Anda di halaman 1dari 20

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

Mendorong Kebijakan
Pengembangan Vokasi
Melalui Pemberian Insentif Pajak
Super Deduction Bagi DUDI
Jakarta, November 2019
1. ARAHAN KEBIJAKAN VOKASI

Arahan Presiden dalam Ratas Tugas Kemenko Perekonomian Dalam Kebijakan


Pengembangan Vokasi di Indonesia
Kita harus bisa menjadikan 260 juta penduduk Indonesia sebagai
sebuah kekuatan besar untuk mendukung akselerasi pertumbuhan
ekonomi, kesejahteraan, dan kemajuan bersama.
Dua kunci utama Pembangunan SDM
1. Perbaikan sistem pendidikan, utamanya revitalisasi sistem
pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
industri dan perkembangan teknologi; Menyusun kebijakan pengembangan pendidikan
2. Peningkatan keterampilan para pekerja dan pencari kerja, 1 dan pelatihan vokasi secara Nasional.
misalnya peningkatan keterampilan melalui pelatihan dan
program sertifikasi sudah berjalan dengan baik.

Hasil Ratas yang perlu ditindaklanjuti oleh 2 Mendorong keterlibatan industri.


Kemenko Perekonomian :

Mendorong pengembangan pendidikan dan


Merumuskan hal-hal yang dibutuhkan Indonesia ke depan terkait 3 pelatihan vokasi secara masif dan scalable.
pembangunan SDM:
• Kebutuhan akan jumlah SDM yang ada
• Lokasi atau daerah yang membutuhkan SDM
Menyiapkan lembaga vokasi secara nasional
• Strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM
• K/L yang melaksanakan strategi pembanguan SDM tersebut.
4 yang didahului dengan membentuk komite
vokasi yang terdiri dari K/L terkait, dan KADIN.
Sumber: Rapat Terbatas, 21 November 2018 2
2. TANTANGAN INDONESIA DALAM PENINGKATAN SDM

Program Wajib Belajar 9 Tahun Tingkat Pengangguran Tenaga Kerja Tenaga Kerja Muda

Tingkat partisipasi paling Tingkat pengangguran di Jumlah Tenaga Kerja Setengah populasi
tinggi berasal dari:
Indonesia sebesar 5.18%, 133
pada tahun 2018 sebanyak tenaga kerja di Indonesia
sedangkan rata-rata
SD
pengangguran secara juta orang atau 69% di bawah 30 tahun
99.14%
SMP global 5.5%
95.08%

Jobs

Sumber: BPS, 2017 Sumber: BPS & ILO, 2018 Sumber: BPS, 2018 Sumber: BPS, 2017

Beberapa tantangan terkait Tenaga Kerja Indonesia

1 2 3
60% tenaga kerja adalah yang Terjadi Mismatch 50% Pengangguran
memiliki pendidikan SMP ke bawah antara lulusan sekolah dengan Unemployment yang berasala
kebutuhan industri.
dari lulusan SMK sekitar 25%

2
3. UPAYA PENGEMBANGAN VOKASI INDONESIA

Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Perekonomian telah meluncurkan Roadmap Kebijakan Pengembangan Pendidikan
dan Pelatihan Vokasi di Indonesian 2019-2025 :

LINGKUNGAN YANG ROADMAP PENDIDIKAN & FOKUS ROADMAP


MEMPENGARUHI PELATIHAN VOKASI

Mismatch antara kualitas 6 Sektor Prioritas


pendidikan vokasi dan kebutuhan
Pemerintah Government’s
industri
Priority Sectors dan 3
lembaga vokasi:
Sekolah Mennegah Kejuruan
(SMK), Politeknik & Balai
Industry 4.0
Latihan Kerja (BLK)
& Digitalisasi

Peningkatan dan revitalisasi Peningkatan kualitas


lembaga vokasi agar link and pendidikan dan pelatihan
match dengan dunia industri vokasi berdasarkan bisnis
Critical Occupations List* saat ini dan masa depan proses

Roadmap ini sebagai pedoman bagi seluruh Stakeholders terkait untuk pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia
* Temuan COL program Skill Monitoring System hasil kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan World Bank 4
4. SEKTOR PRIORITAS PEMERINTAH

6 sektor prioritas pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja besar, dan akan didorong terus oleh pemerintah untuk dapat tumbuh dan berkembang

6 Sektor Prioritas Pemerintah


Kebutuhan dan Kompetensi Tenaga Kerja

1
AGRIBISNIS
Peningkatan penyerapan tenaga kerja sektor
agribisnis untuk komoditas kelapa sawit, karet, tebu,
kopi, kelapa, kakao dan hortikultura. 1 2 3
MANUFAKTUR

2 Peningkatan nilai tambah dan daya serap lapangan


kerja, seperti pada industri subsektor Makanan &
Minuman; Tekstil; Otomotif; Kimia dan Elektronik.
MANUFAKTUR

Membutuhkan tenaga kerja


659.703 pertahun, dengan
AGRIBISNIS
Membutuhkan tenaga kerja
289.799 pertahun, dengan
kompetensi antara lain :
PARIWISATA

Membutuhkan tenaga kerja


2.305.609 pertahun, dengan
kompetensi antara lain : kompetensi antara lain :
PARIWISATA Penyuluh Pertanian, Mandor

3
Operator Mesin Tekstil, Perkebunan sawit, Tenaga Room Attendant,
Peningkatan potensi SDM industri pariwisata secara Teknik Mesin, Elektronika pemetaan & persiapan lahan Receptionist, Event
Industri, Mekatronik, Operator teh, Tenaga Grading Kakao, Telemarketer, Event
massif pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas coordinator, Tour Guide, dan
CNC, dan lainnya. Roaster, Pemetik Kopi dan
Nasional. lainnya. lainnya.

TENAGA KESEHATAN

4 Peningkatan permintaan SDM pelayanan jasa


kesehatan, sejalan dengan meningkatnya pendapatan
masyarakat dan adanya skema jaminan kesehatan.

EKONOMI DIGITAL
4 5 6

5 Peningkatan kebutuhan talent ekonomi digital,


seiring pertumbuhan ekonomi digital (e-commerce)
yang cepat.

PEKERJA MIGRAN
TENAGA KESEHATAN

Membutuhkan tenaga kerja


72.217 pertahun, dengan
kompetensi antara lain :
Teknisi Radioterapi, Teknisi
EKONOMI DIGITAL

Membutuhkan tenaga kerja


498.084 pertahun, dengan
kompetensi antara lain : Data
& Analytic, Cloud Computing,
PEKERJA MIGRAN

Membutuhkan tenaga kerja


342.810 pertahun, dengan
kompetensi antara lain :
Hospitality (Basic Safety

6
IT Governance, Product Training, Security Awareness),
Transfusi Darah, Rekam Design (UX), Digital Art, dan
Peningkatan kompetensi pekerja migran Indonesia, Medis, Teknisi nurse, caregiver, Welder,
lainnya. fishery, dan lainnya.
untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga Kardiovaskuler, dan lainnya.
kerja di tingkat global.

Sumber: - Kemenko Perekonomian, Roadmap Pengembangan Vokasi, 2019


Sumber: - Google Temasek, e-Conomy SEA, 2018 5
5. Kebijakan Pengembangan Vokasi

Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM di era industri 4.0, ditetapkan strategi perbaikan pendidikan dan
pelatihan vokasi yang difokuskan melalui 3 Lembaga Vokasi terutama untuk mendukung sektor prioritas Pemerintah.

Fokus:

3 Lembaga Vokasi :  Sektor Prioritas: Perbaikan Bisnis


Manufaktur; Agribisnis; Kesehatan; Proses:
SMK, Politeknik & Pariwisata; Ekonomi Digital & Pekerja Pendidikan dan
Kebutuhan SDM di Era Meningkatkan Kualitas BLK/Lembaga Kursus
Industri 4.0 & Ekonomi Migran. Pelatihan Vokasi
SDM melalui Pendidikan &
Digital  Sektor yang rentan terhadap
Pelatihan Vokasi
otomatisasi

Strategi Perbaikan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi :

1 2 3 4 5
MEMBAKUKAN MODEL MENINGKATKAN
MEREFORMASI LEMBAGA AKREDITASI LEMBAGA STANDAR KOMPETENSI
KERJASAMA SARANA & KOORDINASI
PENDIDIKAN & PELATIHAN PENDIDIKAN DAN DAN SERTIFIKASI
PRASARANA DENGAN
VOKASI PELATIHAN VOKASI
INDUSTRI  Membentuk komite vokasi di
 Menyusun dan menetapkan  Menyusun standar kompetensi  Menetapkan model kerjasama pusat dan daerah
 Menyusun Kurikulum dan mengoptimalkan
standar akreditasi lembaga yang sesuai dengan  Menyusun informasi pasar
bersama industri keterlibatan industri
vokasi pekerjaan/jabatan kerja (online job platform)
 ToT Guru/Dosen  ToT Instruktur Pemagangan
 Mereview akreditasi lembaga  Memasifkan sertifikasi  Insentif pajak bagi Industri
vokasi agar sesuai dengan kompetensi pada berbagai  Menyusun Skema Pendanaan
standar yang ditetapkan pekerjaan/jabatan yang sustainable
Keterlibatan industri sangat penting dalam perbaikan vokasi, untuk itu Pemerintah memberikan insentif bagi industri yang berperan aktif dalam mengembangkan vokasi,
antara lain dengan memberikan super tax deduction sebesar 200%.
6
6. INSENTIF PAJAK UNTUK MENDORONG VOKASI

 Untuk mempercepat peningkatan kualitas SDM di Era Industri 4.0, pemerintah memberikan insentif pajak bagi DUDI yang terlibat dalam pengembangan vokasi. Insentif
Pajak berupa fasilitas pemotongan pajak hingga 200% dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan vokasi.
 Insentif pajak telah di terbitkan pada tanggal tanggal 25 Juni 2019 melalui PP Nomor 45 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP No. 94 Tahun 2019 tentang
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh Dalam Tahun Berjalan.

Cakupan biaya yang mendapat fasilitas:


Besaran Insentif Pajak

Penyediaan Fasilitas Fisik Khusus Berupa Workshop

Insentif Pajak Instruktur Atau Pengajar Sebagai Tenaga Pembimbing


Besaran fasilitas pajak berupa
pengurangan penghasilan bruto paling Barang dan/atau Bahan
tinggi 200% dari biaya yang
dikeluarkan bagi DUDI yang
melakukan kegiatan vokasi
Honorarium Kepada Peserta
Wajib Pajak (WP)
yang melakukan kegiatan Kompetensi tertentu pada 6 Sektor Penggerak Ekonomi
penyediaan fasilitas yang mendapat insentif pajak Pengembangan Pendidikan dan
praktik kerja, Pelatihan Vokasi
pemagangan dan/atau
pembelajaran
AGRIBISNIS MANUFAKTUR PARIWISATA

SMK BLK POLTEK


TENAGA EKONOMI PEKERJA
KESEHATAN DIGITAL MIGRAN

7
7. KONSTRUKSI PERATURAN SUPER TAX DEDUCTION VOKASI

INSENTIF FISKAL UNTUK MENDORONG DAYA SAING


SUPER DEDUCTION 200% UNTUK VOKASI
Mendorong Peran DUDI dalam kegiatan Pengembangan SDM Indonesia melalui kegiatan vokasi

KONSTRUKSI PENGATURAN

PP 45/2019 tentang RPMK Fasilitas Super Deduction Praktik Kerja,


Ps. 35 UU PPh perubahan PP 94/2010 Pemagangan, Pembelajaran (Vokasi)

Mengatur tentang :
Hal-hal yang belum Mengatur:
cukup diatur, diatur - Jenis Fasilitas Batasan besaran pengurangan penghasilan bruto
dengan PP - Amanah Pengaturan Cakupan lembaga pendidikan dan peserta kegiatan vokasi
lebih lanjut dengan Jenis biaya yang dapat diberikan insentif
PMK Jenis kompetensi yang mendapat insentif
Tata cara pengajuan insentif
Tata cara pelaporan insentif

8
8. POKOK-POKOK PENGATURAN PP NOMOR 45 TAHUN 2010

PP 45/2019
Telah terbit PP 45/2019 tentang perubahan PP 94/2010 yang mengatur mengenai:
1. Jenis Fasilitas:

Tax allowance Insentif Insentif 200% Insentif 300%


Industri pionir Padat Karya kegiatan vokasi R&D

2. Amanah Pengaturan lebih lanjut dalam RPMK

Butir-butir perubahan dalam PP Nomor 45/2019 sebagai berikut:


BAB VIII
Pasal 29: Penanaman modal baru yang merupakan industri pionir, yang tidak mendapatkan fasilitas Pasal 31A UU No. 36/2008 tentang PPh dapat diberikan fasilitas
pengurangan pajak sebagaimana diatur dalam pasal 18 ayat (5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7 tentang Penanaman Modal

Pasal Penerima Syarat Fasilitas


29A Industri Padat Karya tidak mendapatkan fasilitas Pasal 31A UU pengurangan penghasilan neto sebesar
36/2008 tentang PPh atau fasilitas Pasal 29 60% dari jumlah penanaman modal
ayat (1) PP 94 Tahun 2010
29B WP badan dalam negeri menyelenggarakan kegiatan vokasi (praktik pengurangan penghasilan bruto paling
kerja, pemagangan, dan atau pembelajaran) tinggi 200% dari jumlah biaya
berbasis kompetensi tertentu
29C WP badan dalam negeri melakukan kegiatan penelitian dan pengurangan penghasilan bruto paling
pengembangan di Indonesia tinggi 300% dari jumlah biaya

Pasal 30: Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PMK


9
8. POKOK-POKOK PENGATURAN PMK NOMOR 128 /PMK.010/2019 (1/2)

Telah diterbitkan PMK Nomor 128 /PMK.010/2019 tentang pengurangan penghasilan bruto untuk kegiatan voaksi. PMK tersebut terdiri dari 11 pasal yang antara lain
mengatur mengenai ketentuan umum, fasilitas pengurangan penghasilan bruto 200%, jenis biaya, ketentuan khusus, mekanisme pengajuan, dll.

tax

Pasal 3: Kegiatan praktik kerja,


Pasal 2: Fasilitas pengurangan pemagangan dan pembelajaran Pasal 4: Jenis biaya yang dapat
Pasal 1: Ketentuan Umum penghasilan bruto paling tinggi berbasis kompetensi tertentu diberikan fasilitas
(Menjelaskan mengenai apa yang 200% dan ketentuannya WP dapat memanfaatkan fasilitas jika melaksanakan
dimaksud dengan Wajib Pajak, Perjanjian (i) Biaya penyediaan fasilitas fisik khusus, (ii) biaya
(Ketentuan: melaksanakan kegiatan vokasi, memiliki kegiatan vokasi berbasis kompetensi tertentu
Kerja Sama, OSS, Penghasilan Bruto, dan insturktur/pengajar, (iii) barang / bahan, (iv) uang
PKS, tidak rugi fiskal, dan menyampaikan Surat sebagaimana yang terdapat dalam lampiran A PMK
Surat Keterangan Fiskal (SKF)) saku, (v) sertifikasi
Keterangan Fiskal (SKF)

Pasal 5: Ketentuan perhitungan


tambahan pengurang penghasilan Pasal 6: Tata cara penghitungan Pasal 7: Mekanisme pengajuan Pasal 8: Kewajiban pelaporan
bruto fasilitas (i) Permohonan lewat OSS menyertakan PKS dan biaya kegiatan vokasi
SKF, (ii) terbit notifikasi jika permohonann telah
Tambahan pengurang penghasilan bruto dapat Penghitungan besaran fasilitas dilakukan sesuai WP wajib melaporkan biaya kegiatan vokasi kepada
lengkap dan benar
dimanfaatkan sebagai pengurang penghasilan bruto dengan contoh yang tercantum dalam Lampiran B DJP melalui KPP paling lambat bersamaan dengan
sepanjang tidak menyebabkan rugi fiskal . PMK (slide 11) penyampaian SPT Tahunan

Pasal 10: Keterlibatan K/L dan


Pasal 9: Kewenangan DJP dalam Pemda dalam evaluasi pemberian
Pasal 11: Mulai berlakunya PMK
penetapan pemberian fasilitas fasilitas
DJP berwenang untuk menentukan bahwa tambahan Dalam hal (i) kesesuaian program, (ii) keahlian
pengurangan tidak dapat diberikan. pengajar/instruktur, (iii) peningkatan kompetensi,
(iv) penyerapan tenaga Kerja
10
8. POKOK-POKOK PENGATURAN PMK NOMOR 128 /PMK.010/2019 (2/2)

Subjek Penerima Bentuk Insentif


WP badan dalam negeri yang melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan
SDM yang berbasis kompetensi tertentu.
tax

Pemagangan Praktik Kerja Pembelajaran Pengurangan pajak penghasilan bruto paling tinggi 200%, terdiri dari:
Jenis biaya yang diberi fasilitas a. 100% biaya riil kegiatan vokasi; dan
• Fasilitas Fisik khusus (workshop dan sejenisnya) • Honor/Gaji b. tambahan paling tinggi 100% dari biaya riil, sepanjang tidak menyebabkan rugi fiskal.
• Honor peserta (berasal dari lembaga vokasi) Instruktur/pengajar (jika menyebabkan rugi fiskal, tambahan hanya diberikan sebesar jumlah yang
• Honor/Gaji Instruktur/pengajar • Barang dan Bahan menyebabkan penghasilan kena pajak nihil).
• Barang dan Bahan • Sertifikasi
• Sertifikasi

Mekanisme

1 2 3

WP melakukan WP menyampaikan
WP melaporkan biaya
perjanjian kerjasama pemberitahuan
kegiatan vokasi
(PKS) dengan permohonan fasilitas
melalui KPP
SMK/BLK/Politeknik (disertai PKS dan SKF
melalui OSS

Kementerian/Lembaga (K/L) Pembina melakukan evaluasi efektivitas pemberian pengurangan pajak yang diterima WP. Dalam hal hasil evaluasi kegiatan
yang dilakukan WP dinilai tidak efektif , maka K/L dapat merekomendasikan untuk menghentikan pemberian kepada WP untuk tahun-tahun berikutnya.

