Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Pengembangan Kompetensi

APARATUR SIPIL NEGARA

Oleh:

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF


3 DIMENSI PEMBANGUNAN RPJMN
Peraturan Presiden No. 2/20152015-2019

Dimensi Pembangunan
Manusia
Faktor SDM akan
sangat menentukan
kualitas pembangunan
sektor unggulan serta
kewilayahan !!

Dimensi Pembangunan Dimensi Pemerataan &


Sektor Unggulan Kewilayahan
2
ISU-ISU STRATEGIS
APARATUR SIPIL NEGARA
 Tingginya Korupsi
 Daya Saing Global
 Rendahnya
 AEC Kepercayaan Publik
 World Class  Rendahnya
Bureaucracy Akuntabilitas Publik
Issu Global
Kompleksitas
Tuntutan Manajemen
Nasional  Inefisiensi anggaran
ASN
 Pelayanan publik
masih buruk

 KUALITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI


 Gap Kompetensi ASN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF


+ ISU-ISU STRATEGIS ASN

BIROKRASI KELAS
DUNIA

Middle-income Pemerintah Globalisasi,


trap, pertumbuhan berkinerja tinggi: ASEAN Community
ekonomi Efektif dan
berkelanjutan efisien, inovatif,
akuntabel, bersih

ASN Berkelas Dunia


BIROKRASI KELAS DUNIA 2025
SMART ASN 2019
RPJMN 2015-2019
PEMBANGUNAN KUALITAS ASN
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

ASN
Human Capital
SMART ASN
Reformasi
Birokrasi &
UU ASN
Penerapan
Good Governance
n an ASN
a ng u
Pe mb
le sto n es
Mi Sumber: Kementerian PAN
SASARAN 3:
PROFESIONALISME ASN
Arah Kebijakan Pengembangan
Profesionalisme ASN:
1. Pemetaan standar kompetensi
jabatan dan kompetensi individu
Penetapan
Standar dan 2. Sertifikasi kompetensi
Pemetaan 3. Penguatan jabatan fungsional
Peningktan
Kesejahteraan
Sertifikasi
Kompetensi
4. Mutasi dan rotasi sesuai
kompetensi
5. Capacity Building ASN
Profesionalisme  Peningkatan jenjang pendidikan
Pengukuran Formal
Kinerja
ASN Penguatan
Jabatan
Individu &
Fungsional  Diklat berbasis “gap” kompetensi
Displin
indv. & jabatannya
 Internship, coaching & counseling
Mutasi dan
Capacity
Rotasi (>5 6. Pengukuran kinerja individu &
Building
tahun) disiplin
7. Peningkatan kesejahteraan berbasis
kinerja
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
Berdasarkan kesejanjangan kompetensi individu &
jabatannya, maka strategi pengembangannya adalah:
 Pendidikan Formal
Peningkatan kompetensi melalui
 Tugas Belajar pendidikan formal baik dalam
 Ijin Belajar maupun luar negeri
 Pendidikan dan Pelatihan
 Diklat Prajabatan
 Diklat Kepemimpinan Peningkatan kompetensi melalui pelatihan
paling sedikit 80 (delapan puluh) jam
 Diklat Fungsional pelajaran dalam 1 (satu) tahun.
 Diklat Teknis
 Non Diklat
 Internship (Magang)
Peningkatan kompetensi melalui
 Bimbingan Teknis program magang maksimum 1 (satu)
 Sosialisasi tahun (instansi pemerintah & swasta)
 Seminar
 Workshop
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN (80 JP/tahun)

1. Pendidikan 2. Seminar
dan pelatihan

3. Kursus 4. Penataran

5. Praktek kerja, di
instansi pusat dan 6. Pertukaran PNS
daerah dan Swasata

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN


KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
INSTANSI
Kompetensi Berdasarkan UU ASN
• Adalah Pengetahuan, Keterampilan,
Sikap/Perilaku yang harus dipenuhi
oleh Pegawai ASN untuk menjalankan
fungsi dan tugas jabatan secara
efisien dan efektif.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF


KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH
DAERAH YANG DIBUTUHKAN (UU No.
5 dan 30/2014)

Teknis
Sosio-
Manajerial
Pemerintahan
Kultural
STRATEGI PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
STRATEGI STRATEGI STRATEGI
PENINGKATAN PENINGKATAN PEMAGANGAN BAIK
KUALIFIKASI KOMPETENSI KERJA DI INSTANSI
PENDIDIKAN MELALUI PELATIHAN PEMERINTAH
FORMAL ASN BERBASIS MAUPUN SWASTA (1
(S-1 s/d S-3) KOMPETENSI KERJA TAHUN)

KOMPETENSI SOSIO
KOMPETENSI KOMPETENSI TEKNIS PEMERINTHAN & KULTURAL
MANAJERIAL SESUAI BIDANG

ASN BERKELAS DUNIA


Diklat untuk Membangun SDM
Aparatur Profesional

Training &
Development
 Mendorong berpikir kreatif (berorientasi
pada kebaruan, kebermanfaatan, dan
memberikan solusi)
 Membuahkan perilaku baru (cara bekerja
inovatif yang lebih cepat dan lebih baik)
 Menghasilkan karya cipta yang mampu
 Permasalahan yang menjadi solus, lebih bermanfaat,
dihadapi pemerintah berkesinambungan dan dapat direplikasi
semakin kompleks
 Tuntutan kinerja tinggi
bagi setiap ASN
menjadi keniscayaan
 Diperlukan terobosan Pelayanan publik
diklat dan budaya  Berbasis pada kompetensi yang kelas satu (first-
kerja untuk harus dimiliki class public
menyikapinya  Bertujuan untuk mencapai
services)
kompetensi yang harus dipenuhi
 Menggunakan metode
pembelajaran inovatif
13
PRINSIP ASN
(UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN PASAL 3)

ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut:

a nilai dasar;

b kode etik dan kode perilaku;

komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan


c
publik;

d kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e kualifikasi akademik;

f jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan

g profesionalitas jabatan.
DIKLAT merupakan HAK BAGI ASN

 Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan


untuk mengembangkan kompetensi;
 Pengembangan kompetensi ASN dilakukan salah
satunya melalui pendidikan dan pelatihan/Diklat
(UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN pasal 70)
DEFINISI DIKLAT DAN PENGEMBANGAN

Training (Diklat) adalah pelatihan bagi pegawai yang


ditujukan untuk meningkatkan kompetensi yang
dibutuhkan saat ini

Development (Pengembangan) adalah


pengembangan kompetensi dan kapasitas pegawai
dalam rangka mempersiapkan diri untuk
menyongsong tantangan dan kebutuhan di masa
yang akan datang
MENGAPA PERLU PENGEMBANGAN?

• Persaingan semakin ketat: antar individu, unit


kerja, kementerian, bahkan antar negara;
• Harapan masyarakat semakin meningkat;
• Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
berkembang pesat;
• Tantangan dan problematika semakin
kompleks;
PERMASALAHAN DIKLAT BERDASARKAN
ANALISIS SWOT

Diklat belum berdasarkan kebutuhan real


lembaga

Diklat belum menjangkau seluruh


pegawai dan seluruh tempat di tanah air

Kualitas diklat belum merata pada semua


Weakness aspek kediklatan

Peserta yang dikirim belum tepat sasaran

Alumni diklat belum didayagunakan


sebagaimana mestinya
SOLUSI PERMASALAHAN

Pusdiklat melakukan analisis kebutuhan


diklat yang valid

Memperkuat diversifikasi kediklatan:


DDWK, DDTK, DJJ, Diklat Kerjasama
Meningkatkan kualitas kediklatan dalam
SOLUSI semua aspek: sistem, regulasi, tenaga
kediklatan, sarana dan prasarana
Kanwil/Kemenag memetakan pegawai
berdasarkan skala prioritas

Kanwil/Kemenag mendayagunakan
alumni diklat
T ER I M A KA S I H

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF 20

Anda mungkin juga menyukai