Anda di halaman 1dari 38

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen

Kepegawaian
Yulina Setiawati NN, SH. MM.
Jakar ta, 25 Juni 2015
O utline

I Latar Belakang

II Visi Kepegawaian Di Era UU ASN

III Progress RPP

IV Manajemen PNS

V Penutup
BKN

TRANSFORMASI PENGELOLAAN PNS

BIROKRASI
2025 BERSIH,
KOMPETEN
SEJAHTERA
2018 MELAYANI

DYNAMIC
GOVERNANCE

PERFORMANCE BASED PENGEMBANGA


2000 BUREAUCRACY N
MANAJEMEN POTENSI/HUMAN
SDM CAPITAL
RULE BASED
BUREAUCRACY

ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Area Reformasi Bidang Kepegawaian BKN

• Recruitment, Placement and • Restrukturisasi organisasi (right


promotion sizing; flat org.)
• Performance-based Mgt. • Service Delivery
• SKP • OutcomesOriented
• Kwalitas & Produktivitas • Mind-set dan Culture set
• Welfare dan Renumerasi • Strong commitment
• Core competency training

SDM Penataan
Aparatur Organisasi

Modernisasi
Regulasi Pelayanan
• Pemanfaatan TIK (e-office,
• Penataan Peraturan e-gov dan i-gov)
• Law Enforcement • Transparansi dan
• Reward and Punishment akuntabilitas
• De-kooptasi dengan politik • Efektivitas dan efisiensi
• Minimalisasi spoiling system • Simplifikasi proses
• Wasdal/supervisi
DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN

1. Intervensi politik yang tinggi & Netralitas PNS


terganggu;
2. Melemahnya peran PNS sebagai perekat NKRI
3. Birokrasi biaya tinggi;
4. Mismatch antara kompetensi jabatan dan
kompetensi individual;
5. Kinerja PNS rendah, gaji belum adil, dan layak
sejahtera;
6. Tsunami pensiun;
7. Reformasi birokrasi belum berjalan maksimal.
VISI DAN MISI UU ASN

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang


VISI memiliki integritas, profesional, melayani
dan sejahtera

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari


MISI Comfort Zone ke Competitive Zone
PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN

Mewujudkan sistem merit dan manajemen ASN dengan ciri-ciri:

• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif

• Menerapkan prinsip fairness dalam semua urusan manajemen


kepegawaian

• Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja

• Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik

• Manajemen SDM secara efektif dan efisien

• Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan semena- mena

• Adanya lembaga Independen yang menjaga pelaksanaan merit system.

BKN
Implementasi Merit Sistem BKN

a) seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;


b) perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c) pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka
berdasarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi jabatan;
d) memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan,
pengembangan, dan pola karir;
e) memperlakukan pegawai ASN secara adil, setara dan non diskriminatif;
f) memberikan gaji yang sama pada posisi dan bobot jabatan yang sama;
g) memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada
kinerja;
h) menerapkan standar integritas dan perilaku pegawai ASN;
i) merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi
sesuai hasil pengelolaan kinerja;
j) menjaga netralitas pegawai ASN dari intervensi politik;
k) memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan
penyalahgunaan wewenang; dan
l) memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi.
AMANAT UU ASN & STATUS RPP
NO RPP STATUS

1 MANAJEMEN PNS PROSES HARMONISASI DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM.

DRAFT SELESAI.
2 MANAJEMEN PPPK PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN
KONSULTASI PUBLIK.

DRAFT SELESAI.
3 PENILAIAN KINERJA & DISIPLIN PENYEMPURNAAN SESUAI MASUKAN INSTANSI DAN
KONSULTASI PUBLIK.
DRAFT DALAM PROSES.
4 GAJI & TUNJANGAN
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.
JAMINAN PENSIUN DAN DRAFT DALAM PROSES.
5
JAMINAN HARI TUA PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

DRAFT DALAM PROSES.


6 KORPS PEGAWAI ASN
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT.

DRAFT DALAM PROSES


7 JKK DAN JKM
PEMBAHASAN INSTANSI TERKAIT
MANAJEMEN PNS

• Setiap instansi wajib menyusun kebutuhan jenis dan jumlah jabatan untuk 5
1. PENETAPAN
tahun kedepan dan dirinci pertahun sesuai prioritas kebutuhan
KEBUTUHAN
• ANJAB dan ABK dengan e-formation

• Sistem registrasi on-line


• Seleksi menggunakan CAT
2. PENGADAAN
• Seleksi administrasi, Tes Kemampuan Dasar (TKD), & Tes Kemampuan Bidang
(TKB)
• Pangkat adalah tingkatan dalam jabatan sebagai dasar penggajian
3. PANGKAT &
• Pengangkatan dalam jabatan merupakan perbandingan obyektif kompetensi,
PROMOSI
JABATAN kualifikasi jabatan dengan yang dimiliki pegawai.
• Promosi Jabatan dengan Open Recruitment & Talent Pool

• Berdasarkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi


4. PENGEMBANGAN
• Memperhatikan penilaian kinerja, integritas, dan moralitas
KARIR
• Diklat merupakan hak PNS dan dilaksanakan minimal 80 jam dalam 1 tahun
MANAJEMEN PNS

• Terintegrasi secara nasional


5. POLA KARIR
• Setiap instansi wajib menyusun pola karir

• Mutasi tugas/ lokasi antar instansi Pusat, instansi daerah


6. MUTASI
• Mutasi dilakukan diagonal, vertikal, dan horizontal

• SKP disusun berdasarkan RKT


7. PENILAIAN
• Bobot Penilaian SKP 70%, Perilaku 30% dengan metode 360o
KINERJA
• Tidak mencapai target dikenakan sanksi administrasi

8. PENGGAJIAN • Berdasarkan beban kerja, tanggung jawab & risiko pekerjaan


DAN • Tunjangan kinerja berbasis kinerja individu.
TUNJANGAN • Tingkat kemahalan sesuai indeks wilayah
MANAJEMEN PNS

• Reward berdasarkan capaian kinerja


9. PENGHARGAAN • Prioritas untuk pengembangan kompetensi
• Tanda Kehormatan

• Penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai dengan perubahan jenis-jenis


10. DISIPLIN
hukuman

• Reformulasi jenis-jenis pemberhentian


11. PEMBERHENTIAN
• Perubahan beberapa sanksi administrasi

12. JAMINAN • Pensiun dengan Dual system pay as you go dan fully funded
PENSIUN DAN • THT dual system asuransi SOS dengan manfaat pasti dan bersifat
HARI TUA pengembalian tabungan ditambah hasil pengembangan

• Ontop dari Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk kesehatan, kecelakaan


13. PERLINDUNGAN
kerja, jaminan kematian dalam perkara yang terkait tugas
HAK DAN KEWAJIBAN ASN BKN

JENIS HAK KEWAJIBAN


1. gaji, tunjangan, dan • setia dan taat pada
fasilitas;
Pancasila, UUD NRI
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
PNS jaminan hari tua;
4. Jaminan kesehatan, • menjaga persatuan dan
Pasal 1 butir kecelakaan kerja dan kesatuan bangsa;
3 & Pasal 7 kematian; • melaksanakan kebijakan
5. Bantuan Hukum; dan pemerintah;
6. pengembangan • menaati ketentuan
kompetensi.
peraturan perundang-
1. Gaji dan tunjangan; undangan;
2. cuti; • melaksanakan tugas
PPPK 3. Jaminan har tua; kedinasan;
Pasal 1 4. Jaminan Kesehatan, • menunjukkan integritas
butir 4 & kecelakaan kerja dan dan keteladanan;
Pasal 7 kematian; • menyimpan rahasia
5. Bantuan Hukum; dan
jabatan
6. pengembangan
kompetensi. • bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI
Pangkat dan Jabatan BKN

• Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan


berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan
persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar
penggajian.
• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS
yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan
Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian
kinerja.
Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS
No. Jabatan Pangkat Peringkat Jabatan
JABATAN PIMPINAN TINGGI
Jabatan Pimpinan 29
1. JPT-I
Tinggi Utama 28
27
26
Jabatan Pimpinan 25
2. JPT-II
Tinggi Madya 24
23
22
21
JPT-III
20
Jabatan Pimpinan 19
3. JPT-IV
Tinggi Pratama 18
JPT-V 17
JPT-VI 16
Rancangan Pangkat dan Jabatan PNS (2)
No. Jabatan Pangkat Peringkat Jabatan
JABATAN ADMINISTRASI & JABATAN FUNGSIONAL
4. JA -15, JF-15 15
5. JA -14, JF-14 14
6. JA -13, JF-13 13
7. JA -12, JF-12 12
8. JA -11, JF-11 11
9. JA -10, JF-10 10
10. JA -9, JF-9 9
11. JA -8, JF-8 8
12. JA -7, JF-7 7
13. JA -6, JF-6 6
14. JA-5, JF-5 5
15. JA-4 4
16. JA-3 3
17. JA-2 2
18. JA-1 1
BKN

JABATAN (UU ASN)


PIMPINAN TINGGI

UTAMA

MADYA
PRATAMA

JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN ADMINISTRASI
 Utama
ADMINSTRATOR  Madya
 Muda  Penyelia
PENGAWAS  Pertama  Mahir
 Terampil
PELAKSANA  Pemula
KEAHLIAN
KETERAMPILAN
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

SIFAT
Kompetitif dan Terbuka

SELEKSI
Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang
dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan
KASN

PROSES

 Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan


pada tingkat Nasional
 Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada
tingkat Nasional, Propinsi, atau antar Instansi
dalam 1 (satu) Kab/Kota
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI

TUJUAN
Mendapatkan Pimpinan Tinggi yang
berkualitas

PRINSIP
Pengisian JPT Utama dan Madya dilakukan
secara terbuka dan kompetitif didasarkan pada
sistem merit

SASARAN
 Terselenggaranya seleksi calon Pejabat Pimpinan
Tinggi yang transparan, objektif, kompetitif dan
akuntabel
 Terpilihnya calon Pejabat Pimpinan Tinggi pada
Instansi pemerintah pusat dan daerah seasuai
dengan kompetensi yag dibutuhkan dan sistem
merit
MUTASI JABATAN JPT
Mutasi jabatan JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi
dari Jabatan JPT yang ada dengan persyaratan :
1. 1 (satu) klasifikasi jabatan
2. Memenuhi standart kompetensi jabatan
3. Lulus uji kompetensi
4. Sudah 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir dan paling
lama 5 (lima) tahun
Pengisian Jabatan Administrator,
Pengawas, dan Pelaksana
 Dilaksanakan dengan Talent Pool
 Apabila belum terbangun Talent Pool, maka dapat
dilaksanakan dengan seleksi internal atau apabila tidak
tersedia SDM yang sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan maka bisa dilaksanakan dengan seleksi
terbuka
 Setelah dilaksanakan seleksi disampaikan kepada Tim
Penilai Kinerja
 Tim Penilai menyampaikan calon kepada PPK
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL

Pengangkatan mengisi formasi


CPNS

Inpassing/Penyesuaian

Perpindahan dari jabatan lain

Promosi Jabatan
PENGEMBANGAN KARIER

TUJUAN:
o memberikan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS;
o menyeimbangkan antara pengembangan karir PNS dan kebutuhan
instansi;
o meningkatkan kompetensi dan kinerja PNS; dan
o mendorong peningkatan profesionalitas PNS.

SASARAN:
tersedianya pola karier nasional dan panduan penyusunan pola
karier instansi; dan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BKN

SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN

1.
Pendidikan 2. Seminar
dan Latihan

4.
3. Kursus Penataran

5. Praktik 6.
Kerja Pertukaran
Di Instansi PNS dan
Pusat dan Swasta
Daerah selama
1 tahun
INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI,
MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

K
O
M
D
P
A
E
S
T
E
A Kompetensi Kompetensi
N
R Kultural Teknis
S
I

Kompetensi
Manajerial

Mempertemukan Kompetensi
Individu dg Kompetensi Jabatan

Pemanfaatan &
Penempatan ASN

Pengakuan Kompetensi
ASN melalui
Penilaian/Uji
Kompetensi dan
Sertifikasi 25
BENTUK POLA KARIER

o Horizontal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke


posisi jabatan lain yang setara, baik di dalam satu kelompok
maupun antar kelompok Jabatan Administrasi, Jabatan
Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan Tinggi;
o Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi
jabatan yang lain yang lebih tinggi, di dalam satu kelompok
Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, atau Jabatan
Pimpinan Tinggi;
o Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke
posisi jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok Jabatan
Administrasi, Jabatan Fungsional, dan/atau Jabatan Pimpinan
Tinggi.
PROMOSI PNS
BKN

• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan
oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS
pada Instansi yang dibentuk oleh Pejabat yang bersangkutan.
PROMOSI PNS

Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertikal


atau diagonal.
PNS dapat dipromosikan di dalam dan/atau antar Jabatan
Administrasi dan Jabatan Fungsional ketrampilan, ahli pertama, dan
ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan jabatan.
Dalam hal instansi belum memiliki kelompok suksesi (talent pool),
promosi dalam jabatan administrasi dapat dilakukan melalui seleksi
internal oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh PPK.
PNS yang menduduki jabatan administrator dan jabatan fungsional
jenjang ahli madya dapat dipromosikan ke dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama sepanjang memenuhi persyaratan jabatan, mengikuti
dan lulus seleksi.
PNS yang menduduki jabatan fungsional jenjang ahli utama dapat
melamar ke dalam jabatan pimpinan tinggi sepanjang memenuhi
persyaratan jabatan, mengikuti dan lulus seleksi.
LANJUTAN

PPK menetapkan kelompok rencana suksesi setiap tahun dan


mengumumkan melalui Sistem Informasi ASN.
Kelompok rencana suksesi merupakan sekelompok PNS yang
memiliki kompetensi sesuai klasifikasi jabatan dan memiliki
penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun berturut-turut.
Promosi PNS diprioritaskan bagi PNS yang masuk dalam
kelompok rencana suksesi (talent pool).
MUTASI PNS
BKN

• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi
Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi
Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan
NKRI di luar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan
oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri
setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis
dari Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.
PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN

Menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem


prestasi dan sistem karier yang dititikberatkan sistem prestasi kerja
PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja dilakukan sebagai pengendalian perilaku kerja


produktif.

Dilakukan perubahan persentase penilaian dari unsur sasaran kerja


pegawai 70% dan perilaku kerja pegawai 30%, dan penilaian perilaku
360o.

Adanya perubahan pengaturan tentang kewajiban yang harus ditaati


dan larangan yang tidak boleh dilanggar.
DISIPLIN

Adanya perubahan jenis hukuman disiplin khususnya hukuman disiplin


tingkat sedang dan berat yang disesuaikan dengan ketentuan tentang
pangkat gaji, Tunjangan Kinerja, dan Jabatan.
SKEMA MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Nilai bisa
ASS-CEN
Lebih 100
REWARD PSI-TEST

ASPEK:
•KUANTITAS
• OBYEKTIF PRESTASI S •KUALITAS
BOBOT BAIK REKOMENDASI
PENILAI KERJA KONTRAK 60 %
• TERUKUR AN K KINERJA
•WAKTU
PNS •BIAYA
PRESTA P FEEDBACK TINDAK
• AKUNTABEL HASIL
SI PENILAIAN
HASIL LANJUT
• PARTISIPASI KERJA ASPEK: PENILAIAN HASIL
PERILAKU PENG- • ORIENTASI PENILAIAN
• TRANSPARAN PNS KERJA PELAYANAN
AMAT- BOBOT
PNS AN
• INTEGRITAS BURUK
• KOMITMEN 40 %
• DISIPLIN
• KERJASAMA REKOMENDASI
• KEPEMIMPINAN • PEMBINAAN
Nilai Maks • PUNISHMENT ASS-CEN
UNSUR-UNSUR SKP PELAKSANAAN PSI-TEST
100
PENILAIAN
1. KEGIATAN TUGAS 1. PEJABAT PENILAI WAJIB MELAKUKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
JABATAN KEBERATAN
2. PPK SBG PEJABAT PENILAI ATAU ATASAN PEJABAT PENILAI TERTINGGI
2. ANGKA KREDIT 3. PEJABAT PENILAI WAJIB MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DARI
3. TARGET PEJABAT PENILAI YG SETINGKAT 1. KEBERATAN ATAS HASIL
PENILAIAN DIAJUKAN KPD ATASAN
4. TUGAS 4. PENILAIAN DILAKUKAN PADA SETIAP AKHIR BULAN DESEMBER
PEJABAT PENILAI PALING LAMBAT
TAMBAHAN 5. HASIL PENILAIAN DISAMPAIKAN PADA PNS YANG BERSANGKUTAN 14 HARI KALENDER
5. KREATIFITAS 6. PNS WAJIB MENANDATANGANI DAN MENGEMBALIKAN PADA PEJABAT 2. ATASAN PEJABAT PENILAI
PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER MEMINTA PENJELASAN PADA
7. APABILA PNS YG DINILAI TIDAK MAU MENANDATANGANI MAKA HASIL PEJABAT PENILAI DAN PNS YG
PENILAIAN TSB TETAP DIANGGAP SAH KEBERATAN
8. PEJABAT PENILAI MENYAMPAIKAN PADA ATASAN PEJABAT PENILAI 3. ATASAN PEJABAT PENILAI
PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN
9. HASIL PENILAIAN BERLAKU SETELAH MENDAPAT PENGESAHAN DARI HASIL PENILAIAN DAN BERSIFAT
ATASAN PEJABAT PENILAI FINAL
32
KONSEPSI REFORMULASI SISTEM PENGGAJIAN PNS
BKN

1. 2. 3.
Pay for Position Pay for Person Pay for Performance

4.
Pay for Living Cost (Lc)

Idealnya gaji pegawai dibayar dengan menggabungkan 3P + Lc


PEMBERHENTIAN JABATAN FUNGSIONAL

 Mencapai BUP
 Diberhentikan sementara sebagai PNS
 Menjalani CLTN
 Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
 Ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsional
JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA

1.1. Jaminan
JaminanPensiun
Pensiun
– Sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan di hari tua, sebagai hak dan
penghargaan
– Bagi PNS existing: manfaat pasti dan metode pembayaran pay as you go.
– Skema pensiun iuran pasti dengan sistem pendanaan fully funded system bagi
CPNS yang diangkat setelah PP Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua berlaku.

2. Jaminan Hari Tua


– Sebagai proteksi penurunan penghasilan pasca pensiun
– Skema bagi PNS existing: lumpsum, manfaat pasti, dan sebagai asuransi
dwiguna
– Skema PNS baru: bisa lumpsum atau berkala, manfaat sebagai akumulasi iuran
dan hasil pengembangan
JAMINAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA

3. Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

– Diberikan Ontop Sistem Jaminan Sosial Nasional


– Iuran dibayar oleh pemerintah
– Manfaat terdiri dari perawatan, biaya evakuasi,
santunan sementara, santunan berkala, santunan
kematian, biaya rehabilitasi, biaya pemakaman, dan
bantuan beasiswa
BKN

Perlindungan
Jaminan Kesehatan Diberikan on top
dari program
jaminan sosial
Jaminan kecelakaan kerja
nasional

Jaminankematian

Bantuan Hukum

dalam perkara yang dihadapi di


pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya

Anda mungkin juga menyukai