Anda di halaman 1dari 42

Transformasi Sistem

Kesehatan Indonesia

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan

​8 AGUSTUS 2022
1
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030

​68%
Populasi Usia
Produktif1

​Pertumbuhan usia produktif


sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan GDP/Ekonomi
Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun

Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun

1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030

​Sumber: Tempo.com 2
​~8,0 ​~ 3,9

​Pertumbuhan ​Dengan pertumbuhan ekonomi 8%


Bonus demografi saja ​~ 1,8
bonus demografi setiap tahun, kita dapat mencapai PDB
per kapita negara maju di tahun
tidak cukup, kita perlu 2037 (12,680 USD/kapita)1001
meningkatkan ​~ 2,1
​Pertumbuhan
historis
produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ​~ 1,2 40%
​Pertumbuhan
produktivitas yang

40%
dibutuhkan
3.0

​Pembangunan SDM adalah prioritas


utama untuk pertumbuhan

​-Presiden Jokowi, 2019


Target ​Ekspektasi ​Peningkatan ​Pertumbuhan level
Pertumbuhan pertumbuhan dari Produktivitas yang produktivitas 2011-
PDB per tahun labour input1 dibutuhkan 2021 2

1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021

Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model 3


Kita memiliki peran yang
penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya sehat,
berpendidikan, dan
produktif

4
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten

Angka harapan
hidup pada 69 71 75 77 79 80 83 Ditambah lagi,
kelahiran (2018),
tahun India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia
dan Pasifik1

Ke-2
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands

Kasus tuberkulosis
Source: World Bank, WHO Global Health Observatory

tertinggi di dunia
Angka kematian
ibu2 (2015), per 357 305
100,000 kelahiran 221 180 170
69 60 25 24 7
hidup
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
Populasi umur 15 tahun ke

39% atas merokok–prevalensi


tertinggi di antara negara-
negara ASEAN
Angka kematian
bayi (2015)2, per 57
1,000 kelahiran 39 27 23 22 15 9 6 7 2
hidup
Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
Jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak

Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13 4
73% menular, lebih tinggi dari
Asia Tenggara dengan rata- rata
60%
stunting3, % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei ( 2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)

3. ASEAN Food and Nutrition Report 2021


Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
​6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan ketahanan kesehatan
rujukan
a b c d a b

6 Penguatan
Peningkatan Peningkatan Peningkatan
kategori surveilans
kapasitas dan akses dan ketahanan
utama Edukasi Pencegahan Pencegahan berbasis lab dan
kapabilitas mutu layanan sektor
Kesehatan Primer Sekunder ketahanan
layanan sekunder & farmasi & alat
tanggap
primer tersier kesehatan
darurat

44 Transformasi 55 Transformasi 66 Transformasi teknologi


sistem SDM kesehatan
pembiayaan Kesehatan
kesehatan a Teknologi informasi b Bioteknologi

6
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang mudah ke
layanan primer seperti imunisasi, konsultasi
dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola hidup
sehat

337
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
​5 tingkatan fasilitas layanan primer ​5 tingkatan labkesmas, merujuk pada standar
WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit ​514 Kabupaten / Kota 5 ​1
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati

LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas ​7,230 Kecamatan 4 ​25
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES

​~85,000 Desa / LABKESDA PROVINSI


Posyandu Prima 3 ​28
Kelurahan Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes

Kegiatan Posyandu ~300,000 Dusun / 2 LABKESDA KAB/KOTA ​234


RT/RW

Kunjungan Rumah ​~273.5 juta penduduk 1 LABORATORIUM PUSKESMAS ​10.292

8
Standar paket layanan kesehatan primer untuk
memenuhi kebutuhan tiap klaster siklus hidup
1 ​Standardisasi layanan sesuai
secara menyeluruh kebutuhan masing-masing siklus
hidup (people centered)

2 ​Optimalisasi edukasi dan


pemantauan kesehatan masyarakat
melalui penjangkauan komunitas,
termasuk kunjungan rumah.

3 ​Penguatan upaya preventif dengan


pemberian layanan yang
komprehensif.

9
Program utama penguatan upaya preventif di
layanan primer

Imunisasi rutin: Peningkatan kesehatan ibu dan


Perluasan deteksi dini
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin anak
​BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio Screening penyakit penyebab kematian Pemantauan tumbuh kembang anak di
(OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV, tertinggi di setiap sasaran usia: Posyandu dengan alat antropometri
Rotavirus • Hipotiroid kongenital terstandar
• Thalasemia
Kanker Serviks merupakan satu- • Anemia
satunya kanker yang bisa dicegah dengan • Stroke Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4 kali
• Serangan jantung menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG
imunisasi Human Papillomavirus (HPV) • Hipertensi dengan dokter pada trimester 1 dan 3
​Pneumonia dan diare merupakan 2 dari • Penyakit paru obstruksi kronik
5 penyebab tertinggi kematian balita di • Tuberkulosis
• Kanker paru
Indonesia* yang dapat dicegah dengan • Hepatitis
imunisasi (PCV dan Rotavirus) • Diabetes
• Kanker payudara
• Kanker serviks
• Kanker usus

10
Pilar 2
Transformasi Layanan
Rujukan
Setiap kota di Indonesia memiliki
rumah sakit rujukan untuk
mengobati penyakit katastrofik

11
Akses layanan rujukan terbatas, terutama di daerah luar jawa…

​Kalimantan ​Sulawesi
​1,19 ​1,46
​15,92 Juta Populasi ​19,22 Juta Populasi

Tempat Tidur RS/1.000 populasi ​Sumatera


​1,28 ​Maluku
​56,95 Juta Populasi
Indonesia 1,18 ​1,18
​2,95 Juta Populasi

Rerata Asia 3,3 ​DKI Jakarta


​2,24
Rerata negara OECD 4,8 ​10,37 Juta Populasi

​Jawa & Bali ​Nusa Tenggara ​Papua


​1,10 ​0,76 ​1,20
​152,42 Juta Populasi ​10,24 Juta Populasi 4,18 Juta Populasi

Sedangkan, mutu RS di Indonesia juga perlu ditingkatkan


Setiap tahunnya... ​… terutama ke 3 negara tujuan

​600 ribu – 1 juta


​WNI berobat ke luar negeri
Malaysia RRT Thailand
~70% transaksi wisatawan ~300 ribu WNI berobat untuk Biaya pengobatan cukup
​11,5 miliar USD medis Indonesia penyakit komplikasi bersaing dibanding Malaysia
​untuk pelayanan kesehatan ke luar negeri
4 penyakit katastrofik utama penyebab kematian
tertinggi & paling mahal
​Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi selama 10 Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban
tahun terakhir pembiayaan besar

​Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)


Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

13
Indonesia mengalami krisis penyakit katastrofik
​Alasan utama dalam
yang menyebabkan kematian tinggi peningkatan penyakit
katastrofik

2,5 dari 1000 1 dari 1000  Kurangnya akses ke layanan


​orang beresiko mengalami stroke per ​orang beresiko mengalami serangan rumah sakit rujukan, terutama
tahun, dimana 15% beresiko meninggal jantung, dimana ~11% beresiko di daerah terpencil
meninggal
 Kemampuan Rumah Sakit
untuk mendiagnosa penyakit
katastropik yang belum
optimal terutama di daerah
4-12 bulan ~50,000  Waktu tunggu yang lama untuk
​waktu tunggu antri operasi jantung ​anak dengan Penyakit Jantung Bawaan mendapatkan layanan
tidak tertangani
 Kurangnya pemerataan alat
dan dokter spesialis di seluruh
Indonesia

~70% +70%
​pasien kanker sering datang dengan ​kenaikan jumlah kasus Penyakit Ginjal
stadium lanjut ke rumah sakit Tahap Akhir di tahun 2019

14
14
Strategi Transformasi Layanan Rujukan

Perbaikan mutu layanan


​Peningkatan akses layanan
• Perbaikan kualitas layanan RS di Indonesia
• Setiap Kab/kota harus terdapat 1 RSUD
• Meliputi perbaikan layanan medis dan
• Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan di daerah hospitality layanan RS
terpencil
• Bekerja sama dengan RS luar negeri untuk
• Peningkatan jejaring RS rujukan terutama untuk knowledge and technology transfer
pelayanan 9 penyakit prioritas (terutama akses
• Meningkatkan kemampuan manajemen
layanan jantung, kanker, stroke dan ginjal ada di
keuangan RS BLU
semua provinsi)

15
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk 4
penyakit tersebut ditargetkan mencapai 100% kab/kota di 2027
ILUSTRATIF

Percepatan peningkatan cakupan


pelayanan RS rujukan untuk 4 penyakit
katastrofik utama, dengan visi:
• 34 provinsi memiliki minimal 1 RS
tingkat Paripurna / Utama
• 507 kab/kota memiliki minimal 1 RS
tingkat Madya*

Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027

*507 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD


16
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui kerja
sama dengan institusi global

