NONO RUSONO
PERENCANA AHLI UTAMA
Direktorat Pangan dan Pertanian, Kementerian PPN/BAPPENAS
RPJMN memiliki konvergen dengan Nawa Cita dan SDGs dimana tujuan global sebagian besar telah tercermin dalam
agenda
Nasional. Merefleksikan target SDGs dalam kebijakan nasional dan membuat SDGs muncul secara eksplisit dalam
tindakan kebijakan nasional merupakan upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat konvergensi ini.
1 2 3 4 5
Sustainable
Development
Goals Kesehatan yang Baik
Menghapus Kemiskinan Mengakhiri Kelaparan Pendidikan Bermutu Kesetaraan Gender
dan Kesejahteraan
6 7 8 9 10 11
Akses Air Bersih dan Energi Bersih dan Pekerjaan Layak dan Infrastruktur, Industri Mengurangi Kota dan Komunitas
Sanitasi Terjangkau Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi Ketimpangan yang Berkelanjutan
12 13 14 15 16 17
Konsumsi dan
Produksi yang Penanganan Menjaga Ekosistem Menjaga Ekosistem Perdamaian Keadilan Kemitraan Untuk
Bertanggung Jawab Perubahan Iklim Laut Darat Kelembagaan yang Kuat Mencapai Tujuan
3
SASARAN RPJMN IV (2020 2024)
Sasaran RPJMN Tahap IV (2020 2024) dikelompokkan dalam 3 (tiga) pilar sebagai berikut:
Tujuan RPJM 2020-2024 ke-4
Struktur Perekonomian
makin maju dan kokoh
dengan daya saing Mewujudkan Masyarakat
perekonomian yang Indonesia yang :
kompetitif
Mandiri,
Maju,
Adil dan
makmur
Struktur Perekonomian
Kesejahteraan yang Kokoh;
Keunggulan Kompetitif
masyarakat
Wilayah;
yang terus SDM Berkualitas.
meningkat
4
I. PENDAHULUAN
Peranan Penting Ketahanan Pangan dan Ketahanan Pangan : Availability, Fokus Pembangunan Sektor Unggulan
Pertanian Dalam Pembangunan nasional Accesibility, dan Utility Pangan dan Pertanian 2020-2024
• Modal utama dalam pembangunan •UU No. 18/2012 Ketahanan Pangan adalah • Melanjutkan pencapaian target RPJMN
ekonomi dan sosial : penyedia kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara 2015-2019 (Nawacita);
pangan nasional, pertumbuhan dan sampai dengan perseorangan, yang • Menjadi komponen utama dalam
tercermin dari tersedianya Pangan yang membangun perekonomian kokoh yang
stabilisasi ekonomi, penyerapan cukup, baik jumlah maupun mutunya, berdasarkan keunggulan di berbagai
tenaga kerja, dan membantu aman, beragam, bergizi, merata, dan wilayah dengan didukung SDM berkualitas
peningkatan kualitas SDM terjangkau serta tidak bertentangan dengan dan berdaya saing
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
10,000,000
5,000,000
Ribu US $
0
20012002200320042005200620072008200920102011201220132014201520162017
-5,000,000
-10,000,000
-15,000,000
Catatan:
1) Produksi Padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG); 2) Produksi gula dalam bentuk Gula Kristal Neraca perdagangan Ekspor Impor
Putih (GKP)
KUALITAS KONSUMSI DAN HARGA PANGAN SHARE PDB DAN TENAGA KERJA
Skor PPH Produksi dan harga
Beras Jagung 25.00 45,000,000
40,000,000
20.00 35,000,000
+1,97% 30,000,000
15.00
25,000,000
20,000,000
Daging 10.00
Kedelai 15,000,000
Sapi
5.00 10,000,000
5,000,000
81.40 83.40 85.20 86.00 88.00 - -
2013 Share Pertanian
2014 2015 Share
2016 Industri 2017
2013 2014 2015 2016 2017 Tenaga Kerja Pertanian Tenaga Kerja Industri
7
HARGA BERAS PASAR TRADISIONAL (Rp/kg)
Harga Rata-rata Beras (Sumber: PIHPS)
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18
Trend penurunan harga daging ayam dan telur ayam terjadi sejak Juli 2018.
Namun demikian, pada posisi 30 Oktober 2018, harga tinggi telur ayam dilaporkan
terjadi di Papua dan Maluku Utara.
10
POLA PRODUKSI GABAH/PADI BULANAN 2018
Berdasarkan
metode KSA,
perkiraan
luas panen
dan produksi
padi bulan
Okt-Des
2018 akan
lebih rendah
daripada
bulan-bulan
sebelumnya.
11
PERKIRAAN POSISI PRODUKSI-KONSUMSI BERAS
BULANAN 2018
Dengan
perkiraan luas
panen dan
produksi
tersebut,
maka bulan
Okt-Des 2018
diperkirakan
akan terjadi
defisit antara
produksi dan
konsumsi
beras
nasional.
12
KORELASI HARGA DAN PRODUKSI GABAH BULANAN
Selama ini,
pergerakan harga
gabah berkorelasi
negatif terhadap
pergerakan
produksi.
Dengan perkiraan
penurunan
produksi dan
defisit, maka pada
Okt-Des 2018
diperkirakan akan
terjadi potensi
kenaikan harga
beras.
13
-8,33%
2.3 POTRET PENETAPAN LP2B DALAM RTRW
DARURAT
SI LAHAN
Bagaimana mewujudkan Peta ALIH FUNG
LP2B yang operasional dalam SAWAH
Pengendalian Alih Fungsi
Lahan
APAKAH KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT
SUDAH CUKUP?
16
APAKAH KONDISI GIZI KITA BAIK?
17
APAKAH KONDISI GIZI KITA BAIK?
berada pada urutan ke 69 dari 113 negara dengan skor OVERALL |||||||||||||||||||| 51,3 +0,2 =69 57,3 1) AFFORDABILITY
100
1) AFFORDABILITY |||||||||||||||||||| 50,8 +0,5 68 54,8
51,3. Skor tersebut : 2) AVAILABILITY ||||||||||||||||||||| 54,4 +0,1 64 59,0 80
Affordability 50,8 3) QUALITY AND SAFETY ||||||||||||||||| 44,1 0,0 86 58,7 60
Availability 54,4 1.1) Food consumption as a share of household expenditure ||||||||||||||||||||| 52,7 -2,9 68 58,6
40
Quality and Safety 44,1. 1.2) Proportion of population under global poverty line |||||||||||||||||||||||| 60,5 +5,4 79 73,0 20
Skor yang paling rendah adalah pada komponen kualitas 1.3) Gross domestic product per capita (US$ PPP)
1.4) Agricultural import tariffs
|||
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
7,7
89,1
+0,3
-0,1
59
12
14,5
76,4
0
dan keamanan konsumsi pangan, dan disusul Affordability, 1.5) Presence of food safety net programmes |||||||||||||||||||||||||||||| 75,0 0,0 44 65,5
3) QUALITY AND
dan Availability. 1.6) Access to financing for farmers
2.1) Sufficiency of supply
||||||||||||||||||||
|||||||||||||||
50,0
38,5
0,0
+0,4
59
81
61,3
56,5
SAFETY
2) AVAILABILITY
19
III. SASARAN
SASARAN INDIKATOR
Tercapainya Target Penyediaan Pangan Pokok dari Produksi Dalam Negeri (95% >90-95% dari produksi dalam Negeri
Impor pangan menurun
kecuali gandum)
Tercapainya stabilitas harga pangan yang ditandai dengan rendahnya inflasi Tingkat Harga Pangan Pokok Murah
Inflasi Pangan kurang dari 5%
dari bahan pangan dan gejolak harga pangan utama
Membaiknya kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat yang ditandai Skor PPH > 90
dengan tercapainya angka kecukupan energi dan skor pola pangan harapan, Kasus Stunting Balita dan baduta Menurun
Kasus prevalensi of undernourished, kerawanan pangan, dan prevalensi
serta berkurangnya kasus kekurangan gizi dan kelaparan (stunting, prevalence malnutrisi anak menurun
of undernourish, prevalence of malnutrition)
Nilai dan Volume Ekspor pertanian dan perikanan meningkat dan
