SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Disampaikan pada Pelatihan Surveilans Epidemiologi Bagi Petugas Puskesmas
MUHAMMAD NATSIR,S.Kep,Ns.M.Kep
KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :
.
1. Melakukan pengumpulan data
Sumber data
Waktu pengumpulan
data
Jenis data
1) Perencanaan Puskesmas
PENGUMPULAN
DATA
Relevan
Valid
Reliabel
Kualitas Pengumpulan Data
a. Kelengkapan Data
Semakin lengkap data terkumpul akan semakin representatif untuk memberi
gambaran sebenarnya, namun hal ini sangat tidak mungkin.
Kelengkapan data yang dimaksudkan disini mencakup isi laporan (item pelaporan),
semua jenis kegiatan, unit pelapor wilayah kerja.
b. Ketepatan Waktu
Semakin cepat data diperoleh maka akan semakin cepat pula kita dapat
mengetahui atau mendeteksi permasalahan yang dihadapi.
Biasanya untuk permasalahan yang sifatnya urgen dan memerlukan tindakan
segera maka ketepatan waktu penerimaan data sifatnya mutlak; karena bila
terlambat permaslahannya dikhawatirkan akan meluas dan mengancam banyak
orang.
Sumber Data
Community Based Facility Based
(Bersumber dari (Bersumber dari Fasilitas
masyarakat) Kesehatan)
Riset/penelitian/Survei sesuai
kebutuhan
Kependudukan Peternakan
Data Sekunder
adalah data yang didapatkan bukan dari sumber
pertama/sudah melalui beberapa sumber/sudah
pernah diolah.
Sumber-sumber sekunder = bukan orang yang
merasakan langsung fenomena yang diteliti
Data Primer
adalah data yang didapatkan dari sumber
pertama/tangan pertama.
Sumber pertama = orang-orang yang mengalami
secara langsung fenomena yang akan dikaji
Perbedaan
Ciri-ciri Data Primer dan Data Sekunder
• Aktif
Pengumpulan data secara aktif yaitu mengumpulkan data
secara rutin dari sumber data dan tanya jawab dengan
menggunakan kuesioner atau format furmulir.
• Pasif
Yaitu dengan menerima data dan informasi dari sumber data.
METODE PENGUMPULAN DATA
• Pengukuran Fisiologi
• Wawancara
• Observasi
• Angket (kuesioner)
• Studi Dokumen
Pengukuran Fisiologi
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai Teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah
mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh.
2. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya
OBSERVASI
• Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam
kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
• Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant observation
merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam
kegiatan atau proses yang sedang diamati.
ANGKET (KUESIONER)
• Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
• Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
WAKTU PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan Data Periodesasi Pengumpulan Data
Laporan 24 Jam
Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
Laporan Tahunan
Laporan 24 jam
Laporan KLB
Laporan Kasus Covid-19
Laporan KIPI serius
Laporan Mingguan
Laporan Sistem Kewaspadaan Dini dam Respon (SKDR)
Laporan Bulanan
Laporan Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Laporan Survailance Terpadu Penyakit (STP)
Laporan Tahunan
Laporan Imunisasi
Laparan DBD
Laporan Campak
SIFAT DATA
DATA KATEGORIKAL DATA NUMERIKAL
Data yang bersifat kategorikal Data yang bersifat numerik atau berupa
atau data kualitatif angka
🡪 BUKAN ANGKA 1. Data deskrit
data numerik yang hanya memiliki angka atau
Contoh bilangan bulat mulai dari satu dan
Baik – Buruk seterusnya ( Misal 2 orang , 10 perawat)
2. Data kontinu
Sehat – Sakit
data numerik hasil pengukuran yang selalu
ada diantara dua angka. (Misal 15,25 kg)
SKALA DATA
Data Nominal Data Ordinal Data Interval Data Rasio
● Slide 5
Kualitatif bukan
berupa angka ● Data Kualitatif ● Data Kuantitatif ● Data Kuantitatif
● Data tidak dapat ● Data tidak dapat ● Data dapat ● Data dapat
kuantifisir (tidak kuantifisir kuantifisir kuantifisir
● Tidak memiliki nol
bisa X,:,-,+) ● Data tidak se- ● Memiliki nol
absolut, artinya
● Bersifat kategori level (dapat absolut, artinya
dimungkinkan untuk
● Berkaitan dengan dibandingkan) tidak memiliki nilai
memiliki nilai nol
“name” ● Data berjenjang atau bahkan di nol atau nilai di
● Data Tidak atau dapat bawah nol atau bawah nol.
berjenjang (pada diurutkan minus ● Contoh : Berat
level yang (ranked data) ● Contoh : suhu badan, TB, Kadar
sama). ● Contoh : Tingkat Hb
● Contoh Jenis Pendidikan,
kelamin, Agama, Tingkat
Golongan darah pendapatan)
Resume
CIRI
Skala Level Membedakan Tingkatan Besar Beda Kelipatan
+ - - -
Lowest
Nominal Level
+ + - -
Ordinal Second
Level
+ + + -
Interval
Skala of
Continous + + + +
Rasio
LATIHAN MATERI 1
Manual
1
Komputerisasi
2 (software)
1.Kompilasi/perekaman data
3.Transformasi data
1. Kompilasi/perekaman data
Melakukan
perhitungan data
sesuai dengan
karakteristik yang
diinginkan
2
2.
CODING
1. EDITING
Merupakan proses MEMERIKSA data
yang telah dikumpulkan melalui alat
pengumpul data sebelum data diolah
MENGGUNAKAN KARTU
2 menggunakan kartu tanpa lubang atau dengan
kartu berlubang
MENGGUNAKAN KOMPUTER
TEKS / DIAGRAM /
TEXTULAR TABEL GRAFIK
PENYAJIAN DATA
Contoh:
Total kasus difteri yang diketemukan dan ditangani pada periode
Januari – Desember 2018 di Puskesmas X, Kabupaten Y yaitu
sebanyak 25 kasus, tidak ada kasus kematian pada saat kasus di
rawat di rumah sakit ataupun 10 hari paska kepulangan (CFR = 0
%). Upaya penanggulangan yang telah dilakukan diantaranya
yaitu: penanganan kasus di (pengobatan dan perawatan, isolasi
TEKS / kasus), penyelidikan epidemiologi, pemberian profilaksis kontak
TEXTULAR kasus, pengambilan dan pemeriksaan spesimen kasus kontak,
edukasi kasus, keluarga dan masyarakat, penguatan cakupan
imunisasi DPT, Td, DT, serta melakukan kajian untuk pelaksanaan
ORI difteri.
1 Nomor tabel
Komponen
2 Judul Tabel TABEL
3 Judul Kolom Tabel 4. 4. Distribusi Responden Menurut Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Agama, Pendidikan dan
Penghasilan di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Tahun 2021 (n=132)
4 Judul Baris
6 Garis Horisontal
8 Sumber tabel
Contoh tabel
❑Tabel induk
❑Tabel Frekuensi Label
baris
❑Tabel Silang
❑Tabel induk
❑Tabel Frekuensi
❑Tabel Silang
PENYAJIAN DATA
TABEL
❑Tabel induk
❑Tabel Frekuensi
❑Tabel Silang
JENIS GRAFIK / DIAGRAM
❑Bar Chart
❑Pie Chart
❑Multiple Line Chart
❑Scatter Diagram
❑Histogram
JENIS GRAFIK / DIAGRAM
❑Diagram Lambang (Pictogram)
❑Diagram Peta
❑Line Diagram / Chart
PENYAJIAN DATA JENIS GRAFIK / DIAGRAM
TABEL
❑Radar Chart
Latihan 2 : Pengolahan Data (Waktu : 70 Menit)
Instruksi :
1. Bagi kelas menjadi 5 kelompok
2. Waktu diskusi, entry data dan pengolahan adalah 40 menit
3. Fasilitator menginstruksikan diskusi kelompok dengan tugas :
a. Melakukan pengolahan data dan penyajian data berdasarkan data set yang diberikan:
(Kasus Campak, DBD, difteri) dan data Keluarga Sehat yang di bawa oleh peserta.
b. Peserta melakukan langkah – langkah pengolahan data (editing, koding, tabulating)
sesuai data set nya dan dilakukan entry data pada program microsoft excel.
c. Peserta membuat penyajian dari data yang telah dientry dalam bentuk: teks, tabel, grafik
ataupun peta sesuai dengan karakteristik datanya.
