Anda di halaman 1dari 36

Langkah-langkah

Surveilans Epidemiologi
Nasir ahmad, S.KM., M.P.H.
Definisi Surveilans
• Menurut The Centers for Disease Cotrol (CDC)
:
“pengumpulan, analisis dan interpretasi data
kesehatan secara sistematis dan terus
menerus, yang diperlukan untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi upaya kesehatan
masyarakat, dipadukan dengan diseminasi
data secara tepat waktu kepada pihak-pihak
yang perlu mengetahuinya“
BAGAN KEGIATAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
Analisis
Pengumpulan Pengolahan &
data Interpretasi
data
data

Evaluasi

Pembuatan
laporan,
Tindakan rekomendasi
Pencegahan &
Penanggulangan
tindak lanjut &
diseminasi
informasi
LANGKAH-LANGKAH SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data
3. Pengolahan Data
4. Analisis dan Intepretasi Data
5. Diseminasi Informasi
6. Evaluasi
LANGKAH-LANGKAH SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
1. Persiapan
a. Menetapkan tujuan kegiatan surveilans
Sistem informasi surveilans bertujuan untuk melaksanakan kegiatan
- pemantauan secara terus-menerus terhadap faktor-faktor yang
berperan dalam kejadian dan penularan penyakit,
- pemantauan terhadap pelaksanaan program serta
pemantauanterhadap kegiatan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB).
b. Dari tujuan tersebut diharapkan sistem informasi surveilansepidemiologi
pernyakit tsb mampu memberi kontribusi dalam
- menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tsb,
mendeteksi KLB
- serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan
danpenanggulangan kejadian penyakit.
Langkah-langkah Surveilans
Epidemiologi

Contoh: Surveilans DBD di Puskesmas


Tujuan
-Pemantauan secara terus-menerus terhadapfaktor-faktor
yang berperan dalam kejadian danpenularan DBD,
-Pemantauan terhadap pelaksanaan program
sertapemantauan terhadap kegiatan
penanggulanganKejadian Luar Biasa (KLB).
Langkah-langkah Surveilans
Epidemiologi
2. Tetapkan definisi kasus ( DHF, Diare, KEP, Tipus Abd,
AFP, dll )
3. Tentukan sumber data
- laporan Puskesmas
- Laporan KLB, PWS
- Laporan RS / Lab / Praktek Swasta, dll
4. Tetapkan instrumen yang dipakai
- manual atau elektronik, dll
Langkah-langkah Surveilans
Epidemiologi

5. Bagaimana sistemnya
- menunggu laporan rutin
- diambil rutin kebawah
- network – komputer
6. Tentukan indikator, teknik analisis dan system
disseminasi informasi.
Contoh kejadian yg membutuhkan
surveilans

1. Penyakit yang mudah mengalami epidemik / endemik :


- DHF, Hepatitis, Meningitis, Diare, dll
2. Malnutrisi : KEP atau gizi lebih
3. Penyakit menular melalui vektor / binatang : Rabies, Pes
4. Polusi lingkungan : air, udara, dll
5. Kejadian demografi : kelahiran dan kematian
PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan tahap awal dan tahap yang


krusial.
1. Data yang dikumpulkan harus :
a. Sistematis : urutan jelas, shg waktu analisis mudah
mengambil kesimpulan.
b. Terus-menerus : untuk melihat tren & variasi
c. Lengkap, tepat waktu, benar serta jujur
2. Sumber data : harus cukup banyak
3. Sistem Pengumpulan Data
a. Sistem primer : mrpk proses rutin dan
berkesinambungan, berasal dari :
- Registrasi kematian
- Laporan kesakitan
- Laporan dari lab, masyarakat, dll
b. Sistem sekunder : sesuai dengan kebutuhan, kesekolah,
pasar, tempat lokalisasi, penyelidikan KLB, dll.
4. Dalam pengumpulan data perlu diperhatikan :
a. Kasus yang tepat, sesuai kriteria
b. Pencatatan cermat, jangan banyak missing & tdk bisa
dibaca.
c. Format tersedia dengan baik dan cukup
d. Instrumen dimengerti oleh petugas
e. Penyimpanan data yang baik, jangan ada yang hilang
f. Adanya kontrol yang baik, kebenaran, ketepatan, dan
kelengkapan
g. Harus ada sistem pengiriman yang benar dan jelas.
PENGUMPULAN DATA
• Dilakukan secara pasif (menggunakan data
sekunder) dan aktif (menggunakan data
primer
• sebaiknya menggunakan data rutin yang telah
dicatat atau dilaporkan dalam sistem
pencatatan dan pelaporan yang sedang
berjalan
• Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan
tujuan dari sistem surveilans  PENTING
DITETAPKAN TUJUAN SURVEILANS
 Secara aktif :
- Data dikumpulkan oleh petugas
- Berupa data kasus baru, data yang ditentukan dan data
tambahan .
- Dilakukan bila ;
* Ada penyakit baru muncul dalam populasi
* Penyakit baru ditemukan insidens meningkat
Secara pasif :
- Data sekunder
- Tergantung : Kecepatan, ketepatan, kebenaran dan
kelengkapan laporan yang dikirimkan.
- Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan
surveilans
Tujuan Pengumpulan data:
• Menentukan kelompok /golongan populasi
at risk (umur, sex, bangsa, pekerjaan, dll)
• Menentukan jenis agen dan
karakteristiknya
• Menentukan reservoir infeksi
• Memastikan penyebab transmisi
• Mencatat kejadian penyakit
SUMBER DATA
• Laporan penyakit
• Pencatatan kematian
• Laporan wabah
• Pemeriksaan laboratorium
• Penyelidikan peristiwa penyakit
• Penyelidikan wabah
• Survei/Studi Epidemiologi
• Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir
• Penggunaan obat, serum, vaksin
• Laporan kependudukan dan lingkungan
• Laporan status gizi dan kondisi pangan
JENIS DATA
• Data kesakitan
• Data kematian
• Data demografi
• Data geografi
• Data laboratorium
• Data kondisi lingkungan
• Data status gizi
• Data kondisi pangan
• Data vektor dan reservoir
• Data dan informasi penting lainnya
Frekuensi Pengumpulan Data
Frekuensi  disesuaikan kebutuhan
• Rutin bulanan  Perencanaan & Evaluasi
– Sumber : SIMPUS, SP2RS
• Rutin (harian &) mingguan  SKD-KLB
– Sumber : Penyakit Potensial wabah
(W2)
• Insidentil : Laporan KLB (W1)
• Survey
Petugas Pengumpul Data