neraca perdagangannya surplus
Meningkatnya produktivitas pertanian dan ekspor produk pertanian, neraca Produktivitas pertanian dan perikanan meningkat;
perdagangan pertanian surplus, serta semakin berkembangnya agroindustri di Meningkatnya lapangan kerja di perdesaan terutama bagi generasi
perdesaan. muda
20
IV. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Kemandirian Pangan dengan Hasil Pertanian dan Perikanan yang Berdaya Saing
dan Didukung Peningkatan Produktivitas Secara Berkelanjutan
Mandiri dalam Harga Pangan Pokok Aksesibilitas dan Kualitas Hasil Pertanian dan
Kesejahteraan Petani
Penyediaan Pangan Terjangkau dan Konsumsi Pangan Perikanan Berdaya saing
dengan Produktivitas Tinggi
dan Nelayan
Pokok Terkendali Masyarakat Meningkat
1 2 3 4 5
5
- Ekspor pertanian dan
- >90-95% dari produksi - Tingkat Harga Pangan - Skor PPH > 90 - Tingkat pendapatan Petani dan
perikanan meningkat dan
dalam Negeri Pokok Murah - Kasus Stunting Balita dan nelayan meningkat
- Impor pangan menurun - Inflasi Pangan kurang dari neraca perdagangannya *) Nilai Tukar Petani tidak bisa
baduta Menurun
surplus digunakan sebagai indikator
5% - Kasus prevalensi of
- Produktivitas pertanian tingkat kesejahteraan petani
undernourished, kerawanan - Tingkat pendidik dan kesehatan
dan perikanan meningkat
pangan, dan prevalensi - Lapangan kerja di petani dan nelayan meningkat.
malnutrisi anak menurun
perdesaan semakin
meningkat
23
TERIMA KASIH
pertanian@bappenas.go.id
LAMPIRAN
SASARAN NAWACITA DALAM RPJMN 2015-2019
KEDAULATAN PANGAN
1. Pengendalian konversi lahan dan perluasan sawah baru 1 juta ha
2. Pemanfaatan lahan bekas pertambangan
3. 1000 Desa Mandiri Benih
4. Pemulihan kualitas kesuburan lahan yang airnya tercemar
5. 1000 desa pertanian organik
6. Pencipataan sistem inovasi nasional
7. Perluasan lahan kering 1 juta ha
PERBAIKAN 8. Pendirian unit perbankan untuk pertanian, UMKM, koperasi
KUALITAS 9. Peningkatan kemampuan petani, organisasi petani, dan pola hubungan
KONSUMSI
PENINGKATAN pemerintah
PANGAN DAN
GIZI PRODUKSI 10.Pelibatan perempuan petani/pekerja
MASYARAKAT PANGAN POKOK 11.Pencipataan daya tarik pertanian bagi TK muda
12.Pengembangan inovasi teknologi melalui kerjasama swasta, pemerintah, dan
PT
13.Techno-science park
14.Rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi rusak dan bendungan
KEDAULATAN 15.Pembangunan 100 sentra perikanan/nelayan terpadu, termasuk
PANGAN
pengembangan sistem logistik ikan (coldstorage) dan pengembangan sistem
informasi bagi nelayan
MITIGASI
STABILISASI
GANGGUAN
HARGA BAHAN
TERHADAP
PANGAN
KETAHANAN
PANGAN
1. Penyediaan kapal pengangkut ternak
PENINGKATAN 2. Pemberantasan “mafia” impor
KESEJAHTERAAN
PELAKU USAHA
PANGAN
1. Peningkatan akses dan aset petani melalui distribusi hak atas
tanah petani dan land reform dan program penguasaan lahan
terutama bagi petani gurem dan buruh tani
2. Sertipikasi hak atas tanah nelayan dalam upaya peningkatan
akses permodalan untuk pengembangan usaha
25
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI