Anda di halaman 1dari 8

Sekolah: SMKN2 Kalianda Lampung

Kelas / Semester: XI / 1

Alokasi Waktu: 4 x 45 menit

Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa

Program Studi Keahlian: Teknik Otomotif

Standar Kompetensi: Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen


sistem pengoperasian

Kompetensi Dasar: Memelihara unit kopling dan komponen-komponen sistem


pengoperasian

A. TUJUAN PRAKTEK
Setelah melakukan praktek ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Melepas dan memasang semua komponen kopling dengan prosedur yang
benar.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen kopling dan mengkonsultasikan
dengan spesifikasinya.
3. Menentukan kondisi kopling.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan antara lain:
1. Unit mobil
2. Tool box
3. Alat Ukur (Vernier Caliper, feeler gauge, straight edge, dial indicator).
4. Magnetic blok
5. Car lift
6. Fender cover
7. Lap majun
8. Job sheet kopling
9. Buku manual Toyota Avanza

C. KESELAMATAN KERJA

1
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam praktek ini adalah:
1. Gunakan selalu pakaian praktek.
2. Gunakan peralatan sesuai dengan spesifikasi dan fungsi.
3. Gunakan selalu buku panduan sebagai pedoman praktek.
4. Kondisikan tempat kerja dalam keadaan bersih.

D. TEORI SINGKAT
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga kendaraan yang
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

1. Syarat-syarat Minimal Kopling


a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut. Kenyamanan berkendaraan menuntut terjadinya
pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut.
Lembut berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah
secara bertahap.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip. Jika kopling
sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat koping tidak
boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada
saat kita operasionalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan
putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak
diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling
harus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam
memutus dan menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau
tidak banyak membutuhkan waktu.
2. Jenis-jenis Kopling
a. Berdasarkan Bidang Gesek
1) Kopling piringan (Disc Clutch)
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
piringan.
2) Kopling konis (Cone Clutch)

2
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
konis.
b. Berdasarkan Jumlah Piringan/ plat
1) Kopling plat tunggal
2) Kopling plat ganda/ banyak
c. Berdasarkan Lingkungan/media Kerja
1) Kopling basah
2) Kopling kering
d. Berdasarkan Pegas Penekannya
1) Kopling pegas diaphragm

E. LANGKAH KERJA
1. Langkah Pembongkaran
a. Lepas terminal kabel negatif.
b. Lepas kabel speedometer.
c. Lepaskan soket swit lampu mundur.
d. Lepas kabel kontrol transmisi.
e. Lepaskan penahan dari kabel.
f. Lepas silinder pembebas kopling (clutch release cylinder)
g. Lepas propeler shaft
h. Tarik poros propeler keluar dari output transmisi.
i. Lepas motor starter.
j. Lepaskan kabel dan soketnya.
k. Lepaskan motor starter dengan melepas dua bautnya.
l. Lepaskan baut- baut pengikat transmisi sambil transmisi di topang pakai
stand
m. Tarik dan dorong transmisi
n. Lepas penutup kopling dan kopling.
o. Buatlah tanda pada penutup kopling dan roda penerus.
p. Kendorkan setiap baut satu putaran pada suatu saat hingga pegas
penegang menjadi bebas.
q. Lepaskan baut pengikat dan tarik penutup kopling bersama dengan plat
kopling.

3
2. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen- komponen kopling
a) Pemeriksaan plat kopling terhadap keausan atau kerusakan.
Menggunakan vernier caliper (jangka sorong), ukur kedalaman
kepala paku keling. Kedalaman kepala paku keling minimum : 0,3 mm
(0,012 in), bila diketahui ada kelainan, ganti plat kopling.

Hasil Pemeriksaan : 1,3 mm


Kesimpulan : Masih Layak
Gambar Kerja :

b) Periksa keolengan (Run-Out) plat kopling.


Menggunakan dial gauge, ukur keolengan plat kopling. Keolengan
maksimum : 0,3 mm, bila berlebihan, gantilah plat kopling dengan yang
baru.

Hasil Pemeriksaan : 0,09 mm.


Kesimpulan : Masih Layak
Gambar Kerja :

4
c) Periksa keolengan (run- out) roda penerus.
Menggunakan dial gauge, ukur keolengan roda penerus. Keolengan
maksimum : 0,1 mm (0,004 in).
Hasil Pemeriksaan: 0,05 mm
Kesimpulan : Masih Layak
Gambar Kerja :

d) Periksa bantalan pilot (Pilot Bearing).


Putar bantalan dengan tangan, sambil memberikan tekanan pada
arah aksial. Bila bantalan macet atau terlampau besar tahanannya,
gantilah bantalan pilot

Hasil Pemeriksaan: Bantalan tidak kocak.


Kesimpulan : Masih Layak

5
Gambar kerja:

e) Periksa Pegas diaphragma terhadap keausan.


Menggunakan Vernier caliper (jangka sorong), ukur kedalaman dan
lebar keausan pegas diaphragma. Limit kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)
Limit lebar : 5,0 mm (0,197 in).
Hasil Pemeriksaan: Kedalaman pegas diapragma 0,1 mm
Lebar keausan pegas diapragma 3,2 mm
Kesimpulan : Masih Layak
Gambar kerja:

6
3. Langkah Pemasangan
a. Bersihkan flywheel dan plat penekan (pressure plate) dengan kertas
amplas.
b. Pasangkan Piringan kopling (clutch disc) pada flywheel menggunakan
center clutch/SST.
c. Pasangkan Tutup Kopling (Clutch Cover).
d. Tepatkan tanda pada tutup kopling dari roda penerus (fly wheel)
e. Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap, sampai
tutup kopling terduduk dengan baik
f. Lumasi dengan gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada
ujung garpu dan permukaan persinggungan hub pembebas.
g. Lumasi gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada alur hub
pembebas dan gemuk MP pada permukaan persinggungan pegas
diaphragma.
h. Lumasi dengan gemuk (Gemuk Molybdenum Dislphide Lithium) pada
ulir-ulir piringan dan gemuk MP pada pegas diaphragma.
i. Pasang boot, garpu dan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi.
j. Pasang boot dan garpu pembebas.
k. Pasang kembali transmisi pada dudukannya dengan mengencangkan baut-
baut pengikatnya.
l. Pasang kembali penahan lintang transmisi
m. Pasangkan kembali kabel/socket tansmisi
n. Pasang kembali motor starter pada dudukannya
o. Pasang propeler shaft
p. Secara umum langkah pemasangan kebalikan dari urutan pada waktu
melepas.

H. Kesimpulan

7
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi,
differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit kopling dan
komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem
pemindah tenaga pada kendaraan.
Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem
pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda
kendaraan (pemakai/ penggunaan tenaga).
Dalam melakukan praktek overhaul kali ini dapat disimpulkan bahwa setelah
melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen kopling diatas, seluruh
komponen masih dalam batas spesifikasi. Maka dapat disimpulkan kopling
dalam keadaan BAIK/Layak Pakai.

Anda mungkin juga menyukai