Anda di halaman 1dari 44

Kebijakan Analisa Jabatan dalam

Mendukung Manajemen ASN di


Daerah

•Outline
Strategi Pembangunan Nasional dan
Arah Pengembangan ASN
Isu Strategis Manajemen ASN di
Daerah

Tujuan dan Hasil yang Diharapkan


•1 • Strategi
Pembangunan
Nasional & Arah
Pengembangan ASN
Arahan RPJPN 2005-2025 Untuk RPJMN 2020-2024
(Tahap IV)

Visi Pembangunan 2005-2025


INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka TIGA KATA KUNCI:
Panjang Nasional diupayakan secara a. Struktur Perekonomian
bertahap melalui RPJMN lima tahunan yang Kokoh
sebagai berikut: b. Keunggulan Kompetitif
Wilayah
c. SDM Berkualitas & Berdaya
Saing
IV RPJMN 2020 - 2024
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
III RPJMN 2015 - 2019 struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

II Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang


RPJMN 2010 - 2014 dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat
I Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
RPJMN 2005 - 2009
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil
dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
5
Peta Jalan Pembangunan ASN

RPJM 4 (2020-2024)

RPJM 2 (2010-2014) Birokrasi Berkelas Dunia

Reformasi Birokrasi

Sistem Merit
Good Governance RPJM 3 (2014-2019)
• Seleksi jabatan terbuka untuk JPT
RPJM 1 (2005-2009) • Rekrutmen CPNS terbuka
• Penyusunan perencanaan
kebutuhan SDM berbasis
Anjab-ABK

5
•2
• Isu Strategis Terkini
Manajemen ASN di
Daerah
•Jumlah PNS •Pertumbuhan & Komposisi

• Jumlah total PNS di Indonesia: • Rata-rata pertumbuhan per tahun


4,230,377 orang 2010-2015: -0,312%
21,04% dan
• Terdiri dari PNS di pusat
• Presentasi PNS terhadap 118,19 juta jiwa
PNS di daerah 78,96%.
angkatan kerja: 3,89%

• Kelompok usia 51-55 tahun adalah yang


paling dominan dalam kelompok usia PNS

ASN Indonesia Dalam Angka


• Data oleh BKN (2018)
Isu-Isu Strategis ASN di Daerah

Kebutuhan SDM
dan Pengembangan
Karier
Tidak meratanya penyebaran jumlah,
Kelembagaan keahlian ASN di daerah. Belum adanya
Belum adanya kesepakatan terkait pola karier ASN secara nasional yang
kejelasan pembagian peran antaraktor relevan dan sinkron dengan kompetensi
dalam penerapan dan pelaksanaan dan penempatan yang dibutuhkan oleh
kebijakan ASN di daerah. daerah, serta politik mutasi.

Manajemen Kinerja
Regulasi Penilaian kinerja masih cenderung
bersifat instrumental seperti perubahan
• Belum ditetapkannya sebagian besar DP3 ke SKP; belum berupa sistem
peraturan pelaksana UU ASN (baru 2 holistik yang terintegrasi dengan basis
dari 8); reward & punishment.
• Adanya beberapa peraturan yang
mengatur hal yang sama berpotensi
menimbulkan kebingungan bagi
Pengembangan
Pemda. Kompetensi
Pengembangan Kompetensi SDM masih
bersifat parsial dan diklat yang diikuti
oleh ASN di daerah tidak sesuai dengan
kebutuhan saat itu dan tidak bermanfaat
banyak untuk menjawab kebutuhan
tersebut.

8
Peran Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

Dasar Hukum Analisis Jabatan


dan Analisis Beban Kerja dalam
Kompetensi Manajemen ASN:
Jabatan • UU No. 5 Tahun 2014
Analisis
Jabatan ✔ Pasal 56 ayat 1
& Kualifikasi
✔ Pasal 92 ayat 2
Pendidikan
Analisis
Beban
Kerja

Manajemen ASN di daerah yang


berdasarkan kebutuhan daerah dan
institusi serta kinerja

9

•3
• Tujuan Pertemuan &
Hasil yang
Diharapkan
Tujuan dan Keluaran Pertemuan

Tujuan
Keluaran
• Pertukaran perspektif antaraktor pusat dan daerah
untuk penguatan dan penyelarasan Analisis Jabatan • Identifikasi perspektif dan permasalahan menuju
dan Analisis Beban Kerja dalam rangka mendukung penguatan dan penyelarasan Analisis Jabatan dan
penyempurnaan manajemen ASN di daerah Analisis Beban Kerja dalam rangka mendukung
penyempurnaan manajemen ASN di daerah
• Penyampaian contoh praktik baik penyusunan
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja dalam
mendukung manajemen ASN di daerah (oleh Pemkot
Bandung)

