APBD Kabupaten Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya diatas Rp. 1
trilyun rupiah. Dalam konteks pembangunan daerah di Kabupaten Banyuwangi, APBD
menduduki posisi yang sangat strategis guna menstimulasi perekonomian di
Kabupaten Banyuwangi. APBD Kabupaten Banyuwangi diharapkan mampu
menggerakkan peningkatan produksi dan konsumi masyarakat, menggairahkan
Dilihat dari jumlahnya, APBD Kabupaten Banyuwangi cukup besar dengan angka
melampaui Rp. 1 trilyun. Namun jika dilihat dari kontribusinya amatlah kecil
dibandingkan total rupiah yang beredar dalam perekonomian daerah. Kontribusi
APBD Kabupaten Banyuwangi hanya 5 persen dari Produk Domestik Regional Bruto
Banyuwangi yang sebesar Rp. 20 trilyun. Untuk itu harus diimbangi oleh strategi
yang tepat sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. APBD harus
diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara lebih efisien dan
efektif serta responsif terhadap kebutuhan dan potensi wilayah Kabupaten
Banyuwangi. Harapan besar tersebut bisa dilaksanakan, jika perencanaan anggaran
belanja setiap kegiatan pada APBD efisien, tepat sasaran, wajar, tidak
underfinancing (kurang) atau overfinancing (berlebih).
Sinergi yang baik antarberbagai pihak tersebut untuk membuka akses jejaring
seluruh pihak agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan di
Kabupaten Banyuwangi.
Keberhasilan proses pembangunan tergantung pada kualitas birokrasi. Pada saat ini
kualitas birokrasi masih perlu ditingkatkan untuk menghadapi meningkatkan kinerja
dan citra pelayanan publik. Ekonomi biaya tinggi yang terjadi hingga saat ini tidak
terlepas dari rendahnya kualitas birokrasi. Oleh karena itu, keberhasilan reformasi
birokrasi merupakan kunci utama yang membawa dalam meningkatkan daya saing
daerah.
4). Lingkungan
Di samping itu, pemanasan global dan perubahan iklim tengah terjadi, dan
diperkirakan akan terus terjadi pada masa mendatang. Banyaknya kejadian bencana
seperti banjir, longsor, erosi, badai tropis, dan kekeringan merupakan dampak nyata
perubahan iklim dan pemanasan global. Agenda adaptasi terhadap dampak
perubahan iklim diperlukan untuk menciptakan sistem pembangunan yang berdaya
tahan (reliance) terhadap goncangan variabilitas iklim saat ini (anomali iklim), dan
antisipasi dampak perubahan iklim di masa depan. Fokus adaptasi ini perlu ditujukan
pada area-area yang rentan terhadap perubahan iklim seperti sumber daya air,
pertanian, perikanan, pesisir dan laut, infrastruktur dan permukiman, kesehatan, dan
kehutanan.
5) Perlindungan Sosial
6) Pembangunan Infrastruktur
Dengan adanya dana yang memadai, keadaan tersebut bukan tantangan yang
cukup serius.Anggaran untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Banyuwangi
masih relatif terbatas. oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Di antaranya adalah pengutamaan pembangunan
infrastruktur yang menjadi poros bagi desa satu dengan desa lainnya, atau antara
desa dengan kota, dan infrastruktur-infratruktur lain yang memiliki keterkaitan
langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan
DAM dan saluran irigasi.