Anda di halaman 1dari 3

Usmi Windiarti, S.

KM | Kelompok 1; Angkatan XXII; Golongan 3

https://jatengprov.go.id/publik/mudahkan-pelayanan-kesehatan-ganjar-big-data-dan-
intelegensia-artifisial-sudah-jadi-keharusan/

ANALISIS ISU ARTIKEL PELAYANAN PUBLIK


DENGAN MATA PELATIHAN BERORIENTASI PELAYANAN

Pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik


adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan public.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang
digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik di lingkungan birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik adalah partisipatif,
transparan, responsive, tidak diskriminatif, mudah dan murah,berkeadilan, aksesibel,
akuntabel, serta efektif dan efisien.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk
dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti
ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi
harapan pengguna layanan
Usmi Windiarti, S.KM | Kelompok 1; Angkatan XXII; Golongan 3

Menurut saya, dari artikel di atas sudah memenuhi salah satu core values
ASN yaitu berorientasi pelayanan. Di era digitalisasi saat ini, pemanfaatan big data
sangat tepat untuk digunakan. Dengan adanya inovasi tersebut, pemerintah
berusaha untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Inovasi penggunaan big
data juga merupakan salah satu upaya terobosan yang dilakukan oleh pemerintah
untuk menyesuaikan diri dalam persaingan di era digital yang dinamis. Pelayanan
kesehatan menggunakan big data cocok diterapkan selama pandemi. Selain
mengedepankan pemanfaatan percepatan informasi teknologi, pelayanan tersebut
juga tidak mengharuskan masyarakat untuk datang ke fasilitas kesehatan sehingga
meminimalisasi terjadinya kerumunan.
Dewasa ini, masyarakat menuntut adanya pelayanan kesehatan yang cepat,
tepat, efektif, dan efisien. Pemanfaatan big data membuat pelayanan kesehatan
menjadi lebih cepat dan mudah. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat dapat
mengakses pelayanan kesehatan termasuk pengambilan obat melalui satu aplikasi
yang terhubung dengan banyak fasilitas kesehatan. Dengan adanya pemanfaatan
tersebut, pelayanan kesehatan juga dapat dilakukan sesuai avaibilitas waktu dan
tempat masing-masing individu.
Inovasi pemanfaatan big data juga menunjukkan bahwa pemerintah
senantiasa terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik meskipun
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sudah terpenuhi. Bila melihat
kondisi saat ini, tentu saja jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia sudah
mengalami peningkatan. Belum lagi banyak platform konsultasi kesehatan online
yang dapat diakses oleh berbagai pihak. Namun demikian, pemerintah terus
berusaha untuk meningkatkan mutu layanan sehingga dapat melebihi harapan
masyarakat.
Menilik dari prinsip pelayanan publik yang baik, artikel tersebut, menurut
saya, telah memenuhi prinsip pelayanan publik yang baik.
a. Partisipatif
Inovasi pelayanan kesehatan menggunakan big data ini sesuai dengan prinsip
partisipatif yang mana pemerintah melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan
inovasi tersebut. Masyarakat dilibatkan dalam penggunaan aplikasi pelayanan
kesehatan berbasis big data yang terhubung dengan fasilitas kesehatan
b. Transparan
Usmi Windiarti, S.KM | Kelompok 1; Angkatan XXII; Golongan 3

Inovasi pelayanan kesehatan menggunakan big data merupakan salah satu


upaya transparansi yang dilakukan pemerintah yang mana masyarakat
mengetahui proses pelayanan public termasuk prosedur, treatment awalm tbiaya
pembelian obat, hingga lokasi pembelian obat.
c. Responsif
Inovasi pelayanan kesehatan menggunakan big data ini merupakan wujud
upaya pemerintah dalam memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat yang mana
masyakat menginginkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dapat diakses
dimana saja dan kapan saja.
d. Tidak diskriminatif, mudah, murah, efektif, efisien
Inovasi pelayanan kesehatan menggunakan big data, menurut saya, merupakan
upaya pemerintah untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan yang sama bagi
setiap warga negara Indonesia. Namun demikian, kelemahan dari inovasi ini
adalah masyarakat harus melek teknologi dan mampu untuk mengakses aplikasi
pelayanan kesehatan dengan mudah.
e. Akuntabel dan berkeadikan
Inovasi pelayanan kesehatan menggunakan big data ini merupakan upaya
pertanggungjawaban pemerintah secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dengan adanya pembuatan aplikasi
berbasis big data yang dapat diakses oleh masyarakat. Adanya aplikasi juga
memudahkan masyarakat yang tidak bisa hadir ke fasilitas kesehatan untuk
tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama dengan masyarakat lain
tanpa adanya diskriminasi.
Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan
nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa
setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan stakeholders
terkait juga perlu dibangun sebagai strategi berkembangnya inovasi-inovasi lain,
terutama dalam pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai