Sistem Kesehatan
Indonesia
1
Mandat dari Presiden Jokowi
2
Indonesia sedang mengalami bonus demografi
yang akan memuncak di tahun 2030
68%
Populasi Usia
Produktif1
1. Tempo, Menteri Tenaga Kerja Usia Produktif mencapai 205 Juta tahun 2030
Sumber: Tempo.com 3
~8,0 ~ 3,9
produktivitas tenaga
kerja kita sebanyak ~ 1,2 40%
Pertumbuhan
produktivitas yang
40%
dibutuhkan
1. Dikalkulasikan dari prediksi labour force participation rate 64% tahun 2030, dengan prediksi populasi Indonesia mencapai 300 juta
2. BPS and CEIC Data 2011- 2021
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
645,25
600,00
561,84
26,5%
Skema Non-
488,32
Publik
500,00
447,98 29,3% 245,78 T
421,70 8,0% (38,1%)
1,1%
401,84
32,2% 2,6%
400,00
358,35
33,5% 9,0%
Triliun
8
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi network Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, & jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan peningkatan ANC
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value. darurat, table top
cakupan di untuk kesehatan ibu & kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. bayi. world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.
9
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
10
33
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota
5 2
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati & B2P2VRP Salatiga
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 12
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
11
Standar paket layanan kesehatan primer
untuk memenuhi kebutuhan tiap klaster
Standardisasi layanan sesuai
siklus hidup secara menyeluruh 1
kebutuhan masing-masing
siklus hidup (people centered)
12
Penguatan jejaring labkesmas tiap tingkatan
Standardisasi dan integrasi fungsi
untuk diagnostik dan surveilans 1
dan layanan labkesmas untuk tiap
tingkatan sesuai dengan pedoman
WHO
2 Penguatan surveilans penyakit dan
diagnostik:
• Jejaring laboratorium untuk
diagnostik penyakit menular dan
tidak menular. Deteksi dini penyakit
potensi wabah
• Surveilans aktif kondisi lingkungan
dan keamanan pangan
• Mendukung kebijakan berbasis bukti
13
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
15
Pilar 2
Transformasi
Layanan Rujukan
Setiap kota di Indonesia
memiliki rumah sakit rujukan
untuk mengobati penyakit
katastrofik
16
Strategi Transformasi Layanan Rujukan
17
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
18
Permasalahan…
Contoh
4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi
19
Ketersediaan dan kebutuhan SDM di 20 lokus prioritas
Dibutuhkan 7 Cathlab dan penambahan 274 SDM Nakes untuk pelayanan kardiovaskular nasional
CATH SpBTKV Anestesi Intensivis Perawat Perawat
Provinsi RS Perfusionis Scrrub Ners
LAB Ada Kebutuhan KV Post Op Anestesi ICU
Jambi RSUD Raden Mattaher √ 2 1 1 2 2 1 5
Bengkulu RSUD M Yunus √ 2 1 1 2 2 1 5
Lampung RSUD Abdul Muluk √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Bangka Belitung RSUD Soekarno √ 2 1 1 2 2 1 5
Kep Riau RSU Raja Ahmad Tabib √ 2 1 1 2 2 1 5
Banten RSUD Kab Tangerang X 1 1 1 1 2 2 1 5
NTB RSUD Prov NTB √ 1 1 1 1 2 2 1 5
NTT RSUD Prof Johanes X 2 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Barat RSUD Soedarso √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Tengah RSUD Doris Sylvanus √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Selatan RSUD Ulin √ 1 1 1 1 2 2 1 5
Kalimantan Utara RSUD Tarakan √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tengah RSUD Undata √ 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Tenggara RSUD Bahtera Mas √ 2 1 1 2 2 1 5
Gorontalo RSUD Prof Aloei Saboe X 2 1 1 2 2 1 5
Sulawesi Barat RSUD Mamuju X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku RSUP Leimena X 2 1 1 2 2 1 5
Maluku Utara RSUD Chasan Boesoirie X 2 1 1 2 2 1 5
Papua RSUD DOk II Jayapura √ 2 1 1 2 2 1 5
Papua Barat RSUD Kab. Sorong X
TOTAL Kebutuhan 6 34 20 20 40 40 20 100 10
Pemerataan layanan rujukan melalui
optimalisasi 54 RS jejaring kardiovaskular nasional
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2024 dan
50% 100%
100% sebelum 2026 2022 2024 2027
21
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus
9
Peningkatan daya saing layanan rujukan melalui
kerja sama dengan institusi global
12 24 36
Kesehatan Ibu & RS Vertikal
Kanker RS Vertikal RS Vertikal
DM, ginjal, & hati anak
23
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
24
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 25
25
Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin dan
