan baut pengunci
b) Lepas kawat dan baut pengunci
9. Lepas plat lengan pemindah mundur
D. Prosedur Pemeriksaan
1. Periksa Poros Output dan Luncuran Dalam
a) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens poros output.Ketebalan
minimum 4,90 mm (0, 1929 in). Mengukur ketebalan flens poros output
b) Menggunakan jangka sorong, ukur ketebalan flens luncuran dalam.
Ketebalan minimum 3,9 mm (0,1535 in)
c) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar dari permukaan jurnal poros
output
Roda gigi-2 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
Roda gigi-3 : Minimum 38,415 mm (1,5124 in)
d) Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar, dan luncuran dalam.
Diameter minimum 36,98 (1,4559 in)
e) Menggunakan dial gauge, ukur keolengan poros output. Keolengan
maksimum 0,06 mm (0,0024 in)
2. Periksa celah oli roda gigi-1, menggunakan dial gauge, ukur celah oli antara
roda gigi dan luncuran dalam, dengan bantalan rol j arum terpasang. Celah
standar : 0,009-0,064 mm (0,0004-0,0025 in) Celah maksimum : 0,064 mm
(0,0025 in) Bila celah oli melampaui maksimum, gantilah roda gigi, luncuran
dalam atau bantalan rol jarum
3. Periksa celah oli roda gigi-2 dan 3, menggunakan dial gauge, ukur celah oli
antara roda gigi dan poros dengan bantalan rol jarum terpasang.Celah standar
0,06 - 0,11 mm (0,00211 - 0,0043 in) Celah maksimum 0,11 mm (0,0043 in)
Bila celah oli melampaui nilai maksimum, gantilah roda gigi atau poros output
4. Periksa ring synchromesh
a) Putar dan tekan ring synchromesh untuk mengetahui kemampuan
pengeremannya
b) Ukur celah di antara ring synchromesh dengan ujung alur roda gigi.Celah
standar 1,0-2,0 mm (0,039-0,079 in) Celah maksimum 0,8 mm (0,031 in).
Bila celah kurang dari limit, gantilah ring synchromesh
5. Ukur celah antara garpu pemindah dan hub sleeve, menggunakan feeler gauge,
ukur celah antara hub sleeve dan garpu pemindah. Celah maksimum 1,00 mm
(0,039 in). Bila celah melampaui nilai limit, ganti garpu pemindah atau hub
sleeve
6. Bila perlu, ganti bantalan poros input
a) Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
b) Menggunakan hidrolik pres, lepas bantalan
c) Menggunakan hidrolik pres dan SST, pasang bantalan yang baru
d) Pilih snap ring untuk mendapatkan celah aksial minimum dan pasangan
pada poros. Ketebalan snap ring :
2,05-2,10 (0,0807 - 0,0827)
2,10-2,15 (0,0827 - 0,0846)
2,15-2,20 (0,0846 - 0,0866)
2,20 - 2,25 (0,0866 - 0,0886)
2,25-2,30 (0,0886 - 0,0906)
2,30-2,35 (0,0906 - 0,0925)
7. Bila perlu, ganti bantalan belakang poros output
a) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan
tekan bantalan masuk
b) Pasang penahan oli dan snap ring pada penahan bantalan
c) Menggunakan tang snap ring dan SST, kembangkan snap ring bantalan dan
tekan bantalan yang baru masuk
d) Ukur ketebalan aksial antara snap ring dengan penahan bantalan. Celah
standar 0 - 0,1 mm (0 - 0,004 in)
e) Bila perlu, pilih snap ring untuk mendapatkan kebebasan aksial yang benar
dan pasangkan pada penahan bantalan. Ketebalan snap ring :
1,35-1,45 (0,0531 -0,0571)
1,45-1,55 (0,0571 - 0,0610)
1,55- 1,65 (0,0610 - 0,0650)
1,65-1,75 (0,0650 - 0,0689)
1,65-1,75 (0,0689 - 0,0728)
8. Bila perlu, ganti perapat oli
a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar
b) Menggunakan SST, tekan perapat oli yang baru masuk. Kedalaman perapat
oli 10,3 - 11,1 (0,406 - 0,437 in)
9. Bila perlu, ganti perapat oli roda gigi gerak speedometer
a) Menggunakan SST, tarik perapat oli keluar
b) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru
10. Bila perlu, ganti perapat oli
a) Menggunakan obeng, ungkit perapat oli keluar
b) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru.
11. Bila perlu, ganti perapat oli dan bushing
a) Menggunakan SST, lepas perapat keluar
b) Panaskan ujung extension housing pada temperatur 80° - 100°C (176° -
212° F) di dalam pemanas oli
c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing yang baru
d) Menggunakan SST, pasang perapat yang baru
E. Prosedur Merakit
 Merakit Tutup Bak Transmisi
1. Pasang pivot dan lengan pemindah mundur. Pasang cincin yang baru,lengan
pivot pada tutup bak transmisi
2. Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah
a) Oleskan gemuk MP pada perapat oli
b) Pasang tuas pemindah dan pemilih dan poros tuas pemindah
c) Menggunakan SST, lepas bushing dan pasang bushing yang baru
d) Pasang dan kencangkan baut pengunci. Momen 260 kg.cm (19 ft- lb,25
Nm)
e) Pasang kawat pengunci
3. Pasang pegas bola pengunci gasket dan pemegang bola pembatas
mundur.Kencangkan pemegang bola pembatas mundur. Momen 410 kg.cm
(30 ft-I b, 40 Nm)
4. Pasang poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah
a) Pasang pegas dan bola pengunci
b) Pasang poros garpu pemindah mundur dan kepala pemindah
c) Tepatkan lubang pen pada kepala pemindah dengan lubang pada poros
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas alur sampai tertanam pada kepala
pemindah
5. Pasang ring-O, cincin, dan mur untuk pivot pemindah mundur
6. Pasang pen interlock no. 2. Oleskan gemuk MP,pada pen interlock dan
pasang pen interlock
7. Pasang garpu pemindah-l dan 2, serta poros garpu pemindah
a) Pasang pegas dan bola pengunci
b) Pasang garpu pemindah-1 dan 2, serta poros garpu pemindah
c) Tepatkan lubang pen pada garpu pemindah dengan lubang pada poros
garpu pemindah
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas alur sampai tertanam pada garpu
pemindah
8. Pasang pen interlock no. 1. Oleskan MP pada pen interlock dan passangkan
pen interlock
9. Pasang garpu pemindah-3 dan 4, serta poros garpu pemindah
a) Pasang pegas dan bola pemindah
b) Pasang garpu pemindah-3 dan 4, serta poros garpu pemindah
c) Tepatkan lubang pen pada garpu pemindah dengan lubang pada poros
d) Menggunakan palu, pasang pen pegas alur sampai tertanam pada garpu
pemindah
10. Periksa mekanisme interlock
 Merakit Tutup Bak Transmisi
1. Pasang clutch hub no. I dan 2 pada hub sleeve
a) Pasang clutch hub dan pengunci pemindah
b) Pasang pegas pengunci pemindah di bawah kunci pemindah
2. Pasang rakitan roda gigi-3 ring synchromesh dan hub sleeve no. 2 pada
poros output
a) Oleskan oli roda gigi pada poros output
b) Pasangkan ring synchromesh pada roda gigi dan tepatkan alur ring
dengan kunci pemindah
c) Menggunakan hidrolik pres, pasang roda gigi-3 ring synchromesh dan
hub sleeve no. 2
3. Pasang snap ring. Pilih snap ring untuk rnendapatkan celah aksial minimum
dan pasangkan pada poros. Ketebalan snap ring :Tanda Ketebalan mm (in)
a) 1,50- 1,55 (0,0591 – 0,0610)
b) 1,60- 1,65 (0,0630 – 0,0650)
c) 1,70-1,75 (0,0669 – 0,0689)
d) 1,80- 1,85 (0,0709 – 0,0729)
4. Ukur celah dorong roda gigi-3, menggunakan feeler gauge, ukur celah
dorong roda gigi-3. Celah standar : 0,10-0,25 mm (0,0039-0,0098 in) Celah
maksimum : 0,25 mm (0,0098 in)
5. Pasang rakitan roda gigi-1, ring synchromesh dan hub sleeve no. 1 pada
poros output
a) Oleskan oli roda gigi pada output
b) Pasang ring synchromesh pada roda gigi dan tepat kap alur ring dengan
kunci pemindah
c) Menggunakan hidrolik pres, pasang rakitan roda gigi-2 ring
synchromesh dan hub sleeve no. 1
6. Pasang bola pengunci, ring synchromesh roda gigi-1 bantalan rol jarum dan
luncuran alam pada poros output
a) Oleskan oli roda gigi pada bantalan rol jarum
b) Pasang bola pengunci pada poros output
c) Rakit coda gigi-l, bantalan rol jarum, dan luncuran dalam
d) Pasang rakitan pada poros output dengan alur ring synchromesh tepat
pada kunci pemindah
e) Putar luncuran dalam agar tepat dengan bola pengunci
7. Pasang rakitan bantalan belakang, menggunakan hidrolik pres, pasang
rakitan bantalan belakang pada poros output
8. Ukur Celah dorong roda gigi-1 dan 2. Celah standar : 0,10-2,25 mm
(0,0039-0,0098 in) Celah maksimum : 0,25 mm (0,0098 in)
9. Pasang snap ring. Pilih snap ring untuk mendapatkan celah aksial minimum
dan pasangkan pada poros output. Ketebalan snap ring :
1,50- 1,55
1,60- 1,65
1,70- 1,75
1,80-1,85
1,90-1,95
10. Pasang roda gigi penggerak speedometer
a) Menggunakan tang snap ring, pasang snap ring
b) Pasang bola pengunci
c) Pasang roda gigi penggerak speedometer
d) Pasang roda gigi penggerak speedometer
11. Rakit roda gigi counter, bantalan rol jarum, cincin dorong
a) Pilih cincin dorong belakana untuk mendapatkan celah aksial yang
benar. Celah standar 0, 10 - 0,30 mm (0,0039 - 0,0118 in). Ketebalan
cincin dorong: Tanda Ketebalan mm (in)

2,25-2,30 (0,0886-0,0906)

2,35-2,40 (0,0925 - 0,0945)

2,45-2,50 (0,0965 - 0,0984)

2,55-2,60 (0,01004-0,1024)

2,65-2,70 (0,1043 - 0,1063)

b) Oleskan oli roda gigi pada bantalan roljarum dan cincin dorong
c) Menggunakan SST, rakit roda gigi counter, bantalan rol jarum, dan
cincin dorong
d) Pasang rakitan pada bak transmisi
12. Pasang poros output
a) Oleskan oli roda gigi pada bantalan rol jarum
b) Tepatkan bagian yang lurus dari poros input dengan roda gigi counter
dan pasang poros input
13. Pasang penahan bantalan depan dengan gasket baru. Oleskan gemuk MP
pada perapat oli
14. Pasang poros roda gigi counter
15. Ukur celah dorong roda gigi counter, menggunakan feeler gauge, ukur
celah dorong roda gigi counter. Celah standar : 0,1.0-0,30 mm (0,0030-
0,0118 in) Celah maksimum : 0,30 mm (0,0118 in)
16. Pasang roda gigi idler mundur dan poros
17. Pasang extension housing dengan gasket baru
a) Oleskan gemuk MP pada perapat oli
b) Pasang extension housing dengan gasket baru
c) Oleskan perapat pada 2 atau 3 ulir ujung. Perapat No. Part 08833 -
00080 sebagai perapat ataubahan perekat hanya bila digunakan pada ulir,
dan sebagainya yang tidak berhubungan dengan udara
d) Pasang dan kencangkan baut-baut pengikat. Momen 375 kg.cm (27 ft -
lb, 37 Nm)
18. Pasang rumah kopling. Momeri 600 kg.cm (43 ft- Ib, 59 Nm).
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

(Hasil dapat berupa gambar praktikum, maupun data hasil praktikum)


BAB 5

KESIMPULAN

(Kesimpulan Hasil Praktikum)


DAFTAR PUSTAKA

(Sumber Laporan Praktikum)

Anda mungkin juga menyukai