H-I H- H- H- H- H
KEGIATAN KETERANGAN II III IV V -
VI
1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Dokter IGD
MEDIS
Dokter Spesialis
Kondisi umum, tingkat
kesadaran, tanda-tanda vital,
ASESMEN AWAL riwayat alergi, skrining gizi,
KEPERAWATAN nyeri, status fungsional: bartel
index, risiko jatuh, risiko
decubitus, kebutuhan edukasi
dan budaya.
ASESMEN AWAL GIZI Skrining gizi lanjutan (minimal
Oleh Ahli Gizi 1 kali dalam 2x24 jam)
ASESMEN AWAL Telaah Resep
FARMASI
Rekonsiliasi Obat
Oleh Apoteker
Ureum kreatinin
2. LABORATORIUM Urinalisis
Elektolit
HBsAg (jika perlu/rencana
Hemodialisa)
HCV (Jika perlu/ rencana
hemodialisa)
HIV (Jika perlu/rencana
hemodialisa)
HB dibawah 8,0
Foto thoraks (melihat edema
paru, pembesaran jantung)
Foto tulang panjang (jika
3. RADIOLOGI/ perlu pada pasien risiko
IMAGING fraktur).
USG (jika perlu).
EKG (jika perlu)
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Dokter DPJP
MEDIS Dokter non DPJP/dr. Ruangan
b. ASESMEN
KEPERAWATA Perawat Penanggung Jawab
N
c. ASESMEN Pengkajian Drug Related
FARMASI Problem (DRP)
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNOSIS Chronic Kidney Disease
MEDIS Anemia
Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan
penurunan haluan urin serta
retensi cairan dan natrium
Ketidakseimbangan nutrisi
berhubungan dengan
b. DIAGNOSIS anoreksia, mual muntah, dan
KEPERAWATAN perubahan membran mukosa
mulut.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
keletihan, anemia, oksigenasi
jaringan tidak adekuat, dan
retensi produk sampah
Asupan protein atau asam
c. DIAGNOSIS GIZI
amino kurang optimal (NI-
5.7.3
Kelebihan mineral intake
(specific) (NI 510.2
Perubahan zat gizi berkaitan
dengan nilai laboratorium
(NC-2.2)
Identifikasi Kebutuhan Edukasi
7. DISCHARGE & Latihan Selama Perawatan
PLANNING Identifikasi kebutuhan di
rumah
8. EDUKASI TERINTEGRASI
a. EDUKASI/ Penjelasan Diagnosis
INFORMASI Rencana terapi:
MEDIS
Informed Consent
d. EDUKASI
Informasi Obat
FARMASI
9. TATA LAKSANA/ INTERVENSI
a. TATA LAKSANA/ INTERVENSI MEDIS
1) HEMODIALISIS bila ada indikasi
2) CAIRAN
Asering atau D5%
INFUS
Furosemide 20 mg/8-12 jam
Spironolactone 12,5-50 mg
3) OBAT ORAL/ mg/24 jam
INJEKSI
Natrium bikarbonat (jika ada
asidosis)
Candesartan 4 mg/24 jam
atau ACE Inhibitor
Eritropoesis Stimulating Agent
Antibiotika
Suplementasi kalsium
(kalsium glukonat), fosfat
binders (CaCO3) atau vitamin
D
Terapi penyakit penyerta
lainnya seperti DM,
hyperlipidemia, dll (bila ada)
Albumin infus jika albumin
kurang dari 2,5
Transfusi darah jika HB
kurang dari 8,0
Dialisis peritoneal atau
hemodialisis bila ada indikasi
Batasi cairan dan natrium
Kaji faktor yang menimbulkan
b. TATA keletihan, anemia,
LAKSANA ketidakseimbangan cairan
KEPERAWATA dan elektrolit, retensi cairan,
N retensi produk sampah,
depresi
Anjurkan istirahat setelah
dialisis
Bantu dalam beraktivitas
Diet rendah protein
Memberikan kebutuhan dasar.
c. TATA Mencapai dan
LAKSANA/INTER mempertahankan kadar gula
VENSI GIZI dan lipid normal. Menghindari
dan menangani komplikasi
akut.
Pemberian obat sesuai resep
d. TATA LAKSANA/
DPJP
INTERVENSI
Rekomendasi ke DPJP
FARMASI
Keterangan :
Yang harus dilakukan
Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan
Mengetahui,
Perawat, DPJP
(_________________________)