Petugas Pengumpul data:


• perlu dipersiapkan dengan baik
• diharapkan dapat melakukan editing
data yang dikumpulkan (kelengkapan
dan konsistensinya)

Pengolahan Siap Informasi


Data Dianalisis Surveilans
PENGOLAHAN DATA
• Pertama dilakukan kompilasi data ---
menghindari duplikasi dan menilai kelengkapan
dilakukan secara
• manual  membuat master table, kartu pengolah
data
• dengan komputer menggunakan program Epi-
Info, excel, dll
• sesuai tujuan dari sistem surveilans dan
karakteristik (ciri khusus) dari masalah
Kesehatan menurut orang, tempat, waktu
Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan
Data
•  Editing : yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan
baik berupa daftar  pertanyaan, kartu atau buku register.
• Coding yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap
data yang terkumpul di setiap instrumen  penelitian.
Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam
penganalisisan dan penafsiran data.
• Tabulating (penyusunan data), yaitu pengorganisasian
data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat
dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis. Proses tabulasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain dengan menggunakan kartu
dan menggunakan komputer.
Penyajian Data

• Penyajian data dapat dijadikan sebagai


kumpulan informasi yang tersusun
sehingga memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian yang
sering digunakan adalah dalam bentuk
naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan.
ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA
ANALISIS DATA SURVEILANS

1. Karakteristik Data
2. Validasi Data
3. Analisis Deskriptif/Analitik  Hipotesis
1. Karakteristik Data

• Sumber Pelaporan
• Tingkat Pelapor
• Ketepatan waktu
• Kelengkapan jumlah laporan
• Kualitas
2. Validasi Data Surveilans

Seberapa jauh menggambarkan


keadaan yang sebenarnya di populasi?
•Distribusi Frekuensi :
• Ketidak samaan definisi
• Duplikasi
• Salah penempatan atau penulisan
•Tabulasi Silang :
• Umur dan jenis kelamin tidak logis
• Collection bias
3. Analisis Deskriptif/Analitik
INFORMASI EPIDEMIOLOGI:
• Waktu
• Tempat
• Orang
• Faktor risiko

 HIPOTESIS
INTERPRETASI DATA
SURVEILANS
• Limit data
- Under reporting
- Laporan kasus yang tidak terwakili
- Definisi kasus yang tidak konsisten

• Pendekatan Interpretasi
(pengertian data, penyebab, pengujian pola
observasi, sifat laporan, area geografi dalam
surveilans, definisi kasus, cara intervensi)
Kegunaan Interpretasi Data
Surveilans:

• Identifikasi epidemi
• Identifikasi gejala baru
• Monitoring trends
• Evaluasi kebijakan publik
• Proyeksi kebutuhan yang akan datang
• Hasil analisis dan interpretasi 
INFORMASI EPIDEMIOLOGI
DISEMINASI INFORMASI
• Pengelola program penanggulangan  tindakan
• Pemberi data  disebut feed back  masalah yang
ditemukan dan alternatif pemecahan; bila tidak
ditemukan masalah  alternatif untuk meningkatkan
kinerja sistem yang sudah ada atau sedang berjalan
• dapat melalui bulletin, news letter, kunjungan atau surat
untuk corrective action.
• Atasan  disebut laporan  untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi
• Lintas program
• Lintas sektor  diharapkan adanya dukungan politis
dan dana dari institusi terkait.
KEGIATAN MANAJEMEN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI

KEGIATAN INTI: KEGIATAN PENDUKUNG:


• Surveilans:  pelatihan, supervisi,
Mencakup deteksi, penyediaan dan
pencatatan, pelaporan, manajemen sumber
analisis, konfirmasi, daya
umpan balik

• Tindakan:
Mencakup respon
segera (Epidemic type
response) dan respon
terencana
(Management type
response)
PERAN INSTITUSI

Pelayanan kesehatan: Otoritas kesehatan:


1. Penyediaan data 1. Kompilasi data
(pengumpulan dan
pelaporan) 2. analisis dan
2. melakukan tindakan interpretasi data
yang 3. feed back dan
direkomendasikan. diseminasi
informasi.
Evaluasi
Evaluasi surveilance system
a) Langkah-langkah proses surveilans
b) Ketepatan waktu dari data
c) Kualitas data
d) Ketepatan analisa
e) Hasil penilaian: apakah sistem surveilans sudah sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil pelaksanaan surveilans merupakan dasar untuk


melakukan perencanaan lebih lanjut. Jika terjadi
peningkatan infeksi yang signifikan yang dapat
dikatagorikan kejadian luar biasa, maka perlu dilakukan
upaya penanggulangan kejadian luar biasa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai