Anda di halaman 1dari 55

Transformasi

Sistem Kesehatan
Indonesia
8 Juni 2022
1
Mandat dari Presiden Jokowi
Vaksinasi Mengatasi Transformasi
secepat pandemi sistem kesehatan
mungkin dengan berbagai Indonesia
untuk melindungi program dan inisiatif untuk memajukan
masyarakat Indonesia untuk mengendalikan masyarakat Indonesia
dari COVID-19 situasi COVID-19 di yang sehat dan kuat
Indonesia
2
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030
68%
Populasi Usia
Produktif1
Pertumbuhan usia produktif
sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan
GDP/Ekonomi
Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun
Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun
1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030
Sumber: Tempo.com 3
~8,0 ~ 3,9
Dengan pertumbuhan ekonomi
Bonus demografi saja ~ 1,8 Pertumbuhan
bonus 8% setiap tahun, kita dapat
demografi
tidak cukup, kita mencapai PDB per kapita
negara maju di tahun 2037
perlu meningkatkan ~ 2,1
Pertumbuhan
historis
(12,680 USD/kapita)1001
produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ~ 1,2 40%
Pertumbuhan
produktivitas yang
40%
dibutuhkan
3.0
Pembangunan SDM adalah
prioritas utama untuk
pertumbuhan
-Presiden Jokowi, 2019
Target Ekspektasi Peningkatan Pertumbuhan
Pertumbuhan pertumbuhan Produktivitas level produktivitas
PDB per tahun dari labour input1 yang dibutuhkan 2011-2021 2
1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021
Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model 4
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
Indonesia China Singapore
2,000 1,500 HC Spend 600
HC Spend
GDP HC Spend
Income 1,000 400
1,000 Income GDP
GDP
Income
500 200
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
India Thailand Australia
1,000 GDP 600 600
HC Spend HC Spend
HC Spend
Income 400 400 GDP
GDP Income
500 Income
200 200
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis 5
Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin
peningkatan usia harapan hidup masyarakat pola ideal
pola yang perlu dihindari
Angka harapan hidup (2018)
Jepang
(84 tahun, $5.504/kapita)
80
Kuba Amerika
(79 tahun, $2.519/kapita) (79 tahun, $10.624/kapita )
Indonesia
(72 tahun, $375/kapita)
60
40
20
0
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam PPP dan US$ (2018)
Sumber: WHO, Bank Dunia 6
Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif
7
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem
Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem
layanan ketahanan kesehatan
rujukan
a b c d a b
Penguatan
6 Peningkatan Peningkatan Peningkatan
surveilans
kategori kapasitas akses dan ketahanan
berbasis lab
utama Edukasi Pencegahan Pencegahan dan mutu sektor
dan
Kesehatan Primer Sekunder kapabilitas layanan farmasi &
ketahanan
layanan sekunder & alat
tanggap
primer tersier kesehatan
darurat
44 Transformasi 5 Transformasi
5 66 Transformasi
sistem SDM teknologi
pembiayaan Kesehatan kesehatan
kesehatan a Teknologi informasi b Bioteknologi
8
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
9
33
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota
5 1
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 25
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
~85,000 Desa / LABKESDA PROVINSI
Posyandu Prima 3 28
Kelurahan Labkesda Prov & Eks Loka Litbangekes
Kegiatan Posyandu ~300,000 Dusun / 2 LABKESDA KAB/KOTA 234
RT/RW
Kunjungan Rumah ~273.5 juta 1 LABORATORIUM PUSKESMAS 10.292
penduduk
10
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
Standardisasi layanan sesuai
siklus hidup secara menyeluruh 1
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)
2 Optimalisasi edukasi dan
pemantauan kesehatan
masyarakat melalui
penjangkauan komunitas,
termasuk kunjungan rumah.
3 Penguatan upaya preventif
dengan pemberian layanan
yang komprehensif.
