Kesehatan Primer
yang ditunjang
Ketersediaan Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang Berkualitas Dalam
Kerangka Transformasi Kesehatan
Sistematika Pembahasan
01 02 03 04
Primer
Ketersediaan
Pendahuluan Pelayanan
Kesehatan
Penguatan Pelayanan Kesehatan Rujukan yang
berkualitas Penutup
1
Pendahuluan 3
1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030
Sumber: Tempo.com 4
~8,0 ~ 2,1
meningkatkan
Pertumbuhan
Pertumbuhan bonus
demografi
perlu sebanyak
~ 3,9 ~ 1,8
kapita negara maju di tahun
2037 (12,680 USD/kapita)
1001
40% 3.0
dibutuhkan
1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021
5
5
Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model
30
3 77
6x
22 24 24
Papua Barat Papua
13
4
ti a C a y m V d p
ai
l
t na
n
i
a a p
s n
S
l i
s
a I
p a n l
s
e
i
U a t
b
h e
a
d h
e n
T
u J ai M n
et i
e i P
dn s
o
negara maju World Bank (2015), mengestimasikan bahwa 90% dari 171 Kecamatan yang tidak
Indonesia kehilangan 2-3% dari PDB memiliki puskesmasada di Papua dan
Rata-rata Papua Barat
pertahun akibat stunting.2
Indonesia
8
Sumber: World Bank, Prospera
0,4
20Rata-rata
1,000 populasi
Dokter per
Rata-rata
1,2 Asia
1,18
Tempat tidur per Rata-rata
3,3 Asia 20Rata-rata 4,8 OECD
1,000 populasi
3,2 OECD
Sumber: Kemenkes2019, 2020 physician density data and 2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
9
10
Kita masih bergantung pada impor,
dan teknologi hasil riset di negara
maju
90%
1
bahan baku obat diimpor 1. Data Kementerian Kesehatan
88% r
0,2%
total PDB digunakan untuk penelitiandan
pengembangan. Angka ini rendah dibandingkan
Melanjutkan
Business as Usual
12
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Outcome RPJMN Meningkatkankesehatan ibu, Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat Hidup &
bidang anak, keluarga berencana dan masyarakat pengendalianpenyakit Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
kesehatan kesehatan reproduksi Memperkuat sistem kesehatan makanan
6 pilar kampanye, dan Penambahan imunisasi Pencegahan screening stunting, & layanan primer Meningkatkan akses tata kelola RS pemerintah.
membangun gerakan, rutin menjadi 14 peningkatan ANC untuk Meningkatkan
transformasi sekunder kesehatan ibu & bayi. Revitalisasi jejaring dan dan mutu layanan
Edukasi melalui platform digital antigen dan standardisasi layanan sekunder & tersier ketahanan sektor
dan tokoh masyarakat
Screening 14 penyakit Meningkatkan
perluasan Puskesmas, Posyandu, farmasi & alat
penduduk penyebab kematian tertinggi di
kapasitas dan Pengembangan
Pencegahan primer cakupan di tiap Labkesmas &
kesehatan
Penguatanperan kader, kapabilitas kunjungan rumah jejaring layanan
seluruh Indonesia. sasaran usia,
penyakit prioritas, perbaikan
Produksidalam negeri 14 imunisasi rutin, top 10 bahan volume & by value. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Tenaga cadangan tanggap kesiapsiagaan krisis.
antigen vaksin baku obat, top 10 alkes by darurat, table top exercise
Transformasi sistem Transformasi SDM Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
kesehatan.
4 Kesehatan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien.
kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri, a b
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup,
Transformasi teknologi Teknologi informasi Bioteknologi
dan
6 kesehatan
5 13
2
Penguatan
Pelayanan Kesehatan
Primer
14
1. Edukasi
kesehatan
Penggunaan platform edukasi terintegrasi melalui media sosial untuk menjangkau masyarakat secara luas
2. Promotif dan Preventif melalui Standardisasi layanan
Integrasi paket layanan kesehatan primer menurut kebutuhan siklus hidup untuk tiap tingkatan
pelayanan
Standardisasi dan peningkatan pelayanan untuk memperkuat fungsi layanan primer, misalnya: • ANC menjadi 6 kali, termasuk 2
kali USG dengan dokter
• Screening 14 penyakit prioritas, • Peningkatan imunisasi menjadi 14 jenis antigen
• Pelaksanaan intervensi spesifik untuk penurunan stunting (mis.,
pemantauan tumbuh kembang, pemberian TTD)
primer
Imunisasi rutin: Screening penyakit penyebab kematian Pemantauan tumbuh kembang anak di
tertinggi di setiap sasaran usia: Posyandu dengan alat
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin
1. Hipotiroid kongenital antropometri terstandar
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio 2. Thalasemia
Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4 kali
(OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, PCV, 3. Anemia
menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG
Rotavirus 4. Stroke
5. Serangan jantung dengan dokter pada trimester 1 dan 3
Kanker Serviks merupakan kanker yang 6. Hipertensi
bisa dicegah dengan imunisasi Human 7. Penyakit paru obstruksi kronik 8. Screening kanker Payudara dengan
Papillomavirus (HPV)
Tuberkulosis USG
9. Kanker paru
10. Hepatitis Screening Penyakit Jantung Bawaan di
Pneumonia dan diare merupakan 2 dari 11. Diabetes Puskesmas dengan Pulse
5 penyebab tertinggi kematian balita di 12. Kanker payudara
Oxymetry Neonatus
Indonesia* yang dapat dicegah dengan 13. Kanker serviks
imunisasi (PCV dan Rotavirus) 14. Kanker usus 1
kematian tertinggi di setiap stimulating hormone 2 Thalasemia Analisa Penyiapan regulasi dan
13-18 tahun 3 Anemia dan kanker anak Periksa darah lengkap Kardiovaskuler 2022 30% sasaran
18-50 tahun 4 Stroke
sosialisasi
5 Serangan jantung 6 Hipertensi 7 Penyakit paru non-infeksi 2023 60% sasaran 2024 100% sasaran
Tekanan darah, EKG, kolesterol total, LDL, HDL,
Penyakit Paru
trigliserida,
Rontgen dada
8 Tuberkulosis
9 Kanker paru
~273,5 juta
penduduk LABORATORIUM PUSKESMAS 10.374
Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
Fokus Transformasi Pelayanan
(PWS) antara lain melalui pemantauan dengan
Kesehatan Primer
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunnjungan rumah dengan konsep Program
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan (PIS-PK)
promosi dan pencegahan
3
Ketersediaan
Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang
berkualitas
20
20
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban pembiayaan terbesar (80% dari seluruh biaya katastrofik pada KJSU)
Jumlah pembiayaan berdasarkan penyakit, IDR miliar
Jantung
Uronefrologi
Infeksi
Emerging
Gastro
hepatologi
Stroke
Penyakit Katastrofik
Layanan Prioritas
Kanker
Kesehatan Ibu
& Anak
Tuberkulosis
Diabetes
Kesehatan
Mellitus
Jiwa
21
Sumber: BPJS Kesehatan, 2021
DAN MUTU
Penentuan RS
pengampu utama
Pemetaan
kompetensi RS ke
dalam strata
kompetensi
Pembentukan
jejaring
pengampuan
sesuai strata
kompetensi
• Penentuan
target
pengampuan •
Pelaksanaan
Meningkatnya
kompetensi RS yg
diampu dalam
penanganan
penyakit prioritas
Pararel dengan penyiapan SDM di Ditjen Nakes : Beasiswa pendidikan, pelatihan dan
p
e
n
e
m
p
a
t
a
n
2
2
Jejaring KJSU & KIA
RS Madya RS Utama
RS Paripurna
Jantung dan Stroke Kesehatan Ibu & Anak
Kanker Ginjal • Mampu diagnostik invasif dan intervensi
non-bedah, misal pasang ring dan
• Layanan kehamilan dengan kelainan
trombektomi/coiling
• Mampu melakukan terapi radiasi, bedah • Mampu melakukan terapi kanker
kanker stadium lanjut, dan terapi komprehensif dan mutakhir, misal
• Mampu melakukan bedah tumor dasar sistemik microsurgery, proton therapy
dan terapi sistemik medis kompleks
• Mampu melayani hemodialisis dengan • Mampu melakukan transplantasi ginjal
teknik khusus
• Mampu melayani hemodialisis dan
CAPD • Mampu skiring calon transplantasi ginjal
obstetrik • Mampu melakukan pelayanan bedah dan berat bayi < 1000 gr atau usia kehamilan
intervensi non-bedah jantung dan saraf <28 minggu
• Mampu melakukan bedah jantung advanced
terbuka dan bedah syaraf • Tindakan bedah jantung anak kompleks
terbuka/clipping
Robotic
Telesurgery
PENERAPAN TRANSFORMASI
DIGITAL
DI RUMAH SAKIT
SISRUTE
SIMRS
RME
Transformasi (Precision
Medicine)
Digital
BGSi TELEMEDICINE
24
R
P
Pelayanan Rujukan FKRTL
berobat
Datang
Kesehatan Konvensional Fisik FKT Primer Puskesmas Rumah
Pasien
Pelayanan Kesehatan Digital Telemedicine Antara Nakes dan Pasien Antar Nakes/Dokter Telemedicine Faskes - Faskes
Faskes - Masyarakat JAWABAN PERMASALAHANP R
Cth: Startup, Isoman, & Mobile JKN Cth: Komen (Tele EKG, Tele USG, Telekonsultasi Klinis)
Indikator Kesuksesan - Jumlah kunjungan online - Berkurangnya rujukan fisik dari FKTP ke FKRTL
Mewujudkan Pembangunan
Transformasional dan Nyata Sesuai
Blueprint Transformasi Digital
Apa Yang Kita Dengar Dari Masyarakat di 2024
Kesehatan 2024Visi Transformasi Digital
Simplifikasi
dan Digitalisasi
Pelayanan 2
Kesehatan
Transformasi Teknologi Kesehatan : Digitalisasi Rekam Medis dan Integrasi Platform SATUSEHAT dto.kemkes.go.idTown Hall Tim
Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan kemkes.go.id
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Mendukung
Transformasi Teknologi Kesehatan PASAL 298
Kementerian yang menyelenggarakan urusan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
“ pemerintahan di bidang kesehatan bertanggung jawab
menyelenggarakan pengelolaan data rekam medis dalam
(SIK)
• Fasyankes
• Instansipem.pusatdanpemda
• badan/lembaga penyelenggaraprogramjaminan sosialnasional
• badan/lembaga lain yang menyelenggarakan kegiatan di
bidang Kesehatan
• kegiatan masyarakat selainfasyankes
• pelaporanmandiriperorangan
21
SISTEM •
INFORMASI
PASAL190 TELEMEDICINE
• SISRUTE
RUMAH SAKIT WAJIB MENERAPKAN • REKAM MEDIS
SISTEM INFORMASI KESEHATAN ELEKTRONIK
RUMAH SAKIT YANG TERINTEGRASI
DENGAN SISTEM INFORMASI
KESEHATAN NASIONAL
28 RS Online Agustus 2023
RENSTRA PILAR
Sistem Informasi Kesehatan Health-Tech/ Startup 29
Telemedisin
Platform SATUSEHAT memberikan manfaat dengan menghubungkan semua pihak dalam ekosistem industri kesehatan (rumah sakit, puskesmas, startup,
apotek, dinas kesehatan, laboratorium, dll)
STANDARISASI LAYANAN
Platform SATUSEHAT menyediakan spesifikasi dan mekanisme standar untuk: proses bisnis, data, dan keamanan data
Memberikan ruang bagi ekosistem industri untuk mengembangkan sistem RME bagi Fasyankes selama mengikuti spesifikasi & mekanisme
pertukaran informasi yg ditentukan.
Platform SATUSEHAT Transformasi Teknologi Kesehatan : Digitalisasi Rekam Medis dan Integrasi Platform SATUSEHAT - Arsitektur Layanan Kesehatan Terintegrasi dto.kemkes.go.id