Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN

DIKLAT APARATUR

Kepala Puslat SDM Kesehatan


Dra Oos Fatimah Rosyati, M.Kes

Disampaikan pada :
Pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Jenjang Ahli
BBPK Makassar, 1 Maret 2021
Kebijakan Pelatihan

DASAR HUKUM

 UU NO.36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan


 UU NO. 5 TAHUN 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN)
 UU NO.36 TAHUN 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan
 PP NO.67 TAHUN 2019 Tentang
Pengelolaan Tenaga Kesehatan
 PP NO.11 TAHUN 2020 Tentang Perubahan
Atas PP NO. 11 TAHUN 2017 Tentang
Manajemen PNS
 KEPMENPAN NO: 42/KEP/M.PAN/12/2000
Tentang Jabatan Fungsional Administrator
Kesehatan Dan Angka Kreditnya
ARAH
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
DAN
PEMBANGUNAN
ASN
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005 – 2025
(UU 17/ 2007 ttg Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional th 2005 – 2025)

RPJMN 2 RPJMN 2 RPJMN 3 RPJMN 4


(2010 - 2014 (2010 - 2014 (2015 - 2019 (2020 – 2025)
Menata kembali Memantapkan Memantapkan Mewujdkan
NKRI, penataan pembangunan masyarakat
membangun kembali NKRI, secara menye- Indonesia yang
Indonesia yang meningkatkan luruh dgn mandiri, maju,
aman, damai, kualitas SDM, menekankan adil dan
yang adil dan membangun pembangunan makmur melalui
demokratis, kemampuan keunggulan percepatan
dengan tingkat IPTEK, kompetitif pembangunan
kesejahteraan memperkuat perekonomian disegala bidang
yang lebih baik daya saing yang berbasis dgn struktur
perekonomian SDA yang perekonomian
tersedia, SDM yg kokoh
yg berkualitas, berlandaskan
serta kemam- keunggulan
puan IPTEK kompetitif
RPJMN KE IV DALAM RPJPN 2005-2025
PEMBANGUNAN ASN
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

ASN
Human
SMART ASN Capital
Reformasi
Birokrasi &
Good UU ASN
nan ASN
Governance mbang
u
es Pe
on
Milest (UU 17 TAHUN 2007)
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
(2005-2009) (2010-2014 (2015-2019) (2020-2025)

Bangkes Akses Akses Kesmas thdp


diarahkan masyarakat masyarakat yankes yg
untuk thdp yankes thdp yankes berkualitas
meningkat- yg berkualitas yg telah
kan akses telah lebih berkualitas menjangkau &
dan mutu berkembang telah mulai merata di
yankes dan mantap seluruh wilyah
meningkat Indonesia

KURATIF - REHABILITATIF
VISI:
Masyarakat
sehat yang
mandiri dan
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF
berkeadilan

Arah pembangunan upaya kesehatan dan kuratif bergerak kearah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
TARGET CAPAIAN GRAND DESIGN
S-1 S-2 S-3 PEMBANGUNAN KUALITAS ASN
DIKLAT MAGANG
2025 BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN
2019 DAN
MELAYANI

2013 PENGEMBANGAN
MANAJEMEN POTENSI HUMAN
SDM CAPITAL
50 15 2.5 60 20 5
% % % % % %
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN 5-25% 10% 26-50% 25%
42 11 1.1
% % %
<5% <1%
KOMPETENSI ASN

KOMPETENSI TEKNIS PENGEMBANG


• Pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, ANNYA
diukur, dan dikembangkan yg spesifik  KOMPETENSI TEKNIS
berkaitan dg bidang teknis jabatan oleh Instansi Teknis/Pembina
• Diukur dari tingkat dan spesialisasi JF (Kementerian/LPNK)
pendidikan, pelatihan teknis fungsional
dan pengalaman bekerja secara teknis;
 KOMPETENSI MANAJERIAL
KOMPETENSI MANAJERIAL oleh Lembaga Administrasi
Negara
• Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan  KOMPETENSI SOSIAL
utk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi KULTURAL oleh Lembaga
• Diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
structural atau manajemen, dan pengalaman
Administrasi Negara
kepemimpinan

KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL


• Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan terkait dg pengalaman berinteraksi dg masyarakat
majemuk dlm hal agama, suku & budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai2 moral, emosi & prinsip, yg hrs dipenuhi oleh setiap pemegang
jabatan utk memperoleh hasil kerja sesuai dg peran, fungsi, & jabatan
• Diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan
kebangsaan.
Arah Kebijakan dan Strategis Badan PPSDM Kesehatan
2020-2024