4. Setelah mengerjakan latihan pengolahan data, kelompok menyajikan hasil dengan aturan :
a. Presentasi kelompok : 20 menit (perwakilan 2 kelompok)
- Hasil langkah pengolahan data dan hasil entry data.
- Hasil Penyajian Data
b. Diskusi / tanggapan kelompok lain : 10 menit
POKOK
BAHASAN III
ANALISIS DATA
MINIMUM
65
4. TENDENSI CENTRAL (DATA TIDAK BERKELOMPOK DAN
BERKELOMPOK)
MEAN
MEDIAN
MODUS
66
MEAN (RATA-RATA)
Contoh Kasus
Mencari nilai tengah dari data yang sudah diurut yang akan membagi data dalam dua
bagian.
50% data berada dibawah median, 50% data berada diatas median.
Data Ganjil
1.RENTANG
2.FRAKTIL
3.VARIANS
4.STANDAR DEVIASI
6. Rasio
7. Proporsi
8. Rate Proporsi
Analisis Deskriptif Variabel Epidemiologi
1. Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Orang
• Angka absolut jumlah kasus.
• Proporsi dan ratio kasus berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,
pendidikan, pekerjaan, dll.
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus
dari data kontinu pada variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar
Hb, dll).
• Attack Rate per jenis kelamin, kelompok umur
• Case Fatality Rate menurut jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit, dll
Analisis Deskriptif Variabel Epidemiologi
2. Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Waktu:
• Jumlah kasus berdasarkan: menit, jam, tanggal, minggu epidemiologi, bulan,
triwulan, semester, tahun.
• Proporsi kasus berdasarkan waktu kejadian. dll.
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, mode, range, standar deviasi
kasus dari data kontinu pada variabel waktu (waktu inkubasi, lama masa
perawatan, lama KLB).
Analisis Deskriptif Variabel Epidemiologi
3. Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Tempat :
• Angka absolut jumlah kasus berdasarkan tempat lokasi / wilayah admistrasi.
• Proporsi dan ratio kasus berdasarkan tempat / lokasi (berdasarkan wilayah
administrasi; RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
negara, berdasarkan geografi: pegunungan, pantai, berdasarkan
sosiodemografi; perkotaan, desa, industri, pertanian, perkebunan, dll).
• Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus
dari data kontinu pada variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar
Hb, dll).
• Attack Rate berdasarkan wilayah administrasi.
• Case Fatality Rate menurut wilayah administrasi, dll.
Analisis Analitik
Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variable
terikat (dependent variable) dengan variable bebas (independent
variable ).
Mencari Hubungan
Bivariat 2 Variabel
Analisis Analitik
Melihat Faktor-
Multivariat faktor yang
berhubungan
Hubungan Antar Variabel Bivariat
X Y
Status Imuniasai KLB Campak
Tabel 1
Hubungan Status Imunisasi Campak Balita Terhadap Kejadian KLB Campak di Desa A
Puskesmas X Pada Bulan Juli 2021
Membuat laporan
kajian utk Memanfaatkan
pertemuan media internet
PUSKESMA Kegiatan lintas program di
S kecamatan dan masyarakat
melalui pertemua
Penerbitan bulletin
Kab/Kota
epidemiologi secara berkala
a. Identifikasi tahapan penyampaian informasi dari desiminasi data surveilans berdasarkan hasil latihan 1-3 (manajemen data
surveilans epidemiologi).
b. Hasil identifikasi tahapan penyampaian informasi / desiminasi data surveilans di catatat sesuai format terlampir.
c. Membuat desiminasi data surveilans yang akan di sampaikan kepada unit – unit yang terkait.
4. Setelah mengerjakan latihan membuat analisis dan interpretasi data, kelompok menyajikan hasil dengan aturan :
e. Diskusi 10 menit
FORMAT HASIL IDENTIFIKASI
TAHAPAN PENYAMPAIAN INFORMASI / DESIMINASI DATA SURVEILANS
MODUL INTI 2: MANAJEMEN DATA SURVEILANS EPIDEÍMIOLOGI
(Latihan 4: Desiminasi Data Surveilans)
NO TAHAPAN HASIL
1 Informasi apa yang disampaikan?
2 Siapa yang akan menerima informasi?
3 Informasi akan disampaikan dengan apa?
4 Bagaimana caranya informasi akan
disampaikan?
5 Apa yang akan dilakukan oleh penerima
informasi? (Dampak)