Sumber: PMK Nomor 128 /PMK.010/2019 11


8. POKOK-POKOK PENGATURAN PMK NOMOR 128 /PMK.010/2019 (2/2)

CARA PERHITUNGAN PEMANFAATAN FASILITAS


Kondisi 1: Tambahan fasilitas tidak menyebabkan rugi fiskal Kondisi 2: Tambahan fasilitas menyebabkan rugi fiskal

PT X melakukan kegiatan vokasi dengan laporan keuangan fiskal sebagai berikut: PT Y melakukan kegiatan vokasi dengan laporan keuangan fiskal sebagai berikut:

Penghasilan Bruto : Rp 500.000.000,00


Penghasilan Bruto : Rp 500.000.000,00
Biaya non-vokasi : Rp – (400.000.000,00)
Biaya non-vokasi : Rp – (400.000.000,00)
Biaya kegiatan vokasi (a) : Rp – (60.000.000,00)
Biaya vokasi (a) : Rp – (20.000.000,00)
Penghasilan (rugi) neto : Rp 40.000.000,00
Penghasilan (rugi) neto : Rp 80.000.000,00
Tambahan pengurangan penghasilan bruto (b) : Rp – (40.000.000,00)
Tambahan pengurangan penghasilan bruto (b) : Rp – (20.000.000,00)
Penghasilan Kena Pajak : Rp 0,00
Penghasilan Kena Pajak : Rp 60.000.000,00
Tambahan pengurangan penghasilan bruto yang seharusnya dapat dimanfaatkan PT Y sebesar Rp
Tambahan pengurangan penghasilan bruto yang dapat dimanfaatkan PT X sebesar Rp 20.000.000,00 60.000.000,00 (100% x Biaya Vokasi (a) ). Namun demikian, karena tambahan pengurangan
(100% x Biaya Vokasi (a)). tersebut menyebabkan rugi fiskal sebesar Rp 20.000.000,00 maka tambahan pengurangan
penghasilan bruto yang dapat dimanfaatkan PT Y hanya sebesar Rp 40.000.000,00.

Kondisi 3: Perusahaan mengalami rugi fiskal sebelum mendapat tambahan pengurangan Kondisi 4: Perusahaan mengalami rugi fiskal karena mendapatkan tax allowance
PT DEF merupakan Wajib Pajak yang mendapatkan tax allowance dan melakukan kegiatan vokasi
PT Z melakukan kegiatan vokasi dengan laporan keuangan fiskal sebagai berikut:
Penghasilan Bruto : Rp 500.000.000,00
Penghasilan Bruto : Rp 400.000.000,00
Biaya non-vokasi : Rp – (470.000.000,00)
Biaya non-vokasi : Rp – (350.000.000,00)
Biaya kegiatan vokasi (a) : Rp – (20.000.000,00)
Biaya kegiatan vokasi (a) : Rp – (60.000.000,00)
Penghasilan (rugi) neto : Rp 10.000.000,00
Penghasilan (rugi) neto : Rp – (10.000.000,00)
Investment Allowance : Rp – (15.000.000,00)
Tambahan pengurangan penghasilan bruto (b) : Rp (0,00)
Tambahan pengurangan penghasilan bruto (b) : Rp (0,00)
Penghasilan Kena Pajak (c) : Rp – (10.000.000,00)
Penghasilan Kena Pajak (c) : Rp – (5.000.000,00)

Tambahan pengurangan penghasilan bruto yang seharusnya dapat dimanfaatkan PT Z sebesar Rp Tambahan pengurangan penghasilan bruto yang seharusnya dapat dimanfaatkan PT DEF sebesar
60.000.000,00 (100% x Biaya Vokasi (a)). Namun demikian, PT Z sudah melaporkan rugi fiscal Rp 20.000.000,00 (100% x Biaya Vokasi (a)). Namun, karena PT DEF telah mencatatkan rugi fiscal
sebesar Rp 10.000.000,00 sebelum adanya tambahan pengurangan penghasilan bruto sehingga PT sebesar Rp5.000.000,00 (c) yang disebabkan pemanfaatan fasilitas investment allowance maka PT
Z tidak dapat diberikan tambahan pengurangan penghasilan bruto. DEF tidak dapat diberikan tambahan pengurangan penghasilan bruto.
Keterangan: Sumber: PMK Nomor 128 /PMK.010/2019
(a) 100% biaya riil untuk kegaitan vokasi
(b) Tambahan paling tinggi 100% dari biaya riil (a) 12
9. BEBERAPA CONTOH KOMPETENSI KEAHLIAN SEBAGAI BASIS KEGIATAN VOKASI OLEH WAJIB PAJAK

Wajib Pajak (WP) dapat memanfaatkan tambahan pengurangan penghasilan bruto dengan telah melakukan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau
pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan berbasis kompetensi tertentu, dan telah dituangkan dalam Lampiran PMK
No. 128/2019 (terdapat 454 kompetensi). Berikut beberapa contoh daftar kompetensi tertentu dimaksud:

Manufaktur Ekonomi Digital Agrikultur Tenaga Kesehatan Pariwisata Pekerja Migran

SMK SMK SMK SMK SMK SMK


• Agribisnis tanaman pangan dan • Keperawatan
• Teknik konstruksi Gedung, • Teknik transmisi
hortikultura • Kesehatan Gigi • Perhotelan Keperawatan Sosial
sanitasi dan perawatan telekomunikasi
• Agribisnis tanaman perkebunan • Teknologi Laboratorium • Tata Busana
• Teknik Pemesinan • Multimedia • Agribisnis pengolahan hasil
Medik • Tata Boga
• Teknik Pengelasan Kapal • Teknik Komputer dan Jaringan perikanan
• Farmasi industri • Usaha Perjalanan Wisata
• Teknik Mekatronika • Rekayasa perangkat lunak • Tek. pengolahan hasil pertanian
• Caregiver • Seni Lukis
• Otomatisasi Pertanian

BLK/Lembaga Kursus BLK/Lembaga Kursus BLK/Lembaga Kursus BLK/Lembaga Kursus BLK/Lembaga Kursus BLK/Lembaga Kursus
• Otomasi Industri • Networking • Tanaman Pangan • Perawat bayi • Perhotelan • Pengurus Rumah Tangga
• Las Industri • Computer Engineering • Pengeloahan hasil peternakan • Perawat lansia • Penyamakan Kulit • Penjaga Lansia
• Mesin Produksi • Pemrograman • Mekanisasi pertanian • Perawat anak • Teknik Ukir Kayu • Pengasuh bayi/balita
• Teknik Alat Berat • Database • Sablon

Politeknik Politeknik Politeknik Politeknik Politeknik Politeknik


• Keamanan sistem informasi  Teknologi produksi tanaman • Ortotik dan Prostetik
• Analisi Kimia • Perjalanan Wisata -----
• Kecerdasan Buatan dan Robotik hortikultura • Kebidanan
• Teknologi Instrumentasi • Desain Komunikasi Visual
• Teknologi rekayasa komputer  Pengelolaan Lingkungan • Teknologi Elektro-medis
• Teknologi Otomasi • Seni Kuliner
dan jaringan  Teknologi Rekayasa Pangan • Teknologi Laboratorium
• Mekatronika • Kriya Logam
• Desain Digital  Teknologi Pengolahan Hasil Medis
• Aeronautika • Pengelolaan Konvensi dan
• Animasi Pertanian • Keperawatan Anestesiologi Acara

13
13
Sumber Update pembahasan RPMK tgl 27 Agustus 2019
LAMPIRAN
Penggunaan Tax Insentif untuk Mendorong Kartu Prakerja

Bisnis Proses Tax Insentif, sesuai dengan PMK 128/2019


Ketentuan: Mekanisme
Cakupan biaya yang mendapat fasilitas:
Wajib Pajak (WP) a. Telah melakukan
yang melakukan kegiatan penyediaan fasilitas Penyediaan Fasilitas Fisik Khusus untuk
Kompetensi tertentu pada kegiatan praktik kerja, 1 2 3
6 Sektor Penggerak Ekonomi pemagangan, dan/atau
praktik kerja, pemagangan dan/atau keperluan praktik kerja/pemagangan SMK
pembelajaran berbasis
pembelajaran Instruktur atau Pengajar Sebagai Tenaga Agribisnis Pariwisata kompetensi tertentu; WP melakukan WP menyampaikan WP melaporkan
Pembimbing b. Memiliki Perjanjian perjanjian pemberitahuan biaya kegiatan
Barang/bahan untuk keperluan praktik kerja, Ekonomi Kerja Sarna (PKS); kerjasama permohonan vokasi setiap
Manufaktur
Besaran Insentif Pajak pemagangan, dan/atau pembelajaran Digital BLK (PKS) dengan fasilitas (disertai tahunnya
c. Tidak dalam keadaan
SMK/BLK/Polit PKS dan Surat melalui KPP
rugi fiskal pada Tahun
Honorarium Kepada Peserta eknik Keterangan Fiskal
Tenaga Pekerja Pajak pemanfaatan
Besaran fasilitas pajak berupa pengurangan (SKF) melalui OSS)
Kesehatan Migran tambahan pengurangan
penghasilan bruto paling tinggi 200% dari Sertifikasi penghasilan bruto; dan
biaya yang dikeluarkan bagi DUDI yang POLTEK
d. Telah menyampaikan
melakukan kegiatan vokasi Surat Keterangan Fiskal.

Excercise Keterlibatan Swasta Untuk Mendapatkan


Insentif Pajak Melalui Kartu Prakerja
Melakukan PKS sesuai dengan sinkronisasi dan arahan PMO

BLK PMO WP Badan Usaha


Jumlah kebutuhan
Seperti: honor, sertifikasi, bahan, dan
Melakukan sinkronisasi kebutuhan BLK Jumlah bantuan*
perlengkapan
dengan jumlah bantuan dari swasta
Bentuk bantuan dari badan usaha perlu didorong untuk mengurangi unit cost yang dikeluarkan BLK seperti:
Perlengkapan
Honor Instruktur Biaya Sertifikasi Bahan pelatihan
pelatihan
Catatan:
• Keterlibatan Industri (badan usaha) dalam Kartu Prakerja untuk mendapatkan tax deduction, hanya bisa dilakukan apabila kegiatan pembelajaran dilakukan di BLK. Namun, saat
ini, alur proses untuk mendapatkan tax deduction masih dalam tahap uji coba dan masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.
• Apabila tax insenstif di dorong untuk Kartu Prakerja, maka perlu dilakukan pembedaan program pelatihan di BLK, yaitu bantuan untuk kartu prakerja dan untuk pelatihan existing (yang
bukan penerima kartu prakerja). Contoh: bantuan instruktur maka instruktur tsb hanya mengajar untuk peserta penerima kartu prakerja saja. begitu pula untuk bantuan perlengkapan
pelatihan dan bahan pelatihan.
• Penggantian biaya dapat di klaim setiap 1 tahun sekali, dimana jaminan kepastian badan usaha mendapatkan pengurangan pajak tergantung dari penilaian ditjen pajak berdasarkan
kelengkapan dan keabsahan dokumen pengajuan yang dipersyaratkan.
Kompetensi SMK