Program sister hospital dengan RS luar Target penerapan Sister Hospital


negeri
pelayanan, pendidikan, & penelitian

2022 2023 2024

12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak

17
Pilar 3

Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi dan alat
kesehatan, serta kesiapsiagaan
menghadapi krisis kesehatan

18
Kita masih bergantung pada impor, dan
teknologi hasil riset di negara maju

90%
bahan baku obat diimpor1
88% r

transaksi alat kesehatan tahun 2019-


0,2%
total PDB digunakan untuk
2020 diimpor penelitian dan pengembangan.
Angka ini rendah dibandingkan
dengan Amerika Serikat (2,8%) and
Singapura (1,9%)

1. Data Kementerian Kesehatan

Sumber: Kementerian Kesehatan 13


Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, saat Secara paralel, Kemenkes juga mendukung kegiatan
ini baru 4 obat yang bahan bakunya pengembangan dan produksi dalam negeri bahan baku
diproduksi dalam negeri lainnya melalui skema B2B

Paracetamol 1.50 1.46 1.52 1.30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1.34 1.59 1.59 0.945.46 Diproduksi lokal

Antikolesterol Antihipertensi Antibiotik


Cefixime 1.37 1.22 1.32 0.89 4.80
Simvastatin Valsartan Rifampicin
Amlodipine 1.09 1.21 1.19 0.96 4.45 Rosuvastatin Telmisartan
Candesartan
Cilexetil
0.68 1.09 1.14 1.01 3.92 Antivirus Antidiabetes PPI
Ceftriaxone 1.07 0.89 0.98 0.783.72 Entecavir Glimepiride Pantoprazol
Remdesivir
Omeprazole 0.88 0.77 0.79 0.80 3.23 Antipsikotik
Bisoprolol 0.59 0.74 0.91 0.96 3.19 Antiretroviral Risperidone
Efavirens
Lansoprazole 0.67 0.70 0.75 0.78 2.89
Lamivudin Antiinflamasi
Atorvastatin 0.63 0.65 0.66 0.63 2.58 2018 2019 2020 Column1 Zidovudin Meloxicam
Tenofovir

Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10 molekul obat
konsumsi terbesar

20
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
​Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor

No By Volume By Value

1 Alat suntik / Piston syringe Continuous ventilator (non invasive dan invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop cock / Pasien monitor / Cardiac monitor (including cardiotachometer
2
Intravascular administration set and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system

4 IV kateter / Intravascular catheter Endoskopi dan aksesori / Endoscope and accessories

5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen / Specimen
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device

8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe


Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen collection Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk penggunaan
9
device umum / Stationary x-ray system
Masker medis, masker bedah, coverall, surgical gown, shoe
10 USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system
cover, cap, medical goggles / Surgical apparel

Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi

Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020 21


Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC

m-RNA vaccine Viral vector vaccine


Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral

Obat
1. Insulin
Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar

Derivat Plasma (Albumin,


EPO, Insulin, m-Ab m-Ab (Tocilizumab), IVIg, F-VIII), m-Ab
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem Cell HyFC-EPO (Adalimumab, Rituximab,
PD-1), R-Insulin

Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes terbesar by value
& volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)

Respon Darurat
Tim Emergency Response
Mulai kerja sama Pelatihan dan sertifikasi
terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 22

22
Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan alat
kesehatan
Penelitian dan
Produksi Jaminan Pasar
Pengembangan
• Task force pengembangan ekosistem • Intervensi insentif dan disinsentif • Substitusi produk impor: jika produk
R&D industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang bisa memenuhi
kebutuhan nasional, maka akan dilakukan
• Fasilitasi transfer teknologi • Simplikasi perizinan freeze (turun tayang) produk impor.
• Fasilitasi uji klinik vaksin • Fasilitasi pengujian performance dan • Implementasi Tingkat Komponen Dalam
(khususnya Vaksin Merah Putih) kehandalan alat kesehatan Negeri (TKDN) menjadi pilihan utama
• dalam pengadaan barang dan jasa, untuk
Fasilitasi uji klinik alat kesehatan
obat dengan mengutamakan bahan baku
• Fasilitasi change source bahan baku produksi dalam negeri, untuk alkes setelah
obat (BBO) ditetapkan aturan perhitungan TKDN

• Implementasi peningkatan penggunaaan


produk dalam negeri (P3DN) utamanya
di rumah sakit pemerintah, daerah, juga
swasta

23
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
T
​ enaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis

Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).

