Anda di halaman 1dari 124

LOYAL

LATSAR CPNS

Kabupaten Merauke 2022


HI, I’M ANNA

WIDYAISWARA AHLI MADYA


BPSDM PROVINSI PAPUA
TINGGAL DI JL. SEKOLAH NO.14 ABEPURA
HP: 082399589024
e-mail: annasawai64@gmail.com

”BERSYUKUR DAN TETAP SEMANGAT”


GET TO KNOW
Say three things about yourself.
NICE TO MEET YOU!
DASAR HUKUM
q UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN
q SURAT EDARAN Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employeer Branding ASN
q SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10
TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
q SURAT EDARAN KEPALA LAN NOMOR: 7/K.1/HKM.02.3/2021 TENTANG WORKSHOP ATAU
KEGIATAN PENYAMAAN PERSEPSI BAGI PENGAMPU MATERI DALAM PELATIHAN STRUKTURAL
KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
q SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13/K.1/PDP.07/2022
TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
q SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 14/K.1/PDP.07/2022
TENTANG KURIKULUM PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Kurikulum LATSAR CPNS
(perlan 10/2021 perubahan atas perlan 1 /2021
KURIKULUM KURIKULUM
PEMBENTUKAN KARAKTER PNS PENGUATAN KOMPETENSI BIDANG TUGAS

AGENDA AGENDA
1. Sikap Perilaku Bela Negara 1. Kompetensi Teknis Umum/Administrasi
2. Nilai-Nilai Dasar PNS 2. Kompetensi Teknis Substansi
3. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
4. Habituasi

PENYESUAIAN
• PENGUATAN BELA NEGARA
• Re Branding NILAI NILAI DASAR (BerAKHLAK)
• Penguatan LITERASI DIGITAL menuju Smart Governance
Perubahan : untuk Membangun Patriotisme PNS Sebagai Perekat Bangsa
Dan Generasi Emas untuk Visi Indonesia 2045
PENYEMPURNAAN KURIKULUM PEMBENTUKAN KARAKTER PNS
No Agenda Mata Pelatihan Sekarang Perubahan
1 Sikap Perilaku Bela 1. Wasbang dan Nillai BN
Negara 2. Analisis Isu Kontemp. Penyesuaian materi
3. Kesiapsiagaan BN
2 Nilai-Nilai Dasar PNS 1. Akuntabilitas 1. Berorientasi Pelayanan
2. Nasionalisme 2. Akuntabel
3. Etika Publik 3. Kompeten

Mata Pelatihan
Penyesuaian
4. Komitmen Mutu 4. Harmonis
5. Anti Korupsi 5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif (WOG)
3 Kedudukan dan Peran 1. Manajemen ASN 1. Manajemen ASN
PNS Menuju Smart 2. Pelayanan Publik 2. Smart ASN
Governance 3. Whole of Government
4 Habituasi Aktualisasi Penyesuaian materi-
TAHAP PEMBELAJARAN

Evaluasi Akhir PNS PROFESIONAL


YANG BERKARAKTER
SEBAGAI PELAYAN
MASYARAKAT
Agenda IV
Oreintasi Peserta Habituasi

Agenda I: Sikap Perilaku

Agenda III: Kedudukan dan Peran


PNS dalam NKRI

Agenda II: Nilai-Nilai Dasar


PNS BERAKHLAK
Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN
1. Mentor
2. Coach di tempat pelatihan Sosok Smart
Agenda IV ASN dalam
Habituasi mendukung visi
(Materi Institusional: Evaluasi mewujudkan
Kebijakan Pengembangan
SDM Aparatur dan MTSL) Akhir World Class
Government.
Agenda II: Nilai-Nilai
Dasar PNS
(BerAKHLAK) Agenda III: Kedudukan dan
1. Pembentukan karakter PNS
Peran PNS untuk mendukung 2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
terwujudnya smart governance Tugas
(Manjemen ASN, Smart ASN

Agenda I: Sikap
Perilaku (TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
Oreintasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

Coach di tempat kerja


11

SMART ASN Manajemen ASN


PEMBENTUKAN
PROFESIONALISME
PEMBENTUKAN KARAKTER

PENGUATAN
KOMPETENSI
ISU
Penyebab Gagasan kreatif TEKNIS BIDANG
ISU TUGAS

Kegiatan-Kegiatan
Output-
Output

BERORIENTA
SI AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS
PELAYANAN

LOYAL ADAPTIF KOLABURATIF


CORE VALUE ASN
26 Agustus 2021
2. CORE VALUE ASN
PENTINGNYA SATU CORE VALUES ASN

Satu Core Values ASN

Urgensi Benefiit

1. Mensarikan dan menyederhanakan 1. Mendorong pembentukan karakter ASN yang


nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan UU professional
ASN sehingga mudah dipahami dan 2. Memudahkan proses adaptasi bagi mobilitas ASN
diterapkan antar instansi pemerintah (talent mobility)
2. Menggabungkan nilai-nilai yang telah 3. Menjadi unsur untuk memperkuat
disusun oleh instansi pemerintah peran ASN sebagai perekat dan pemersatu
dalam satu rumusan baku yang dapat bangsa
berlaku secara umum. Budaya kerja yang mendorong kinerja
organisasi dalam jangka panjang

Smart Governance – Smart ASN


NILAI-NILAIDASAR ASN
(UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN ; PASAL 4)

1) Memegang teguh Idiologi Pancasila 9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan


2) Setia dan mempertahankan UUD kebijakan dan program pemerintah;
3) Mengabdi kepada Negara dan
10) Memberikan layanan kepada publik secara
Rakyat Indonesia
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

OR
4) Menjalankan tugas secara
guna, berhasil guna dan santun
Profesional dan Tidak Berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan 11) Mengutamakan Kepemimpinan berkualitas tinggi
prinsip keahlian; 12) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
6) Menciptakan lingkungan kerja yang sama
nondiskriminatif; 13)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
7) Memelihara dan menjunjung tinggi
kinerja pegawai;
standar etika yang luhur
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
8) Mempertanggungjawabkan tindakan
15) Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan
dan kinerjanya kepada publik;
yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.
REFERENSI CORE VALUE ASN
LOYAL
DISKRIPSI SINGKAT

Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi


pembentukan nilai Loyal pada peserta melalui substansi
pembelajaran yang terkait dengan memegang teguh
ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintah yang sah, menjaga
nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
I N D I K AT O R H A S I L
HASIL BELA JAR BELA JAR

Peserta diharapkan mampu Peserta Dapat:


1. Menjelaskan loyal secara
konseptual-teoritis yang
berdedikasi dan mengutamakan 1.Menjelaskan konsep
kepentingan Bangsa dan Negara;
2. Menjelaskan panduan perilaku
TUJUAN Loyal
(kode etik) loyal;
2.Menjelaskan Panduan
3. Mengaktualisasikan Loyal Dalam
Konteks Organisasi Pemerintah; perilaku Loyal
4. Menganalisis kasus dan/atau
menilai contoh penerapan loyal 3.Menjelaskan Loyal
secara tepat pada setiap materi
pokok. dalam konteks
organisasi pemerintah
MATERI POKOK

1 KONSEP LOYAL

2 PANDUAN PERILAKU LOYAL

3
LOYAL DALAM KONTEKS
ORGANISASI PEMERINTAH
4
MATERI POKOK 1

1.KONSEP LOYAL
1. KONSEP LOYAL

A. Urgensi Loyalitas ASN

B. Makna Loyal dan

Loyalitas

C. Loyal dalam Core

Values ASN

D. Membangun Perilaku
Loyal
A. URGENSI LOYALITAS ASN
PERTANYAAN ?

Kenapa nilai “Loyal” dianggap penting dan dimasukkan


2

menjadi salah satu core values yang harus dimiliki dan di


3

implementasikan dengan baik oleh setiap ASN ?


4
Urgensi loyalitas dengan melihat penyebabnya

• Tujuan Nasional ( Alinea ke 4

INTERNAL
UUD 1945
• Tujuan tsb dapat dicapai

a dengan ASN yang professional


• Bebas dari intervensi politik,
dll

• Modernisasi dan Globalisasi


• Kemajuan Ilmu pengetahuan

EKSTERNAL
b
dan Teknologi
• Kemajuan TIK
• Implementasi Keterbukaan
Informasi Publik (KIP)
B. MAKNA LOYAL DAN LOYALITAS

LOYAL?
LOYALITAS?
Ø MENURUT ANDA APA ITU LOYAL DAN APA ITU LOYALITAS ?

Ø TULIS JAWABAN ANDA PADA METAPLAN YANG TERSEDIA;

Ø TEMPELKAN PADA FLIP CHART YANG TERSEDIA.


LOYAL 7

Berasal dari Bhs. Perancis, “Loial” yang


artinya mutu dari sikap setia

Secara Harafiah Loyal berarti setia, kesetiaan


timbul karna bukan paksaan

Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal


didefinisikan sebagai “giving or showing firm and
constant support or allegiance to a person or
institution ( Tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi)”.
7
LOYALITAS
1. Kepatuhan atau Kesetiaan
2. Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan
kepada organisasi tempatnya bekerja.
3. Kualitas kesetiaan/kepatuhan seseorang kpd orang lain atau
sesuatu (mis. organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan
tindakan orang tersebut.
4. Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang di
tunjukkan dgn memberikan dukungan dan kepatuhan yang
teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu.
5. Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia,
sehingga untuk mendapatkan kesetiaan seseorang maka kita harus
dapat mempengaruhi sisi emosional orang tersebut.
6. Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki,
mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan menciptakan
keterikatan emosional.
7. Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk
mengikuti pihak yang mempekerjakannya.
Apa artinya Loyal bagi
PNS?
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil,
kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap
cita-cita organisasi, dan lebih-lebih
kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
LOYAL (BERAKHLAK)

BERDEDIKASI DAN
MEMENTINGKAN BANGSA
DAN NEGARA
Loyalitas merupakan suatu hal yang
bersifat EMOSIONAL. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang,
terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya.
Terdapat beberapa ciri/karakteristik
yang dapat digunakan oleh organisasi
untuk mengukur loyalitas pegawainya
CIRI/KARAKTERISTIK UNTUK MENGUKUR LOYALITAS
1. Taat pd
aturan

5. Rasa 2. Bekerja
memiliiki yg dgn
tinggi integritas

4. Kemauan utk 3. Tanggung


Kerjasama jawab pd
organisasi
CIRI/KARAKTERISTIK UNTUK MENGUKUR LOYALITAS

7. Kesukaan
6. Hubungan thd
antar pribadi pekerjaan

8. Keberanian
9. Menjadi mengutaraka
teladan bg n pendapat
PNS lain
C. LOYA L DA L A M C O R E VA LU ES A S N

PA N D U A N P E R I L A K U L OYA L
TORANG BISA…
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang- BARANG APA JADI…
1 Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah

2 Menjaga nama baik sesama ASN,


pimpinan instansi dan negara

3 Menjaga rahasia jabatan dan negara


KATA KUNCI
UNTUK MENGAKTUALISASI PANDUAN
PERILAKU

1 KOMITMEN 2 DEDIKASI

3 KONTRIBUSI 4 NASIONALISME

5 PENGABDIAN
1) KOMITMEN; bermakna: perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan
sesuatu;
2) DEDIKASI; bermakna: pengorbanan tenaga,pikiran dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan mulia atau
pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan
adanya sebuah keyakinan yang teguh;

3) KONTRUBUSI; bermakna: keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih


yang diberikan dalam bentuk pemikiran, kepemimpinan, kinerja,
profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada
pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
4) NASIONALISME; bermakna: suatu keadaan atau pikiran
yang mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar
mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau
bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai
wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

5) PENGABDIAN; bermakna: perbuatan baik yang berupa pikiran,


pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
DISKUSI KELOMPOK
TUGASNYA:
1) TERDAPAT PANDUAN PERILAKU LOYAL DAN KATA KUNCI LOYAL DALAM
CORE VALUE ASN,
2) BUAT SATU KEGIATAN PADA UNIT KERJA ANDA
3) BUAT TAHAPANNYA (INPUT, PROCES DAN OUTPUT)
4) BERIKAN TINDAKAN YANG DAPAT ANDA LAKUKAN DI UNIT
KERJA SEBAGAI PERWUJUDAN DARI MASING-MASING PANDUAN
PERILAKU LOYAL TERSEBUT DENGAN MENGGUNAKAN KATA KUNCI LOYAL
(KOMITMEN, DEDIKASI, KONTRIBUSI, NASIONALISME DAN PENGABDIAN)
D. MEMBANGUN SIFAT DAN SIKAP LOYAL & LOYALITAS

1 DALAM KONTEKS UMUM

2 MEMANTAPKAN WAWASAN
KEBANGSAAN

3
MENINGKATKAN NASIONALISME
4
1.DALAM KONTEKS UMUM
UNTUK MEMBANGUN RASA SETIA/LOYAL
TERHADAP ORGANISASI

a MEMBANGUN RASA M E M B E R I K E S E M PATA N


K E C I N TA A N D A N M E M I L I K I
d
P E N I N G K ATA N K A R I R

b M E N I N G K AT K A N
e M E L A K U K A N E VA L U A S I
KESEJAHTERAAN SECARA BERKALA

c MEMENUHI KEBUTUHAN ROHANI


a. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
v Seorang pegawai akan setia dan loyal terhadap
organisasinya apabila pegawai tersebut memiliki rasa
cinta yang besar terhadap organisasinya.
v Rasa cinta ini dapat dibangun dengan memperkenalkan
organisasi secara komprehensif dan detail kepada para
pegawainya.
v Dengan rasa cinta yang besar akan mampu penghantarkan
pegawai tersebut mempunyai rasa memiliki yang tinggi
terhadap organisasi sehingga akan bersedia menjaga,
berkorban dan memberikan yang terbaik yang dimilikinya
kepada organisasi sebagai wujud loyalitasnya
b. Meningkatkan Kesejahteraan
v Usaha peningkatan kesejahteraan pegawai dapat menjadi
salah satu faktor yang dapat menumbuhkan rasa dan
sikap loyal seorang pegawai.
v Hal ini sangat dimungkinkan, karena apabila kesejahteraan
pegawai belum terpenuhi, maka pikiran dan
konsentrasinya akan terpecah untuk berusaha memenuhi
kesejahteran yang dirasa kurang.
v Sebaliknya, apabila kesejahteraan telah tercapai, gairah
dan motivasi kerja juga akan meningkat, sehingga
produktivitasnya akan meningkat pula.
c. Memenuhi Kebutuhan Rohani
v Maksud dari pemenuhan kebutuhan rohani adalah
kemampuan organisasi untuk memberikan hak pegawai
atas hal yang tidak bersifat materi.
v Ini bisa dilakukan dengan menawarkan pengalaman dan
pendekatan emosional dalam pekerjaan
d. Memberikan Kesempatan peningkatan Karier
v Setiap dari kita memiliki target yang ingin dicapai. Salah
satu bentuknya adalah pencapaian dalam karir, seperti
posisi atau jabatan.
v Melalui penempatan yang tepat atau pemindahan secara
berkala. Ini dapat membuat pegawai merasa mendapatkan
keadilan dalam pembagian tugas, atau memiliki semangat
baru karena pekerjaan yang ia lakukan tidak monoton.
e. Melakukan Evaluasi Secara Berkalakarie
v Dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
kinerja, maka setiap pegawai dapat mengetahui kesalahan
atau kekurangannya sebagai acuan untuk terus melakukan
perbaikan dan pengembangan kinerjanya sebagai wujud
loyalitasnya.
v Selain itu dengan evaluasi kinerja secara berkala, pegawai
akan merasa bahwa hasil kerjanya diperhatikan dengan
baik oleh organisasi sehingga dapat meningkatkan
motivasi kerja dan kesetiaannya.
2. MEMANTAPKAN WAWASAN
KEBANGSAAN
1. DIT P3A
2. DITBIN WI

INDONESIA
INDONESIA RAYA

§ TERDIRI DARI 34 PROVINSI; LIMA MEMILIKI STATUS BERBERBEDA: ACEH


DKI JAKARTA, DI YOGJAKARTA, PAPUA BARAT DAN PAPUA;
§ 403 KABUPATEN, 98 KOTA , 6.793 KECAMATAN/DISTRIK, DESA/KAMPUNG
79.075 OR
§ TERDIRI 17.500 PULAU ≥ 300 ETNIK/SUKU BANGSA, 740 BAHASA
DAERAH
§ IKRAR SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928 DI BATAVIA;
§ DINAUNGI UUD NEGARA RI TAHUN 1945, YAITU: BENDERA MERAH PUTIH,
BAHASA NEGARA: BAHASA INDONESIA, LAMBANG NEGARA GARUDA
PANCASILA; LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DAN SEMBOYAN:
BHINEKA TUNGGAL IKA.
TUJUAN BANGSA
INDONESIA
1. (PEMBUKAAN
MELINDUNGI SEGENAP UUD
BANGSARIINDONESIA DAN
1945)
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA;
OR
2. MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM;
3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA
4. IKUT SERTA MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA
YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN,
PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL.
FUNGSI
ASN PERILAKU
LOYAL 1

INDONESIA PERILAKU
RAYA WORLD WASBAN LOYAL 2
CLASS MASALAH
/KENDALA &
GOVERN NASIONALI
MENT SME
PERILAKU
LOYAL 3
CITA-CITA /
TUJUAN
NASIONAL TUGAS
ASN
LOYAL
54
Wujud Loyalitas dalam
WasBang…
1. Setiap(PEMBUKAAN UUD RI
ASN harus senantiasa menjunjung tinggi
kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai
negeri sipil,
1945)
serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan sendiri.
OR
2. Kepentingan bangsa dan Negara harus ditempatkan di
atas kepentingan lainnya

Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu


ditempatkan di atas kepentingan lainnya dibutuhkan
langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan
Wawasan Kebangsaan.
KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA

“WAWASAN “ diartikan:

1. Hasil Mewawas; Tinjauan; Pandangan


2. Konsep Cara Pandang;

APA ITU
WAWASAN ?
MENGANDUNG PENGERTIAN

Kemampuan untuk memahami cara memandang


sesuatu konsep tertentu yang direfleksikan
dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep
atau pokok pikiran yang terkandung di
dalamnya.
KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA

1. Ciri-ciri yang menandai golongan bangsa;


2. Perihal bangsa; mengenai hal yang bertalian
dengan bangsa;
3. Kedudukan (sifat) sebagai orang mulia
(bangsawan)
4. Kesadaran diri sebagai warga dari suatu
APA ITU
negara; KEBANGSAAN
PARANGTOPO; 1997 ?
Sebagai TINDAK TANDUK KESADARAN dan SIKAP
yang memandang dirinya sebagai SUATU
KELOMPOK bangsa YANG SAMA dengan keterkaitan
SOSIOKULTURAL yang DISEPAKATI bersama.
WAWASAN KENBANGSAAN

WAWASAN KEBANGSAAN adalah:


Cara Pandang Bangsa Indonesia dalam rangka mengelolah
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh JATI
DIRI bangsa dan
OR
Kesadaran terhadap Sistem Nasional yang
bersumber dari PANCASILA, UUD NKRI 1945 dan BHINEKA
TUNGGAL IKA guna Memecahkan Persoalan yang dihadapi
Bangsa dan Negara demi Mencapai Masyarakat yang Aman, Adil,
Makmur, Sejahtera dan Berdaya Saing Tinggi.
WAWASAN KENBANGSAAN

• Pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan sejatinya telah


diperoleh para Peserta Pelatihan dibangku pendidikan formal
mulai dari pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan tinggi.
OR
• Namun demikian, Wawasan Kebangsaan tersebut masih perlu
terus dimantapkan untuk meningkatkan kecintaannya kepada
bangsa dan negara guna membangun sikap loyal sebagai bekal
dalam mengawali pengabdian kepada Negara dan bangsa sebagai
seorang PNS.
3. MENINGKATKAN NASIONALISME
KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA

Ø PAHAM (AJARAN) UNTUK MENCINTAI


APA ITU
BANGSA/NEGARA SENDIRI;
Ø KESADARAN KEANGGOTAAN DALAM SUATU
NASIONALISME
BANGSA YANG SECARA POTENSIAL ATAU AKTUAL
BERSAMA-SAMA MENCAPAI, MEMPERTAHANKAN,
DAN MENGABADIKAN IDENTITAS, INTEGRITAS,
KEMAKMURAN, DAN KEKUATAN BANGSA ITU;
Ø SEMANGAT KEBANGSAAN
ARTI SEMPIT

Ø NASIONALISME DALAM ARTI SEMPIT: SUATU


SIKAP YANG MENINGGIKAN BANGSANYA SENDIRI;
SEKALIGUS TIDAK MENGHARGAI BANGSA LAIN
SEBAGAIMANA MESTINYA. SIKAP SEPERTI INI
JELAS MENCERAI BERAIKAN BANGSA YANG SATU APA ITU
DENGAN BANGSA YANG LAIN. KEADAAN INI
DISEBUT CHAUVINISME. NASIONALISME

ARTI LUAS

Ø NASIONALISME DALAM ARTI LUAS YAITU


MERUPAKAN PANDANGAN TENTANG RASA
CINTA YANG WAJAR TERHADAP BANGSA
DAN NEGARA, DAN SEKALIGUS
MENGHORMATI BANGSA LAIN.
Ø Nasionalisme merupakan jiwa bangsa indonesia yang akan terus melekat selama
bangsa indonesia masih ada.
Ø Nasionalisme adalah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya
bersama.
Ø Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan & kesejahteraan
bersama, karena itu nasionalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap
pihak lain, baik itu orang perorang, kelompok-kelompok dalam masyarakat, maupun
suatu bangsa.
Ø Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai- nilai Pancasila
Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila, agar Bangsa
Indonesia Senantiasa

1. Menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan


negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri;
4. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia
5. Mengembangkan sikap tenggang rasa

Oleh karena itu seorang PNS mengamalkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam melaksanakan tugasnya
sebagai wujud nasionalime dan juga loyalitasnya terhadap bangsa dan negara.
MATERI POKOK 2

2. PANDUAN PERILAKU
LOYAL
2. PANDUAN PERILAKU LOYAl
A. Memegang teguh Ideologi Pancasila, UUD

1945, NKRI serta Pemerintahan yang Sah;

B. Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan

Instansi dan Negara;

C. Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara


NILAI-NILAIDASAR ASN
(UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN ; PASAL 4)

1) Memegang teguh Idiologi Pancasila 9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan


2) Setia dan mempertahankan UUD kebijakan dan program pemerintah;
3) Mengabdi kepada Negara dan
10) Memberikan layanan kepada publik secara
Rakyat Indonesia
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

OR
4) Menjalankan tugas secara
guna, berhasil guna dan santun
Profesional dan Tidak Berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan 11) Mengutamakan Kepemimpinan berkualitas tinggi
prinsip keahlian; 12) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
6) Menciptakan lingkungan kerja yang sama
nondiskriminatif; 13)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
7) Memelihara dan menjunjung tinggi
kinerja pegawai;
standar etika yang luhur
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
8) Mempertanggungjawabkan tindakan
15) Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan
dan kinerjanya kepada publik;
yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.
PANDUAN PERILAKU LOYAl

A. MEMEGANG TEGUH IDEOLOGI PANCASILA,


UUD 1945, NKRI
SERTA PEMERINTAHAN YANG SAH;
A. MEMEGANG TEGUH IDEOLOGI PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, SETIA KEPADA NKRI SERTA
PEMERINTAHAN YANG SAH

Beberapa Nilai-Nilai Dasar ASN (UU NO.5 THN 2014; PASAL 4)yang dapat
diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang pertama ini diantaranya:

1) Memegang teguh ideologi Pancasila (1)


2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah; (2)
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; (3)
4) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah (9)
A. MEMEGANG TEGUH IDEOLOGI PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, SETIA KEPADA NKRI SERTA
PEMERINTAHAN YANG SAH
Kode etik dan kode perilaku ASN (UU NO.5 THN 2014; PASAL 5) bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan
Perilaku Loyal yang pertama ini diantaranya:
1. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
2. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
3. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
KEWAJIBAN PNS
UU No 5 Th 2014 pasal 23
Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam Pasal 23
UU ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan
Perilaku Loyal, diantaranya:
Kewajiban PNS
Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang
1 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah
2 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan


3 pejabat pemerintah yang berwenang

Menaati ketentuan peraturan perundang-


4 undangan

Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara


5 Kesatuan Republik Indonesia
PANDUAN PERILAKU LOYAl

B. MENJAGA NAMA BAIK SESAMA ASN,


PIMPINAN INSTANSI DAN NEGARA
1) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
2) MempertangguMembuat keputusan berdasarkan Nilai-Nilai
prinsip keahlian; Dasar ASN
3) Menciptakan lingkungan kerja yang non yang dapat
diwujudkan
diskriminatif; dengan
4) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya Panduan
kepada publik; Perilaku
5) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, Loyal yang
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, kedua ini
diantaranya
berhasil guna, dan santun;
6) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
7) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
8) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai;
9) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
10) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
1. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa Kode etik
tekanan; dan Kode
2. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga Perilaku
reputasi dan integritas ASN; yang dapat
3. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; diwujudkan
4. Melaksanakan ketentuan peraturan dengan
perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN; Panduan
dan Perilaku
5. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam Loyal yang
kedua ini
diantaranya
1. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh Kewajiban
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan yang dapat
diwujudkan
tanggung jawab; dengan
2. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam Panduan
sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada Perilaku
setiap orang, baik di dalam maupun di luar Loyal yang
kedinasan; kedua ini
diantaranya
PANDUAN PERILAKU LOYAl

C. MENJAGA NAMA RAHASIA JABATAN


DAN NEGARA
D. Menjaga Rahasia Jabatan & Negara
Kode etik &
Nilai dasar Kode Perilaku
Kewajiban

1. Menjaga
memelihara kerahasiaan yang 3. Tidak Menyimpan
menyangkut kebijakan menyalahgunakan rahasia jabatan
dan negara; informasi intern dan hanya dapat
menjunjung 2. Memberikan negara, tugas, mengemukakan
tinggi standar informasi secara status, kekuasaan, rahasia jabatan
benar dan tidak dan jabatannya untuk sesuai dengan
etika yang menyesatkan kepada mendapat atau ketentuan
luhur. pihak lain yang 4. Melaksanakan peraturan
memerlukan tugasnya dengan jujur, perundang-
informasi terkait bertanggung jawab, undangan.
kepentingan dan berintegritas
kedinasan; tinggi
SIKAP LOYAL ASN MELALUI
AKTUALISASI KESADARAN BELA
NEGARA
SIKAP LOYAL ASN DALAM
UPAYA BELA NEGARA
(Nilai-nilai Bela Negara)

RELA BERKORBAN
CINTA TANAH AIR 1 4 UNTUK BANGSA DAN
NEGARA

KESADARAN MEMILIKI
BERBANGSA DAN 2 5 KEMAMPUAN AWAL
BERNEGARA BELA NEGARA

YAKIN AKAN PANCASILA


SEBAGAI IDEOLOGI 3
NEGARA
SIKAP LOYAl DALAM UPAYA
BELA NEGARA

1. CINTA TANAH AIR


CINTA TANAH AIR, DENGAN CONTOH AKTUALISASI SIKAP DAN PERILAKU SEBAGAI BERIKUT :

1. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah.


2. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
3. Sesuai peran dan tugas masing-masing, ASN ikut menjaga seluruh ruang wilayah Indonesia baik ruang darat,
laut maupun udara dari berbagai ancaman, seperti: ancaman kerusakan lingkungan, ancaman pencurian sumber
daya alam, ancaman penyalahgunaan tata ruang, ancaman pelanggaran batas negara dan lain-lain.
4. ASN sebagai warga Negara terpilih harus menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat dalam menunjukkan
kebanggaan sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.
5. Selalu menjadikan para pahlawan sebagai sosok panutan, dan mengambil pembelajaran jiwa patriotisme dari
para pahlawan serta berusaha untuk selalu menunjukkan sikap kepahlawanan dengan mengabdi tanpa pamrih
kepada Negara dan bangsa.
6. Selalu nenjaga nama baik bangsa dan Negara dalam setiap tindakan dan tidak merendahkan atau selalu
membandingkan Bangsa Indonesia dari sisi negatif dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
7. Selalu berupaya untuk memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan Negara melalui ide-ide kreatif dan
inovatif guna mewujudkan kemandirian bangsa sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing.
8. Selalu mengutamakan produk-produk Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mendukung
tugas sebagai ASN Penggunaan produkproduk asing hanya akan dilakukan apabila produk tersebut tidak dapat
diproduksi oleh Bangsa Indonesia.
9. Selalu mendukung baik secara moril maupun materiil putra-putri terbaik bangsa (olahragawan, pelajar,
mahasiswa, duta seni dan lain-lain) baik perorangan maupun kelompok yang bertugas membawa nama Indonesia
di kancah internasional.
10. Selalu menempatkan produk industri kreatif/industri hiburan tanah air sebagai pilihan pertama dan mendukung
perkembangannya.
SIKAP LOYAl DALAM UPAYA
BELA NEGARA

2. KESADARAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
SADAR BERBANGSA DAN BERNEGARA, DENGAN CONTOH AKTUALISASI SIKAP DAN
PERILAKU SEBAGAI BERIKUT:

1. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.


2. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
3. Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik tingkat
daerah maupun di tingkat nasional.
4. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi pelopor
dalam penegakan peraturan/perundangan di tengah-tengah masyarakat.
5. Menggunakan hak pilih dengan baik dan mendukung terselenggaranya pemilihan
umum yang mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional,
professional, akuntabel, efektif dan efisien.
6. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN.
7. Sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing ikut berpartisipasi menjaga
kedaulatan bangsa dan negara.
8. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
9. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.
SIKAP LOYAl DALAM UPAYA
BELA NEGARA

3. YAKIN AKAN PANCASILA


SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, dengan contoh aktualisasi sikap dan perilaku
sebagai berikut:

1. Memegang teguh ideologi Pancasila.


2. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
3. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
4. Menjadi agen penyebaran nilai-nilai Pancasila di tengah- tengah masyarakat.
5. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam pegamalan nilai- nilai Pancasila di tengah
kehidupan sehari-hari.
6. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi ASN.
7. Mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kesempatan dalam konteks kekinian.
8. Selalu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Pancasila merupakan dasar
Negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa.
9. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
SIKAP LOYAl DALAM UPAYA
BELA NEGARA

4. RELA BERKORBAN UNTUK


BANGSA DAN NEGARA
Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dengan contoh aktualisasi sikap
dan perilaku sebagai berikut:
1) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
2) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
kemajuan bangsa dan Negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
3) Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari
berbagai macam ancaman.
4) Selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi
pionir pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan nasional.
5) Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam menghadapi situasi dan
kondisi yang penuh dengan kesulitan.
6) Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak
akan sia-sia.
SIKAP LOYAl DALAM UPAYA
BELA NEGARA

5. MEMILIKI KEMAMPUAN
AWAL BELA NEGARA
Kemampuan Awal Bela Negara, dengan contoh aktualisasi sikap dan perilaku sebagai
berikut:

1) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.


2) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
3) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
4) Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup sehat serta
menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
6) Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang
Maha Esa.
7) Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup.
8) Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri
dari kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.
MATERI POKOK 3

3. LOYAL DALAM
KONTEKS ORGANISASI
PEMERINTAH
3. LOYAL DALAM KONTEKS ORGANISASI
PEMERINTAH

01 Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud

Loyalitas PNS;

02 Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS;


03 Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS;
04 Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS
Wujud Loyalitas PNS
dalam Konteks Organisasi
PENEGAKAN DISIPLIN
1 KOMITMEN PADA
SUMPAH/JANJI PNS

2
AKTUALISASI NILAI
PANCASILA 3 PELAKSANAAN FUNGSI
ASN

4
6
1. Komitment pada Sumpah/Janji PNS
"Demi Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah/berjanji:

1. bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara, dan pemerintah;
2. bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang- undangan yang berlaku dan melaksanakan
tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung
jawab;
3. bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat
pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan;
4. bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
saya rahasiakan;
5. bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara".
2. Penegakan Disiplin

DISIPLIN ?
DISIPLIN DISIPLIN PNS
“Suatu kondisi yang tercipta dan “Kesanggupan PNS untuk
terbentuk melalui proses dari menaati kewajiban dan
serangkaian perilaku yang menghindari larangan yang
menunjukkan nilai- nilai ketaatan, ditentukan dalam peraturan
kepatuhan, kesetiaan (loyalitas), perundang-undangan”
ketenteraman, keteraturan, dan
ketertiban”
(PP No. 94 Tahun 2021)

Pasal 3 17 KEWAJIBAN

Pasal 5 14 LARANGAN
Setiap PNS wajib:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat
pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;
Setiap PNS wajib:
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
9. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
10. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
11. Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan
12. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan
keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
Setiap PNS wajib:
13. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
14. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
15. Menggunakan dan memelihara barang milik dengan sebaik-
baiknya;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan negara untuk
mengembangkan kompetensi; dan
17. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setiap PNS dilarang:
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang
lain yang diduga menjadi konflik kepentingan jabatan
3. menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
4. bekerja pada Lembaga atau organisasi internasional tanpa
izin atau tanpa ditugaskan oleh PPK;
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
Lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh
PPK;
6. Memiliki, menjual, membel, menggadaikan, menyewakan atau
meminjamkan barang baik bergerak /tdk bergerak, dokumen
atau surat berharga milik negara secara tidak sah
Setiap PNS dilarang:
7. Melakukan pungutan diluar ketentuan;
8. Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
9. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. menghalangi berjalannya tugas kedinasan
11. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaan
12. Meminta sesuatu yg berhubungan dgn jabatan
13. Melakukan Tindakan atau tdk melakukan Tindakan yang dpt
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
14. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan
cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan
atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan
PNS lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan
fasilitas negara;
Setiap PNS dilarang
e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS
dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat;
g. memberikan surat dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat
Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-
undangan.
SIMAK VIDEO PENDEK

LOYAL

3. Pelaksanaan fungsi ASN sbg wujud loyalitas
FUNGSI ASN

Pelaksana kebijakan publik

Pelayan publik

Perekat dan pemersatu Bangsa


Pelaksana Kebijakan Publik

Prinsip-Prinsip :

1. ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan


masyarakat luas dalam mengimplementasikan
kebijakan publik.
2. ASN harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
3. ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan
tugasnya. Yaitu yang memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan
kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral
dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara
Pelayan Publik

Prinsip-Prinsip :

1. ASN harus menyelenggarakan pemenuhan


kebutuhan pelayanan.
2. ASN harus berorientasi pada kepentingan publik.
3. ASN harus melaksanakan pelayanan public sesuai
dengan UU No 25 tahun 2005 tentang Pelayanan
Publik
Perekat dan Pemersatu Bangsa

Prinsip-Prinsip :
1. ASN harus bersikap netral
2. ASN harus dapat mengayomi kepentingan
kelompok minoritas dgn tdk membuat kebijakan yg
mendiskriminasikan kelompok tsb
3. ASN harus mampu menjadi teladan bagi sesame
ASN
4. Menjadi bagian Problem Solver (Pemberi Solusi)
dan Bukan menjadi Trouble Maker ( Pembuat
Masalah)
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Wujud Loyalitas PNS

KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PERSATUAN INDONESIA

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT


KEBIJAKSANAAN DALAM PEMUSYAWARATAN
PERWAKILAN

KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


Nilai – Nilai Sila 1. Aktualisasi:
( Nilai-Nilai Ketuhanan ) v Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral
Ketuhanan sebagai landasan pengelolaan
kehidupan
Makna: v Pancasila berarti negara menjamin kemerdekaan
v Tuhan menjadi masyarakat dalam memeluk agama dan
pedoman paling utama kepercayaan masing-masing.
v Pancasila membebaskan, dan menjunjung tinggi
bagi setiap manusia keadilan dan persaudaraan
untuk menjalankan v Implementasi nilai-nilai Ketuhanan dalam
kehidupan. kehidupan berdemokrasi menempatkan
kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat
sekaligus
v Warga negara v Ini bermakna bahwa kekuasaan (jabatan) itu tidak
Indonesia hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan.
mempercayai dan Maka, kekuasaan (jabatan) harus diemban dengan
penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh
bertakwa pada Tuhan v Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
dan disesuaikan Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat
dengan agama serta pembentukan karakter dan kepribadian,
kepercayaan masing- melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki
kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi
masing orang. diri sebagai ASN
Aktualisasi:
Nilai – Nilai Sila 2
▪ Bung Hatta memandang sila kedua Pancasila
( Nilai-Nilai Kemanusiaan ) memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar
▪ Ke dalam berarti menjadi pedoman negara dalam
memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi
Makna: manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi
v Setiap Warga negara harus “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
saling membantu, tolong umum ……
menolong dan bergotong v ke luar berarti menjadi pedoman politik luar negeri
royong dalam hal kebaikan. bangsa yang bebas aktif dalam rangka, “ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
v Warga negara diminta untuk kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
memahami bahwa setiap sosial”.
manusia memiliki derajat yang v Perpaduan prinsip sila pertama dan kedua Pancasila
menuntut pemerintah dan peyelenggara negara untuk
sama, saling menjaga, dan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan
bekerja sama untuk kedamaian memegang cita-cita moral rakyat yang mulia.
negara dengan hidup rukun, v Dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan ini,
berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan
damai dan sejahtera. dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya
mewarnai kebijakan dan perilaku ASN.
Nilai – Nilai Sila 3 Aktualisasi:
( Nilai-Nilai Persatuan )
▪ Penerapan sila ke 3 bukanlah hal yang mudah di
indonesia
Makna: ▪ Sejak awal berdirinya Indonesia, agenda membangun
bangsa (nation building) meruapkan sesuatu yang
v Meskipun bangsa Indonesia terdiri dari harus terus menerus dibina, dilakukan dan
berbagai macam suku, agama, dan ditumbuhkembangkan
▪ Bung Karno misalnya, membangun rasa kebangsaan
unsur latar belakang yang berbeda
dengan membangkitkan sentimen nasionalisme yang
namun bisa tetap bersatu untuk negara. menggerakkan suatu i‘tikad, suatu keinsyafan rakyat,
bahwa rakyat ini adalah satu golongan, satu bangsa.
Hal ini juga menunjukkan bahwa Soekarno menyatakan bahwa yang menjadi pengikat
perbedaan bukan menjadi halangan manusia menjadi satu jiwa adalah kehendak untuk
hidup bersama
untuk mewujudkan kehidupan yang v Selain itu, negara juga diharapkan mampu
memberikan kebaikan bersama bagi warganya tanpa
damai dan sejahtera.
memandang siapa dan dari etnis mana, apa
v Warga negara harus menempatkan agamanya, dengan terus memperkuat semangat
gotong royong dalam kehidupan masyarakat ,
kesatuan, persatuan, dan kepentingan termasuk ASN yang dilandasi dengan prinsip prinsip
negara dari kepentingan masing-masing. kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non
diskriminatif.
Nilai – Nilai Sila 4 Aktualisasi:
(Nilai-Nilai ▪ Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan
dari jiwa, kepribadian, dan cita-cita bangsa Indonesia.
Permusyawaratan) ▪ Sila ke-4 Pancasila mengandung ciri-ciri demokrasi
yang dijalankan di Indonesia, yakni kerakyatan
Makna: (kedaulatan rakyat), 2) permusyawaratan
(kekeluargaan), dan 3) hikmat-kebijaksanaan
v Warga negara bisa berkumpul, saling
mengutarakan pendapat, menampung ▪ Hikmat kebijaksanaan menghendaki adanya
setiap gagasan dan mengambil landasan etis dalam berdemokrasi. Permusyawaratan
dijalankan dengan landasan sila-sila Pancasila
keputusan berdasarkan hasil lainnya, yakni Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kesepakatan yang terbaik. dan keadilan.
v Setiap perbedaan atau pertentangan
▪ Dalam segala pengambilan keputusan, lebih
yang terjadi di kehidupan tidak diutamakan diambil dengan cara musyawarah
menggunakan kekerasan. mufakat. Pemungutan suara (voting) dalam
v Warga negara tidak bisa memaksakan pengambilan keputusan merupakan pilihan terakhir
kehendak pada orang lain dan harus jika tidak mencapai mufakat, dengan tetap
mengutamakan kepentingan orang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan
lain. Perbedaan cara pandang harus ▪ Demokrasi juga hendaknya dilaksanakan dalam
diselesaikan dengan cara pelaksanaan public yg dilaksanakan oleh ASN utk
bermusyawarah. memastikan pemenuhan kebutuhan masy.
Nilai – Nilai Sila 5 Aktualisasi:
Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan
( Nilai-Nilai keadilan ▪
dari jiwa, kepribadian, dan cita-cita bangsa Indonesia.
sosial ▪ Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperatif
etis dari amanat Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
Makna: pasal 33 yang berbunyi: “Perekonomian berdasar
atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua
v Warga negara memiliki hak orang”
untuk mendapat kemakmuran ▪ Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan
dan kesejahteraan yang sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka; (i)
diupayakan oleh Pemerintah. Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem
kemasyarakatan, (ii) Pengembangan struktur yang
v Warga negara menyediakan kesetaraan kesempatan, (iii) Proses
mengembangkan perbuatan fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber
daya yang diperlukan, (iv) Dukungan atas partisipasi
luhur dengan cara bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
kekeluargaan, gotong-royong, orang.
dan bersikap adil. Warga ▪ Dalam visi negara yang hendak mewujudkan keadilan
negara harus sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, berlaku prinsip
menyeimbangkan hak dan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.
kewajiban diri, dan orang lain
SIMAK VIDEO PENDEK
PA N C A S I L A
PRIBADI
B A N G S A KU
PANCASILA
KOMITMEN
GOLONGAN
II/4,5 dan 6
Panduan Perilaku

Anda mungkin juga menyukai