11
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
Standardisasi dan integrasi fungsi
untuk diagnostik dan surveilans 1
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
2 Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti
3 Pengelolaan biorepository terhadap
spesies penyebab penyakit serta
jejaring kerja sama internasional
12
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
Imunisasi rutin: Peningkatan kesehatan ibu
Perluasan deteksi dini
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
• Hipotiroid kongenital
Kanker Serviks merupakan satu- • Thalasemia
satunya kanker yang bisa dicegah • Anemia Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
dengan imunisasi Human • Stroke kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
• Serangan jantung USG dengan dokter pada trimester 1
Papillomavirus (HPV) • Hipertensi dan 3
Pneumonia dan diare merupakan • Penyakit paru obstruksi kronik
2 dari 5 penyebab tertinggi • Tuberkulosis
• Kanker paru
kematian balita di Indonesia* yang
• Hepatitis
dapat dicegah dengan imunisasi • Diabetes
(PCV dan Rotavirus) • Kanker payudara
• Kanker serviks
• Kanker usus
13
Edukasi kesehatan sebagai upaya promotif
Penguatan peran kader Penguatan kampanye- Penggunaan platform
sebagai agen dan aktivis kampanye dan gerakan- digital dan Tokoh
pemberdayaan kesehatan gerakan, terutama untuk masyarakat untuk
masyarakat di program prioritas secara menjangkau masyarakat
lingkungannya mandiri maupun melalui secara luas
kerja sama dengan civil
society organization
Berbagai platform dan media akan
5 kader per Posyandu untuk Kerja sama untuk kampanye digunakan untuk menjangkau
~300,000 Posyandu yang dilatih kesehatan bayi dan balita masyarakat bekerja sama dengan
dan dipantau secara standar tokoh masyarakat
14
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
15
Strategi Transformasi Layanan Rujukan
Peningkatan akses layanan Perbaikan mutu layanan
• Peningkatan jejaring RS rujukan terutama • Perbaikan kualitas layanan RS di
untuk pelayanan 9 penyakit prioritas Indonesia
(terutama akses layanan jantung, kanker,
• Meliputi perbaikan layanan medis dan
stroke dan ginjal ada di semua provinsi)
hospitality layanan RS
• Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan
• Bekerja sama dengan RS luar negeri
di daerah terpencil
untuk knowledge and technology
transfer
• Meningkatkan kemampuan
manajemen keuangan RS BLU
16
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)
Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
17
Permasalahan…
Contoh
Transformasi ~50,000 anak
Layanan Jantung dengan Penyakit
Jantung Bawaan (PJB)
Nasional tidak tertangani
4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi
18
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional
Meningkatkan ketersediaan dan
cakupan layanan RS rujukan untuk
penyakit jantung dengan visi:
• 34 provinsi: mampu cathlab &
bedah jantung terbuka
• 514 kab/kota: mampu cathlab
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
50% 100%
100% sebelum 2026 2022 2024 2027
19
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus
9
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perawat Perawat
Provinsi RS Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad Tabib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global
Program sister hospital dengan RS Target penerapan Sister Hospital
luar negeri
pelayanan, pendidikan, & penelitian
2022 2023 2024
12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak
22
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
23
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC
m-RNA vaccine Viral vector vaccine
Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 24
24
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
Teknologi Vaksin Vaksin COVID-19
Virus Vaccines Viral-vector based a Seed vaccine Pengadaan vaksin COVID-
19 akan diprioritaskan untuk
vaksin produksi lokal yang
b Bulk vaccine
dikembangkan dari RnD dan
Upstream to Downstream.
c Ready to use vaccine
Protein based Nucleic-acid based
Vaksin program untuk imunisasi rutin (14 antigen)
Produksi domestik 10 jenis vaksin (14 antigen) termasuk Japanese
Pengembangan industri vaksin domestik viral-vector Encephalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal
(adenovirus) & nucleic acid-based (mRNA, DNA) technology Conjugate Vaccine (PCV), & Rotavirus
Dikuasai Indonesia
25
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
saat ini baru 4 obat yang bahan kegiatan pengembangan dan produksi dalam
bakunya diproduksi dalam negeri negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B
Paracetamol 1.50 1.46 1.52 1.30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1.34 1.59 1.59 0.94 5.46 Diproduksi lokal
Antikolesterol Antihipertensi Antibiotik
Cefixime 1.37 1.22 1.32 0.89 4.80 Simvastatin Valsartan Rifampicin
Amlodipine 1.09 1.21 1.19 0.96 4.45 Rosuvastatin Telmisartan
Candesarta… 0.68 1.09 1.14 1.01 3.92 Antivirus Antidiabetes PPI
Ceftriaxone 1.07 0.89 0.98 0.78 3.72 Entecavir Glimepiride Pantoprazol
Remdesivir
Omeprazole 0.88 0.77 0.79 0.80 3.23 Antipsikotik
Bisoprolol 0.59 0.74 0.91 0.96 3.19 Antiretroviral Risperidone
Efavirens
Lansoprazole 0.67 0.70 0.75 0.78 2.89 Lamivudin Antiinflamasi
2.58 Zidovudin Meloxicam
Atorvastatin 0.63 0.65 0.66 0.63 2017 2018 2019 2020
Tenofovir
Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar
26
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor
No By Volume By Value
Continuous ventilator (non invasive dan
1 Alat suntik / Piston syringe
invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop Pasien monitor / Cardiac monitor (including
2
cock / Intravascular administration set cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
4 IV kateter / Intravascular catheter
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
Specimen transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device
8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe
Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk
9
collection device penggunaan umum / Stationary x-ray system
Masker medis, masker bedah, coverall, surgical
10 gown, shoe cover, cap, medical goggles / Surgical USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system
apparel
Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi
Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020 27
Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan
alat kesehatan
Penelitian dan
Produksi Jaminan Pasar
Pengembangan
• Task force pengembangan • Intervensi insentif dan disinsentif • Substitusi produk impor: jika produk
ekosistem R&D industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang bisa memenuhi
kebutuhan nasional, maka akan
• Fasilitasi transfer teknologi • Simplikasi perizinan dilakukan freeze (turun tayang)
produk impor.
• Fasilitasi uji klinik vaksin • Fasilitasi pengujian performance
(khususnya Vaksin Merah Putih) dan kehandalan alat kesehatan • Implementasi Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) menjadi
• Fasilitasi uji klinik alat kesehatan
pilihan utama dalam pengadaan
• Fasilitasi change source bahan barang dan jasa, untuk obat
baku obat (BBO) dengan mengutamakan bahan
baku produksi dalam negeri, untuk
alkes setelah ditetapkan aturan
perhitungan TKDN
• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta
28
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis
Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).
Pelatihan tenaga cadangan
Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga
cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis
kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup,
melakukan triase).
Saat Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika
Krisis terjadi krisis kesehatan
Kesehatan Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika
terjadi krisis kesehatan.
29
Pilar 4
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
30
6 transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien (1/2)
1. Percepatan produksi National Health Account (NHA)
• Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan kebijakan pembiayaan kesehatan berbasis bukti
2. Menjaga ketercukupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN):
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah layanan JKN seperti sectio cesaria dan gastroenteritis
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta
dan harga layak (keekonomian)
3. Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar
Pelayanan Minimum yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi
31
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan yang
cukup, adil, efektif dan efisien (2/2)
4. Insentif berbasis kinerja
• Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada tenaga kerja kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7.5% dari Biaya Operasional Kesehatan
Puskesmas 2022 dan 15% dari BOK Puskesmas 2023.
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih
efektif, efisien dan berbasis kinerja
5. Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan
Swasta)
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif
(coordination of benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan
kategori berpotensi moral hazard (cost sharing)
6. Health Technology Assessment (HTA)
Mendukung peningkatan penerapan health technology assessment (HTA) melalui analisis ekonomika
kesehatan berbasis bukti untuk layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien
32
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
33
NAKES yang cukup dan merata merupakan enabler penting,
fasilitas tidak akan bisa dibangun secara merata tanpa
tersediannya NAKES
6%
0,68
Puskesmas belum
memiliki dokter1
52%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
* Termasuk spesialis
42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD
Sumber:
1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Kemenkes, 2022
Ahli Lab, dan Gizi
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO
2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 34
3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Skenario Penyediaan Dokter
(Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk Indonesia hingga tahun 2031, dengan atrisi, penyerapan lulusan
80% dan 100%, dan penambahan 3 prodi FK baru)
450,000
penambahan rasio 2x Jumlah lulusan 3x Penambahan kuota
400,000 Penambahan dosen 1,5x
dokter dengan
350,000 penambahan rasio
2x dan
300,000
penambahan dosen
250,000 1,5x, dengan
pengurangan atrisi,
200,000 penyerapan lulusan
150,000 di fasyankes 80%
dan 100%, maka
100,000 akan terpenuhi
50,000
dalam waktu 10
tahun (100%) dan
- 12 tahun (80%).
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Dokter (80%), A Dokter (100%), A Needs (1:1000)
Pemetaan kebutuhan dokter dengan target penyediaan 10 tahun (proyeksi penduduk th.2031)
Rasio 1:1.000
Existing Intervensi Redistribusi Wahana
(Proyeksi Penduduk Th.2031)
Jumlah
Provinsi Lulusan dengan
Dokter RS Wahana RS Wahana
Kekurangan Kelebihan Prodi FK Dosen RSP Lulusan/ tahun intervensi ratio 2x Dosen 1,5x Lulusan
Pendidikan Pendidikan
dan dosen 1,5x
Aceh 2.496 3.798 3 298 8 441 1.323 447 24 12 653
Sumatera Utara 5.176 10.661 6 579 15 1.098 3.294 869 45 42 2.200
Riau 2.955 5.834 2 229 10 271 813 344 30 41 2.165
Jambi 1.225 2.956 1 80 3 114 342 120 9 12 619
Kep Bangka Belitung 617 1.197 - - - 50 75 30 3 9 447
Kep Riau 1.219 1.605 1 40 2 148 444 60 6 6 309
Sumatera Barat 2.234 3.771 2 274 9 412 1.236 411 27 22 1.134
DKI Jakarta 12.575 1.226 12 1.570 43 1.924 5.772 2.355 129 53 2.010
Banten 4.546 10.831 2 204 12 185 555 306 36 72 2.730
Nusa Tenggara Timur 1.231 5.257 1 40 3 57 171 60 9 29 1.092
Lampung 1.966 7.089 2 338 6 290 870 507 18 24 918
Sumatera Selatan 2.591 6.814 2 183 9 300 900 275 27 33 1.266
Bengkulu 645 1.640 1 50 1 40 120 75 3 10 372
DI Yogyakarta 3.395 853 4 696 38 628 1.884 1.044 114 5 88
Kalimantan Barat 1.136 4.587 1 57 5 72 216 86 15 41 690
Kalimantan Timur 2.013 2.685 1 81 5 47 141 122 15 41 690
Kalimantan Selatan 1.294 3.563 1 48 6 125 375 72 18 44 734
Kalimantan Tengah 764 2.556 1 133 1 46 138 200 3 30 493
Kalimantan Utara 337 550 - - - - 75 30 3 7 110
Jawa Barat 14.043 41.578 8 720 23 589 1.767 1.080 69 95 2.398
Bali 4.207 591 3 404 14 325 975 606 42 3 66
Jawa Tengah 10.457 26.416 9 810 42 1.131 3.393 1.215 126 127 3.325
Nusa Tenggara Barat 1.229 4.392 2 213 9 166 498 320 27 34 844
Sulawesi Tenggara 702 2.581 1 44 6 154 462 66 18 21 595
Sulawesi Tengah 830 2.684 2 128 7 151 453 192 21 27 782
Sulawesi Selatan 3.375 6.188 5 608 19 542 1.626 912 57 27 1.061
Sulawesi Utara 1.887 821 1 231 2 148 444 347 6 - -
Gorontalo 372 1.011 1 23 1 - 75 35 3 13 372
Sulawesi Barat 249 1.422 - - - - 75 30 3 9 261
Jawa Timur 13.166 27.954 13 1599 60 1233 3.699 2.399 180 223 5.549
Maluku 725 1.405 1 51 4 82 246 77 12 18 366
Maluku Utara 423 1.098 1 37 6 - 75 56 18 27 549
Papua 911 3.072 1 62 1 189 567 93 3 5 102
Papua Barat 485 736 1 22 3 - 75 33 9 14 285
101.476 198.194 1.226 92 9.852 373 10.958 34.174 14.868 1.128 1.128 34.174
36
ESTIMASI RASIO KEBUTUHAN
DOKTER SPESIALIS PER 1000 PENDUDUK
• Berdasarkan Input for Indonesia HSR: Human Resources for Health Planning & Demand
Modelling and Projections for Health Services. Bappenas, 2018 target Rasio Dokter Spesialis
per 1000 penduduk tahun 2025 sebesar 0,28 (28 dokter spesialis untuk 100.000 penduduk)
• Dengan komposisi ketersediaan dokter spesialis saat ini, maka estimasi target rasio masing-
masing spesialis pada tahun 2025 sbb:
1) Sp. Penyakit Dalam 0,03 (3 Sp.PD untuk 100.000 penduduk)
2) Sp. Obstetri dan Ginekologi 0,03 (3 Sp.OG untuk 100.000 penduduk)
3) Sp. Anak 0,03 (3 Sp.A untuk 100.000 penduduk)
4) Sp. Bedah 0,02 (2 Sp.B untuk 100.000 penduduk)
5) Sp. Anestesiologi 0,02 (2 Sp.An untuk 100.000 penduduk)
6) Sp. Radiologi 0,01 (1 Sp.Rad untuk 100.000 penduduk)
7) Sp. Patologi Klinik 0,01 (1 Sp.PK untuk 100.000 penduduk)
8) Sp. Neurologi 0,01 (1 Sp.N untuk 100.000 penduduk)
9) Sp. Jantung dan Pembuluh Darah 0,01 (1 Sp.JP untuk 100.000 penduduk)
10)Sp. Paru 0,01 (1 Sp.P untuk 100.000 penduduk)
11)Sp. Lainnya 0,09 (9 Sp. lainnya untuk 100.000 penduduk)
Sp. Anak Penambahan Kuota 3x
Pemenuhan Kebutuhan Sp. Anak 10,000
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
Sp. Anak Penyesuaian Ratio 1:5
4,000
10,000
3,000
9,000
2,000
8,000 1,000
7,000 -
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
6,000
Sp.A (komulatif) Needs (3 per 100.000 penduduk)
5,000
4,000
3,000
01 Pemenuhan Sp. Anak dengan Kuota 3x akan
2,000
terpenuhi pada tahun 2031 (lama intervensi 6 th).
1,000
- 02 Pemenuhan Sp. Anak dengan Penyesuian Ratio
1:5 akan terpenuhi pada tahun 2038
Sp.A (komulatif) Needs (3 per 100.000 penduduk)
38
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Penyediaan Pendayagunaan Peningkatan Mutu
Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk
penyakit prioritas (seperti kesehatan WNI lulusan luar meningkatkan kompetensi
anestesi, bedah, dan jantung), negeri untuk mendukung spesialistik tenaga kesehatan
termasuk di FK swasta ketersediaan tenaga kesehatan
Implementasi Academic Health Pendayagunaan tenaga Pelatihan kesehatan dalam
System untuk memperbanyak kesehatan WNA sebagai rangka peningkatan dan
wahana pendidikan bagian dari investasi pemantapan kompetensi
kedokteran di fasyankes
Pemberian 10.000+ beasiswa Pengabdian tenaga Transfer ilmu dan teknologi
hingga tahun 2024 kesehatan yang dibiayai diaspora dengan nakes
pendidikannya sesuai lokus puskesmas dan RS pemerintah
rekomendasi Kemenkes
Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes
39
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan Peningkatan layanan kesehatan dengan
perluasan cakupan wahana pendidikan, dan
pemerataan tenaga kesehatan peningkatan produksi tenaga kesehatan
Konsep pengampuan dan sharing knowledge
(keilmuan) lintas daerah.
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran Perluasan cakupan layanan pada daerah
prioritas yang DTPK dan DBK
Pemenuhan spesialis pada pelayanan
rujukan akan berfokus pada 9 penyakit
katastrofik
RS Pusat RS RS RS Faskes
Khusus Daerah Swasta Lain Dokter memenuhi kebutuhan pelayanan
dalam upaya pemenuhan universal
health coverage
40
Mendayagunakan tenaga
Proses adaptasi lulusan luar negeri
kesehatan diaspora
Pra Pengajuan adaptasi:
42 Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
37 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah 3. Pembekalan
didayagunakan (2016-2021)
24 Penerbitan sertifikat:
17 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
15
2. STR Adaptasi
2 1
5 5 5 4 3 3
Adaptasi Pelaksanaan Adaptasi:
1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat,
Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh Menteri
2. Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek
Berbasis rumah sakit tambahan)
Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar
negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/
rumah sakit Pasca Penerbitan sertifikat:
Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
Insentif
2. STR dokter spesialis
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak
mendapatkan insentif
41
Pilar 6
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
42
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal
Electronic Personal Resume Medis
Health Record Rujukan
Pelayanan & Sistem Integrasi
penggunaan obat Kewaspadaan Dini
Layanan
Okupansi tempat Telemedisin
Profil Medikasi
tidur rumah sakit
Personalized
Tracing & testing
education
Keuntungan Kita dapat melihat
intervensi mana saja yang
dari agregasi sukses ataupun gagal
data Kita dapat melakukan
kesehatan intervensi cepat saat krisis
>93M pengguna: >8M DAU
43
43
ASIK - Platform Integrasi Layanan tenaga kesehatan & Kader
Platform ASIK (Aplikasi Sehat
Indonesiaku) adalah aplikasi
terpusat yang digunakan untuk
memasukkan data, memantau
perkembangan pasien untuk
seluruh tenaga kesehatan di
layanan primer.
Platform ini dibagi menjadi dua: Sistem yg tergantikan/digabung:
Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan a) Kesehatan Ibu & Anak: e-PPGBM, e-Kohort, MPDN
dan kader untuk pencatatan data program upaya b) Penyakit Tidak Menular: SIPTM, SITKO, SIGALIH
kesehatan masyarakat (kesehatan ibu & anak, c) Penyakit Menular: SITB, SIHA, SIHEPI, SIARVI, SISMAL,
surveilans penyakit menular, penapisan penyakit tidak SILANTOR
menular) serta program Posyandu.
d) Lainnya: PI-SPK, SKDR, STBM, SIKELIM, HSP, SINKARKES,
Berbasis web: digunakan oleh tenaga kesehatan di SISKOHATKES
Puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan
individu, juga digunakan untuk pelaporan untuk
Dinkes atau Kemenkes
44
Layanan telemedisin dimulai Dan berhasil menjangkau…
saat pandemi COVID-19
1,075,413 421,211
Pasien menerima WA
Melakukan Triase
Terdapat
1,215,661 39%
Pasien menghubungi
Data Pasien Positif
layanan Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali
397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC
94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B
Layanan telemedisin dibentuk untuk
mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 373,788
Paket Obat Diterima
Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 pasien
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk
75% berdomisili di
berobat atau mendapatkan layanan Jabodetabek
kesehatan
45
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
Pilar 6
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
46
Visi Biomedical Genome Based Science-Initiative (BGS-I)
Membawa Indonesia ke era precision medicine
Penyakit Prioritas
Biobank + Rekam medis elektronik Meningkatkan diagnosis dan terapi
Registry untuk penyakit signifikan di Indonesia
Informasi Demografis Tuberkulosis
Multi-Omics Diabetes (<45 tahun)
Informasi Program Klinis Kanker payudara & kolorektal
Genomics Stroke
Informasi Program Omics PAH
Transcriptomics DMD
Psoriasis
Proteomics BIOINFORMATIC
Integrasi Data
S & DATA
SCIENCE
Metabolomics
1. Invest in Korea document, projected to 2021 from 2016 market size with 1,6% CAGR
2. Ibis World Statistics
47
Three Scientific Projects Dominated the 20th Century
48
49
The evolution of genome sequencing
• Sequencing cost per human genome has recently become more Source: BGI
efficient and cheaper
Proposing BGS-I as an initiative to drive this in Indonesia
Biomedical Genome-based Science
Initiative
Genomics Bioinformatics
Central Service
Biobank Registry & Data
Facilities Facilities (GSF)
BGS-I Pusat
Sciences
**
Thematic Rare Aging &
nodes / Diabetes Tuberculosis Cancer Stroke Disease nutrition
Hubs/CoEs
Backup biobank
Universities &
Sequencing
research industry
Lead Hospital + Network
institutes (BRIN)
Collaborators
Kami pun akan
mengubah cara
kerja kami untuk
transformasi
kesehatan Indonesia
51
Kemenkes melakukan transformasi internal untuk
menciptakan dampak yang lebih baik dan cepat
1 Dampak
Berorientasi
2 efektif
Budaya kerja
3 Kemenkes
Digitalisasi
Enam pilar akan diturunkan Meningkatkan kecepatan Digitalisasi proses kerja untuk
menjadi KPI Kelompok dan kerja dengan mendorong transparansi pencapaian KPI
Individu kerja berbasis tim yang lebih dan memberikan umpan
Tunjangan kinerja akan lintas fungsi balik terkait intervensi yang
dihubungkan dengan hasil Proses iterasi dengan test and dilakukan.
kerja. learn mindset untuk
Pemantauan secara reguler mencapai hasil dengan lebih
dari perkembangan setiap cepat
inisiatif Promosi nilai BerAKHLAK
52
Pemerintah dan organisasi profesi
dapat berkolaborasi
dalam upaya penyediaan, pendayagunaan,
& peningkatan mutu tenaga kesehatan
Kolaborasi erat antara RS, Universitas, dan Organisasi
Profesi dalam upaya percepatan produksi tenaga
kesehatan, khususnya dokter dan dokter spesialis.
Pembukaan Program Studi Kesehatan Baru (prioritas
prodi langka) dalam rangka pemerataan produksi
tenaga kesehatan
Dukungan Organisasi Profesi dalam penyederhanaan
sistem dan regulasi dalam rangka percepatan
pemenuhan, pendayagunaan, dan pemerataan
tenaga kesehatan
Peran aktif Organisasi Profesi dalam pembinaan dan
peningkatan mutu tenaga kesehatan
53
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
54
55

Anda mungkin juga menyukai