Anda di halaman 1dari 52

SISTEM MANAJEMEN ASN

KEBIJAKAN PENGISIAN JPT


DI MASA PANDEMI COVID-19

Dr. Rudiarto Sumarwono


Komisioner - KASN

Disampaikan pada Webinar Pembinaan Pansel Pengisian JPT


Jakarta, 16 September 2020
KOMISIONER
Komisi Aparatur Sipil Negara

Dr. Rudiarto Sumarwono


Riwayat Pendidikan Formal & Kepemimpinan
• S3 Administrasi Publik, FISIP Universitas Indonesia
• S2 Manajemen Internasional, FE Universitas Indonesia
• S1 Administrasi Negara, FISIP Universitas Moestopo
• PPRA 47/2012 – LEMHANNAS Republik Indonesia

Riwayat Jabatan
• Direktur Eksekutif, Pusat Studi Tatakelola Pemerintahan dan Reformasi
Birokrasi UI (2017-2019)
• Dosen Paska-Sarjana FIA dan FISIP UI (2014-Sekarang)
• Senior Policy Analyst, Tim Independen Reformasi Birokrasi (2014- 2019)
• Staf Khusus, Komite Ahli –Administrasi Publik Sedunia (PBB), New York,
Amerika Serikat (2014-2017)
• Penasehat Menteri PAN-RB untuk Kerjasama Internasional (2013-2014)
• Staf Khusus Wakil Menteri PANRB utk Reformasi Birokrasi (2012-2014)
• Penasehat/Senior Konsultan untuk reformasi birokrasi pada beberapa
donor: UNDP, DFAT, USAID, KSI, Prospera, JICA, KOICA, dll (2000-2019)
• Dll
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan Sistem Merit & Seleksi Terbuka
Daerah
Panitia Seleksi

Pengisian JPT dalam Masa Pandemi Covid-19

Pelantikan JPT di Masa Pandemi Covid-19

3
C o n fi d e n
ti a l
PA NRB
ARAHA Kementerian

KEPALA NEGARA/PEMERINTAHAN
N
DALAM PIDATO PELANTIKAN

1 PEMBANGUNA
N SDM
4 PENYEDERHANAAN
BIROKRASI
2 PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
5 TRANSFORMASI

3 SIMPLIFIKASI
REGULASI
EKONOMI
ARAHAN PRESIDEN
RI
DALAM PIDATO PELANTIKAN

PENYEDERHANAAN
PEMBANGUNAN SDM
BIROKRASI
 SDM YANG:  PANGKAS ESELONEERING (3 4 5)
 PEKERJA KERAS
 DINAMIS  PERALIHAN JABATAN STRUKTURAL KE
 TERAMPIL FUNGSIONAL
 MENGUASAI IPTEK
 FOKUS PADA:
 TALENTA GLOBAL  TUJUAN PEMBANGUNAN
 INVESTASI LAPANGAN KERJA
 ENDOWNMENT FUND

 KERJA SAMA DENGAN INDUSTRI

 PENERAPAN TEKNOLOGI
SISTEM MERIT DALAM RENCANA
PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJMN 2020-2024
“Terwujudnya kepemerintahan
Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang baik, bersih, dan
yang sejahtera, adil, dan berkesinambungan berwibawa yang berdasarkan
hukum serta birokrasi yang
profesional dan netral”
Sasaran
Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih, KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
dan berwibawa yang berdasarkan hukum serta
birokrasi yang profesional dan netral
Arah Kebijakan

BISNIS ORGANISASI
APARATUR SIPIL

AKUNTABILITAS
KELEMBAGAAN

PENGAWASAN
KINERJA DAN
DAN PROSES
Memperkuat implementasi manajemen

NEGARA
ASN berbasis merit
Strategi
1. Penerapan manajemen talenta nasional
2. Pengawasan dan evaluasi penerapan sistem
merit dalam bentuk penguatan kapasitas
Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
pengawasan dan evaluasi implementasi
sistem merit
3. Penguatan kebijakan kesejahteraaan ASN
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan Sistem Merit & Seleksi Terbuka
Daerah
Panitia Seleksi
Pengisian JPT dalam Masa Pandemi Covid-19
Pelantikan JPT di Masa Pandemi Covid-19

7
SEKTOR PUBLIK

GLOBAL
GOVERNMENT EASE OF DOING CORRUPTION
COMPETITIVENESS
EFFECTIVENES INDEX BUSINESS PERCEPTION INDEX
INDEX
• Mutu layanan publik, • Adopsi ICT, • Memulai Berusaha, •  Manipulasi
Mutu SDM ASN, Dinamika Bisnis, Perizinan, prosedur,
Derajat Kemandirian Infrastruktur, Penyambungan PEnyalahgunaan
ASN Institusi, Listrik, Pendaftaran jabatan, Menjual
Kemampuan Properti, Akses pengaruh, Transaksi
Inovasi, Kesehatan, Perkreditan, biaya, Hadiah,
Ketrampilan, Pasar Perlindungan Transparansi
Naker, Produk, Investor, Pajak, Pembayaran,
Sistem Keuangan, Perdagangan Lintas Percaloan,
Stabilitas Makro Negara, Penegakan Perbuatan Curang
Ekonomi dan Ukuran Kontrak, dan Transaksi
Pasar. Penyelesaian Rahasia.
Perkara Kepailitan.

8
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan Sistem Merit & Seleksi Terbuka
Daerah
Panitia Seleksi
Pengisian JPT dalam Masa Pandemi Covid-19
Pelantikan JPT di Masa Pandemi Covid-19

11
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG KASN
Tugas: Wewenang:
1. Menjaga netralitas Pegawai ASN. 1. Mengawasi setiap tahapan dan proses pengisian
2. Melakukan pengawasan atas Jabatan Pimpinan Tinggi.
pembinaan profesi ASN.
2. Mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas,
3. Melaporkan pengawasan dan
nilai dasar serta kode etik dan kode perilaku
evaluasi pelaksanaan kebijakan
Pegawai ASN.
Manajemen ASN kepada
Presiden. 3. Meminta informasi dari pegawai ASN dan
masyarakat mengenai laporan pelanggaran nilai
Fungsi: dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai
1. Mengawasi pelaksanaan norma ASN.
dasar, kode etik dan kode 4. Memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma
perilaku ASN. dasar serta kode etik dan kode perilaku Pegawai
2. Mengawasi penerapan sistem ASN.
merit dalam kebijakan dan 5. Meminta klarifikasi dan/atau dokumen untuk
manajemen ASN pada instansi pemeriksaan laporan atas pelanggaran nilai dasar
pemerintahan. serta kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.
14
AREA PENGAWASAN KASN
No Tugas Area Pengawasan
1 Pengawasan Penerapan Nilai Dasar ASN, Kode Etik 4,286 Juta PNS
dan Kode Perilaku pegawai ASN
2 Pengawasan dan Evaluasi Penerapan Sistem Merit 73 K/L, 98 LNS, 34 Prov, 514
dalam Manajemen ASN Kab/Kota
3 Pengawasan Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT ) 20.427 posisi JPT di 73 K/L, 98
Utama, Madya dan Pratama (Seleksi Terbuka dan LNS, 34 Prov, 514 Kab/Kota
Mutasi/ Rotasi)
4 Pengawasan Pelaksanaan Netralitas pegawai ASN 4,286 Juta PNS
5 Pengawasan atas Pembinaan Profesi ASN 4,286 Juta PNS
6 Pengawasan Seleksi Pemilihan Rektor PTN +/- 120 Perguruan Tinggi Negeri
(permintaan dari Menristekdikti)

15
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan Sistem Merit & Seleksi Terbuka
Daerah
Panitia Seleksi
Pengisian JPT dalam Masa Pandemi Covid-19
Pelantikan JPT di Masa Pandemi Covid-19

16
UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA

Latar Belakang
• Efektivitas pemerintahan yang kurang mendukung;
• Reformasi untuk mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif, bersih dan akuntabel,
serta melayani;
• Perubahan manajemen ASN sebagai upaya percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi;

Tujuan
Mewujudkan ASN yang berkualitas: kompeten, netral, berintegritas dan
berkinerja tinggi;

Amanat
• Menjadikan ASN sebagai profesi;
• Merubah manajemen SDM aparatur dari sistem karier ke sistem merit;
• Mengamanatkan pengisian JPT melalui seleksi terbuka;
• Membentuk KASN untuk mengawasi pelaksanaan sistem merit;
17
SISTEM MERIT MENURUT UU ASN

Pengertian
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar
dengan tanpa diskriminasi.
Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan
mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai
kompetensinya;
Mempertahankan ASN melalui pemberian
Tujuan kompensasi yang adil dan layak;

Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan


dan diklat;

Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang


bertentangan dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme,
18
SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI

Seleksi Merupakan quick win penerapan sistem


Terbuka merit

Bertujuan untuk mendapatkan orang


yang tepat sesuai kebutuhan organisasi

Diharapkan dapat :
mengatasi spoil system dan jual beli
jabatan
meningkatkan mobilitas ASN

19
MENGAPA PERLU DILAKUKAN
SELTER?
• Proses seleksi yang transparan telah menciptakan
keadilan, mengurangi nepotisme dan peluang untuk
melakukan “transaksi” dalam pengangkatan, promosi
dan mutasi dalam jabatan birokrasi.
• Seleksi terbuka mengembalikan penghargaan terhadap
kompetensi seseorang sebagai syarat utama menduduki JPT
untuk mewujudkan “the right man on the right place”.
• Seleksi terbuka JPT akan melahirkan calon pejabat
pimpinan tinggi yang memiliki kompetensi, kualitas, dan
profesionalisme.
• Seleksi terbuka membuka ruang bagi unsur eksternal
pemerintahan (akademisi, pakar, dan ahli di bidangnya)
untuk turut serta dalam proses penilaian kompetensi
kandidat PPT secara langsung.
PENETAPAN JABATAN LOWONG

REORGANISASI
PENSIUN
HUKUMAN
HUKUMAN
DISIPLIN
DISIPLIN
MENINGGAL TINGKAT
TINGKAT
DUNIA BERAT
Penetapan
DITUGASKAN Jabatan TIDAK
PENUH DI Lowong* MENCAPAI
LUAR JPT KINERJA
DIANGKAT
DALAM
JABATAN
LAIN
MENGUNDURKAN CUTI DI
DIRI LUAR DIBERHENTIKAN
NEGARA SEMENTARA
*Dibuktikan dengan
dokumen resmi
C
SELEKSI ADMINISTRASI
ALUR SELEKSI TERBUKA • Penilaian berkas
• Minimal 3 Calon untuk setiap
jabatan

A PELAMARAN
• Disampaikan kepada
Pansel
B REKAM JEJAK
• Evaluasi profil pelamar
• Menyusun kriteria
• Perpanjangan 2 kali apabila
jumlah
terpenuhi
minimal tidak

• Direkomendasikan oleh penilaian integritas • Persyaratan adm didasarkan


PPK untuk JPT Utama, Pyb • Klarifikasi indikasi atas peraturan perundangan
untuk JPT Madya dan mencurigakan dan peraturan internal
Pratama • Penelusuran rekam jejak • Pengumuman hasil
• Pansel dapat mengundang di lingkungan terkait administrasi
PNS yang berkompeten • Menetapkan petugas ditandatangani Ketua
(dengan rekomendasi PPK) penelusur Pansel
• Uji publik (jika perlu)

F
WAWANCARA

E G
SELEKSI KOMPETENSI AKHIR TES KESEHATAN

D
SELEKSI KOMPETENSI
MANAJERIAL DAN BIDANG • Bekerjasama
• Oleh Panitia Seleksi
SOSIAL KULTURAL dengan unit
• Menggunakan • Materi terstandar
• Menggunakan metode metode
sesuai jabatan yang pelayanan
assessment center atau tertulis dan wawancara
dilamar kesehatan
metode lainnya sesuai dan/atau metode
• Bersifat klarifikasi pemerintah
kebutuhan instansi lainnya • Wajib
• Standar kompetensi Bidang • Dapat melibatkan
• Standar kompetensi menyerahkan
disusun dan ditetapkan unsur pengguna
manajerial dan kisi-kisi (user) atau hasil uji
wawancara disusun dan oleh setiap instansi sesuai
narasumber terkait kesehatan bagi
ditetapkan oleh setiap ketentuan dan kebutuhan
• Narasumber tidak peserta yang
instansi dan dapat dibantu jabatan (dapat dibantu oleh
memiliki lulus
oleh assessor; assessor)
kewenangan menilai
DOKUMEN RENCANA SELEKSI TERBUKA
01 03 05 07
Nama Metode
Jabatan Seleksi
Yang Akan Panitia Konsep
dan
Diisi dan
Seleksi Pengumu-
Deskripsi Penyusun
man
Tugas an Materi
Seleksi