ARAH PEMENUHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI


KEBIJAKAN TENAGA KESEHATAN

PEMERATAAN PENINGKATAN
STRATEGI PEMENUHAN SDMK
SDMK MUTU SDMK

1. PENGADAAN SDM 1. REDISTRIBUSI 1. PELATIHAN SDM


KESEHATAN  AFIRMASI TENAGA
PENGADAAN NAKES
KESEHATAN
KESEHATAN
2. PENINGKATAN
STRATEGIS (IKATAN DINAS), 2. PENINGKATAN
KUALIFIKASI SDM
AFIRMASI PENDIDIKAN (DI KE KERJASAMA
KESEHATAN
DIII/RPL) DENGAN DAERAH
(TUBEL, PPDS)
(BKD)
3. SERTIFIKASI DAN
2. PENDAYAGUNAAN SDM 3. PENDAYAGUNAAN
REGISTRASI
KEBIJAKAN KESEHATAN  DOKTER
TENAGA
PENGEMBANGAN PAKET INTERNSIP DAN
KESEHATAN
PENDAYAGUNAAN NAKES PASCA INTERNSIP
4. FELLOWSHIP
DENGAN FASKES DAN 4. PENGEMBANGAN
5. INTERNSIP
FARMALKES, AFIRMASI SISTEM INSENTIF
6. PENGEMBANGAN
PENDAYAGUNAAN NAKES
SISTEM KARIR
STRATEGIS (TUGSUS,
7. AKREDITASI
PENDAYAGUNAAN DR SP)
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PUSLAT SDM KESEHATAN
2020-2024

MENINGKATKAN SDM YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING

PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIK DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL BAGI SDM KESEHATAN

ARAH PENINGKATAN KOMPETENSI SDM KESEHATAN MELALUI PELATIHAN


KEBIJAKAN BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI

PEMETAAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN


STRATEGI METODE DAN PENGENDALIAN MUTU
PELATIHAN DAN STANDAR
TEKNOLOGI PELATIHAN PELATIHAN
KOMPETENSI SDM KESEHATAN

1. PENGEMBANGAN 1. PERLUASAN SASARAN


1. PEMETAAN KEBUTUHAN PELATIHAN JARAK AKREDITASI INSTITUSI
PENGEMBANGAN JAUH (LJJ)/ DISTANCE PELATIHAN BIDANG KES
KOMPETENSI SDM KES, LEARNING 2. AUDIT MUTU EKSTERNAL
TERMASUK JABFUNG KES 2. INTEGRASI LEARNING INSTITUSI PELATIHAN BID.KES
KEBIJAKAN DAN NON KES DI MANAGEMENT SYSTEM 3. PENJAMINAN MUTU
LINGKUNGAN KEMENKES DAN LEARNING PELATIHAN BERBASIS
2. PENGEMBANGAN RESOURCES CENTRE TEKNOLOGI DAN INFORMASI
COORPORATE UNIVERSITY 4. INTEGRASI DATA SUMBER
KEMENKES DAYA INSTITUSI PELATIHAN
BIDANG KES

CORPORATE UNIVERSITY
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM
KESEHATAN

STRATEGI
Peningkatan Peningkatan
Penguatan
Perencanaan Pendidikan dan
regulasi
SDMK Pelatihan SDMK

Peningkatan Pembinaan &


Penguatan
Pendayagunaan pengawasan mutu
sumber daya
SDMK SDMK

Setiap penduduk memperoleh akses terhadap tenaga


kesehatan yang berkualitas
TUGAS BPPSDMK

 Mengawal jenis
 Mengawal jumlah
 Mengawal mutu TENAGA KESEHATAN
 Mengawal penyebaran

berbagai regulasi, pembagian urusan


kewenangan, peningkatan peran pemda dan
dukungan kelembagaan lainnya

Peningkatan akses pelayanan kesehatan


yang bermutu
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN

BIDANG
• Kebijakan Analisis PENGEMBANGAN
Kompetensi PELATIHAN
• Kebijakan
• Kebijakan Pemetaan penjaminan mutu
Kebutuhan • Kebijakan Penyusunan
pelatihan di bidang
Pelatihan kurikulum-modul dan Akreditasi Pelatihan
BIDANG ANALISIS pengembangan
KOMPETENSI & & Akreditasi Institusi
KEBUTUHAN pelatihan Pelatihan
PELATIHAN BIDANG
PENGENDALIAN MUTU
Kebijakan
Pelatihan

PELATIHAN
Pelatihan merupakan proses
pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi,
kinerja, profesionalisme dan
menunjang pengembangan
karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM dalam
melaksanakan tugas &
fungsinya.
Kebijakan
Pelatihan

KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG KESEHATAN

 Pelatihan memiliki alokasi waktu minimal 30 JP @ 45 menit


 Peserta pelatihan adalah PNS yang akan atau telah menduduki
jabatan dan/atau membutuhkan peningkatan kompetensi teknis
dalam pelaksanaan tugas
 Kurikulum pelatihan mengacu kepada standar kompetensi
jabatan atau hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan di Organisasi
 Metode pelatihan disusun sesuai dengan tujuan dan program
pelatihan bagi orang dewasa
 Pelatihan dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non
klasikal
 Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga/institusi pelatihan yang
terakreditasi
Kebijakan
Pelatihan

KEBIJAKAN PELATIHAN BIDANG


KESEHATAN
 Sarana dan prasarana pelatihan ditetapkan sesuai dengan jenis
pelatihan dan jumlah peserta pelatihan
 Manajemen pelatihan diselenggarakan melalui proses TNA,
penetapan tujuan pelatihan, merancang program pelatihan,
penyelenggaraan pelatihan, evaluasi pelatihan dan pengendalian
mutu
 Dalam menjaga mutu pelatihan, Kementerian Kesehatan
menetapkan akreditasi pelatihan dan akreditasi institusi pelatihan
 Pelatihan diselenggarakan setelah terakreditasi oleh Kementerian
Kesehatan cq Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
 Sertifikat diberikan utk penyelenggaraan pelatihan yang telah
terakreditasi serta memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
kurikulum
JABATAN FUNGSIONAL
ADMINISTRATOR KESEHATAN
KepMen PAN Nomor : 42/Kep/M.Pan/12/2000 Tentang Jabatan
Fungsional Adminkes dan Angka Kreditnya
30 Jenis Jabatan Fungsional Kesehatan
1. Administrator Kesehatan 16. Perekam Medis
2. Apoteker 17. Perawat
3. Asisten Apoteker 18. Perawat Gigi
4. Bidan 19. Pranata Laboratorium Kesehatan
5. Dokter 20. Psikolog Klinis
6. Dokter Gigi 21. Radiografer
7. Dokter Pendidik Klinis 22. Refraksionis Optisien
8. Entomolog Kesehatan 23. Sanitarian
9. Epidemiolog Kesehatan 24. Teknisi Elektromedis
10. Fisikawan Medik 25. Terapis Wicara
11. Fisioterapis 26. Teknisi Transfusi Darah
12. Nutrisionis 27. Teknisi Gigi
13. Okupasi Terapis 28. Pembimbing Kesehatan Kerja
14. Ortotis Prostetis 29. Penata Anestesi
15. Penyuluh Kesehatan Masy. 30. Asisten penata Anestesi
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat 1 Administrator Kesehatan
Jenderal
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan 2 Apoteker
Alat Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen 4 Dokter
Yankes 5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 Perawat Gigi
12 Perekam Medis
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen 16 Bidan
Yankes 17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen 18 Fisikawan Medis
Yankes 19 Pranata Labkes
20 Radiografer
21 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina jabfung Kesehatan

No Unit Pembina No Jabatan Fungsional


6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & 22 Entomolog Kesehatan
Zoonotik, Ditjen P2P

7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan 23 Psikolog Klinis


Jiwa & NAPZA, Ditjen P2P

8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P 24 Epidemiolog Kesehatan

9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis


11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan Kerja

12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 28 Penyuluh Kesehatan


Ditjen Kesmas Masyarakat
DEMAND PELATIHAN
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA
1 Administrator Kesehatan 1.806 16 Pembimbing Kesehatan Kerja 259
2 Apoteker 4.418 17 Penata Anestesi 33
3 Asisten Apoteker 12.187 18 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 4.759
4 Asisten Penata Anestesi 24 19 Perawat 172.956
5 Bidan 80.055 20 Terais Gigi dan Mulut 11.165

6 Dokter 24.673 21 Perekam Medis 3.643


22 Pranata Laboratorium Kesehatan 13.415
7 Dokter Gigi 7.389
23 Psikolog Klinis 160
8 Dokter Pendidik Klinis 2.156 24 Radiografer 3.302
9 Entomolog Kesehatan 129 25 Refraksionis Optisien 392

10 Epidemiolog Kesehatan 1.831 26 Sanitarian 11488


27 Teknisi Elektromedis 1.524
11 Fisikawan Medis 92
28 Teknisi Gigi 113

12 Fisioterapis 2.437 29 Teknisi Transfusi Darah 147


30 Terapis Wicara 95
13 Nutrisionis 11.551
Total tahun 2019 : 355.770
14 Okupasi Terapis 136 TOTAL : 372.367 (per 14 Mei 2020)
15 Ortotis Prostetis 32 Sumber: SAPK BKN/ Puskat Mutu
KEWAJIBAN JABFUNG
KEWAJIBAN JABFUNG

Melaksanakan tugas Mencatat dan


pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL

Mengumpulkan bukti fisik MENGIKUTI


hasil pelaksanaan kegiatan KETENTUAN
pelayanan/pekerjaan
sehari-hari sebagai dasar LAINNYA !
untuk pengumpulan angka Tugas lain
kredit yang
diperintahkan
oleh atasan
PERAN
Administrator Kesehatan
berperan sebagai PELAKSANA
TEKNIS FUNGSIONAL DI BIDANG
ADMINISTRASI PELAYANAN,
PERIJINAN, AKREDITASI DAN
SERTIFIKASI PEAKSANAAN
PROGRAM-PROGRAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN
di lingkungan Kementerian
Kesehatan dan atau instansi di
luar Kementerian Kesehatan
Jenjang Administrator Kesehatan:
• Administrator Kesehatan Pertama,
• Administrator Kesehatan Muda,
• Administrator Kesehatan Madya.

Administrator Kesehatan yang akan


naik Jenjang jabatan setingkat lebih
tinggi perlu mengikuti dan lulus diklat
penjenjangan
PERPINDAHAN JABATAN
Untuk kepentingan dinas dan atau menambah
pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier,
Administrator Kesehatan dapat dipindahkan ke jabatan
struktural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang
memenuhi ketentuan yang berlaku
TUGAS
POKOK
Melaksanakan analisis
kebijakan di bidang
administrasi pelayanan,
perijinan, akreditasi dan
sertifikasi pelaksanaan
pembangunan program-
program kesehatan

Sebagai dasar
penyusunan KURIKULUM
pelatihan
KOMPETENSI

1. Melaksanakan persiapan pelayanan


administrasi kesehatan;
2. Menyusun kebijakan program
kesehatan;
3. Mengorganisasikan pelaksanaan
kebijakan program-program kesehatan;
4. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan
program-program kesehatan;
5. Memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan program-
program kesehatan;
6. Melaksanakan perijinan institusi dan
sertifikasi produkproduk yang terkait
dengan bidang kesehatan;
KOMPETENSI

7. Melaksanakan akreditasi institusi dan


program-program kesehatan;
8. Melaksanakan sertifikasi tenaga
kesehatan dan perijinan pemberi jasa
di bidang kesehatan;
9. Menyusun laporan;
10. Membuat karya tulis/karya ilmiah di
bidang kesehatan;
11. Membuat buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
kesehatan;
12. Menghitung angka kredit dan
mengajukan DUPAK
PESERTA PELATIHAN
Kriteria:
a. Berijazah serendah-rendahnya
Sarjana/Diploma IV di bidang adminkes atau
Sarjana/Diploma IV kesehatan;
b. Pangkat serendah-rendahnya gol.ruang III/a;
c. Memiliki pengalaman dalam kegiatan
adminkes minimal 2 (dua) tahun;
d. Usia setinggi-tingginya 8 (delapan) tahun
sebelum mencapai batas usia pensiun dari
jabatan terakhir yang didudukinya.
e. Telah mengikuti diklat prajabatan dan
mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal


30 orang
PELATIH/FASILITATOR
1. Telah mengikuti pelatihan calon
widyaiswara atau AKTA/Pekerti atau
Training of Trainer (TOT) atau pelatihan
bagi Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK)
2. Pendidikan S1 atau minimal setara
dengan kriteria peserta dengan
tambahan keahlian di bidang materi
yang diajarkan.
3. Memahami kurikulum pelatihan jabatan
fungsional Administrator Kesehatan Ahli
yang telah distandarisasi.
4. Menguasai materi yang disampaikan
sesuai dengan Rancang Bangun
Pembelajaran Mata Pelatihan yang
ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
PENYELENGGARA
1. Institusi atau lembaga pelatihan yang TERAKREDITASI
2. Mempunyai pengendali pelatihan atau seseorang yang ditunjuk
sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi
pelatihan dan memiliki sertifikat pelatihan pengendali pelatihan
3. Mempunyai minimal 1 orang tenaga SDM yang pernah
mengikuti Training Officer Course (TOC).
TERIMA KASIH
BERBAKTI DAN MENGABDI UNTUK MENCETAK ASN YANG KOMPETEN DAN
BERDAYA SAING GUNA MEWUJUDKAN BIROKRASI KELAS DUNIA

Anda mungkin juga menyukai