vaksin platform (teknologi) terbaru
Teknologi Vaksin Vaksin COVID-19
Dikuasai Indonesia
26
Dari 10 molekul obat konsumsi terbesar, Secara paralel, Kemenkes juga mendukung
saat ini baru 4 obat yang bahan kegiatan pengembangan dan produksi dalam
bakunya diproduksi dalam negeri negeri bahan baku lainnya melalui skema B2B
Paracetamol 1,50 1,46 1,52 1,30 5.78 Total Rp dalam 4 tahun (Tn) Telah diproduksi Dalam pengembangan
Clopidogrel 1,34 1,59 1,59 0,94 5.46 Diproduksi lokal
Oleh karena itu, pemerintah akan fokus dalam produksi dalam negeri 6 dari 10
molekul obat konsumsi terbesar
27
Arah pengembangan alat kesehatan sesuai dengan top 10 alkes
by volume dan by value
Dari 19 alkes yang sering digunakan, 16 telah diproduksi secara lokal dan 3 masih diimpor
No By Volume By Value
Continuous ventilator (non invasive dan
1 Alat suntik / Piston syringe
invasive/ICU)
Infus set, termasuk three way slang, three way stop Pasien monitor / Cardiac monitor (including
2
cock / Intravascular administration set cardiotachometer and rate alarm)
3 Sarung tangan bedah / Surgeon’s glove CT Scan / Computed tomography x-ray system
Endoskopi dan aksesori / Endoscope and
4 IV kateter / Intravascular catheter
accessories
5 Kasa & pembalut luka / Gauze & wound dressing Mobile x-ray / Mobile x-ray system
Wadah penyimpanan dan transport spesimen /
6 Tempat tidur RS / AC & manual hospital bed
Specimen transport and storage container
7 Jarum suntik / Hypodermic single lumen needle MRI / Magnetic resonance diagnostic device
Belum dapat diproduksi dalam negeri Kapasitas produksi belum mampu memenuhi
• Implementasi peningkatan
penggunaaan produk dalam negeri
(P3DN) utamanya di rumah sakit
pemerintah, daerah, juga swasta
29
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan
ketika terjadi krisis
Sebelum
Registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan.
(contoh: Pramuka dan Palang Merah Remaja).
30
Pilar 4
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
31
Transformasi pembiayaan kesehatan untuk memastikan pembiayaan
yang cukup, adil, efektif dan efisien
3
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
layanan JKN, seperti sectio cesaria berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan
harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien
dan berbasis kinerja
32
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
33
Program unggulan transformasi SDM kesehatan Indonesia
Peningkatan jumlah Pemerataan nakes Peningkatan mutu nakes
nakes
Penambahan prodi spesialis 9 Kemudahan regulasi diaspora Beasiswa fellowship untuk
penyakit prioritas (seperti kesehatan WNI lulusan luar meningkatkan kompetensi
anestesi, bedah, dan jantung), negeri untuk mendukung spesialistik tenaga kesehatan
termasuk di FK swasta ketersediaan tenaga kesehatan
Rekrutmen CASN
(PNS/PPPK) pada institusi
kesehatan (Puskesmas, RS,
Labkes, dll sesuai lokus
rekomendasi Kemenkes
34
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersediannya tenaga kesehatan
5%
0,42
Puskesmas belum
memiliki dokter1
50%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
42%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD
* Dokter Umum 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Sumber: Ahli Lab, dan Gizi
Kemenkes, 2022 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 35
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO 3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Kebutuhan Nasional: Peningkatan rasio D:M 1:5 dan penambahan dosen
2x lipat mempercepat pemenuhan dokter spesialis hingga 3-4x lipat
Jangka pemenuhan spesialis kebutuhan nasional
xx Top 3 kekurangan spesialis
36
Skema Academic Health System
dalam upaya pemenuhan dan
pemerataan tenaga kesehatan FK Menambah Jejaring RS Pendidikan, dan
meningkatkan produksi tenaga kesehatan
FK mengampu FK lainnya
Dalam konsep pendampingan dan sharing
Fakultas RS Pendidikan
Kedokteran knowledge (keilmuan)
RS RS RS Faskes
FK Lainnya
Khusus Daerah Swasta Lain
37
Desain program AHS terbagi dalam 4 levers:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan,
dan pengampuan prodi/ FK
Surat keputusan Bersama
Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang Menteri Pendidikan,
Fakultas Kebudayaan, Riset, dan
Mahasiswa Dosen RS Pendidikan Kedokteran Teknologi
Menteri Kesehatan
Target Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan
kuota mahasiswa jumlah dosen jumlah RS jumlah prodi/ FK No. 02/KB/2022
dokter dan dokter Pendidikan baru No. HK.01.08/MENKES/1269/2022
spesialis
Inisiatif Dokter umum: Penambahan dosen Penambahan RS Penambahan Peningkatan Kuota Penerimaan
Peningkatan kuota 1.5x lipat utk dokter Pendidikan melalui FK baru untuk
dokter umum
Mahasiswa Program Sarjana
minimal 20% untuk umum & 2x lipat utk skema
FK Akred A dan 10% spesialis pengampuan Kedokteran, Program Dokter
untuk Akred B
Spesialis, dan Penambahan
Pembukaan Program Studi Dokter Spesialis
Dokter spesialis: Peningkatan Penambahan prodi spesialis
Peningkatan rasio kapabilitas dosen, penetapan ~260 RS baru: di melalui Sistem Kesehatan
dosen:mahasiswa e.g., sub-spesialis Pendidikan oleh FK baru/ FK
yang telah
Akademik
menjadi 1:5 Ditjen Yankes
memiliki prodi
spesialis
38
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Tahun 2022 (semester 2) :
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022 ▪ Sp1 Layanan prioritas dan
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya layanan lainnya
Kemkes : 271
LPDP : 442
LPDP 240 55 358 121 543 Sp1 Layanan Prioritas ▪ Sp2 Layanan prioritas dan
2022
layanan lainnya
Sp2 Layanan Prioritas
Kemkes 237 51 341 107 300 Kemkes : 29
Sp1 Layanan Lainnya
LPDP : 101
Sp2 Layanan Lainnya
LPDP 240 55 358 121 ▪ Total Sp1 & Sp2
2023
Kemkes : 300
Kemkes 237 51 341 107
LPDP : 543
39
Strategi utama dalam pemenuhan Tenaga Kesehatan di Puskesmas
ATLM
• DAK Fisik: Hematology analyzer, alat kimia darah
Advokasi dilakukan melalui FGD desk dengan Pemerintah
• DAK Non Fisik: Pelatihan /Peningkatan Kapasitas SDM
Daerah, dengan menampilkan data ketersediaan Nakes
Laboratorium Puskesmas
dan potensi DAK terkunci
40
Mendayagunakan tenaga
Proses adaptasi lulusan luar negeri
kesehatan diaspora
Pra Pengajuan adaptasi:
42 Adaptasi 1. Verifikasi dokumen
37 2. Penilaian kompetensi pra adaptasi
163 dokter spesialis WNI lulusan
luar negeri yang telah 3. Pembekalan
didayagunakan (2016-2021)
24 Penerbitan sertifikat:
17 1. Sertifikat kompetensi adaptasi
15
4 2. STR Adaptasi
3 3 2
5 5 5 1
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
42
Rekam medis elektronik sejak awal kehidupan
43
Citizens Health
Health superapp untuk masyarakat Indonesia
CitizenHealth adalah platform yang mengintegrasi semua
data kesehatan individu untuk masyarakat Indonesia
Pengguna dapat akses laporan kesehatan dan
rekomendasi kesehatan personal
Personalized
Tracing & testing
education
397,851 374,874
Menerima e-resep Resep diproses KFA & SC
94% 90%
melakukan tebus resep merupakan Paket B
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
47
Tiga proyek ilmiah revolusioner dari waktu ke waktu
48
Evolusi teknologi genomic sequencing
Biaya genomic sequencing per genom manusia semakin murah dan efisien
Source: BGI
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
Investasi, kerjasama untuk pengembangan produk kesehatan dan perbaikan layanan kesehatan
Diagnostik molekuler
Universitas Donor
Biobank Registry Bioinformatics
Terapi baru
Spesimen biologi & Data
51
Permohonan dukungan Pemda:
Sinergi dan optimalisasi belanja kesehatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan
3
Konsumsi TTD remaja putri & ibu hamil PMT Ibu KEK
pemeriksaan kehamilan (ANC) PMT protein hewani baduta
termasuk penyediaan
antropometri set
Transformasi Sistem
Konsumsi TTD ibu hamil Peningkatan cakupan imunisasi Ketahanan Kesehatan
edukasi remaja putri, ibu hamil dan Tatalaksana dan rujukan balita pemenuhan sarana prasarana
keluarga balita dengan masalah gizi labkesmas dan labkesda
4 Penguatan SDM
c. pencegahan dan pengendalian penyakit menular, terutama TBC, HIV dan penanganan malaria
d. pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, terutama diabetes melitus dan hipertensi
Kesehatan
Pemenuhan tenaga kesehatan:
e. penguatan jejaring layanan primer, melalui pemenuhan
➢ 9 nakes Puskesmas
sarana dan prasarana puskesmas, termasuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) > perawat&bidan Posyandu Prima
> 7 dokter spesialis di RSUD
sarana dan prasarana Posyandu Prima dan Posyandu
➢
obat esensial, obat gizi, obat kesehatan ibu dan anak, obat program, dan BMHP > labkesda
Insentif kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (insentif UKM)
Tercantum pada Surat Menkes kepada Mendagri PR.01.05/Menkes/458/2022 Peningkatan kapasitas & insentif
Perihal Mandatory Spending Belanja Kesehatan Minimal 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kader posyandu 52
Pemerintah dan organisasi profesi
dapat berkolaborasi
dalam upaya penyediaan, pendayagunaan,
& peningkatan mutu tenaga kesehatan
53
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
54
55