Pelatihan tenaga cadangan


Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga cadangan dengan
keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis kesehatan (contoh: memberikan
bantuan dasar hidup, melakukan triase).

Saat Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika terjadi


Krisis Kesehatan krisis kesehatan
Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi, maupun
nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika terjadi krisis kesehatan.

24
Pilar 4

Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan secara
efektif dan berkelanjutan untuk
mencegah penyakit dan menyediakan
layanan kesehatan yang terjangkau

25
6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup,
adil, efektif dan efisien (1/2)

1. Percepatan produksi National Health Account (NHA)


• Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan kebijakan
pembiayaan kesehatan berbasis bukti

2. Menjaga ketercukupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN):


• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah layanan JKN seperti sectio cesaria dan gastroenteritis
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan harga layak
(keekonomian)

3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan
Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi

26
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang cukup,
adil, efektif dan efisien (2/2)
4. Insentif berbasis kinerja
• Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023.
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien dan
berbasis kinerja

5. Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan Swasta)
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif (coordination of benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan kategori berpotensi moral
hazard (cost sharing)

6. Health Technology Assessment (HTA)


Mendukung peningkatan penerapan health technology assessment (HTA) melalui analisis ekonomika kesehatan berbasis bukti
untuk layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien

27
Pilar 5

SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah cukup
dan merata di seluruh Indonesia

28
NAKES yang cukup dan merata merupakan enabler penting, fasilitas
tidak akan bisa dibangun secara merata tanpa tersediannya NAKES

​6%
​0,68
Puskesmas belum memiliki
dokter1

​52%
Puskesmas belum lengkap
​Dokter* per memiliki 9 jenis tenaga
kesehatan dasar1
​1,000 populasi
* Termasuk spesialis

​42%
RSUD kab/kota belum
​Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
​1 ​Standar WHO ​1,2 ​Asia 20 dokter spesialis2

​Rata-rata
​3,2 OECD
Sumber:
Kemenkes, 2022
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian, Ahli Lab, dan Gizi
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 29
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Skenario Penyediaan Dokter
(Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia hingga tahun 2031, dengan atrisi, penyerapan lulusan
80% dan 100%, dan penambahan 3 prodi FK baru)

450,000
 penambahan rasio 2x Jumlah lulusan 3x Penambahan kuota
 Penambahan dosen 1,5x
400,000 dokter dengan
350,000
penambahan rasio
2x dan
300,000 penambahan dosen
1,5x, dengan
250,000
pengurangan atrisi,
200,000 penyerapan lulusan
di fasyankes 80%
150,000
dan 100%, maka
100,000 akan terpenuhi
dalam waktu 10
50,000
tahun (100%) dan
- 12 tahun (80%).
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035

Dokter (80%), A Dokter (100%), A Needs (1:1000)


Skema Academic Health System
Peningkatan layanan kesehatan dengan perluasan
dalam upaya pemenuhan dan cakupan wahana pendidikan, dan peningkatan
pemerataan tenaga kesehatan produksi tenaga kesehatan

Konsep pengampuan dan sharing knowledge


(keilmuan) lintas daerah.
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran Perluasan cakupan layanan pada daerah prioritas
yang DTPK dan DBK

Pemenuhan spesialis pada pelayanan rujukan akan


berfokus pada 9 penyakit katastrofik

Dokter memenuhi kebutuhan pelayanan dalam


RS Pusat RS RS RS Faskes
Khusus Daerah Swasta Lain upaya pemenuhan universal health coverage

31
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Penyediaan Pendayagunaan Peningkatan Mutu

​Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk


penyakit prioritas (seperti anestesi, kesehatan WNI lulusan luar negeri meningkatkan kompetensi spesialistik
bedah, dan jantung), termasuk di FK untuk mendukung ketersediaan tenaga tenaga kesehatan
swasta kesehatan

​Implementasi Academic Health Pendayagunaan tenaga kesehatan Pelatihan kesehatan dalam rangka
System untuk memperbanyak wahana WNA sebagai bagian dari investasi peningkatan dan pemantapan
pendidikan kedokteran di fasyankes kompetensi

​Pemberian 10.000+ beasiswa hingga Pengabdian tenaga kesehatan yang Transfer ilmu dan teknologi
tahun 2024 dibiayai pendidikannya sesuai diaspora dengan nakes puskesmas dan
lokus rekomendasi Kemenkes RS pemerintah

Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes

32
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses dokumen
kesehatan dan inovasi bioteknologi
untuk peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat

33
​Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
​CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua data
kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
​Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan rekomendasi kesehatan
personal

Electronic Personal
Resume Medis Rujukan
Health Record

Pelayanan & Sistem Kewaspadaan Integrasi


penggunaan obat Dini
Layanan
Okupansi tempat tidur Telemedisin
Profil Medikasi
rumah sakit

Tracing & testing Personalized education

​Keuntungan  Kita dapat melihat intervensi


mana saja yang sukses ataupun
dari agregasi gagal
data kesehatan  Kita dapat melakukan intervensi
cepat saat krisis
​>93M pengguna: >8M DAU
34
34
Layanan telemedisin dimulai saat Dan berhasil menjangkau…
pandemi COVID-19
1,075,413
Pasien menerima WA 421,211
Melakukan Triase
Terdapat
1,215,661 39%
Pasien menghubungi layanan
Data Pasien Positif
Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali

397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC

94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B

 Layanan telemedisin dibentuk untuk mengurangi beban


rumah sakit saat COVID-19
373,788
Paket Obat Diterima pasien
 Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk berobat 75% berdomisili di
atau mendapatkan layanan kesehatan Jabodetabek

35
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
PERAN RUMAH SAKIT DALAM TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN

36
PP 47 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
KEWAJIBAN RS
• Profil
• Tata tertib
Informasi • Hak kewajiban pasien Pelayanan Kesehatan pd kondisi bencana
umum • Mekanisme pengaduan
• pembiayaan

Pelayanan Kesehatan pd pasien tidak


Informasi mampu : kelas standar
Informasi pelaksanaan
Oleh dokter/drg/nakes lain
yg memberi perawatan
pelayanan
Penyelenggaraan rekam Medis

Informasi
kinerja Indikator nasional mutu
Sarana prasarana umum yang layak
pelayanan

Sistem rujukan

Pelayanan • Standar mutu


Kesehatan yg aman, • Standar
bermutu, anti keamanan Menolak keinginan pasien yg
diskriminasi, efektif • AKREDITASI
INM bertentangan dg standar profesi & etika
• Tdk membedakan
SARA

Kawasan tanpa rokok


PP 47 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan

o penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi;


o bpenurunan angka stunting pada balita;
o perbaikan pengelolaan jaminan Kesehatan nasional;
o peningkatan promosi kesehatan dan penyehatan masyarakat;
o peningkatan pengelolaan pengendalian penyakit serta kedaruratan kesehatan
masyarakat;
Transformasi
o peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan; layanan rujukan
o peningkatan akses pemandirian dan mutu kefarmasian dan alat kesehatan;
o peningkatan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan sesuai standar; dan
o pelaksanaan program pemerintah bidang kesehatan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PROGRAM PRIORITAS TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Peningkatan mutu Center of excellence One stop service berbasis Digitalisasi layanan
& keselamatan pasien teknologi digital

• Layanan dg kualitas high • terpadu, multidisiplin, dalam • SIMRS terpadu


• Akreditasi RS standard, setara satu tempat pelayanan • Rekam medik elektronik
• Audit medis internasional sehingga memberikan • Telemedicine :
• PNPK & clinical • Teknologi tinggi kemudahan pada pasien  Antar fasyankes
pathway • Evidence based : (telekonsultasi)
penelitian • Pendaftaran online  Fasyankes dg pasien
• Berjejaring dg RS lain • Rekam medik elektronik
dlm layanan unggulan

39
Akses & mutu layanan
PROGRAM PRIORITAS TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Jejaring pengampuan Academic health system


Sister hospital
layanan prioritas

• Kerjasama dg RS di Luar Negeri integrasi dari fakultas kedokteran,


• Pemetaan kompetensi RS dlm
utk meningkatkan mutu layanan rumah sakit/sarana pelayanan
penanganan penyakit prioritas kesehatan, serta institusi pendidikan
• Saling membantu dalam :
• Pengampuan RS utk profesi kesehatan lainnya.
 Manajemen Rumah Sakit
meningkatkan kompetensi &  Manajemen pelayanan
akses layanan  Pengembangan layanan
• RS vertikal  level paripurna unggulan  Pemenuhan SDM kesehatan
 penelitian translasional
• RS Provinsi  level utama  Peningkatan kompetensi  Peningkatan mutu pelayanan,
• RS Kab /Kota  level madya SDM Pendidikan dan penelitian
 Pendidikan
 Penelitian

40
Akses & mutu layanan
Transformasi system
Kesehatan adalah semangat
kita Bersama, utk
mewujudkan Indonesia
yang sehat

41
42

Anda mungkin juga menyukai