Pendidikan
S1 Universitas Indonesia, Program Studi Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
S2 STIE Ganesha, Program Studi Manajemen (Proses Tesis)
Pengalaman :
PT. National Global Sejahtera
PT. Green Global Media
Group RS Selaras
Biro Replikasi & Pengembangan (Divisi Kesehatan) Dompet
Dhuafa
PT. Persada Imani Husada (IMANI Hospital)
RS Insan Permata
Sertifikasi dan Gelar Non Akademis :
CHRM : Certified Human Resources Manager dari Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP)
CNHRP : Certified NLP For Human Resources Practitioner
CT : Certified Trainer dari Ansaindo MH Training Centre.
CPS : Certified Public Speaker dari School of Trainer and Motivator
Indonesia
POLA KETENAGAAN ADALAH BENTUK (STRUKTUR)
YANG TETAP ATAS TENAGA YANG DIPERLUKAN
PADA SUATU ORGANISASI
• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 81/MENKES/SK/I/2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI TINGKAT PROPINSI, KABUPATEN/KOTA SERTA RUMAH SAKIT
MAN
POWER
PLANNING
Man Power Planning atau Perencanaan Tenaga Kerja
merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan juga
merencanakan pemenuhan kebutuhan SDM yang akan menempati
jabatan tertentu dalam perusahaan sesuai dengan standar
kebutuhan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
1. Untuk menyusun
Perencanaan Kebutuhan
Dewan Pengawas
RSInsan Permata
jumlah tenaga (baik
untuk kondisi saat ini /
pengembangan layanan
baru)
2. Untuk melakukan review
uraian tugas
3. Menyusun Program
TUJUAN Pelatihan
(DARI PENYUSUNAN POLA
KETENAGAAN / MPP)
4. Peningkatan mutu
pelayanan
5. Pemenuhan Standar
Akreditasi
5
Transformasi Sistem SDM
HUMAN
PERSONALIA RESOURCES
HUMAN HUMAN BEING
DEVELOPMENT CAPITAL
(1980)
(1990) (2000) Industry 4.0
Kuadran IV Kuadran II
Tidak Ada Sistem HR Sebagai
Membingungkan Diktaktor
Representative Workforce
Succession Planning
3 TAHAP MAN POWER PLANNING
1. ANALISIS SITUASI SDM
2. ANALISIS KESENJANGAN
Ket :
• PKWTT = Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
• PKWT = Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
• WLA = Work Load Analysis
DIRECT - NON DIRECT | CORE - SUPPORT
Value Chain
Michael Porter
Infrastruktur
Ebitda RS
Manajemen Mutu dan Operasional
Revenue
dll…..
PKWT PKWTT
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
Hubungan Industrial
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA
Dewan Pengawas
RSInsan Permata
13
APAKAH WISN
Langkah 4 Langkah 5 1
Langkah 6
8
Menyusun Standart Perhitungan Kebutuhan Analisa Kesenjangan
Kelonggaran Tenaga dan Dokumen Rencana
SDM
Catatan :
Dalam penghitungan jumlah tenaga agar lebih presisi
di refers ke jumlah kunjungan yang telah dicapai dan
jumlah yang ingin serta realistis dapat dicapai
TUJUAN :
Diperolehnya unit kerja dan kategori
SDM yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan
TUJUAN :
Diperolehnya jumlah kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh
masing-masing kategori SDM.
Catatan :
STANDAR KELONGGARAN
Dokter Sp.PD – Dokter Sp.B
KATEGORI SDM / FAKTOR
FREKUENSI WAKTU JUMLAH WKT SKG
KELONGGARAN
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Pertemuan audit medik 1 Kali /Minggu 1 Jam 52 Jam 1,656 0,027
0.031
- Mengajar Program Pendidikan
Dokter 1 Kali /Minggu 2 Jam 104 Jam 1,656 0,054
0.063
- Mengajar / Membimbing Program
Pendidkan Dokter Spesialis 1 Kali /Minggu 3 Jam 156 Jam 1,656 0,082
0.094
Standar Kelonggaran 0.188
2. Dokter Spesialis Bedah
- Pertemuan audit medik 1 Kali /Minggu 1 Jam 52 Jam 1,656 0,027
0,041
0.031
- Mengajar Program Pendidikan
Dokter 1 Kali /Minggu 1.5 Jam 78 Jam 1,656 0,026
0.047
- Mengajar / Membimbing Program
Pendidkan Dokter Spesialis 1 Kali /Minggu 2 Jam 104 Jam 1,656 0,054
0.063
Standar Kelonggaran 0.141
Kuantitas Kegiatan Pokok
3
Kebutuhan Tenaga ∑ = 0
TUJUAN :
Diperolehnya informasi kecukupan, kekurangan, kelebihan
SDM RS serta alternatif pendayagunaan & pemenuhannya
pada tiap unit kerja.
Tindak Lanjut:
1. Melakukan rekrutment, mutasi atau pengurangan
2. Penyusunan Program Pelatihan
3. Restrukturisasi
4. Review Jobdesk
5. Review Target kerja