Kualifikasi
Sistem
dan Jadwal
Standar Setiap
Tahapan
Kompetensi Tahapan
Pengisian
Setiap
JPT
Pengisian www.sijapti.kasn.go.id
Jabatan JPT
02 04 06
PENGELOLAAN HASIL SELEKSI TERBUKA
a. Pansel mengolah hasil dari setiap tahapan seleksi sebagai bahan menyusun peringkat nilai;
b. Panitia Seleksi mengumumkan hasil dari setiap tahap kepada peserta seleksi;
c. Panitia Seleksi menyampaikan peringkat nilai kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
(PPK);
d. Peringkat nilai yang disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian bersifat rahasia.
e. Persyaratan usia paling tinggi untuk diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi adalah usia
pada saat diangkat dalam jabatan pimpinan tinggi tersebut oleh PPK, kecuali bagi jabatan
pimpinan tinggi yang ditetapkan oleh Presiden.
f. Panitia Seleksi menyampaikan hasil penilaian jabatan tinggi pratama (setara dengan eselon
IIa dan IIb) dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon untuk disampaikan kepada Pejabat yang
berwenang. Pejabat yang berwenang mengusulkan 3 (tiga) nama calon yang telah dipilih
Panitia Seleksi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
g. Penetapan calon harus dilakukan konsisten dengan jabatan yang dipilih dan sesuai dengan
rekomendasi Panitia Seleksi
h. Panitia Seleksi menyampaikan laporan hasil seleksi berupa Berita Acara, Keputusan
Pansel, nilai pada setiap tahapan seleksi dan hasil assessmen kepada KASN
APAKAH SELEKSI TERBUKA DAPAT DIBATALKAN?

KASN melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan seleksi terbuka. Jika


terdapat indikasi pelanggaran, maka KASN akan melakukan klarifikasi
terhadap dugaan pelanggaran tersebut. KASN dapat:
• Menghentikan proses seleksi dan meminta proses seleksi diulang dari
awal apabila terbukti pelanggaran telah terjadi;
• Merekomendasikan instansi untuk melanjutkan seleksi setelah
dibuktikan pelanggaran tidak terbukti;
• Mengganti anggota pansel yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai
ketentuan; dan
• Menggugurkan peserta seleksi yang dianggap tidak memenuhi
persyaratan.
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan Sistem Merit & Seleksi Terbuka
Daerah
Panitia Seleksi
Pengisian JPT dalam Masa Pandemi Covid-19
Pelantikan JPT di Masa Pandemi Covid-19

26
TAHAP PERSIAPAN PEMBENTUKAN PANSEL
1. Panitia seleksi untuk JPT Madya dan JPT Pratama dibentuk oleh PPK.
2. Panitia seleksi untuk JPT Utama JPT Madya tertentu dibentuk oleh Presiden.
3. Dalam membentuk Pansel, PPK Instansi Pusat dan Instansi Daerah berkoordinasi dengan KASN.
4. Koordinasi KASN dilakukan dalam bentuk usulan susunan anggota panitia seleksi dengan
melampirkan biodata.
5. Panitia seleksi terdiri atas unsur:
a Pejabat pimpinan tinggi terkait dari lingkungan Instansi Pemerintah yang f Khusus untuk jabatan pimpinan tinggi Sekda Kab/Kota, Pansel dapat diangkat dari
bersangkutan Pemrpov yang bersangkutan, dan jabatan pimpinan tinggi Sekda Prov, Pansel dapat
diangkat dari K/L terkait.

b Pejabat pimpinan tinggi dari Instansi Pemerintah lain yang terkait dengan g Panitia seleksi berjumlah gasal yaitu paling sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang,
bidang tugas Jabatan yang lowong kebutuhan kompetensi teknis tertentu dengan presentase anggota Pansel berasal dari internal paling banyak 45% dan dari
eksternal 55%.

