Anda di halaman 1dari 6

SMK NEGERI 6 MALANG JOB PRAKTEK

SISTEM REM KONVENSIONAL


TEKNIK KENDARAAN KELAS XII TKRO
 TINGGI PEDAL
RINGAN OTOMOTIF
 KEBEBASAN PEDAL
PERBAIKAN SASIS TP. 2019-2020
 BOOSTER REM
PEMINDAH TENAGA

Tujuan Praktek :
1. Peserta didik mampu memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
2. Peserta didik mampu memeriksa dan menyetel kebebasan pedal rem
3. Peserta didik memeriksa kerja booster rem

Alat dan Bahan :


1. Mobil instruksi
2. Penggaris baja
3. Kunci pas ring 12, 14

Keselamatan Kerja :

1. Gunakan pakai kerja


2. Gunakan alat sesuai penggunaan
3. Pasang vender cover

Langkah Kerja :

Prosedur Memeriksa dan Menyetel Tinggi Pedal Rem

Tinggi pedal = 150,9 mm (15,090 cm.)

1. Ukur tinggi pedal.


a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris, ukur jarak
antara bagian atas pedal dan lantai.
b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak
berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah
ini.

2. Stel tinggi pedal.


 Lepaskan soket (1) yakni kabel untuk swit lampu rem (2).
 Kendorkan mur pengunci (3) swit lampu rem dan putar swit beberapa putaran.
 Kendorkan mur pengunci (4) push rod (5) dan stel tinggi pedal dengan
memutar push rod.
 Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh
pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4. Stel gerak bebas pedal rem.
Memeriksa dan Menyetel Gerak Bebas Pedal Rem
1. Periksa gerak bebas pedal rem.

a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam


booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal
tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.
b. Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan
kemudian ukurlah langkah pedal.

2. Stel gerak bebas pedal rem.


 Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A)
dari push rodpada master silinder (B). Penyetelan dilakukan dengan memutar-
mutar push rod.
 Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
 Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem mati
apabila pedal dibebaskan.

Gerak bebas pedal = 2 mm – 6 mm

Langkah efektif pedal rem

Langkah efektif atau langkah kerja pedal rem merupakan langkah pengoperasian sistem
rem, jarak dari pedal rem ketika ditekan dan mulai terasa hambatan sampai pedal rem
tidak dapat ditekan (berhenti).

Untuk melakukan pemeriksaan langkah kerja pedal rem dapat dilakukan dengan cara :
1. Tekan pedal rem sampai mulai terasa ada hambatan, kemudian ukur tinggi pedal rem
tersebut.
2. Tekan pedal rem secara maksimal sampai pedal rem tidak dapat lagi ditekan,
kemudian ukur tinggi pedal tersebut.
3. Hasil pengukuran pada langkah pertama kemudian dikurangi hasil pengukuran pada
langkah kedua maka akan didapatkan jarak langkah kerja pedal rem.

4. Apabila langkah kerja pedal rem terlalu dalam maka periksa apakah terjadi kebocoran
pada sistem rem atau kanvas rem telah habis.

Jarak cadangan pedal rem

Jarak cadangan pedal rem merupakan jarak sisa ketika pedal rem ditekan secara penuh.
Jarak cadangan pedal rem dapat diukur dengan cara :
1. Tekan pedal rem secara penuh sampai pedal rem tidak dapat ditekan. Pada
kendaraan yang dilengkapi dengan boster rem untuk mengukur jarak cadangan maka
mesin harus dihidupkan terlebih dahulu
2. Ukur tinggi pedal rem dari lantai.

3. Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai spesifikasi.


Apabila hasil pengukuran jarak cadangan pedal rem tidak sesuai dengan spesifikasi
maka lakukan pemeriksaan kanvas rem dan tromol serta lakukan penyetelan celah
sepatu rem. Selain itu, periksa apakah ada kebocoran pada sistem hidrolik rem
tersebut.

Pemeriksaan kerja boster rem vakum


Untuk melakukan pemeriksaan kerja boster rem tipe vakum dapat dilakukan dengan cara
:
1. Tekan atau injak pedal rem beberapa kali pada saat mesin mati dan periksa bahwa
tidak ada perubahan jarak cadangan pedal rem.
2. Tekan atau injak pedal rem, kemudian hidupkan kendaraan dan rasakan injakan pedal
rem. Apabila injakan pedal rem sedikit terasa turun ketika kendaraan dihidupkan
maka boster rem bekerja normal. Namun apabila pedal rem tidak tidak terasa sedikit
turun atau posisi tingginya tetap maka kinerja boster rem dalam kondisi tidak baik.