11
Menuju Penguatan dan Penyelarasan Analisis Jabatan dan Analisis Beban
Kerja dalam Mendukung Manajemen ASN di Daerah
Beberapa pertanyaan terkait yang diharapkan dapat terjawab dalam
pertemuan kali ini
DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa saja masalah dan kendala dalam


pelaksanaan Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja di daerah?
2. Apa yang harus dilakukan untuk lebih
meningkatkan kualitas serta reliabilitas
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
dalam mendukung manajemen ASN di
daerah?
3. Sejauh mana tingkat kepatuhan
Pemerintah Daerah dalam menyusun
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
untuk memenuhi perencanaan SDM-nya?
12
Landasan Hukum

Permen.PAN-RB
No. 33 / 2011 ttg
Pedoman
Analisis Jabatan
Permendagri
Perka BKN No. 35/ 2012 ttg
No. 12 / 2011 Analisis Jabatan
ttg Pedoman di Link.
Pelaksanaan Kemendagri dan
Analisis Pemerintah
Jabatan Daerah

Permenpan RB 1 Tahun 2020

Pelaksanaan pada Daerah


PEMANFAATAN INFORMASI JABATAN (1)

PERENCANAAN
1 PEGAWAI
ANALISIS BEBAN KERJA
(ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI)

HASIL ANJAB

REKRUTMEN & ▪ STANDAR KUALIFIKASI


2 SELEKSI ▪ KRITERIA SELEKSI

• PETA JABATAN
• URAIAN JABATAN PERENCANAAN
• SYARAT JABATAN 3 KARIER
POLA KARIER

PENGANGKATAN
4 DALAM
JABATAN
▪ STANDAR KOMPETENSI
JABATAN
▪ PENILAIAN KOMPETENSI
PEMANFAATAN INFORMASI JABATAN (2)

PENILAIAN ▪ Standar kinerja


5 KINERJA ▪ Kriteria kinerja

6 REMUNERASI
Evaluasi jabatan
(Bobot&peringkat jabatan)

7 DIKLAT Analisis kebutuhan diklat


Kep.Men.PAN Nomor:
Permendagri 12/2008 PERKA BKN 19/2011
KEP/75/M.PAN/7/2004

Kebutuhan Pegawai Pedoman Pedoman Umum


berdasarkan Beban Pelaksanaan ABK Penyusunan
Kerja dalam rangka di Link. Kebutuhan PNS
penyusunan Kemendagri
formasi PNS

PERMENPAN RB NOMOR 1 TAHUN


2020
MANFAAT
ANALISIS
BEBAN KERJA

Penyusunan
Penataan/ Rencana
penyempurnaan Kebutuhan
struktur organisasi Riil Pegawai
Sesuai Beban
Kerja

Program seleksi
dan rotasi pegawai
dari unit yang kelebihan
pegawai ke unit
yang kekurangan
pegawai
MANFAAT
ANALISIS
BEBAN KERJA

BAHAN PENILAIAN
PENYEMPURNAAN
KINERJA PEMBERIAN
SISTEM DAN
PROSEDUR DENGAN TUNJANGAN
KERJA METODE PEGAWAI
SASARAN
KINERJA
PEGAWAI
BUTIR INFORMASI JABATAN

Permen.PAN-RB No. 33 / 2011 Perka BKN No. 12 / 2011 Permendagri No. 35/ 2012
NO
11 Informasi 17 Informasi 13 Informasi
1 Nama Jabatan Nama Jabatan ABK
2 Kode Jabatan Identitas Jabatan
3 Unit Organisasi
Kedudukan dalam Struktur
4
Organisasi
5 Ringkasan Tugas Ikhtisar Jabatan Ringkasan Tugas Jabatan
6 Rincian Tugas Uraian Tugas + Tahapan Rincian Tugas jabatan
7 Bahan Kerja Bahan Kerja Bahan Kerja
8 Peralatan Kerja Perangkat/Alat Kerja Perangkat Kerja
9 Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja
10 Tanggung Jawab Tanggung Jawab
11 Wewenang Wewenang
12 Korelasi Jabatan Hubungan Jabatan
13 Keadaan Tempat Kerja Kondisi Lingkungan Kerja Keadaan Tempat Kerja
14 Resiko Bahaya Resiko Bahaya Kemungkinan resiko bahaya
15 Syarat Jabatan Syarat Jabatan
Syarat Jabatan
Upaya Fisik Upaya Fisik

16 Prestasi Kerja yang Diharapkan

17 Rekomendasi Butir Informasi Lain


OUTPUT
PERMENPAN
Perka. BKN Permendagri
PERHITUNGAN BEBAN KERJA DALAM RANGKA PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI

Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Jenderal | Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PENDEKATAN ABK

1 HASIL KERJA
Pendekatan ini untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/kebendaan atau non fisik yang
dapat dikuantifikasi.
Informasi yang diperlukan :
❖ Wujud hasil kerja dan satuannya
❖ Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai
❖ Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Pengentri Data Beban Kerja : 200 Data
Hasil Kerja : Data Standar Kemampuan Rata2 : 30 Data/Hari

Beban Kerja 200 Data


Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 30 Data
= 6,67 orang = 7 orang (dibulatkan)
LANJUTAN…

2 OBJEK KERJA
Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya tergantung dari jumlah objek yang
harus dilayani.
Informasi yang diperlukan :
❖ Wujud objek kerja dan satuannya
❖ Jumlah beban kerja yang tercermin dari objek kerja yang harus dilayani
❖ Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Dokter Jumlah Objek Kerja : 80 Pasien
Objek Kerja : Pasien Standar Kemampuan Rata2 : 25
Pasien/Hari
Objek Kerja 80 Pasien
Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 25 Pasien
= 3,2 orang = 3 orang (dibulatkan)
LANJUTAN…

3 PERALATAN KERJA
Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya tergantung pada peralatan
kerjanya. Informasi yang diperlukan :
❖ Jumlah dan satuan alat kerja
❖ Jabatan yang diperlukan dalam pengoperasian alat kerja
❖ Rasio jumlah pegawai per alat kerja

Contoh :
Satuan & jumlah alat kerja : 20 Bis
Jabatan yg diperlukan & rasio : 1 Sopir dan 1 Kernet untuk 1 Bis
1 Montir untuk 5 Bis

20 Bis 20 Bis 20 Bis


K. Peg = x 1 Sopir + x 1 Kernet + x 1 Montir
1 Bis 1 Bis 5 Bis
= 20 Sopir + 20 Kernet + 4 Montir = 44
LANJUTAN…

4 TUGAS PER TUGAS


Pendekatan ini dipergunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan
yang hasil kerjanya abstrak atau beragam yang artinya hasil kerja dalam jabatan
tersebut banyak jenisnya.
Informasi yang dibutuhkan :
❑ Uraian tugas
❑ Satuan hasil
❑ Waktu penyelesaian rata-rata setiap uraian tugas
❑ Volume/beban kerja dari setiap uraian tugas
❑ Waktu kerja efektif
METODE TUGAS PER TUGAS

1 URAIAN TUGAS
Uraian tugas pokok yang mencerminkan apa yang dikerjakan (what),
bagaimana cara mengerjakan (how) dan mengapa dikerjakan (why)

2 WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATA


Waktu rata-rata yang di ukur dari satuan waktu yang digunakan
menyelesaikan suatu tugas jabatan yang di pengaruhi beberapa faktor, antara
lain :
Perangkat kerja
Kondisi lingkungan kerja
Prosedur kerja
Kompetensi pemegang jabatan
LANJUTAN…

3 WAKTU KERJA EFEKTIF


KEPPRES NO. 68 TAHUN 1995
Hari Kerja/Minggu = 37,5 jam
Satu Minggu = 5 hari
Jadi 1 Hari Jam Kerja= 37,5 jam / 5 hari = 7,5 jam/hari
Allowance (Waktu Boros) = 30 %
Jam Efektif/Hari = 7,5 jam - (7,5 jam x 30 %) = 5 jam 30 menit

Pola 5 Hari Kerja :


Per Tahun: 235 x 5 jam 30 menit = 1245 (1292) Jam dibulatkan 1250 jam

Pola 6 Hari Kerja:


Pertahun : 287 x 4 jam 30 Menit =1234 (1291,5) dibulatkan 1250 jam
LANJUTAN…

4 VOLUME / BEBAN KERJA


Jumlah banyaknya satuan hasil kerja yang harus diselesaikan dalam
waktu kerja efektif harian, mingguan, bulanan, atau tahunan

JUMLAH KEBUTUHAN Waktu Penyelesaian Rata2 x Beban Kerja


=
PER JABATAN Waktu Kerja Efektif
Variasi Volume Kerja (Satuan Frekuensi 5 hari
kerja)
Volume Kerja
No Interval Kerja
(Satuan Frekuensi)
1 Harian 235

2 Mingguan 47

3 Bulanan 12

4 Dwi Bulanan 6

5 3 Bulanan 4

6 Semester/ 6 Bulan 2

7 Tahunan 1
38
Variasi Volume Kerja (Satuan Frekuensi 6 hari
kerja)
Volume Kerja
No Interval Kerja
(Satuan Frekuensi)
1 Harian 287

2 Mingguan 48

3 Bulanan 12

4 Dwi Bulanan 6

5 3 Bulanan 4

6 Semester/ 6 Bulan 2
7 Tahunan 1
39
METODE PERHITUNGAN ABK
CONTOH PERHITUNGAN ABK
PERSEDIAAN & PERUBAHAN KOMPOSISI PEGAWAI
16

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai