Anda di halaman 1dari 55

Transformasi

Sistem Kesehatan
Indonesia

1
Mandat dari Presiden Jokowi

Vaksinasi Mengatasi Transformasi


secepat pandemi sistem kesehatan
mungkin dengan berbagai Indonesia
untuk melindungi program dan inisiatif untuk memajukan
masyarakat Indonesia untuk mengendalikan masyarakat Indonesia
dari COVID-19 situasi COVID-19 di yang sehat dan kuat
Indonesia

2
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030

68%
Populasi Usia
Produktif1

Pertumbuhan usia produktif


sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan
GDP/Ekonomi
Populasi Usia Non-Produktif 0 -15 tahun dan > 65 tahun
Populasi Usia Produktif 15-64 Tahun

1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030

Sumber: Tempo.com 3
~8,0 ~ 3,9

Dengan pertumbuhan ekonomi


Bonus demografi saja ~ 1,8 Pertumbuhan
bonus 8% setiap tahun, kita dapat
demografi
tidak cukup, kita mencapai PDB per kapita
negara maju di tahun 2037
perlu meningkatkan ~ 2,1
Pertumbuhan
historis
(12,680 USD/kapita)1001

produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ~ 1,2 40%
Pertumbuhan
produktivitas yang

40%
dibutuhkan

Pembangunan SDM adalah


prioritas utama untuk
pertumbuhan
-Presiden Jokowi, 2019
Target Ekspektasi Peningkatan Pertumbuhan
Pertumbuhan pertumbuhan Produktivitas level produktivitas
PDB per tahun dari labour input yang dibutuhkan
1 2011-2021 2

1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021

Sumber: BPS dan CEIC Data, McKinsey Global Institute Model 4


Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP

Indonesia China Singapore


2,000 1,500 HC Spend 600
HC Spend
GDP HC Spend
Income 1,000 400
1,000 Income GDP
GDP
Income
500 200

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

India Thailand Australia

1,000 GDP 600 600


HC Spend HC Spend
HC Spend
Income 400 400 GDP
GDP Income
500 Income
200 200

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income

Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis 5


Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin
peningkatan usia harapan hidup masyarakat pola ideal
pola yang perlu dihindari
Angka harapan hidup (2019)

Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita

Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60

40

20

0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0

Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam US$ (2019)

Sumber: WHO, Bank Dunia 6


Belanja kesehatan Indonesia terus meningkat, terutama skema publik
Terjadi penurunan out-of-pocket (OOP), 43,7% di tahun 2014 menjadi 26,5% di tahun 2021

645,25

600,00
561,84
26,5%
Skema Non-
488,32
Publik
500,00
447,98 29,3% 245,78 T
421,70 8,0% (38,1%)
1,1%
401,84
32,2% 2,6%
400,00
358,35
33,5% 9,0%
Triliun

324,61 33,9% 1,3% 15,6%


35,6% 2,9%
287,48 11,1%
300,00
40,2% 1,2%
11,1% 16,6%
1,1% 3,5%
43,7% 11,7% 16,0%
11,2% 1,1% 3,1%
1,1%
48,5%
200,00 3,0%
3,3%
23,2%
Skema
12,9% 2,9%
0,9% 23,0% 21,1%
Publik
22,1% 2,7%
15,1% 0,7% 2,8% 19,1%
399,47 T
15,0% 3,2% 17,6%
0,7% (61,9%)
100,00 3,4% 14,7% 19,1% 3,8%
8,4% 18,4% 18,0% 17,8% 24,7%
4,7%
14,1%
13,5% 13,2% 3,5% 3,6% 3,7% 3,4% 3,5% 3,3%
3,8% 1,3% 2,2% 2,2% 1,9% 11,4%
1,7% 2,1% 2,0%
5,0% 4,7% 5,6% 5,7% 4,7% 4,8% 4,3%
-
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kementerian Kesehatan Kementerian/Lembaga Lain Pemerintah Provinsi


Pemerintah Kabupaten/ Kota Asuransi Kesehatan Sosial Skema Askes Swasta
LNPRT
Total Belanja Kesehatan
Korporasi
7
Skema Pembiayaan RT (out-of-pocket)

*2021 merupakan angka sementara


Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif

8
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi network Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, & jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan peningkatan ANC
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value. darurat, table top
cakupan di untuk kesehatan ibu & kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. bayi. world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah
centers.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.

9
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat

10
33
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota
5 2
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati & B2P2VRP Salatiga

LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES

Posyandu Prima ~85,000 Desa / 3 LABKESDA PROVINSI 28


Kelurahan

Kegiatan Posyandu ~300,000 Dusun / 2 LABKESDA KAB/KOTA 234


RT/RW

Kunjungan Rumah ~273.5 juta 1 LABORATORIUM PUSKESMAS 10.292


penduduk

11
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
Standardisasi layanan sesuai
siklus hidup secara menyeluruh 1
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)

2 Optimalisasi edukasi dan


pemantauan kesehatan
masyarakat melalui
penjangkauan komunitas,
termasuk kunjungan rumah.

3 Penguatan upaya preventif


dengan pemberian layanan
yang komprehensif.

12
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
Standardisasi dan integrasi fungsi
untuk diagnostik dan surveilans 1
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
2 Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti

3 Pengelolaan biorepository terhadap


spesies penyebab penyakit serta
jejaring kerja sama internasional

13
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer

Imunisasi rutin: Peningkatan kesehatan ibu


Perluasan deteksi dini
dari 11 menjadi 14 jenis vaksin dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
• Hipotiroid kongenital
Kanker Serviks merupakan satu- • Thalasemia
satunya kanker yang bisa dicegah • Anemia Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
dengan imunisasi Human • Stroke kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
• Serangan jantung USG dengan dokter pada trimester 1
Papillomavirus (HPV) • Hipertensi dan 3
Pneumonia dan diare merupakan • Penyakit paru obstruksi kronik
2 dari 5 penyebab tertinggi • Tuberkulosis
• Kanker paru
kematian balita di Indonesia* yang
• Hepatitis
dapat dicegah dengan imunisasi • Diabetes
(PCV dan Rotavirus) • Kanker payudara
• Kanker serviks
• Kanker usus
14
Edukasi kesehatan sebagai upaya promotif

Penguatan peran kader Penguatan kampanye- Penggunaan platform


sebagai agen dan aktivis kampanye dan gerakan- digital dan Tokoh
pemberdayaan kesehatan gerakan, terutama untuk masyarakat untuk
masyarakat di program prioritas secara menjangkau masyarakat
lingkungannya mandiri maupun melalui secara luas
kerja sama dengan civil
society organization

Berbagai platform dan media akan


5 kader per Posyandu untuk Kerja sama untuk kampanye digunakan untuk menjangkau
~300,000 Posyandu yang dilatih kesehatan bayi dan balita masyarakat bekerja sama dengan
dan dipantau secara standar tokoh masyarakat

15
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik

16
Strategi Transformasi Layanan Rujukan

Peningkatan akses layanan Perbaikan mutu layanan


• Peningkatan jejaring RS rujukan terutama • Perbaikan kualitas layanan RS di
untuk pelayanan 9 penyakit prioritas Indonesia
(terutama akses layanan jantung, kanker,
• Meliputi perbaikan layanan medis dan
stroke dan ginjal ada di semua provinsi)
hospitality layanan RS
• Pengembangan fasilitas pelayanan rujukan
• Bekerja sama dengan RS luar negeri
di daerah terpencil
untuk knowledge and technology
transfer
• Meningkatkan kemampuan
manajemen keuangan RS BLU

17
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)


Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

18
Permasalahan…

Contoh

Transformasi ~50,000 anak


Layanan Jantung dengan Penyakit
Jantung Bawaan (PJB)
Nasional tidak tertangani

4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi

19
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perawat Perawat
Provinsi RS Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad Tabib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional

Meningkatkan ketersediaan dan


cakupan layanan RS rujukan untuk
penyakit jantung dengan visi:
• 34 provinsi: mampu cathlab &
bedah jantung terbuka
• 514 kab/kota: mampu cathlab

Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
50% 100%
100% sebelum 2026 2022 2024 2027

21
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus

9
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global

Program sister hospital dengan RS Target penerapan Sister Hospital


luar negeri
pelayanan, pendidikan, & penelitian

2022 2023 2024

12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak

23
Pilar 3

Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan

24
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC

m-RNA vaccine Viral vector vaccine


Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based
Transfer teknologi dari B2B, organisasi internasional, dan kooperasi multilateral

Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin

Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)

Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 25

25
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
Teknologi Vaksin Vaksin COVID-19

Virus Vaccines Viral-vector based a Seed vaccine Pengadaan vaksin COVID-


19 akan diprioritaskan untuk
vaksin produksi lokal yang
b Bulk vaccine
dikembangkan dari RnD dan
Upstream to Downstream.
c Ready to use vaccine

Protein based Nucleic-acid based

Vaksin program untuk imunisasi rutin (14 antigen)


Produksi domestik 10 jenis vaksin (14 antigen) termasuk Japanese
Pengembangan industri vaksin domestik viral-vector Encephalitis (JE), Human Papillomavirus (HPV), Pneumococcal
(adenovirus) & nucleic acid-based (mRNA, DNA) technology Conjugate Vaccine (PCV), & Rotavirus

Dikuasai Indonesia

26
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
saat ini baru 4 obat yang bahan kegiatan pengembangan dan produksi dalam
bakunya diproduksi dalam negeri negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B

Paracetamol 1,50 1,46 1,52 1,30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1,34 1,59 1,59 0,94 5.46 Diproduksi lokal

Antikolesterol Antihipertensi Antibiotik


Cefixime 1,37 1,22 1,32 0,89 4.80 Simvastatin Valsartan Rifampicin
Amlodipine 1,09 1,21 1,19 0,96 4.45 Rosuvastatin Telmisartan

Candesarta… 0,68 1,09 1,14 1,01 3.92 Antivirus Antidiabetes PPI


Ceftriaxone 1,07 0,89 0,98 0,78 3.72 Entecavir Glimepiride Pantoprazol
Remdesivir
Omeprazole 0,88 0,77 0,79 0,80 3.23 Antipsikotik
Bisoprolol 0,59 0,74 0,91 0,96 3.19 Antiretroviral Risperidone
Efavirens
Lansoprazole 0,67 0,70 0,75 0,78 2.89 Lamivudin Antiinflamasi
2.58 Zidovudin Meloxicam
Atorvastatin 0,63 0,65 0,66 0,63 2017 2018 2019 2020
Tenofovir

Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar

27
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor

No By Volume By Value
Continuous ventilator (non invasive dan
1 Alat suntik / Piston syringe
invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop Pasien monitor / Cardiac monitor (including
2
cock / Intravascular administration set cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
4 IV kateter / Intravascular catheter
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
Specimen transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device

8 Kapas alkohol / Alcohol swab Alat suntik / Piston syringe


Alat pengumpul sampel darah / Blood specimen Sinar X konvensional, pesawat rontgen untuk
9
collection device penggunaan umum / Stationary x-ray system
Masker medis, masker bedah, coverall, surgical
10 gown, shoe cover, cap, medical goggles / Surgical USG / Ultrasonic pulsed doppler imaging system
apparel

Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi

Sumber: LKPP e-Catalogue 2019-2020 28


Kebijakan untuk mendorong ketahanan kefarmasian dan
alat kesehatan
Penelitian dan
Produksi Jaminan Pasar
Pengembangan
• Task force pengembangan • Intervensi insentif dan disinsentif • Substitusi produk impor: jika produk
ekosistem R&D industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri yang bisa memenuhi
kebutuhan nasional, maka akan
• Fasilitasi transfer teknologi • Simplikasi perizinan dilakukan freeze (turun tayang)
produk impor.
• Fasilitasi uji klinik vaksin • Fasilitasi pengujian performance
(khususnya Vaksin Merah Putih) dan kehandalan alat kesehatan • Implementasi Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) menjadi
• Fasilitasi uji klinik alat kesehatan
pilihan utama dalam pengadaan
• Fasilitasi change source bahan barang dan jasa, untuk obat
baku obat (BBO) dengan mengutamakan bahan
baku produksi dalam negeri, untuk
alkes setelah ditetapkan aturan
perhitungan TKDN

• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta

29
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis

Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).

Pelatihan tenaga cadangan


Pelatihan diberikan untuk dapat memperlengkapi para tenaga
cadangan dengan keterampilan yang diperlukan saat terjadi krisis
kesehatan (contoh: memberikan bantuan dasar hidup,
melakukan triase).

Saat Koordinasi dan mobilisasi tenaga cadangan ketika


Krisis terjadi krisis kesehatan
Kesehatan Koordinasi dan mobilisasi pada skala kabupaten/kota, provinsi,
maupun nasional harus dapat dilakukan dengan cepat ketika
terjadi krisis kesehatan.

30
Pilar 4

Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau

31
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien

1 National Health Account (NHA)


• Mempercepat produksi NHA dari T-2 menjadi T-1 agar
dapat digunakan untuk penajaman perencanaan dan
4 Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan
A. Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan Pusat dan Daerah
intervensi pembiayaan kesehatan, seperti • Penerapan insentif Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
meningkatkan efisiensi pembiayaan melalui Asuransi kepada tenaga kerja kesehatan untuk meningkatkan
Kesehatan Tambahan (AKT) pelayanan promotif dan preventif, sebesar 7,5% dari Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas 2022 dan 15%

2 Health Technology Assessment (HTA)


• Meningkatkan penerapan HTA guna menjamin kendali
mutu dan biaya berbasis bukti untuk pelayanan
dari BOK Puskesmas 2023
B. Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan JKN dan Swasta
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas
kesehatan yang lebih efektif dan efisien
perawatan & rawat jalan eksekutif (coordination of benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya
Annual Review Tariff

3
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
layanan JKN, seperti sectio cesaria berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan
harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien
dan berbasis kinerja

32
Pilar 5

SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia

33
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Peningkatan jumlah Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes
nakes
Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk
penyakit prioritas (seperti kesehatan WNI lulusan luar meningkatkan kompetensi
anestesi, bedah, dan jantung), negeri untuk mendukung spesialistik tenaga kesehatan
termasuk di FK swasta ketersediaan tenaga kesehatan

Implementasi Academic Health Pendayagunaan tenaga Pelatihan kesehatan dalam


System untuk memperbanyak kesehatan WNA sebagai rangka peningkatan dan
wahana pendidikan bagian dari investasi pemantapan kompetensi
kedokteran di fasyankes

Penempatan tenaga Transfer ilmu dan teknologi


kesehatan penerima 10.000+ diaspora dengan nakes
beasiswa hingga tahun 2024 puskesmas dan RS pemerintah
sesuai lokus rekomendasi
Kemenkes

Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes

34
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan

5%
0,42
Puskesmas belum
memiliki dokter1

50%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi

42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2

Rata-rata
3,2 OECD
* Dokter Umum 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Sumber: Ahli Lab, dan Gizi
Kemenkes, 2022 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 35
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO 3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
xx Top 3 kekurangan spesialis

Kekurangan Kuota di FK Jangka pemenuhan, tahun Takeaways


SDM untuk
Program spesialis Baru (1:5, Gap tertinggi:
kebutuhan Baru (1:5, dosen
nasional 2022 Saat ini Saat ini dosen 2x
2x lipat) • Obstetri Ginekologi
lipat)
Ilmu Penyakit Jantung • Ilmu Kesehatan Anak
1.282 180 601 11 5 • Ilmu Penyakit Dalam
dan Pembuluh Darah

Saraf/ Neurologi 617 149 498 7 4 Pemenuhan kekurangan


ketiga spesialis dengan gap
Obstetri Ginekologi 3.210 234 782 36 8
tertinggi dapat dipercepat
Ilmu Kesehatan Anak 3.662 259 865 26 8 hingga ~4 kali lipat.

Ilmu Penyakit Dalam 2.581 280 935 23 6


Catatan:
Ilmu Bedah 2.378 245 818 17 6
Jangka pemenuhan target
Anestesi dan Terapi Intensif 2.476 199 665 24 7 spesialis memperhitungkan:
• Laju pertumbuhan penduduk
Radiologi 838 117 391 13 5 • Atrisi (pensiun atau
meninggal)
Patologi Klinik 977 109 364 18 6 • Durasi pendidikan

36
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan
pemerataan tenaga kesehatan FK Menambah Jejaring RS Pendidikan, dan
meningkatkan produksi tenaga kesehatan

FK mengampu FK lainnya
Dalam konsep pendampingan dan sharing
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran knowledge (keilmuan)

Perluasan cakupan layanan pada daerah


prioritas yang DTPK dan DBK

RS RS RS Faskes
FK Lainnya
Khusus Daerah Swasta Lain

37
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan,
dan pengampuan prodi/ FK
Surat keputusan Bersama
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang Menteri Pendidikan,
Fakultas Kebudayaan, Riset, dan
Mahasiswa Dosen RS Pendidikan Kedokteran Teknologi
Menteri Kesehatan
Target Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan
kuota mahasiswa jumlah dosen jumlah RS jumlah prodi/ FK No. 02/KB/2022
dokter dan dokter Pendidikan baru No. HK.01.08/MENKES/1269/2022
spesialis

Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan Peningkatan Kuota Penerimaan
Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui FK baru untuk
dokter umum
Mahasiswa Program Sarjana
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan Kedokteran, Program Dokter
untuk Akred B
Spesialis, dan Penambahan
Pembukaan Program Studi Dokter Spesialis
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan prodi spesialis
Peningkatan rasio kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS baru: di melalui Sistem Kesehatan
dosen:mahasiswa e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK
yang telah
Akademik
menjadi 1:5 Ditjen Yankes
memiliki prodi
spesialis

38
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Tahun 2022 (semester 2) :
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022 ▪ Sp1 Layanan prioritas dan
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya layanan lainnya
Kemkes : 271
LPDP : 442
LPDP 240 55 358 121 543 Sp1 Layanan Prioritas ▪ Sp2 Layanan prioritas dan
2022

layanan lainnya
Sp2 Layanan Prioritas
Kemkes 237 51 341 107 300 Kemkes : 29
Sp1 Layanan Lainnya
LPDP : 101
Sp2 Layanan Lainnya
LPDP 240 55 358 121 ▪ Total Sp1 & Sp2
2023

Kemkes : 300
Kemkes 237 51 341 107
LPDP : 543

LPDP 376 46 425 92


2024

Kemkes 370 34 410 87 Tahun 2022 (semester 1) telah


diterima sebanyak 300
penerima beasiswa,
LPDP 100 28 342 73 sehingga total beasiswa PPDS
2025

Kemkes tahun 2022 adalah


Kemkes 271 290
600

39
Strategi utama dalam pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Gambaran umum skema pemenuhan Komponen dikunci berdasarkan kegiatan


dengan mengunci Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menjadi tanggungjawab tiap jenis
nakes, misalnya:
Ketersediaan Nakes di Puskesmas Kesehatan Masyarakat
• DAK Fisik: Media promosi kesehatan
• DAK Non Fisik: Kampanye Lokal Terkait Percepatan
Memengaruhi penerimaan Perbaikan Gizi Masyarakat
Membiayai
dana per kegiatan
Kesehatan Lingkungan
• DAK Fisik: Sanitarian Kit
• DAK Non Fisik: Survei dan pengendalian vektor
Dana Alokasi penyakit menular, Pengambilan sampel untuk
DAK Fisik DAK Non Fisik
Umum surveilans kualitas air minum

ATLM
• DAK Fisik: Hematology analyzer, alat kimia darah
Advokasi dilakukan melalui FGD desk dengan Pemerintah
• DAK Non Fisik: Pelatihan /Peningkatan Kapasitas SDM
Daerah, dengan menampilkan data ketersediaan Nakes
Laboratorium Puskesmas
dan potensi DAK terkunci

40
Mendayagunakan tenaga
Proses adaptasi lulusan luar negeri
kesehatan diaspora
Pra Pengajuan adaptasi:
42 Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
37 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah 3. Pembekalan
didayagunakan (2016-2021)
24 Penerbitan sertifikat:
17 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
15
4 2. STR Adaptasi
3 3 2
5 5 5 1

Adaptasi Pelaksanaan Adaptasi:


1. Dilaksanakan pada RS Pemerintah Pusat,
Pemda, & RS lain yang ditetapkan oleh Menteri
2. Durasi 2 tahun (tahun ke-2 boleh praktek
Berbasis rumah sakit tambahan)
Proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar
negeri dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan/
Pasca Penerbitan sertifikat:
rumah sakit
Adaptasi 1. Sertifikat kompetensi
Insentif
2. STR dokter spesialis
Dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang bekerja
di rumah sakit selama masa adaptasi berhak
mendapatkan insentif
41
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat

42
Rekam medis elektronik sejak awal kehidupan

43
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal

Electronic Personal Resume Medis


Health Record Rujukan

Pelayanan & Sistem Integrasi


penggunaan obat Kewaspadaan Dini
Layanan
Okupansi tempat Telemedisin
Profil Medikasi
tidur rumah sakit

Personalized
Tracing & testing
education

Keuntungan  Kita dapat melihat


intervensi mana saja yang
dari agregasi sukses ataupun gagal
data  Kita dapat melakukan
kesehatan intervensi cepat saat krisis
>93M pengguna: >8M DAU
44
44
ASIK - Platform Integrasi Layanan tenaga kesehatan & Kader

Platform ASIK (Aplikasi Sehat


Indonesiaku) adalah aplikasi
terpusat yang digunakan untuk
memasukkan data, memantau
perkembangan pasien untuk
seluruh tenaga kesehatan di
layanan primer.

Platform ini dibagi menjadi dua: Sistem yg tergantikan/digabung:


 Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan a) Kesehatan Ibu & Anak: e-PPGBM, e-Kohort, MPDN
dan kader untuk pencatatan data program upaya b) Penyakit Tidak Menular: SIPTM, SITKO, SIGALIH
kesehatan masyarakat (kesehatan ibu & anak, c) Penyakit Menular: SITB, SIHA, SIHEPI, SIARVI, SISMAL,
surveilans penyakit menular, penapisan penyakit tidak SILANTOR
menular) serta program Posyandu.
d) Lainnya: PI-SPK, SKDR, STBM, SIKELIM, HSP, SINKARKES,
 Berbasis web: digunakan oleh tenaga kesehatan di SISKOHATKES
Puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan
individu, juga digunakan untuk pelaporan untuk
Dinkes atau Kemenkes
45
Layanan telemedisin dimulai Dan berhasil menjangkau…
saat pandemi COVID-19
1,075,413 421,211
Pasien menerima WA
Melakukan Triase
Terdapat
1,215,661 39%
Pasien menghubungi
Data Pasien Positif
layanan Telemedisin
Jabodetabek, Jawa Bali

397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC

94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B

 Layanan telemedisin dibentuk untuk


mengurangi beban rumah sakit saat COVID-19 373,788
Paket Obat Diterima
 Mengurangi kemungkinan penularan COVID-19 pasien
karena pasien tidak perlu keluar rumah untuk
75% berdomisili di
berobat atau mendapatkan layanan Jabodetabek
kesehatan
46
*Periode 17 Januari s/d tanggal 10 April 2022, Hasil Tes PCR & Antigen
Pilar 6

Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi

47
Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu

48
Evolusi teknologi genomic sequencing
Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien

Source: BGI
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
Investasi, kerjasama untuk pengembangan produk kesehatan dan perbaikan layanan kesehatan

Ekosistem Bioteknologi Kesehatan

BGSi Headquarter Pengobatan yang presisi

Diagnostik molekuler
Universitas Donor
Biobank Registry Bioinformatics

Terapi baru
Spesimen biologi & Data

Komunitas Machine Learning & AI untuk keputusan


Farmasi
klinis
Diabetes Cancer TB
Layanan kesehatan
berbasis data
Penyedia layanan
Rare disease Stroke Beauty &
Wellness kesehatan Manajemen pasien sesuai penanda
Startup Hubs
Startup genetik
50
Proposal review, evaluation, agreement, project management
R&D collaboration
Kami pun akan
mengubah cara
kerja kami untuk
transformasi
kesehatan Indonesia

51
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan

1 Transformasi Layanan Primer


2 Transformasi Layanan
Rujukan
a. penguatan promosi kesehatan dan deteksi dini penyakit  pemenuhan  pemenuhan
sarpras RS untuk sarana RS
b. peningkatan kesehatan ibu, anak & penurunan stunting layanan stroke, mampu PONEK
 screening anemia remaja putri kanker, jantung,
 ASI eksklusif  Pemantauan tumbuh
ginjal
kembang balita,

3
 Konsumsi TTD remaja putri & ibu hamil  PMT Ibu KEK
 pemeriksaan kehamilan (ANC)  PMT protein hewani baduta
termasuk penyediaan
antropometri set
Transformasi Sistem
 Konsumsi TTD ibu hamil  Peningkatan cakupan imunisasi Ketahanan Kesehatan
 edukasi remaja putri, ibu hamil dan  Tatalaksana dan rujukan balita pemenuhan sarana prasarana
keluarga balita dengan masalah gizi labkesmas dan labkesda

4 Penguatan SDM
c. pencegahan dan pengendalian penyakit menular, terutama TBC, HIV dan penanganan malaria

d. pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, terutama diabetes melitus dan hipertensi
Kesehatan
 Pemenuhan tenaga kesehatan:
e. penguatan jejaring layanan primer, melalui pemenuhan
➢ 9 nakes Puskesmas
 sarana dan prasarana puskesmas, termasuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) > perawat&bidan Posyandu Prima
> 7 dokter spesialis di RSUD
 sarana dan prasarana Posyandu Prima dan Posyandu

 obat esensial, obat gizi, obat kesehatan ibu dan anak, obat program, dan BMHP > labkesda
 Insentif kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (insentif UKM)

Tercantum pada Surat Menkes kepada Mendagri PR.01.05/Menkes/458/2022  Peningkatan kapasitas & insentif
Perihal Mandatory Spending Belanja Kesehatan Minimal 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kader posyandu 52
Pemerintah dan organisasi profesi
dapat berkolaborasi
dalam upaya penyediaan, pendayagunaan,
& peningkatan mutu tenaga kesehatan

 Kolaborasi erat antara RS, Universitas, dan Organisasi


Profesi dalam upaya percepatan produksi tenaga
kesehatan, khususnya dokter dan dokter spesialis.
 Pembukaan Program Studi Kesehatan Baru (prioritas
prodi langka) dalam rangka pemerataan produksi
tenaga kesehatan
 Dukungan Organisasi Profesi dalam penyederhanaan
sistem dan regulasi dalam rangka percepatan
pemenuhan, pendayagunaan, dan pemerataan
tenaga kesehatan
 Peran aktif Organisasi Profesi dalam pembinaan dan
peningkatan mutu tenaga kesehatan

53
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat

54
55

Anda mungkin juga menyukai