1. HUMAN RESOURCE
1. PERSONAL MANAGEMENT
ADMINISTRATION (manajemen SDM & sbg
(pencatatan Admin Kepeg) aset neg yg hrs dikelola,
2. CLOSED CAREER SYSTEM dihargai, & dikembangkan
(orientasi pd senioritas dan dg baik)
kepangkatan) 2. OPEN CAREER SYSTEM
(mengedepankan kompetisi
3. SPOIL SYSTEM
+kompetensi ,promosi +
(pertimbangan subyektif, pengisian Jabatan)
kedekatan personel, alasan 3. MERIT SYSTEM (obyektif,
politik) rekruitmen, pengangkatan,
• penempatan, promosi)
Mata Pelatihan ini
membekali peserta Pelatihan
dengan pengetahuan tentang
kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, dan kode etik
ASN, konsep sistem merit
dalam pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN.
Mata Pelatihan ini
membekali peserta
Pelatihan dengan
pengetahuan tentang
KOMPETENSI kedudukan, peran, hak
DASAR dan kewajiban, dan kode
etik ASN, konsep sistem
merit dalam
pengelolaan ASN, dan
pengelolaan ASN.
1. KEDUDUKAN, PERAN, HAK dan
KEWAJIBAN DAN KODE ETIK
ASN
3. MEKANISME PENGELOLAAN
ASN
Tantangan Manajemen SDM ke Depan
HIGHLY COMPETITIVE-AFTA-MEA
• GLOBALISASI
• COMPETITIVE ANTAR NEGARA 2019
• TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITASI
• HIGH COLLABARATION
2015
SMART ASN
• Profil SDM ASN Arah Strategis Pembangunan Nasional 1. BERWAWASAN
saat ini 2015-2019 GLOBAL
(Perencanaan, Rekruitmen & Profesionalisme) 2. MENGUASAI
IT/DIGITAL DAN
• Benchmark ASN
BAHASA ASING
Internasional
3. DAYA
Tantangan SDM Internal NETWORKING
• MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI TINGGI
PEMBANGUNAN 4. MULTI SKILLING
• MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN
QUALIFICATION
• PENEGAKAN DISIPLIN BLM SEPENUHNYA
DIJALANKAN
• KESADARAN SDM SBG HUMAN CAPITALMSH
RENDAH
TRANSFORMASI BIROKRASI &PENGELOLAAN
SDM APARATUR
BIROKRASI
2025 BERSIH,
KOMPETEN
DAN
2018 MELAYANI
DYNAMIC
GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED PENGEMBANGAN
2013 BUREAUCRACY POTENSI HUMAN
MANAJEMEN CAPITAL
SDM
RULE BASED
BUREAUCRACY
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
PERMASALAHAN PNS
Intervensi Politik tinggi, sehingga netralitas terganggu
Tsunami Pensiun
Reformasi Bidang Kepegawaian BKN
• Sistem Informasi
Regulasi Modernisasi Kepegawaian
Pelayanan • Pemanfaatan TIK (e-
• Deregulasi
• Law Enforcement office, e-gov dan i-gov)
• Reward and Punishment • Transparansi dan
• De-kooptasi dengan politik akuntabilitas
• Minimalisasi spoiling system • Efektivitas dan efisiensi
• Wasdal/supervisi • Simplifikasi proses
IMPLIKASI BERLAKUNYA UU ASN BKN
setkab.go.id
KETENTUAN UMUM
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN):
profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
BAB II
PASAL 2
a. Kepastian Hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan Efeisien;
i. Keterbukaan;
ASAS PENYELENGGARAAN j.
k.
Non Diskriminatif;
Persatuan dan Kesatuan;
KEBIJAKAN DAN l. Keadilan dan Kesetaraan;
MANAJEMEN ASN m. Kesejahteraan.
ASN SEBAGAI PROFESI
BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan
Pasal 3 UU ASN 5/2014
NILAI DASAR ASN
a. memegang teguh ideologi Pancasila; i. memiliki kemampuan dalam
b. setia dan mempertahankan Undang- melaksanakan kebijakan dan program
Undang Dasar Negara Republik Indonesia pemerintah;
Tahun 1945 serta pemerintahan yang j. memberikan layanan kepada publik
sah; secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
c. mengabdi kepada negara dan rakyat akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
Indonesia; santun;
d. menjalankan tugas secara profesional k. mengutamakan kepemimpinan
dan tidak berpihak; berkualitas tinggi;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan
keahlian; kerja sama;
f. menciptakan lingkungan kerja yang m. mengutamakan pencapaian hasil dan
nondiskriminatif; mendorong kinerja pegawai;
g. memelihara dan menjunjung tinggi n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
standar etika yang luhur; dan
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan o. meningkatkan efektivitas sistem
kinerjanya kepada publik; pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
Pasal 4 UU ASN 5/2014
NILAI DASAR
• Nilai Dasar yang tercantum pada
pasal 4 UU no. 5 tahun 2014,
merupakan dasar komitmen PNS
dalam menjalankan tugas-tugas
pemerintahan.
• Merupakan Koridor terwujudnya
akuntabilitas PNS dan
pemebentukan karakater sebagai
PNS yang Profesional
• Pedoman meningkatkan kualitas
organisasi dan Potensi diri sendiri
JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASN
JENIS STATUS KEDUDUKAN
• Pelaksana
TUGAS
kebijakan
publik • Melaksanakan
• Pelayan kebijakan yg dibuat • Pegawai ASN berperan
publik oleh pejabat Pembina sbg perencana,
Kepegawaian pelaksana, pengawas
• Perekat dan penyelenggaraan tugas
pemersatu
• Memberikan
pelayanan publik yg umum Pemerintahan
bangsa dan Pembangunan
profesional dan
berkualitas Nasional
• Mempererat persatuan
FUNGSI dan Kesatuan NKRI
PERAN
Hari kedua masuk kerja pascalibur Lebaran Kamis ini, para PNS
yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Ternate banyak yang
menambah libur alias tidak masuk kerja. (Ilustrasi/Istimewa)
A+ A-
TERNATE - Hari kedua masuk kerja pascalibur Lebaran Kamis
(23/7/2015) ini, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di
lingkungan Pemerintah Kota Ternate banyak yang menambah
libur alias tidak masuk kerja.
Jujur,
Bertanggung
Jawab,
Melaks. berintegritas
ketentuan Per- tinggi Cermat &
PU mengenai disiplin
disiplin
Pegawai
Melayani dgn
Informasi sikap hormat,
scr benar KODE ETIK & sopan, & tanpa
tekanan
PERILAKU ASN
Menjaga agar Sesuai dgn Per
tdk terjadi UU & Perintah
konflik Atasan
efektif, efisien
dan Menjaga
bertanggung kerahasian
jwb
ETIKA BIROKRASI
DISKUSI KELOMPOK
1) Jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara
sesuai dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut
terhadap Anda sebagai pegawai ASN.
2) Jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan
apa yang perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
3) Jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana
Anda harus bersikap agar hak dan kewajiban tersebut seimbang.
4) Jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda
dapat melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
5) Jelaskan makna dan keuntungan penerapan system merit?
Berikan contoh penerapan system merit dalam penilaian
pegawai.
SISTEM
Sistem Merit adalah MERIT....????
kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan
kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan
latar belakang, politik, ras,
warna kulit, agama, asal-
usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, ataupun
kondisi kecacatan.
SISTEM MERIT
1. Strategic alignment dalam pengelolaan SDM
2. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk
memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas
pegawai
3. Organisasi membutuhkan pegawai yg jujur,
kompeten dan berdedikasi
4. Diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yg
mampu memberikan jaminan “Keamanan” dan
“kenyamanan” bg Individu yg bekerja didalamnya.
SISTEM MERIT
1. Sistem merit dalam Manajemen ASN meletakkan Kualifikasi,
kompetensi dan Kinerja secara Adil dan Wajar dgn tanpa
membedakan latar belakang Politik, ras, warna kulit, agama, asal-
usul, jenis kelamin,status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan”
2. Sistem ini menjadi acuan dalam semua tahapan dalam pengelolaan
ASN
3. Bagi Organisasi sistem merit mendukung keberadaan prinsip
akuntabilitas yg saat ini menjadi tuntutan dalam sektor publik, dg
kata lain organisasi dpt mempertanggungjawabkan bgmna mereka
menggunakan SDM-nya scr efektif dan efisien
4. Sedangkan bagi pegawai, sistem ini menjamin keadilan dan juga
menyediakan ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang
pegawai
BKN
LAN KASN
• Penelitian, pengkajian kebijakan Monitoring, evaluasi kebijakan, dan
manajemen ASN, rekomendasi yang mengikat untuk
menjamin perwujudan sistem merit
• Pembinaan dan
& pengawasan penerapan asas,
penyelenggaraan Diklat ASN
kode etik, dan kode perilaku ASN
1. LAN memiliki fungsi:
a. pengembangan standar kualitas pendidikan dan
pelatihan Pegawai ASN;
b. pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun
bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan
lainnya;
d. pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen
ASN;
e. melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga
pemerintah lainnya
(Pasal 43)
98
2. LAN bertugas:
a. meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN
sesuai dengan kebutuhan kebijakan;
b. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN berbasis kompetensi;
c. merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan
pelatihan Pegawai ASN secara nasional;
d. menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan
pelaksanaan pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan
penjenjangan tertentu, serta pemberian akreditasi dan
sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan kementerian dan
lembaga terkait;
e. memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan
pelatihan penjenjangan;
f. membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
analis kebijakan publik; dan
g. membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan
pelatihan.
(Pasal 44)
99
BKN
1. Badan Kepegawaian Negara adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN
secara nasional
(Pasal 47)
100
3. BKN memiliki tugas:
a. mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;
b. membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta
mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh
Instansi Pemerintah;
c. membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;
d. mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian
ASN berbasis kompetensi didukung oleh sistem informasi kearsipan
yang komprehensif;
e. menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan
kebijakan Manajemen ASN;
f. menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan
g. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan
prosedur manajemen kepegawaian ASN.
4. BKN berwenang mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
norma, standar, prosedur, dan kriteria Manajemen ASN
(Pasal 48,49)
101
DISKUSI
1) Coba jelaskan perbedaan antara Manajemen
PNS dan Manajemen PPPK.
2) Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian
jabatan pimpinan tinggi ASN dan
penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN.
3) Coba diskusikan peranan sistem informasi
ASN dalam pengelolaan ASN.
21 FEB 2015 ESTY_607@YAHOO.COM
51
MANAJEMEN ASN
Manajemen PNS meliputi: Manajemen PPPK meliputi:
a. penyusunan dan penetapan a. penetapan kebutuhan;
kebutuhan; b. pengadaan;
b. pengadaan; c. penilaian kinerja;
c. pangkat dan jabatan; d. penggajian dan tunjangan;
d. pengembangan karier; e. pengembangan kompetensi;
e. pola karier; f. pemberian penghargaan;
f. promosi; g. disiplin;
g. mutasi; h. pemutusan hubungan
h. Penilaian kinerja perjanjian kerja; dan
i. penggajian dan tunjangan; i. perlindungan.
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m. pensiun dan tabungan hari tua;
dan
n. perlindungan.
MANAJEMEN PNS
BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk
1 REKRUITMEN JANGKA WAKTU 5 THN
2. KEJELASAN
POLA KARIER
PROGRAM RETAINING YG
KOMPREHENSIF
3. SISTEM - Kompetitif,
- Adil,
REKRUITMEN - Objektif,
YG BAIK - Transparan,
- Bebas Unsur KKN,
- Bebas Biaya
PEMBERHENTIAN PNS
PEJABAT
PIMPINAN BUP 60 tahun
TINGGI
Tidak diberhentikan
dari jabatannya
BUP 60 tahun
SK pensiun berlaku
Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI
Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana
(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan
fungsional umum)
1 PEJABAT
ADMINISTRASI BUP 58 tahun
SK pensiun Ditinjau
Telah Kembali
Usia diberhentikan
2 PEJABAT < 58 tahun (TMT akhir
ADMINISTRASI Januari 2014) tidak bersedialagi
dan SK pensiun melaksanakan Surat pernyataan
telah ditetapkan tugas
bermaterai kepada
PPK
SK pensiun berlaku
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI (2)
Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP LAINNYA
1 BUP pejabat fungsional Akan diatur lebih
yang tidak ada lanjut dengan
perpanjangannya sesuai Peraturan
peraturan perundangan Perundang-
saat ini undangan
Pendidikan
TEKNIS Pelatihan TF
Pengalaman Tennis
Pendidikan
Pelatihan Struktural
KOMPETENSI Pengalaman
MANAGERIAL kepemimpinan
PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung
sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan
mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan
wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
dari PNS sejak mendaftar sebagai calon.
PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT
NEGARA
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK; BPK;
KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar Negeri
yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh DIBERHENTIKAN
SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUS SEBAGAI PNS.
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan
Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil
gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN
PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai calon.
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Sifat: Kompetitif dan Terbuka
Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN
Proses
− Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
NASIONAL
− Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL,
PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA.
PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L
PUSAT
8 Laporan PRESIDEN 7
KEPUTUSAN PRESIDEN
6 JPT TERPILIH
MEMASTIKAN
KASN
SISTEM MERIT MENYAMPAIKAN 3 CALON
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L PUSAT
7 Laporan PRESIDEN 8
Pembatalan, Peringatan
KASN dan Teguran
6
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
PPK MEMILIH &
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN MENETAPKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 5
1 MEMBENTUK
KOORDINASI PyB MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
4 PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3
MENGIKAT MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT MADYA
DI DAERAH
9 Laporan
PRESIDEN 6
MENYAMPAIKAN
KEPUTUSAN PRESIDEN 8 3 CALON
KASN JPT TERPILIH
MENDAGRI
MEMASTIKAN 7 PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
SISTEM MERIT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN GUBERNUR/ PPK
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
MEMBENTUK MENYAMPAIKAN
1 5 3 CALON JPT
KOORDINASI
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH
7 LAPORAN PRESIDEN 8
Pembatalan,
Peringatan dan
KASN Teguran
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT 6
GUBERNUR/PPK MENETAPKAN JPT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
5
KOORINASI 1 MEMBENTUK PyB MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
PENGGANTIAN PEJABAT PIMPINAN
TINGGI
PPK dilarang mengganti PPT selama 2 tahun terhitung
sejak pelantikannya, kecuali PPT tsb melanggar
ketentuan per UU dan tidak lagi memenuhi syarat
jabatannya ;
Penggantian PPT sebelum 2 th dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan Presiden ;
JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 th ;
JPT dapat diperpanjang berdasarkan pencapaian
kineja, keseusian kompetensi, dan berdasarkan
kebutuhan instansi setelah mendapat persetujuan
PPK dan berkoordinasi dan KASN
Promosi
Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat
Fungsional PNS dilakukan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian setelah mendapat
pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada
instansi Pemerintah
MUTASI
Mutasi PNS dalam satu instansi Pusat atau instansi Daerah
dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian ;
Mutasi PNS antar/kabupaten/kota dalam satu provinsi
ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh
pertimbangan kepala BKN ;
Mutasi PNS antar Kab/Kota antar provinsi, dan antar
provinsi ditetapkan oleh menteri yg menyelenggarakan
urusan Pemerintahan Dalam Negeri setelah memperoleh
pertimbangan Kepala BKN ;
Mutasi PNS Provinsi/Kab/Kota ke Instansi Pusat atau
sebaliknya ditetapkan oleh Kepala BKN;
Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh BKN
PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pd tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dg memperhatikan
target, capaian, hasil dan manfaat yg dicapai, serta
perilaku PNS;
Penilaian Kinerja PNS dilakukan secara Obyektif,
terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan
ORGANISASI ASN
KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk
menyalurkan aspirasinya.
TUJUAN :
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; dan
b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.
FUNGSI :
a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;
b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap
dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam
melaksanakan tugas;
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku
profesi;
d. Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan
kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan
peraturan perudang-undangan
SISTEM INFORMASI ASN
1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi
Pengambilan Keputusan dalam
manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar
instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran
Data secara berkala.
4. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan,
mudah diakses dan memiliki sistem
keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat
digunakan/diakses oleh instansi
terkait baik untuk keperluan update
data maupun untuk pengambilan
keputusan.
PERLINDUNGAN
Jaminan kesehatan
diberikan on
Jaminan kecelakaan
top dari
kerja
program
jaminan
Jaminan kematian sosial
nasional
Bantuan hukum
• PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit
• Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan
CUTI SAKIT
• PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah)
bulan
• Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas
CUTI MELAHIRKAN cuti melahirkan selama 3 bulan
CUTI KARENA • Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan
ALASAN PENTING
• Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan;
CUTI BERSAMA • PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan
• PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan
CLTN mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) bulan
• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon
Pegawai Negeri Sipil
• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.
MARI BERSINERGI MEMBANGUN NEGERI
85
85 terimakasih
Daftar Pertanyaan Ringan :
1. Apa yang dimaksud Aparatur Sipil Negara?
2. Apa yang dimaksud PPPK?
3. Jelaskan kedudukan dan peran anda sebagai
aparatur sipil Negara.
4. Jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban
ASN.
5. Jelaskan kode etik dan perilaku ASN dan
bagaimana anda dapat melaksanakan kode
etik dan perilaku tersebut.