Pemeriksaan kekedapan udara pada boster rem vakum


Untuk melakukan pemeriksaan kekedapan udara pada boster rem tipe vakum dapat
dilakukan dengan cara :
1. Hidupkan mesin selama satu atau dua menit kemudian matikan. Tekan atau injak
pedal rem perlahan-lahan beberapa kali. Ketika melakukan injakan pedal rem yang
pertama terasa dalam kemudian pada injakan berikutnya kedua dan ketiga pedal rem
terasa naik sedikit demi sedikit maka kekedapan udara di dalam boster rem baik.
Namun apabila pedal rem langsung naik maka kekedapan udara boster rem tidak baik.
2. Hidupkan mesin dan injak pedal rem kemudian matikan mesin sambil pedal rem dalam
keadaan tetap diinjak. Rasakan apakah terjadi perubahan tinggi pedal dalam waktu 30
detik. Apabila tidak ada perubahan tinggi pedal maka kekedapan boster rem baik.
Namun apabila saat pedal rem ditahan kemudian terasa naik maka kekedapan udara
boster rem tidak baik.

Kekedapan udara pada boster rem perlu ada karena apabila kekedapan udara pada
boster rem tidak ada maka saat kevakuman pada boster tiba-tiba hilang (misalnya
disebabkan karena selang vakum menuju boster rem bocor) maka boster rem masih
dapat berfungsi dua sampai tiga kali injakan pedal rem.
katup Proposi ( propostioning valve)

Kendaraan dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan jalan .


Gesekan ini akan bertambah sesuai dengan adanya pembagian beban ban
pada jalan. Biasanya kendaraan yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya.Bila kendaraan
direm, maka titik pusat grafitasi akan pindah kedepan
(bergerak maju) disebabkan adanya gaya inersia, dan karena adanya beban yang b
esar menyatu pada bagian depan.

Bila daya cengkram pengeremannya berlaku sama terhadap ke empat rodanya,


maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara bandan
permukaan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar.
Dengan terkuncinya rod belakang seperti ekor ikan. Dengan alasan tersebut maka
diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang
lebih besar untuk roda depan daripadaroda belakang. Alat tersebut disebut
“katup pengimbang” atau biasa disebut katup P.
Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidraulik pada
silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada
roda belakang akan berkurang.

Disamping katup P, efek yang sama juga dapat diperoleh oleh

load sensing and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan


awal split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban,

proportioning and by- pass valve (P& BV) yang meneruskan tekanan
master silinder langsungke silinder roda tanpa melalui katup P bila sistem
rem depan tidak dapat berfungsi,

katup deceleration-sensing and proportioning valve (DSPV)


yang membedakan tekanan awal split point sesuai dengan deselerasiselama
pengereman, dan perlengkapan lainnya.
Sistem Rem Anti-Lock Brake System(ABS)
Rem ABS ini diciptakan hanya untuk mencegah terkuncinya roda
roda belakang selama pengereman secara tiba-
tiba, tetapi juga untuk mengontrol roda-roda depan agar kendaraan
tidak berputar atau slip serta menjaga pengendalian kemudi dengan baik.
Perhatian :
Apabila kendaraan mulai bergerak ada gejala slip, akan dapatdiperbaiki dengan a
danya gerakan lebih mudah menghindar dari rintangan. Apanila rem
bekerja selama kendaraan membelok, kendaraan dapat berhenti dengan aman
tanpa mengalami perubahan langsung.

Fungsi sensor pada ABS

Speed sensors depan, mendeteksi kecepatan roda pada masing-masing roda depan
Speed sensors belakang, mendeteksi kecepatan pada roda pada masing-masing
roda belakang
Switch lampu re, mendeteksi tanda pengereman dan mengirimkan kekomputer
Lampu peringatanAnti-lock (Anti Lock W'arning Light),
lampu menyala untuk memberi tanda agar pengemudi siaga saat anti-
lock brake system ada yang tidak berfungsi.
ABS, untuk mengontrol tekanan minyak rem pada masing-masing silinder disc
brake
ABS Computer, dengan signal-signal dari masing-masing speed
sensor ia menghitung jumlah akselerasi dandeselerasi dan mengirim signal-
signal ke aktuator

Anda mungkin juga menyukai