Sektor Kesehatan Sektor Agribisnis Sektor Pariwisata


Sektor Manufaktur
dan Industri Kreatif
1. Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan 42. Kimia Tekstil 74. Keperawatan 81. Agribisnis Tanaman Pangan dan
2. Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan 43. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 75. Kesehatan Gigi Hortikultura 111. Usaha Perjalanan Wisata
3. Bisnis Konstruksi dan Properti 44. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 76. Teknologi Laboratorium Medik 82. Agribisnis Tanaman Perkebunan 112. Perhotelan
4. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan 45. Teknik Alat Berat 77. Farmasi Klinis dan Komunitas 83. Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman 113. Wisata Bahari dan Ekowisata
5. Teknik Geomatika 46. Teknik Bodi Otomotif 78. Farmasi Industri 84. Lanskap dan Pertamanan 114. Hotel dan Restoran
6. Informasi Geospasial 47. Teknik Ototronik 79. Social Care (Keperawatan Sosial) 85. Produksi dan Pengelolaan Perkebunan 115. Tata Boga
7. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 48. Teknik dan Manajemen Perawatan 80. Caregiver 86. Agribisnis Organik Ekologi 116. Tata Busana
8. Teknik Jaringan Tenaga Listrik Otomotif 87. Agribisnis Ternak Ruminansia 117. Desain Fesyen
9. Teknik Instalasi Tenaga Listrik 49. Otomotif Daya dan Konversi Energi 88. Agribisnis Ternak Unggas 118. Seni Lukis
10. Teknik Otomasi Industri 50. Konstruksi Kapal Baja 89. Industri Peternakan 119. Seni Patung
11. Teknik Pendinginan dan Tata Udara 51. Konstruksi Kapal Non Baja 90. Keperawatan Hewan 120. Desain Komunikasi Visual
12. Teknik Tenaga Listrik 52. Teknik Pemesinan Kapal 91. Kesehatan dan Reproduksi Hewan 121. Desain Interior dan Teknik Furnitur
13. Teknik Pemesinan 53. Teknik Pengelasan Kapal 92. Agribisnis Pengolahan Hasil Agribisnis 122. Animasi
14. Teknik Pengelasan 54. Teknik Kelistrikan Kapal Pengolahan Hasil Pertanian 123. Kriya Kreatif Batik dan Tekstil
15. Teknik Pengecoran Logam 55. Desain dan Rancang Bangun Kapal 93. Agribisnis Pengolahan Hasil Pengawasan 124. Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi
16. Teknik Mekanik Industri 56. Interior Kapal Mutu Hasil Pertanian 125. Kriya Kreatif Keramik
17. Teknik Perancangan dan Gambar Mesin 57. Teknik Audio Video 94. Agribisnis Pengolahan Hasil Agroindustri 126. Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan
18. Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur 58. Teknik Elektronika Industri 95. Teknik Alat Mesin Pertanian 127. Kriya Kreatif Kayu dan Rotan
19. Airframe Power Plant 59. Teknik Mekatronika 96. Teknik Otomatisasi Pertanian
20. Aircraft Machining 60. Teknik Elektronika Daya dan 97. Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan
21. Aircraft Sheet Metal Forming Komunikasi 98. Teknik Konservasi Sumber Daya Hutan
22. Airframe Mechanic 61. Instrumentasi Medik 99. Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
23. Aircraft Electricity 62. Teknik Produksi Minyak dan Gas 100. Teknologi Produksi Hasil Hutan
24. Aviation Electronics 63. Teknik Pemboran Minyak dan Gas 101. Nautika Kapal Penangkap Ikan
25. Electrical Avionics 64. Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan 102. Teknika Kapal Penangkap Ikan
26. Desain Grafika Petrokimia 103. Nautika Kapal Niaga
27. Produksi Grafika 65. Geologi Pertambangan 104. Teknika Kapal Niaga
28. Teknik Instrumentasi Logam 66. Teknik Energi Surya, Hidro, dan Angin 105. Agribisnis Perikanan Air Tawar
29. Instrumentasi dan Otomatisasi Proses 67. Teknik Energi Biomassa 106. Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut
30. Kontrol Mekanik 68. Rekayasa Perangkat Lunak 107. Agribisnis Ikan Hias
31. Teknik Pengendalian Produksi 69. Teknik Komputer dan Jaringan 108. Agribisnis Rumput Laut
32. Teknik Logistik 70. Multimedia 109. Industri Perikanan Laut
33. Teknik Pergudangan 71. Sistem Informatika, Jaringan dan 110. Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan
34. Teknik Pemintalan Serat Buatan Aplikasi
35. Teknik Pembuatan Benang 72. Teknik Transmisi Telekomunikasi
36. Teknik Pembuatan Kain 73. Teknik Jaringan Akses Telekomunikasi
37. Teknik Penyempurnaan Tekstil
38. Teknik Produksi Pakaian Jadi/Garmen
39. Analisis Pengujian Laboratorium
40. Kimia Industri
41. Kimia Analisis
Kompetensi Politeknik (1/2)

