Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3) DAN PROFESIONALITAS PEMBIMBING
KESEHATAN KERJA (PKK)

Oleh Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga


Disampaikan pada Seminar Nasional Kesehatan diselenggarakan oleh PAKKI Pengda Sumatera Barat
Padang, 7 Desember 2019
1
ARAHAN RPJPN 2005-2025 UNTUK
RPJMN 2020-2024 (TAHAP IV)
Visi Pembangunan 2005-
2025 INDONESIA YANG TIGA KATA KUNCI:
MANDIRI, MAJU, ADIL a.Struktur Perekonomian yang Kokoh
DAN MAKMUR b.Keunggulan Kompetitif Wilayah
c.SDM Berkualitas
Sasaran Pokok Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
diupayakan secara bertahap
IV RPJMN 2020 - 2024
melalui RPJMN lima tahunan
sebagai berikut:
III RPJMN 2015 - 2019 Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan
II RPJMN 2010 - 2014
menekankan terbangunnya struktur
perekonomian yang kokoh berlandaskan
I RPJMN 2005 - 2009 keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing
VISI DAN MISI 2020 -2024
VISI
Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berlandaskan gotong-royong

MISI
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan
berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian
bangsa;
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan
terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara
Kesatuan.
ARAH KEBIJAKAN
RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN 2020-2024 (draft)

1. Penguatan sistem pelayanan kesehatan primer dengan melibatkan


fasyankes pemerintah dan fasyankes swasta
2. Pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan siklus hidup, mulai
dari Ibu hamil, bayi, anak balita, anak usia sekolah, remaja, usia
produktif, dan lansia.
3. Upaya kesehatan diarahkan pada penguatan promosi kesehatan,
upaya preventif, pengurangan faktor risiko, dan deteksi dini
penyakit
4. Pelayanan berbasis inovasi, termasuk integrasi pelayanan kesehatan
dengan pendekatan keluarga.
4
BONUS DEMOGRAFI
PENDUDUK INDONESIA
265 JUTA (BPS 2018)

2020 - 2035
mayoritas penduduk
USIA PRODUKTIF

menentukan
peluang Indonesia menjadi
NEGARA MAJU

5
TANTANGAN KESEHATAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Dunia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Informasi dan Teknologi digital menjadi “tulang punggung”
dalam kehidupan dan mendisrupsi kegiatan manusia melalui
financial techology, artificial intelligence, big data, robotic,
termasuk health technology.
Ada 4 poin yang harus kita siapkan dalam era 4.0 yaitu:
1. Inovasi Layanan: mencakup Patien Safety, Desain
layanan, Pateint Centered Care, Pemberdayaan Pasien
2. Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi:
mencakup Big Data, artificial Intelligent, cloud
computing, Mobile Health, dan e Commerce
3. Inovasi Teknologi: mencakup Robotic, artificial organ,
NURSING ROBOTIC
Virtual Reality/Augmented Reality, Wearable
Technology
4. Inovasi Bisnis: Mencakup manajemen resiko, inivasi
marketing, green hospital, manajemen ramping dan
ROBOTIC SURGERY
CSR
 Digitalisasi Studi McKinsey
 Otomatisasi dan adaptasi (2016)**: Pekerjaan di

30%
Pekerjaan di

60%
Dunia akan
 Optimalisasi dan kustomisasi produk Dunia akan digantikan
 Interaksi mesin manusia menjadi dengan
 Layanan dan bisnis bernilai tambah otomatisasi teknologi tinggi
 Pertukaran data oromatis dan komunikasi
**McKinsey (forthcoming 2018): 27 juta pekerjaan akan hilang, 47 juta pekerjaan baru

Indikasi pada studi yang sejenis


Teknologi digital

3.7
Pekerjaan baru Pekerjaan di

52.6
seiring dengan Indonesia mempengaruhi
pertumbuhan berpotensi untuk perubahan RISIKO
ekonomi diganti KESEHATAN sehingga
digitaldalam 7 tahun berdampak terhadap
Juta kedepan di Juta pergeseran pola
Indonesia
penyakit.

7
DATA PEKERJA INDONESIA

268
JUTA Penduduk
Indonesia
124 Pekerja

JUTA
46,26%
Pekerja Formal
42,16 %
Pekerja Informal
56,84 % BPS, 2018
KESEHATAN KERJA adalah HAK PEKERJA

Amandemen UUD 1945


Pasal 28 h UU No. 36 tahun 2009
Setiap org berhak hidup sejahtera, Tentang Kesehatan Kerja
batin, bertempat tinggal dan
Bab XII Kesehatan Kerja
mendapat lingkungan hidup yang
baik dan sehat, berhak memperoleh Pasal 164 – 166:
pelayanan kesehatan secara tegas menyatakan
ruang lingkup, tugas dan
Pasal 34 tanggung jawab Pemerintah,
Negara bertanggung jawab atas Pengusaha dan Pekerja
penyediaan fasilitas yankes dan
yang umum yang layak

KEBIJAKAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
PROGRAM PEKERJA SEHAT PRODUKTIF
Implementasi kesehatan kerja yang komprehensif di tempat kerja

OCCUPATIONAL HEALTH :
a. Melakukan identifikasi, penilaian, dan pengendalian potensi bahaya kesehatan di tempat kerja
b. Pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan kerja;
c. Penilaian kelaikan bekerja;
d. Surveilans Kesehatan Kerja.
h. Pembudayaan keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja;
i. Pertolongan pertama pada cedera dan sakit yang terjadi di Tempat Kerja;
j. Pelayanan pemulihan kerja.
HEALTH PROMOTING :
a. Peningkatan pengetahuan kesehatan pada pekerja
b. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pekerja
c. Penerapan gizi kerja
d. Peningkatan kesehatan fisik dan mental
e. Kesehatan reproduksi;
d. Pemeriksaan kesehatan; pra kerja, berkala, khusus10 pada pekerja.
h. Pelayanan diagnosis dan tata laksana Penyakit
i. Pelayanan penanganan kasus kegawatdaruratan medik dan/atau rujukan.
j. Pelayanan pemulihan medis
JABFUNG PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
PERAN PEKERJA
Jabatan Fungsional
Pembimbing
Kesehatan Kerja Keluarga Keluarga
(Jabfung PKK) Sehat,
Pekerja
Sakit,
Pekerja
Sehat Sehat
= =
Keluarga Beban
Tulang punggung keluarga Bahagia Keluarga

Investasi
SEHAT
Perusahaan/tempat kerja
BUGAR Keluarga
Sehat,
Pekerja
Keluarga
Sakit,
Pekerja
Penggerak ekonomi bangsa
PRODUKTIF Sakit
=
Sakit
=
Pencetak generasi penerus Masalah Bencana
Keluarga Keluarga
bangsa
PERAN PEMBIMBING KESJA

Peningkatan Peningkatan
Produktivitas Profesionalisme PNS
Kerja PNS

Peningkatan
Produktivitas Unit Pengembangan
Kerja Karir PNS

Berperan dlm
Pencegahan Memberikan
Penyakit dan Pelayanan
Kecelakaan di Kesehatan yang
Tempat Kerja Komprehensif
PENUTUP
◦ Jumlah usia kerja yang terus meningkat merupakan tantangan sekaligus peluang
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
◦ Pekerja memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
◦ Upaya kesehatan di tatanan tempat kerja menjadi hal yang penting dalam lingkup
preventif dan promotif
◦ Pembimbing Kesejatan Kerja diharapkan dapat mendukung terwujudnya
keberhasilan pembangunan kesehatan di tempat kerja.
Terima kasih

15

Anda mungkin juga menyukai