Disampaikan oleh :
Kepala Puslat SDM Kesehatan
Dra Oos Fatimah Rosyati, M.Kes
DASAR HUKUM
2013 PENGEMBANGAN
MANAJEMEN POTENSI HUMAN
SDM CAPITAL
50 15 2.5 60 20 5
% % % % % %
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN 5-25% 10% 26-50% 25%
42 11 1.1
% % %
<5% <1%
TANTANGAN GLOBAL SDM KESEHATAN
DISRUPTION
ERA
Volatile,
Uncertain,
Complex,
What We Need?
Ambiguous
INDUSTRY 4.0
Artificial
intelligence, Competitive -
Internet of things Adaptive Human
Advance Robotics Capital
Big Data - Digital life
Digital Leadership
DIGITAL
TRANSFORMATION
Entreprise
Architecture
MILLENIALS
Confidence,
connectivity,
creativity
Social Media
E-Commerce
Source : PriME
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM
KESEHATAN
STRATEGI
Peningkatan Peningkatan
Penguatan
Perencanaan Pendidikan dan
regulasi
SDMK Pelatihan SDMK
UU
No.36 th UU No. 36 Tahun 2014 tentang
2014 Tenaga Kesehatan
Pasal 30
Pengembangan Nakes bertujuan untuk meningkatkan mutu dan karier
Nakes
Pengembangan Nakes dilakukan melaui Pendidikan dan Pelatihan serta
kesinambungan dlm menjalankan praktik
Dalam rangka pengembangan Nakes, Kepala Daerah dan Pimpinan
Fasyankes bertanggung jawab atas pemberian kesempatan yang sama
kepada Nakes
Pasal 31
Pelatihan Nakes dapat diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
Pelatihan harus memenuhi program pelatihan dan tenaga
pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi dan Standar
Kompetensi serta diselenggarakan oleh Institusi
penyelenggara pelatihan yang terakreditasi
PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN
Pelatihan
Pelatihan
Kepemimpinan
Pelatihan untuk tujuan
tertentu skala nasional
Pelatihan Manajerial
E-learning
Seminar
Pelatihan
Jarak Jauh Magang Mandiri
Kursus
Coaching/
Mentoring DLL
Kerjasama
Penataran dengan Evaluasi Hasil
Pertukaran Lemdik/Swasta Pengembangan
Pegawai Kompetensi
Sekolah Kader Kerjasama
dengan
Instansi
Pelatihan Teknis Pembina
Pelatihan Fungsional
Pelatihan Sosial
Kultural
Pelatihan SDMK
Kebijakan
Pelatihan
PELATIHAN
Pelatihan merupakan proses pembelajaran
untuk meningkatkan kompetensi, kinerja,
profesionalisme dan menunjang
pengembangan karir dengan meminimalisir
“gap kompetensi” SDM/ peserta latih
dalam melaksanakan tugas & fungsinya.
Kebijakan
Pelatihan
Kebijakan-Kebijakan
Pelatihan Bidang Kesehatan
Pada Masa Pandemi Covid-19
S SE
NKE ME
ME PPSDMK
NP
BADAN
AN
SK KA
P
KE
Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
tentang PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK)
PELATIHAN BIDANG KESEHATAN PADA MASA
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
Ruang LINGKUP • PerLAN Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengembangan Kompetensi PNS melalui e- learning
• PerLAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pedoman
• Kebijakan Pelatihan dimasa Pengembangan Kompetensi PNS
• SK Ka. Badan PPSDMK Nomor: HK.02.02/IV/1081/2020
pendemi Covid 19 tentang petunjuk pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan
pada masa pandemi corona virus disease 2019 (covid-19
Kontrol mutu
• Manajemen Pelatihan • Penyiapan SDM penyelenggara
• Skenario pembelajaran Pelatihan
• Metoda dan Media pembelajaran • Penyiapan fasilitator
• Sistem evaluasi • Penyiapan sarpras
Penjaminan mutu
PELATIHAN
DENGAN METODE KLASIKAL
(MASA PANDEMI)
Ketentuan metode pelatihan
klasikal
1. Terapkan protokol pencegahan penularan corona virus
disease (Covid-19)
2. Seluruh peserta, pelatih/ fasilitator, instruktur dan
panitia pelatihan, wajib dilakukan pemeriksaan suhu
tubuh sebelum masuk kelas
3. Pelatihan dgn kurikulum terstandar di SIAKPEL dengan
jumlah JPL <50 JPL.
4. Jumlah peserta memperhatikan kapasitas ruangan
dengan ketentuan jarak antar peserta minimal 1 (satu)
meter.
Ketentuan metode pelatihan
klasikal
5. Penyelenggara pelatihan:
menyediakan sarana untuk cuci tangan,
memastikan ruang kelas dan alat-alat pelatihan tetap
higienis,
mengatur jumlah penghuni kamar maks 50% dari
kapasitas kamar tsb,
menyediakan komsumsi (makan dan snack) dalam
kemasan box, minum menggunakan tumbler masing-
masing.
6. Akreditasi pelatihan diajukan melalui SIAKPEL
7. Ada quality control pelatihan
PELATIHAN DENGAN METODE
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
(DISTANCE LEARNING)
FULL ONLINE
Ketentuan distance learning full online
YANG DIPERLUKAN
1 Perbaikan infrastruktur dan akses internet
2 Memperluas akses untuk pembelajaran online ke aplikasi dan
platform digital
3 Menggunakan teknologi digital dan analogue secara inklusif
untuk pembelajaran jarak jauh
4 Mensupport Pengajar dengan lingkungan baru (New Normal)
5 Meningkatkan kompetensi Tenaga Pengajar dan Trainer untuk
literacy Digital
6 Meningkatkan short course dengan distance learning untuk skills
sesuai kebutuhan salah satunya entrepreneurship
7 Perlu Investasi di bidang digital
Kebijakan
Pelatihan
kemampuan
PELATIHAN petugas
SURVEILANS Puskesmas
sebagai pelaksana
surveilans
Kebijakan
Pelatihan
PERAN
Setelah mengikuti pelatihan peserta berperan
sebagai pelaksana surveilans bidang kesehatan di
Puskesmas
TUJUAN PELATIHAN
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu
melakukan kegiatan surveilans bidang kesehatan
di Puskesmas
Kebijakan
Pelatihan
PESERTA
1. Kriteria peserta:
a. Petugas Surveilans Puskesmas
b. Pendidikan Minimal DIII Kesehatan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Mendapatkan rekomendasi dari Puskesmas
untuk mengikuti pelatihan.
e. Bersedia mengikuti pelatihan dari awal sampai
akhir.
2. Jumlah peserta maksimal 30 orang/kelas.
Kebijakan
Pelatihan
PELATIH/FASILITATOR
Pelatih/fasilitator terdiri dari unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Pejabat struktural dilingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Praktisi dibidang Epidemiologi
3. Widyaiswara Bapelkes
Kebijakan
Pelatihan
PENYELENGGARA
Penyelenggara pelatihan Surveilans Kesehatan
bagi Petugas Surveilans Puskesmas adalah Balai
Pelatihan Kesehatan terakreditasi.
Kebijakan
Pelatihan