Sektor Manufaktur
1. Sektor Manufaktur
43. Teknologi Perancangan Mesin Perkakas 82. Teknologi Rekayasa Sumber Daya Tanah dan Air 119. Teknologi Rekayasa Cetak dan Grafis
2. Analisis Kimia
44. Teknologi Perancangan Perkakas Presisi 83. Teknologi Perpipaan 3 Dimensi
3. Penjamin Mutu Industri Pangan
45. Rekayasa Perancangan Mekanik 84. Tata Operasi Produksi Ban 120. Teknik Pembuatan Benang
4. Pengolahan Limbah Industri Kimia
46. Teknologi Manufaktur Elektronik 85. Pengemasan Material Khusus 121. Teknik Pembuatan Kain
5. Kimia Industri
47. Teknologi Rekayasa Manufaktur 86. Teknologi Industri 122. Teknik Pembuatan Garmen
6. Kimia Tekstil
48. Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur 87. Teknologi Rekayasa Logistik 123. Produksi Garmen
7. Pelapisan Pelindung
49. Teknologi Pembuatan Mesin Perkakas 88. Teknologi Rekayasa Industri Otomotif 124. Teknik Produksi Furnitur
8. Pembuatan Alat Mekanik Tangan
50. Teknologi Pembuatan Perkakas Presisi 89. Teknik atau Rekayasa Geologi 125. Desain Furnitur
9. Pembuatan Produk Kaca
51. Teknologi Pendingin dan Tata Udara 90. Teknik atau Rekayasa Perminyakan
10. Teknologi Pengolahan Minyak dan Gas
52. Otomasi Sistem Permesinan 91. Teknologi Pertambangan
11. Teknologi Kimia Polimer
53. Mekatronika 92. Teknologi Pertambangan Batubara
12. Teknologi Mineral
54. Teknologi Rekayasa Mekatronika 93. Teknologi Eksplorasi Minyak dan Gas
13. Teknologi Kimia Bahan Nabati
55. Pemeliharaan Mesin 94. Teknologi Pertambangan Mineral
14. Teknologi Rekayasa Kimia Industri
56. Pemeliharaan Mesin Otomotif 95. Teknologi Metalurgi
15. Teknologi Rekayasa Bersih
57. Pemeliharaan Mesin Industri Logam 96. Teknologi Metalurgi Industri Logam
16. Pemanasan, Ventilasi dan Penyejuk Udara
58. Teknologi Alat Berat 97. Teknologi Pengecoran Logam
17. Teknologi Instrumentasi
59. Pemeliharaan Alat Berat 98. Teknologi Pengelasan Logam
18. Rekayasa Teknologi Instrumentasi
60. Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Alat Berat 99. Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik
19. Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol
61. Teknologi Mekanika Otomotif 100. Teknologi Pengolahan Kulit
20. Teknologi Rekayasa Robotika
62. Teknologi Mekanika Perkeretaapian 101. Teknik Dirgantara: Teknologi Rekayasa
21. Intrumentasi dan Metrologi
63. Teknologi Konversi Energi Aeronautika
22. Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah
64. Teknologi Rekayasa Tekstil 102. Teknik Dirgantara: Sistem Elektronika Pesawat
23. Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Tinggi
65. Fondasi, Beton, dan Pengaspalan Jalan 103. Teknik Dirgantara: Motor Pesawat
24. Perawatan Saluran Transmisi Listrik
66. Perancahan 104. Teknik Dirgantara: Aeronautika
25. Teknologi Listrik
67. Prosedur Pengadaan Konstruksi Bangunan Sipil 105. Teknik Dirgantara: Teknologi Pemeliharaan
26. Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik
68. Pembuatan Fondasi Bangunan Sipil Pesawat Udara
27. Teknologi Listrik Industri Logam
69. Saluran Air dan Perpipaan 106. Sistem Kelistrikan Kapal
28. Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
70. Pengeboran 107. Permesinan Kapal
29. Teknologi Elektro Perkeretaapian
71. Perawatan Utilitas Air 108. Teknologi Perancangan dan Konstruksi Kapal
30. Teknologi Elektronika
72. Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan 109. Teknologi Rekayasa Arsitektur Perkapalan
31. Teknologi Rekayasa Elektronika
Gedung 110. Teknologi Konstruksi Bangunan Kapal
32. Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika
73. Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung 111. Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan
33. Teknologi Otomasi
74. Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air 112. Teknik Geomatika: Teknologi Penginderaan
34. Teknologi Rekayasa Otomasi
75. Teknologi Konstruksi Bangunan Air Jauh
35. Instalasi dan Perawatan Pendingin Udara
76. Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian 113. Teknik Geomatika: Teknologi Rekayasa
36. Tata Operasi dan Perawatan Mesin Pemotongan Kayu
77. Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Penginderaan Jauh
37. Pembuatan Kunci
Jembatan 114. Teknik Geomatika: Survei dan Pemetaan
38. Pembuatan Pagar
78. Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan 115. Teknik Teknologi Lingkungan
39. Pengujian Kendaraan Bermotor
79. Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Rawa 116. Teknik Teknologi Rekayasa Pengendalian
40. Pengoperasian dan Perawatan Derek
80. Teknologi Rekayasa Transportasi Pencemaran Lingkungan
41. Tata Operasi dan Perawatan Peralatan Alat Berat
81. Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan 117. Teknik atau Rekayasa Kelautan
42. Teknologi Perancangan Mekanik
Pemeliharaan Bangunan Sipil 118. Teknik atau Rekayasa Energi Terbarukan
Kompetensi Politeknik (2/2)

Sektor Kesehatan Sektor Agribisnis Sektor Pariwisata dan


Sektor Ekonomi Digital
Industri Kreatif
126. Teknologi Elektro-medis 157. Pengendalian Hama Tanaman 198. Usaha Budi Daya Unggas 247. Animasi
221. Penerimaan Tamu Hotel
127.Teknologi Rekayasa Elektro-medis 158. Budi Daya Pertanian Lahan Kering 199. Agribisnis Unggas 248. Desain Digital
222. Pemandu Pariwisata
128.Teknologi Transfusi Darah 159. Pengelolaan Pertanian Lahan Kering 200. Bioteknologi Perikanan 249. Percetakan
223. Pelayanan Katering
129.Kesehatan Kulit dan Rambut 160. Teknologi Benih 201. Pengolahan Hasil Laut/Perikanan 250. Sistem Informasi
224. Pelayanan Makanan dan Minuman
130.Farmasi 161. Budi Daya Tanaman Hortikultura 202. Pengolahan dan Penyimpanan Hasil 251. Keamanan Sistem Informasi
225. Pengelolaan Usaha Rekreasi
131.Gizi 162. Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura Perikanan 252. Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak
226. Ekowisata
132.Gizi dan Dietetika 163. Budi Daya Tanaman Pangan 203. Perikanan Tangkap 253. Rekayasa Perangkat Lunak
227. Pengelolaan Perhotelan
133.Gizi Klinik 164. Teknologi Produksi Tanaman Pangan 204. Budi Daya Ikan 254. Teknologi Komputer Grafis
228. Seni Kuliner
134.Kesehatan Masyarakat: Pengawasan 165. Budi Daya Tanaman Perkebunan 205. Teknologi Pembenihan Ikan 255. Teknologi Rekayasa Komputer Grafis
229. Seni Pengolahan Patiseri
Epidemiologi 166. Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan 206. Pembenihan Ikan 256. Teknologi Rekayasa Multimedia
230. Tata Hidang
135.Kebidanan 167. Teknologi Hasil Pertanian 207. Usaha Budi Daya Ikan 257. Teknologi Rekayasa Multimedia
231. Perjalanan Wisata
136.Keperawatan 168. Teknologi Hasil Perkebunan 208. Agribisnis Perikanan. Grafis
232. Pengelolaan Konvensi dan Acara
137.Pengobatan Tradisional 169. Pengelolaan Perkebunan 209. Teknologi Mekanisasi Pertanian 258. Perancangan Permainan
233. Seni Rupa
138.Jamu 170. Pengelolaan Hasil Perkebunan 210. Teknologi Rekayasa Mesin 259. Teknologi Permainan
234. Kriya Keramik
139.Audiologi 171. Agribisnis Pertanian Pertanian 260. Keeerdasan Buatan dan Robotik
235. Kriya Logam
140.Teknologi Bank Darah 172. Tata Air Pertanian 211. Teknologi Pengolahan Gula 261. Rekayasa Keamanan Siber
236. Kriya Kayu
141.Teknik Kardiovaskular 173. Pengolahan Bahan Kayu 212. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit 262. Teknik Pengujian Piranti Lunak
237. Kriya Kain
142.Teknologi Laboratorium Medis 174. Pertukangan Kayu 213. Teknologi Pengolahan Minyak 263. Teknik Teknologi Rekayasa Komputer
238. Kriya Batik
143.Kesehatan Gigi 175. Pengelolaan Hutan Kelapa Sawit 264. Teknik Teknologi Rekayasa Komputer
239. Kriya Tenun
144.Teknik Gigi 176. Pengelolaan Hutan Alam Produksi 214. Teknologi Manufaktur Industri Agro Jaringan
240. Seni Lukis
145.Terapi Gigi 177. Pengelolaan Hasil Hutan 215. Teknologi Industri Agroindustri 265. Tata Operasi Selular
241. Desain Mode Batik
146.Analisis Farmasi dan Makanan 178. Pengolahan Hasil Hutan 216. Teknologi Industri Pengembangan 266. Teknologi Telekomunikasi
242. Desain Mode Tenun
147.Keperawatan Anestesiologi 179. Teknologi Produk Kayu, Produk Agroindustri 267. Teknologi Rekayasa Telekomunikasi
243. Desain Tekstil
148.Terapi Okupasi 180. Rekayasa Kayu 217. Pengelolaan Lingkungan 268. Teknologi Rekayasa Jaringan
244. Multimedia
149.Optometri 181. Budi Daya Tanaman Hutan 218. Pengelolaan Sumber Daya Lahan Telekomunikasi
245. Desain Komunikasi Visual
150.Ortotik dan Prostetik 182. Insiminasi Buatan 219. Teknologi Pangan 269. Teknologi Rekayasa Internet
246. Desain Grafis
151.Fisioterapi 183. Peternakan Lebah 220. Teknologi Rekayasa Pangan
152.Radiologi 184. Pemeliharan Hewan
153.Sanitasi 185. Pengembangbiakan Kuda
154.Terapi Wicara 186. Pengolahan Daging
155.Terapi Wicara dan Bahasa 187. Pengolahan Susu
156.Akupuntur 188. Pemerahan Susu Hewan
189. Pengujian Kualitas Susu
190. Pelatihan Kuda
191. Budi Daya Ternak
192. Teknologi Produksi Ternak
193. Nutrisi Ternak
194. Teknologi Pakan Ternak
195. Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
196. Usaha Budi Daya Ternak
197. Agribisnis Peternakan
Kompetensi BLK

Sektor Manufaktur Sektor Agribisnis Sektor Pariwisata dan


Sektor Ekonomi Digital Pekerja Migran Indonesia
Industri Kreatif
1. Teknik Manufaktur: Kerja Pelat 20. Mekanisasi Pertanian
2. Teknik Manufaktur: Mesin 21. Tanaman Pangan 35. Perhotelan 48. Networking 55. Pengurus Rumah Tangga
Produksi 22. Hortikultura 36. Desain Batik: Teknik Batik Tulis 49. Technical Support 56. Penjaga Lanjut Usia
3. Las Industri 23. Mix Farming 37. Desain Batik: Teknik Batik Cap 50. Computer Engineering 57. Pengasuh Bayi/Balita
4. Fabrikasi 24. Pengolahan Tanah 38. Pengolahan Kulit: Penyamakan 51. Pemrograman 58. Pengasuh Anak
5. Teknik Kendaraan Ringan 25. Konservasi Lahan Kulit 52. Database
6. Teknik Sepeda Motor 26. Budidaya Tanaman 39. Pengolahan Kulit: Finishing Kulit 53. Graphic Design
7. Teknik Alat Berat 27. Penangkapan 40. Pengolahan Kulit: Pembuatan 54. Office Tool
8. Instalasi Penerangan 28. Budidaya Produk dari Kulit
9. Instalasi Tenaga 29. Pengolahan Hasil Pertanian 41. Teknik Ukir Logam
10. Otomasi Industri 30. Pengolahan Hasil Perikanan 42. Teknik Ukir Kayu
11. Telekomunikasi 31. Pengolahan Hasil Peternakan 43. Merenda
12. Instrumentasi dan Kontrol 32. Agribisnis Produksi Tanaman 44. Menyulam
13. Audio Video 33. Agribisnis Produksi Peternakan 45. Menenun
14. Refrigeration: Teknik Refrigerasi 34. Agribisnis Produksi Sumber Daya 46. Sablon
Domestik Perairan 47. Anyaman
15. Refrigeration: Teknik Tata Udara
16. Konstruksi Batu dan Beton
17. Konstruksi Kayu
18. Gambar Bangunan
19. Furnitur
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan
dan Daya Saing Koperasi dan UKM
Jl. Merdeka Barat No 7, Jakarta Pusat 10110

(021) 34832592

(021) 34832589

Anda mungkin juga menyukai