Anda di halaman 1dari 41

Arah Pembangunan Bidang Aparatur

Negara dalam RPJMN 2020-2024


dan Rancangan Awal RKP 2022
Sandjaja Sarwohadi
Fungsional Perencana Madya

Direktorat Aparatur Negara


Kementerian PPN/Bappenas
Disampaikam pada :
Forum Perangkat Daerah Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022
Semarang, Maret 2021

1
Kerangka Paparan

1 HIGHLIGHT RPJMN 2020-2024

2 PANDEMI COVID-19 DAN STRATEGI PEMBANGUNAN


DALAM RKP 2022

3 PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA DALAM


MENGUATKAN KAPASITAS NEGARA

2
01 Highlight RPJMN 2020-2024

3
Sampai dengan tahun 2045, Dunia menghadapi
10 kecenderungan besar (global megatrend):

4
Sumber: Bappenas, Visi Indonesia 2045, 2019
Tren Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tren teknologi ke depan antara lain (i) teknologi digital (internet
seluler, otomatisasi, komputasi awan); (ii) teknologi yang
mengurangi keterbatasan fisik dan jarak (IoT, transportasi dan
distribusi, 3D-printing, teknologi nano); (iii) teknologi energi
(terbarukan, surya, angin, nuklir, panas bumi), dan (iv) teknologi
kesehatan (genetika, pengobatan dan pemulihan, pelayanan Teknologi Informasi Tenaga Medis
kesehatan). dan Komunikasi

Industri Kreatif People and Tenaga Teknik


Culture

Kemajuan teknologi mendorong efisiensi,


kesempatan baru, dan berdampak pada
kebutuhan tenaga kerja.
5
Sumber: Bappenas, Visi Indonesia 2045, 2019; WEF, Future of Jobs Report, 2020.
Visi Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia Maju

TRANSFORMASI EKONOMI
harus dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju

RPJMN 2036 Rata-rata pertumbuhan


2020-2024 merupakan titik Keluar dari 2015-2045:
tolak untuk mencapai Middle Income Trap 23.199
sasaran pada visi 2045 (MIT)
PDB per kapita PDB Riil PDB Riil/Kapita
(USD)
16.877

2020 5,7% 5,0%


Menjadi negara 12.233
Upper-middle
Income
8.804 Tahun 2045:
6.305
4.546
3.377 Negara Maju dan Peranan Ekonomi
PDB Terbesar KTI Menjadi:

5,2% 6,0% 6,2% 5,9% 5,6% 5,4% Rata-rata Pertumbuhan Ke-5


2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 (USD 7,4 triliun)
25%
Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
Dasar-dasar Kebijakan RPJMN IV (2020-2024)

Sasaran RPJMN IV (2020-2024):

Percepatan pembangunan dengan


menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh
“Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik
berlandaskan keunggulan kompetitif di Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dollar AS dan
berbagai wilayah yang didukung oleh Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia
SDM berkualitas dan berdaya saing dengan kemiskinan mendekati nol persen”
Pidato Pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI 2019-2024, 20 Oktober 2019

1 Pembangunan SDM

2 Pembangunan Infrastruktur

3 Penyederhanaan Regulasi

4 Penyederhanaan Birokrasi

5 Transformasi Ekonomi
Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
Sektor Prioritas Pembangunan Nasional
dalam Arahan Prioritas Presiden dan RPJMN 2020-2024

1 Pembangunan SDM
• Pendidikan dan Pelatihan Vokasi • Pendidikan Tinggi
• IPTEK dan Inovasi • Prestasi Olahraga

2 Pembangunan Infrastruktur
• Infrastruktur Pelayanan Dasar • Energi dan Ketenagalistrikan
• Infrastruktur Ekonomi • TIK untuk Transformasi Digital
• Infrastruktur Perkotaan
Pencapaian Visi 2045
melalui transformasi 3 Penyederhanaan Regulasi
ekonomi yang
• Penyederhanaan, Pencabutan, dan Penggabungan Regulasi
didukung oleh
industrialisasi dengan
memanfaatkan sumber 4 Penyederhanaan Birokrasi
daya manusia, • Penyelenggaraan E-Government • Reformasi Birokrasi dalam Pelayanan Publik
infrastruktur,
penyederhanaan 5 Transformasi Ekonomi
regulasi dan birokrasi
• Industrialisasi Berbasis SDA dan Rantai Produksi Global • Penguatan Ekraf dan
Ekonomi Digital
• Pengembangan Destinasi Pariwisata Unggulan 8
Sumber: Lamp. I Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
Visi-Misi dan Arahan Utama Presiden-Wakil Presiden diterjemahkan ke dalam
7 Agenda Pembangunan RPJMN 2020-2024
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN

1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Ketahanan Ekonomi untuk


Pembangunan 1 Pertumbuhan Berkualitas dan
Struktur Ekonomi yang Produktif,
1 SDM Berkeadilan
2 Mandiri, dan Berdaya Saing
2 Pengembangan Wilayah untuk
Pembangunan yang Merata dan Mengurangi Kesenjangan
3 Pembangunan
Berkeadilan
2 Infrastruktur
SDM Berkualitas dan Berdaya
Mencapai Lingkungan Hidup yang 3
4 Berkelanjutan Saing

Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Penyederhanaan Revolusi Mental dan Pembangunan


5 Kepribadian Bangsa 3 Regulasi 4 Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi,
6 Bermartabat, dan Terpercaya
Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Penyederhanaan 5 Pelayanan Dasar
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh 4 Birokrasi
Warga Lingkungan Hidup, Ketahanan
6 Bencana, dan Perubahan Iklim
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
8 Efektif, dan Terpercaya Transformasi
Sinergi Pemerintah Daerah dalam
5 Ekonomi
7
Stabilitas Polhukhankam dan
9 Kerangka Negara Kesatuan
Transformasi Pelayanan Publik
Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
Kerangka Pikir 7 Agenda Pembangunan
Didukung oleh: 3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

5 Pembangunan Infrastruktur

Dilaksanakan melalui:
Memperhatikan/
mempertimbangkan kondisi:
1 2
Transformasi Ekonomi: Wilayah sebagai Basis 6
Rata-rata Pertumbuhan 6% Lingkungan Hidup dan
Pembangunan
per tahun Kerentanan Bencana

Sebagai Prasyarat:
7 Kondisi Polhukhankam yang Kondusif:
• Penyederhanaan Regulasi
• Penyederhanaan Birokrasi
• Stabilitas Politik dan Pertahanan Keamanan

Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024


Pandemi COVID-19 dan Strategi
02 Pembangunan dalam RKP 2022

11
COVID-19 Sebagai Permasalahan Nasional

Pandemi COVID-19 menunjukkan :

1 Pencegahan masih belum optimal


Screening test dan tracing & tracking masih terbatas, sistem
surveilans penyakit belum terintegrasi dan belum real-time,
kapasitas pengujian di lab lemah

2 Faskes dan farmalkes belum siap


Kekurangan APD, ruang isolasi dan alat test, ruang rawat,
ruang ICU, ruang isolasi mandiri dan manajemen kasus
Pandemi COVID-19 masih terjadi pada tahun 2021 lemah/tata laksana kasus tidak jelas
• Kejadian COVID-19 masih mungkin terjadi di 2022
3 Kapasitas tenaga kesehatan masih terbatas
Pencapaian target kesehatan belum optimal Kekurangan jumlah nakes, banyak nakes yang tertular dan
• Kasus baru TB masih No-3 dunia; meninggal akibat COVID-19
• Baru 300 kab/kota dengan eliminasi malaria;
• Cakupan imunisasi dasar lengkap hanya 57,9 %; 4 Manajemen respons yang tanggap belum
• Hanya 31,9% puskesmas yang terpenuhi 9 jenis nakes;
terbangun maksimal
• Masih ada 12% puskesmas tanpa dokter;
• Hanya 12% RSUD yang memiliki 7 dokter spesialis.

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021


8
Pemulihan Pembangunan Nasional
Pasca COVID-19
Kondisi ekonomi global diperkirakan mengalami
Dampak Pandemi
proses transformasi di empat area:

Pertumbuhan Tingkat Pengangguran


Ekonomi Terbuka Struktur ekonomi Perilaku dan pola
-0,4% - 2,3% 7,8–8,5% dan digital hidup masyarakat

Kunjungan Wisman Tatanan


Tingkat Kemiskinan
↓3 juta Pola rantai pasok internasional
9,7% - 10,2%
(US$3,6-4,0)

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4


Melindungi
Penguatan Mengurangi
Kelompok Program Pemulihan
Fasilitas Tekanan
Masyarakat Rentan Pasca COVID-19
Kesehatan Sektor Keuangan
dan Dunia Usaha
Sedang dan terus dilakukan oleh Pemerintah hingga penanganan Tahap Pemulihan
wabah COVID-19 selesai Pembangunan Nasional
13
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Juni 2020
Tahapan Strategi Ekonomi
di Masa Pandemi COVID-19

Intervensi kebijakan yang berfokus pada


sektor kesehatan, jaring pengaman sosial dan
stabilitas ekonomi di masa pandemi; serta
pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di
masa pasca pandemi COVID-19

Proyeksi dan Sasaran Pertumbuhan


Ekonomi 2020-2022
(Persen)

Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama yang


relatif bebas dari tekanan COVID-19 dan menjadi
tahun kunci pemantapan pemulihan ekonomi

Strategi Akselerasi
Ekonomi Pasca COVID-19
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021
Vaksinasi COVID-19 Menuju Herd Immunity
Vaksin COVID-19 yang di ‘Secure’ Pemerintah RI
Binding/Firm Order Opsi/Potensi
Developer Platform ETA Indonesia
(juta dosis) (juta dosis)
1. Berdasarkan ketersediaan vaksin,
Sinovac Inactivated Virus 125,5 Des 2020 - Jan 2022
maka herd immunity tercapai
100 Sep 2021 – Mar 2022 dalam 15 bulan
AstraZeneca Viral Vector 50 50 Q2 2021 – Q1 2022 2. Herd immunity bisa dipercepat jika
(Non Replicating) ketersediaan vaksin bertambah
Novavax Protein Subunit 50 80 Jun 2021 – Mar 2022 3. Aktifitas ekonomi dapat dimulai
Pfizer RNA Based 50 50 Q3 2021 – Q1 2022 sebelum herd imunity tercapai,
Vaccine yaitu ketika COVID-19 terkendali
(jika kasus terus mengalami
COVAX/GAVI 54 54 Q2 2021 – Q1 2022 penurunan Rt <1)
Jumlah 329,5 334
4. Dalam kondisi ini maka aktivitas
Total 663,5 ekonomi dan sosial dapat dimulai,
dengan tetap melaksanakan
Total kebutuhan vaksin untuk 181,5 426,8 protokol kesehatan
juta penduduk

1. Dari 269 juta penduduk Indonesia, perlu 188 juta penduduk untuk herd immunity penduduk di atas 18 tahun. Dengan kriteria eksklusi: 1) komorbid, 2) eks-pasien COVID-
19, dan 3) ibu hamil, maka target vaksinasi adalah 181,5 juta penduduk.
2. Kebutuhan dosis untuk vaksinasi 181,5 juta penduduk adalah 426,8 juta dosis (ditambah 15% cadangan).
Sumber: Kementerian Kesehatan; Kementerian PPN/Bappenas, 2021
10
Tema, Fokus, dan Strategi Pembangunan Tahun 2022
TEMA RKP 2022 HIGHLIGHT MAJOR PROJECT

“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” PN 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi PN 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia
untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkualitas dan Berdaya Saing
Berkeadilan  MP Reformasi Sistem
FOKUS RKP 2022  MP 9 Kawasan Industri dan 31 Perlindungan Sosial
Smelter  MP Sistem Kesehatan Nasional
Industri Pariwisata Ketahanan Pangan  MP Peningkatan Peran UMKM  MP Reformasi Pendidikan dan
 MP Energi Terbarukan Keterampilan
 MP Food Estate
UMKM Infrastruktur Transformasi Digital
PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk
 MP 10 Destinasi Wisata
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pembangunan Reformasi Reformasi Pendidikan  MP Jaringan Pelabuhan Utama
PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk
Rendah Karbon Perlindungan Sosial dan Keterampilan Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Terpadu
Pemerataan  MP Transformasi Digital
Reformasi Kesehatan  MP di Wilayah Papua (Infrastruktur, Pemanfaatan dan
 MP Ibu Kota Negara Enabler)

PRIORITAS NASIONAL (PN)


Memperkuat Mengembangkan Meningkatkan Revolusi Memperkuat Membangun Memperkuat
Ketahanan Wilayah untuk Sumber Mental Infrastruktur untuk Lingkungan Hidup, Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi Daya Manusia dan Mendukung Meningkatkan Polhukhankam dan
Pertumbuhan Kesenjangan dan Berkualitas Pembangunan Pengembangan Ketahanan Bencana, Transformasi
Berkualitas dan Menjamin dan Berdaya Saing Kebudayaan Ekonomi dan dan Perubahan Iklim Pelayanan
Berkeadilan Pemerataan Pelayanan Dasar Publik

PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Penyusunan RKP 2022: Tema, Fokus, Prioritas Pembangunan, 2021
Sasaran Pembangunan RKP 2022
Sasaran Pembangunan RKP 2022 berupa Rancangan Awal

Indeks
Pembangunan
Pertumbuhan Tingkat Pengangguran Rasio Gini (nilai) Manusia (nilai)
Ekonomi 5,4 – Terbuka (%)
0,376 – 0,378 73,44 – 73,48
6,0 5,5 – 6,2

Penurunan Emisi Nilai Tukar Nilai Tukar


Gas Rumah Kaca (%) Tingkat Kemiskinan
Petani/NTP (nilai) Nelayan/NTN (nilai)
26,8 – 27,1 (%) 8,5 – 9,0
102-104 102-105

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Penyusunan RKP 2022: Tema, Fokus, Prioritas Pembangunan, 2021 15
Tahapan Penyusunan RKP Tahun 2022

PERMEN RANCANGAN RKP PERPRES PEMUTAKHIRAN RKP


RANCANGAN AWAL RKP TAHUN 2022 PERPRES RKP TAHUN 2022
TAHUN 2022 TAHUN 2022

Kunjungan Kerja MPPN/Dialog Pra Rakorgub (Okt – Feb)


Pembahasan RKP, RUU APBN, NK
dan Penetapan UU APBN dan
Clearing House (Nov-Jun)
Alokasi anggaran (Agu-Okt)
Penulisan Narasi Rancangan
Forum Konsultasi Publik (M4 Musrenbangprov
Awal RKP 2022 Pertemuan Pembicaraan
Okt) (Mar – Apr)
(M1 Feb – M4 Mar) Pendahuluan dengan DPR
Evaluasi Pembangunan Kick Off Meeting RKP Pertemuan Tiga Pihak (M2 Mei – M4 Jun) Proses Pemutakhiran RKP
(M1 Nov-M4 Des) (M3 Feb) (M3 Apr – M1 Mei) (Nov-Des)
Kerangka Ekonomi Makro (M1 Rakor dengan Gubernur Musrenbangnas (M4
Nov-M4 Des) (M4 Feb) Apr-M1 Mei)
Penetapan Tema, Sasaran, Arah Suplemen BUMN Penetapan Perpres Pemutakhiran
Kebijakan dan Prioritas (M4 Feb-Juli) RKP
Pembangunan oleh Bappenas (M3 Des)
Rakor dengan Menko (M3-
(Des) M4 Feb) Penetapan Permen Rancangan Proses dan Penetapan Perpres
Arahan Presiden kepada RKP (M2 Mei) RKP dan SB Pagu Indikatif
Rakortek Renbang Permen Proyek Prioritas per
MPPN tentang Tema (Februari - Maret) Anggaran Daerah
(M4 Des 2020 – Jan 2021) (Jun-Jul)
Penetapan Ranwal RKP dan (M4 Des)
Rakor MPPN dengan Menkeu SB Pagu Indikatif
(M2 Feb) (M3-M4 Mar)
Penetapan Tema oleh Presiden Rakorbangpus (M4 Mar-
(M4 Jan – M3 Feb) M1 Apr)
: Tahapan baru dalam
Multilateral Meeting PN (Jan - Jul) Penyusunan RKP 2022
Pembangunan Aparatur Negara dalam
03 Menguatkan Kapasitas Negara

19
Tantangan Pembangunan Birokrasi

Kompleksitas Kebijakan Pergeseran Budaya


Permasalahan Publik Berbasis Data Globalisasi mendorong
Karakter dan Data menjadi basis pergeseran dan
kompleksitas masalah penting perumusan pembauran nilai serta
publik semakin pelik kebijakan publik budaya antarbangsa

Transformasi Keterbukaan Orientasi


Digital Pemerintah Kewilayahan
Dorongan optimalisasi Menguatnya tuntutan Fokus pada capaian
TIK dan digitalisasi transparansi dan pembangunan
sektor publik akuntabilitas pemerintah daerah

Dibutuhkan birokrasi berkarakter masa depan, antara lain:

Proaktif dan bekerja Berorientasi pelayanan


Adopter Berfokus pada hasil
berbasis bukti pada masyarakat
perkembangan TIK dan kinerja
(evidence-based)

Sumber:
diadaptasi dari: KPMG International and Mowat Centre, Future State 2030: The global megatrends shaping governments, 2016; OECD, OECD Public Governance Reviews: Skills for a High Performing Civil Service, 2017.
COVID-19 dan Urgensi
Transformasi Tata Kelola Organisasi

Kebangkitan Transformasi
Kondisi
Prioritas 1-2 tahun ke depan Prioritas 3-5 tahun ke depan

• Berkurangnya talenta akibat


Reskilling dan upskilling pada Pembaruan kurikulum pendidikan
sistem pendidikan yang using
keterampilan yang makin dan penguatan keterampilan masa
• Meningkatnya kebutuhan
dibutuhkan depan
keterampilan digital

Penyesuaian regulasi
Belum adilnya pemberian insentif Pemberian kompensasi dan insentif
ketenagakerjaan dengan kebutuhan
dan kesejahteraan pada pekerja berbasis kinerja
pekerjaan masa depan

Pengaruh perubahan demografi Penguatan sistem kesehatan dan


Perluasan cakupan, akses dan inovasi
pada sektor kesehatan dan pendidikan dalam menghadapi
kesehatan serta pendidikan
pendidikan pandemi

Lemahnya check and balances dan Penerapan tata kelola kuat dan
Penguatan kebijakan bervisi jangka
transparansi dalam tata kelola bervisi jangka panjang untuk
panjang dan pelayanan digital
pemerintahan membangun trust masyarakat

Sumber: World Economic Forum, The Global Competitiveness Report Special Edition 2020: How Countries are Performing on the Road to Recovery, 2020
Indonesia dalam Government Effectiveness Index
Tren Meningkat, Namun Tetap Diperlukan Upaya Perbaikan
Capaian Ranking dan Skor GEI
Tren Capaian Skor GEI Indonesia, 1996-2019 Negara Asia Tenggara, 2019

70.00
Negara Rank Skor
59.13 60.10 Singapura 1 100
60.00
53.85 54.81 Brunei 27 87,0
52.40

50.00 46.89 46.45 47.39 Malaysia 38 79,3


46.15 45.63 46.12 46.41 45.50 45.19
42.86 42.44 Thailand 62 65,8
39.80 38.78
40.00
38.24
Indonesia 73 60,1
Filipina 84 54,8
30.00 26.94
23.50 Vietnam 86 53,8
20.00 Kamboja 130 31,7
Laos 153 20,6
10.00
Myanmar 171 11,5
Sumber: Worldwide Governance Indicators, 2019

Di antara negara-negara Asia


0.00
1996 1998 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tenggara, Indonesia berada pada
Government Effectiveness
‘papan tengah’ capaian GEI
Sumber: Worldwide Governance Indicators (diolah)
Isu Strategis
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

Manajemen ASN Tata Kelola Kelembagaan Pelayanan Publik Akuntabilitas Kinerja

1. Database ASN yang 1. Tumpang tindih tugas 1. Tingginya tingkat 1. Belum optimalnya
belum solid; dan fungsi K/L/LNS; pengaduan masyarakat; sistem pengendalian
2. Asesmen keahlian dan 2. Implementasi SPBE 2. Belum optimalnya internal pemerintah;
jabatan kritikal belum belum terintegrasi. pelayanan terpadu dari sisi 2. Belum berjalannya
dilakukan; pendelegasian manajemen kinerja
3. Spesialisasi ASN belum kewenangan, integrasi kelembagaan;
optimal didorong; proses bisnis, dan data
3. Belum terlembaganya
layanan;
4. Belum meratanya sistem integritas.
penyebaran ASN sesuai 3. Belum terintegrasinya
sektor prioritas dan layanan publik daring
potensi kewilayahan. antarjenis layanan.
23
23
Arah Reformasi Birokrasi dan Kelembagaan
dalam Visi Indonesia 2045

Penguatan reformasi birokrasi


dan kelembagaan diarahkan
melalui pengarusutamaan
reformasi birokrasi di seluruh
sektor dan bidang untuk
mendukung Visi Negara
Struktur Tata Kelola yang Kesatuan Republik Indonesia,
SDM ASN yang
Kelembagaan yang Terbuka,
Profesional dan yang Berdaulat, Maju, Adil, dan
Adaptif, Efektif, dan Partisipatif, dan
Berintegritas
Kolaboratif Berbasis TIK Makmur.

Sumber: Bappenas, Visi Indonesia 2045, 2019.


Arah Kebijakan dan Strategi
Bidang Aparatur Negara dalam RPJMN 2020-2024

Program Prioritas Arah Kebijakan Strategi


Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
PENGUATAN • Manajemen Talenta Nasional ASN;
IMPLEMENTASI • Peningkatan sistem merit ASN;
MANAJEMEN • Penyederhanaan eselonisasi, dan
ASN
• Penataan jabatan fungsional.
PENATAAN
KELEMBAGAAN • Penataan kelembagaan instansi pemerintah; dan
DAN PROSES • Penetapan SPBE terintegrasi.
BISNIS

REFORMASI • Perluasan implementasi sistem integritas,


SISTEM • Penguatan pengelolaan RB dan akuntabilitas kinerja
AKUNTABILITAS organisasi, dan
KINERJA • Reformasi sistem perencanaan dan penganggaran.

• E-services;
TRANSFORMASI • Penguatan pengawasan masyarakat atas kinerja
PELAYANAN pelayanan publik;
PUBLIK • Penguatan ekosistem inovasi, dan
• Penguatan pelayanan terpadu.
Sumber: Lamp. I - Perpres No. 18/2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024
25
Rincian KP Penguatan Implementasi Manajemen ASN dalam RKP 2021
ProP Manajemen Talenta Nasional
KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ SASARAN INDIKATOR TARGET LOKASI INSTANSI
PROYEK PRIORITAS (ProP)/PROYEK PELAKSANA
KP : Penguatan Implementasi Manajemen ASN Terwujudnya Penguatan Implementasi Manajemen Persentase Kementerian dengan Indeks 100 Pusat dan Daerah
ASN Sistem Merit Kategori Baik Keatas (persen)
Persentase LPNK dengan Indeks Sistem 80
Merit Kategori Baik Keatas (persen)
Persentase Provinsi dengan Indeks Sistem 49
Merit Kategori Baik Keatas (persen)
Persentase Kabupaten/Kota dengan Indeks 15
Sistem Merit Kategori Baik Keatas (persen)
ProP : Manajemen Talenta Nasional ASN Terbangunnya Manajemen Talenta Nasional ASN Jumlah instansi yang menerapkan Tahun 2021 tidak
manajemen talenta ASN dilakukan
(K/L/Provinsi/Kab/Kota) penghitungan
Kebijakan Ragam Okupasi Kritis ASN Nasional Tersusunnya Kebijakan Ragam Okupasi Kritis ASN Jumlah kebijakan Ragam Okupasi Kritis ASN 1 Pusat Kemen PAN dan RB
Nasional Nasional (Kebijakan)
Instansi pemerintah yang menerapkan pola karir Terlaksananya Penerapan Pola Karir Nasional di Jumlah instansi pemerintah yang 10 Pusat Kemen PAN dan RB
nasional Instansi Pemerintah menerapkan pola karir nasional (Instansi
Pemerintah)
Penyusunan Gap analysis kebutuhan SDM ASN Tersusunnya gap analysis kebutuhan SDM ASN sesuai Jumlah Rekomendasi Kebijakan gap 1 Pusat LAN
sesuai sektor prioritas dan potensi kewilayahan sektor prioritas dan potensi kewilayahan analysis yang disusun (Rekomendasi
Kebijakan)
Penerapan sekolah kader ASN Terlaksananya penerapan sekolah kader ASN Jumlah peserta yang mengikuti sekolah 30 Pusat LAN
kader (peserta)
Penyusunan Data ASN yang Akurat dan Tersusunnya Data ASN yang Akurat dan Jumlah Data ASN (database) 1 Pusat BKN
Komprehensif Komprehensif

Analisis penyusunan kebutuhan ASN nasional Tersusunnya Analisis penyusunan kebutuhan ASN Jumlah hasil analisis dan standar 1 Pusat BKN
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban nasional berdasarkan analisis jabatan dan analisis kebutuhan ASN (paket)
kerja beban kerja

Pemetaan kompetensi ASN (JPT, JA dan Jafung) Terpetakannya kompetensi ASN (JPT, JA dan Jafung) Jumlah ASN (JPT, JA dan Jafung) yang 2.000 Pusat BKN
melalui Assesment Center melalui Assesment Center terpetakan kompetensinya (orang)

Sumber: Matriks Pembangunan RKP 2021


Rincian KP Penguatan Implementasi Manajemen ASN dalam RKP 2021
ProP Peningkatan Penerapan Sistem Merit ASN …(1/2)
KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ SASARAN INDIKATOR TARGET LOKASI INSTANSI PELAKSANA
PROYEK PRIORITAS (ProP)/PROYEK
ProP : Peningkatan Penerapan Sistem Merit ASN Terlaksananya Peningkatan Penerapan Sistem Merit Jumlah Instansi Pemerintah dengan Indeks 108 Pusat dan Daerah
ASN Sistem Merit Kategori Baik Keatas (IP)
Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Pelanggaran Tersusunnya Rekomendasi Hasil Pengawasan atas Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan atas 100 Pusat dan Daerah Kemen PAN dan RB (KASN)
Netralitas Pegawai ASN Pelanggaran Netralitas Pegawai ASN Pelanggaran Netralitas Pegawai ASN
(rekomendasi)
Monitoring Pelaksanaan Nilai Dasar, Kode Etik, Kode Terlaksananya Monitoring Pelaksanaan Nilai Dasar, Jumlah IP yang patuh dalam pelaksanaan nilai 150 Pusat dan Daerah Kemen PAN dan RB (KASN)
Perilaku Kode Etik, Kode Perilaku dasar, kode etik, kode perilaku (Instansi
Pemerintah)
Penilaian Penerapan Sistem Merit di lnstansi Terlaksananya Penilaian Penerapan Sistem Merit di Jumlah lP yang dilakukan Penilaian Penerapan 200 Pusat dan Daerah Kemen PAN dan RB (KASN)
Pemerintah lnstansi Pemerintah Sistem
Merit (Instansi Pemerintah)
Pembinaan Penerapan Sistem Merit Terlaksananya Pembinaan Penerapan Sistem Merit Jumlah IP yang dilakukan pembinaan 70 Pusat dan Daerah Kemen PAN dan RB (KASN)
penerapan sistem merit (Instansi Pemerintah)

Pengawasan Pelaksanaan Seleksi JPT di Instansi Terlaksananya Pengawasan Pelaksanaan Seleksi JPT di Jumlah Rekomendasi Hasil pengawasan 1.750 Pusat dan Daerah Kemen PAN dan RB (KASN)
Pemerintah Instansi Pemerintah pelaksanaan seleksi JPT di Instansi Pemerintah
(rekomendasi)
Kebijakan Gaji, Tunjangan dan Fasilitas (GTF) Tersusunnya Kebijakan Gaji, Tunjangan dan Fasilitas Jumlah kebijakan (kebijakan) 1 Pusat Kemen PAN dan RB
(GTF)
Kebijakan Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua PNS Tersusunnya kebijakan Jaminan Pensiun dan Jaminan Jumlah kebijakan (kebijakan) 1 Pusat Kemen PAN dan RB
(JP-JHT) Hari Tua PNS
Kebijakan ketentuan sanksi bagi pejabat pembina Tersusunnya kebijakan ketentuan sanksi bagi pejabat Jumlah kebijakan ketentuan sanksi bagi 1 Pusat Kemen PAN dan RB
kepegawaian atas pelanggaran prinsip sistem merit pembina kepegawaian atas pelanggaran prinsip sistem pejabat pembina kepegawaian atas
dalam manajemen ASN merit dalam manajemen ASN pelanggaran prinsip sistem merit dalam
manajemen ASN (Perpres)
Pengembangan Kebijakan Pedoman Sistem Diklat Terlaksananya Pengembangan Kebijakan Pedoman Jumlah peraturan dan modul sistem diklat 1 Peraturan Pusat LAN
Kepemimpinan ASN Mendukung Smart Governance Sistem Diklat Kepemimpinan ASN Mendukung Smart kepemimpinan yang dihasilkan (peraturan dan dan 1 modul
Governance modul)
Pengembangan Kebijakan Model Pelatihan Teknis Terlaksananya Pengembangan Kebijakan Model Jumlah peraturan dan modul model pelatihan 1 Peraturan Pusat LAN
Substantif Jabatan Fungsional ASN Mendukung Smart Pelatihan Teknis Substantif Jabatan Fungsional ASN teknis substantif (peraturan dan modul) dan 1 modul
Governance Mendukung Smart Governance

Sumber: Matriks Pembangunan RKP 2021


Rincian KP Penguatan Implementasi Manajemen ASN dalam RKP 2021
ProP Peningkatan Penerapan Sistem Merit ASN …(2/2)
KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ SASARAN INDIKATOR TARGET LOKASI INSTANSI PELAKSANA
PROYEK PRIORITAS (ProP)/PROYEK
ProP : Peningkatan Penerapan Sistem Merit ASN Terlaksananya Peningkatan Penerapan Sistem Merit Jumlah Instansi Pemerintah dengan Indeks 108 Pusat dan Daerah
ASN Sistem Merit Kategori Baik Keatas (IP)

Evaluasi dan pengembangan sistem rekrutmen CASN Terlaksananya Evaluasi dan pengembangan sistem Jumlah sistem rekrutmen yang 1 Pusat BKN
rekrutmen CASN dikembangkan (sistem)

Pengembangan kapasitas pengelolaan jabatan Terlaksananya pengembangan kapasitas pengelolaan Jumlah instansi pemerintah yang ditransfer 625 Pusat BKN
fungsional kepegawaian berbasis sistem merit jabatan fungsional kepegawaian berbasis sistem merit pengembangan knowledge, skill, attitude
(KSA), dan menerapkan pengelolaan jabatan
fungsional kepegawaian (Instansi
Pemerintah (IP))
Pembangunan Sistem Informasi ASN Terintegrasi Terbangunnya Sistem Informasi ASN Terintegrasi Jumlah Sistem Informasi ASN Terintegrasi 1 Pusat BKN
(Paket Sistem) (7 aplikasi)

Penerapan Pola Karir Instansi Pemerintah Terlaksananya Penerapan Pola Karir Instansi Jumlah Instansi Pemerintah yang 137 Pusat BKN
Pemerintah menerapkan pola karir instansi (Instansi
Pemerintah (IP))
Penerapan Sistem informasi Manajemen Kinerja ASN Terlaksananya Penerapan Sistem informasi Jumlah IP yang menerapkan manajemen 204 Pusat BKN
Manajemen Kinerja ASN kinerja ASN sesuai PP 30/2019 menggunakan
sistem informasi kinerja (Instansi Pemerintah
(IP))
Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Pengelola Manajemen Terlaksananya Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Jumlah pengelola kepegawaian yang 1.500 Pusat BKN
ASN Berbasis Sistem Merit Pengelola Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit tersertifikasi (orang)
Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Pengelola Manajemen Terlaksananya Pelatihan Teknis dan Sertifikasi Jumlah pengelola kepegawaian di instansi 250 Pusat BKN
ASN Berbasis Sistem Merit Khusus Wilayah Papua dan Pengelola Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit pemerintah daerah Papua dan Papua Barat
Papua Barat Khusus Wilayah Papua dan Papua Barat yang tersertifikasi (orang)

Fasilitasi Evaluasi Jabatan ASN pada Pemerintah Terlaksananya Fasilitasi Evaluasi Jabatan ASN pada Jumlah instansi pemerintah daerah di 30 Pusat BKN
Daerah di Wilayah Papua dan Papua Barat Pemerintah Daerah di Wilayah Papua dan Papua Barat wilayah Papua dan Papua Barat
melaksanakan evaluasi jabatan ASN (Pemda)

Sumber: Matriks Pembangunan RKP 2021


Indikasi Isu Strategis terkait Manajemen ASN
Tahun 2022

Manajemen Penerapan
Talenta ASN Sistem Merit

Dukungan untuk Major


Penyederhanaan Project Reformasi
Kesehatan Nasional
Birokrasi (Reformasi pendidikan dan
penempatan tenaga kesehatan)
Analisis Penilaian Sistem Merit Tahun 2020

Instansi Pemerintah dengan Indeks ≥ Baik Analisis Aspek Penerapan Sistem Merit

(25 IP)
(14 IP)
(13 IP)
(25 IP)

Sumber: KASN, 2021

• Pada tahun 2020, terdapat 81 Instansi Pemerintah yang telah mendapatkan penerapan sistem merit kategori baik
ke atas, dengan rincian: 25 Kementerian, 14 LPNK, 4 Lembaga lainnya, 13 Provinsi dan 25 Kab/Kota.
• Hasil penilaian penerapan sistem merit menunjukan pada aspek Pengadaan dan Perencanaan kebutuhan rata –
rata IP telah menerapkan sistem merit dengan baik, namun pada aspek pengembangan karier, promosi dan mutasi
rata – rata IP belum melaksanakannya dengan baik.
Perkembangan Penerapan Sistem Merit
Provinsi Jawa Tengah – 2020
RINCIAN NILAI AKHIR
PROGRESS CAPAIAN NILAI PER-ASPEK PROVINSI JAWA TENGAH SKOR
(dalam persen) ASPEK SKOR
IDEAL
PERENCANAAN (1) 40 37.5
KEBUTUHAN
93.8
(2) 40 38
93.8
SISTEM INFORMASI 79.2 75 PENGADAAN
83.3
95 (3) 130 55

(4) 40 20

PERLINDUNGAN DAN 45.8


100 35.4 PENGEMBANGAN KARIR (5) 80 67.5
PELAYANAN
100
(6) 40 35

7587.5 50
(7) 16 16
PENGGAJIAN,
PROMOSI MUTASI
PENGHARGAAN, DISIPLIN
71.9 PENILAIAN 2019
(8) 24 20
84.375
2019: MANAJEMEN KINERJA
Kategori III (Baik) PENILAIAN 2020 Total 410 289
Nilai 280

KATEGORI “BAIK”
Sumber: KASN, 2021
Beberapa Hasil Penilaian Sistem Merit Tahun 2020
untuk Tingkat Provinsi (10 besar)
No. Nama Instansi Nilai Katagori
1. Pemerintah Provinsi Jawa Barat 375,5 Sangat Baik

2. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta 342,0 Sangat Baik

3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur 332,0 Sangat Baik

4. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 310,5 Baik

5. Pemerintah Provinsi Riau 293,5 Baik

6. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 290,0 Baik

7. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 289,0 Baik

8. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau 281,0 Baik

9. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 274,5 Baik

10. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat 270,0 Baik

Sumber: KASN, 2021


Beberapa Hasil Penilaian Sistem Merit Tahun 2020
untuk Tingkat Kabupaten/Kota
No. Nama Instansi Nilai Katagori
1. Pemerintah Kota Bandung 332,5 Sangat Baik
2. Pemerintah Kota Tanggerang 326,0 Sangat Baik
3. Pemerintah Kota Pekanbaru 314,5 Baik
4. Pemerintah Kabupaten Sumedang 301,5 Baik
21. Pemerintah Kota Surakarta 253,5 Baik
43. Pemerintah Kabupaten Sragen 187,0 Kurang
55. Pemerintah Kabupaten Demak 160,5 Buruk
56. Pemerintah Kabupaten Klaten 160,5 Buruk
86. Pemerintah Kabupaten Kebumen 144,5 Buruk
87. Pemerintah Kabupaten Wonosobo 107,5 Buruk

Sumber: KASN, 2021

Catatan : KASN belum dapat melakukan asesmen untuk melakukan penilaian diseluruh
kabupaten/kota pada tahun 2020 karena keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia
Trajektori Pembangunan Aparatur Negara
Pasca-2024
STRUKTUR TATAKELOLA MANAJEMEN SDM BUDAYA

1. Perluasan tatakelola
Jejaring Manajemen kepegawaian Penanaman budaya
STRATEGI pemerintahan yang
interorganisasi yang yang terbuka, dinamis, dan inovatif, responsif, dan
terbuka (open
2026-2035 fleksibel dan adaptif kompetitif (merit-based) orientasi perbaikan yang
government)
berkesinambungan
2. Smart data governance

Pengarusutamaan dan pelembagaan strategi berbasis inovasi di seluruh bidang/sektor penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
terutama sektor pangan, kependudukan, maritim, pendidikan, kesehatan, energi, transportasi, lingkungan, hukum dan pertahanan
STRATEGI
Pemantapan struktur Inisiasi penerapan Penguatan budaya pelayanan
2036-2045 kolaboratif lintas sektor advanced technology
Just-in-time civil service yang berorientasi pada
kebutuhan personal

Struktur yang adaptif, 1. Cara berpikir yang out of the box, sistemik, evidence-based,
Tata kelola yang inklusif berwawasan global, inklusif, dan mampu mengelola
berbasis isu/tematik, dan berbasis TIK
Ciri Birokrasi bersifat lintas sektor, perubahan;
2. Cara kerja yang beretos kerja tinggi dan produktif;
2045 people-driven, locally
3. Pelayanan proaktif yang berorientasi pada kebutuhan personal;
empowered, dan responsif
terhadap isu internasional 4. ASN yang memiliki nilai, beretika, bekerja tuntas, inovatif,
berpikir strategis, berkeputusan tegas, dan berkolaborasi.

Sumber: Bappenas, Visi Indonesia 2045, 2019.


Beberapa Catatan
1. Untuk mendukung dan menjaga target pembangunan nasional, Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah diharapkan dapat menjadikan indikator Sistem Merit sebagai indikator pembangunan
yang dituangkan dalam dokumen RPJMD, RKPD dan Renstrada tingkat Provinsi, Kabupaten
dan Kota;
2. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan manajemen ASN berbasis Sistem Merit (sesuai UU
No. 5/2014 tentang ASN), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah c.q BKD Provinsi Jawa Tengah
diharapkan dapat melakukan pembinaan kepada OPD di lingkungan Provinsi Jawa Tengah,
dan Kabupaten/Kota;
3. Sistem Merit ini juga menjadi salah satu komponen dalam indeks komposit Reformasi
Birokrasi yang pelaksanaannya dinilai oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.
4. Perlu meningkatkan peran BKD tingkat provinsi kepada BKD di tingkat kabupaten/kota dalam
asistensi dan pembinaan kepegawaian.
5. Bersama BKD provinsi menerapkan indikator Sistem Merit di dokumen RPJMD dan Renstra,
terutama untuk 21 kabupaten/kota yang baru melakukan pilkada serentak dan saat ini
sedang menyusun dokuemen tersebut.
Terima Kasih

36
Lampiran

37
HASIL EVALUASI SISTEM MERIT DAN REKOMENDASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Aspek Nilai Ideal Nilai Total Catatan Evaluasi Saran Perbaikan

Perencanaan 40 37.5 1. Sudah menyusun peta jabatan namun belum 1. Menetapkan Peta Jabatan yang telah disusun
Kebutuhan ditetapkan oleh PPK
2. Sudah membangun SIMPEG dan memiliki data
pegawai yang akan pensiun dalam 5 tahun
3. Rencana pemenuhan pegawai sudah disesuaikan
dengan Anjab, ABK, serta Renstra Organisasi

Pengadaan 40 38 1. Pengadaan ASN disusun berdasarkan zero growth 1. Mengintegrasikan latsar dengan program
2. Sudah memiliki kebijakan pengadaan ASN pengembangan kompetensi teknis lain serta
3. Sudah melaksanakan penerimaan pegawai secara melakukan evaluasi pasca Latsar kepada para
terbuka, kompetitif dan transparan; CPNS sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12
4. Belum mengintegrasikan latsar dengan program Tahun 2018
pengembangan kompetensi serta belum
melaksanakan evaluasi pasca latsar pada CPNS
5. CPNS yang diangkat menjadi PNS sudah sesuai
dengan jabatan yang dilamar.

Sumber: KASN, 2021


HASIL EVALUASI SISTEM MERIT DAN REKOMENDASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Aspek Nilai Ideal Nilai Total Catatan Evaluasi Saran Perbaikan

Pengembangan 130 55 1. Sudah menyusun draft SKJ untuk JPT dan JA 1. Menyusun dan menetapkan SKJ untuk seluruh
Karir 2. Sudah melakukan pemetaan kompetensi untuk jabatan
JPT dan JA 2. Memetakan profil kompetensi untuk seluruh
3. Belum membangun talent pool dan rencana pegawai
suksesi 3. Membangun talent pool dan rencana suksesi
4. Sudah tersedia analisis kesenjangan 4. Menyusun strategi untuk mengatasi
kompetensi untuk JPT dan JA kesenjangan kompetensi dan kinerja pegawai
5. Sudah tersedia program dan aplikasi diklat, disesuaikan dengan kebutuhan pegawai
membangun Corporate University sebagai 5. Melaksanakan praktik kerja/ pertukaran
program pengembangan kompetensi pegawai pegawai, coaching dan mentoring
6. Sudah tersedia analisis kesenjangan kinerja
7. Sudah menyusun program diklat namun belum
disesuaikan dengan kebutuhan pegawai
8. Belum melaksanakan praktik kerja dan
pertukaran pegawai, namun telah menyusun
programnya
9. Belum melaksanakan coaching dan mentoring

Sumber: KASN, 2021


HASIL EVALUASI SISTEM MERIT DAN REKOMENDASI
PROVINSI JAWA TENGAH

Aspek Nilai Ideal Nilai Total Catatan Evaluasi Saran Perbaikan

Promosi dan 40 20 1. Belum menyusun pola karir instansi 1. Menyusun dan menetapkan pola karir
Mutasi 2. Sudah menetapkan kebijakan tentang pengisian JPT, namun instansi, kebijakan pengisian JPT
belum menyusun kebijakan terkait Promosi dan Mutasi serta promosi dan mutasi
3. Sudah melaksanakan pengisian JPT secara terbuka dan promosi
pegawai berdasarkan pada hasil assessment

Manajemen 80 67.5 1. Sudah menyusun kontrak kinerja untuk seluruh pegawai yang 1. Melakukan analisis kesenjangan
Kinerja sesuai dengan Renstra Organisasi (casecade) kinerja dan menyusun strategi untuk
2. Telah melaksanakan penilaian kinerja pegawai secara terukur mengatasinya serta menjadikan
dan telah dilaksanakan secara berkala untuk seluruh pegawai penilaian kinerja sebagai
3. Belum melakukan analisis kesenjangan kinerja serta belum pertimbangan utama dalam
menyusun strategi untuk mengatasi kesenjangan tersebut pembinaan dan pengembangan karir
4. Hasil penilaian kinerja belum telah dijadikan sebagai pegawai
pertimbangan utama dalam pembinaan dan pengembangan
karir pegawai

Sumber: KASN, 2021


HASIL EVALUASI SISTEM MERIT DAN REKOMENDASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Aspek Nilai Ideal Nilai Total Catatan Evaluasi Saran Perbaikan

Penggajian, 40 35 1. Kinerja telah menjadi faktor utama dalam pemberian 1. Melaksanakan kebijakan penghargaan
Penghargaan dan tunjangan kerja kepada pegawai berprestasi secara konsisten
Disiplin 2. Telah menyusun dan melaksanakan kebijakan 2. Menegakkan peraturan mengenai Kode Etik
penghargaan kepada pegawai berprestasi namun belum dan Kode Perilaku secara konsisten
dilaksanakan secara konsisten 3. Mengintegrasikan data pengelolaan PNS
3. Telah menyusun peraturan kode etik dan kode perilaku yang dijatuhi hukuman disiplin dengan SAPK
dan telah disosialisasikan BKN
4. Data pegawai yang dijatuhi hukuman telah dikelola
namun belum terintergasi dengan SAPK BKN

Perlindungan dan 16 16 1. Sudah memiliki kebijakan perlindungan pegawai -


Pelayanan 2. Sudah tersedia fasilitas pelayanan administrasi pegawai

Sistem Informasi 32 20 1. Sudah membangun SIMPEG yang menyajikan data 1. Mengintegrasikan SIMPEG dengan SINITA (e-
realtime kinerja), serta aplikasi pembinaan karir ASN
2. Sudah menggunakan e-performance
3. Sudah membangun sistem informasi untuk pelayanan
administrasi kepegawain
4. Telah membangun assessment centre

Sumber: KASN, 2021

Anda mungkin juga menyukai