c Akademisi, pakar, atau profesional yang mempunyai keahlian terkait jabatan H Panitia seleksi melaksanakan seleksi dapat dibantu oleh Tim penilai kompetensi
yang akan diisi (assessor) yang independen, bersertifikat dan memiliki pengalaman di bidangnya
d Untuk Panitia Seleksi dari internal harus memiliki kedudukan minimal sama dari I BKNmelakukan standardisasi terhadap assesmen center instansi pemerintah dan
jabatan yang akan diisi menetapkan lembaga serta assessor yang memenuhi standar untuk melakukan
assesmen

e Panitia seleksi mendiskusikan kembali/memantapkan standar kompetensi j Dalam melaksanakan tugasnya panitia seleksi dibantu oleh sekretariat yang
jabatan yang lowong bersama PyB dan assessor dilaksanakan oleh unit organisasi yang membidangi urusan kepegawaia
02
SYARAT PANITIA SELEKSI Memiliki
Memiliki
pengetahuan
pengetahuan mengenai
dan pengalaman penilaian
01
sesuai dengan jabatan kompetensi
yang kosong

03
Menaati
Tidak menjadi
kode etik anggota/pengurus
sebagai Pansel
PANITIA SELEKSI partai
politik (surat
pernyataan
bermaterai)

06

Tidak berpotensi
04
Integritas,
netral, dan menimbulkan konflik
independent kepentingan

(Pakta 05
Integritas)
TUGAS PANSEL
1) Menyusun dan menetapkan
jadwal dan tahapan pengisian
2) Menentukan metode seleksi dan
menyusun materi seleksi
3) Menentukan sistem yang digunakan
pada setiap tahapan pengisian
4) Menentukan kriteria penilaian seleksi
administrasi dan seleksi kompetensi

5) Mengumumkan lowongan JPT


dan persyaratan pelamaran
6) Melakukan seleksi administrasi
dan kompetensi
7) Menyusun dan menyampaikan
laporan hasil seleksi kepada PPK
TAHAP PELAKSANAAN KERJA PANSEL
1. Seleksi Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Sosial Kultural dalam Melakukan Penilaian
Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Diperlukan Metode :
a. untuk jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama, menggunakan metode assessment center
atau metode lainnya sesuai kebutuhan masing-masing instansi;
b. untuk daerah yang belum dapat menggunakan metode assessmen center secara lengkap dapat
menggunakan metode psikometri, wawancara kompetensi, analisa kasus atau presentasi;
c. standar kompetensi manajerial disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai kebutuhan
jabatan dan dapat dibantu oleh assessor;
d. kisi-kisi wawancara disiapkan oleh panitia seleksi dan dapat dibantu oleh assessor.
2. Seleksi Kompetensi Bidang
a. Dalam melakukan penilaian Kompetensi Bidang dengan cara : a) menggunakan metode tertulis dan
wawancara atau/dan metode lainnya; b) standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh
masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh assessor.
b. Standar Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang ditetapkan oleh masing-masing instansi
mengacu pada ketentuan yang ada atau apabila belum terpenuhi dapat ditetapkan sesuai kebutuhan
jabatan di instansi masing-masing.
c. Hasil penilaian beserta peringkatnya disampaikan oleh Tim Penilai Kompetensi Manajerial dan Sosial
Kultural kepada Panitia Seleksi.
PELAKSANAAN WAWANCARA OLEH PANSEL

Pelaksanaan dilakukan oleh Panitia Seleksi.


Panitia seleksi menyusun materi wawancara yang terstandar sesuai jabatan
yang dilamar.
Wawancara bersifat klarifikasi/pendalaman terhadap pelamar yang
mencakup kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultural, peminatan,
motivasi, perilaku, karakter dan pemahaman teknis terkait dengan isu-isu
aktual dan terkini.
Dalam pelaksanaan wawancara dapat melibatkan unsur pengguna (user) dari
jabatan yang akan diduduki atau dapat melibatkan narasumber untuk
membantu dalam menggali potensi pelamar.
Narasumber dalam wawancara akhir tidak memiliki kewenangan dalam
memberikan penilaian.
KRITERIA DAN METODE PENILAIAN

Makalah
15%-
[PERCENTAGE]
Wawancara
25%-
[PERCENTAGE]

Rekam Jejak
15%-
[PERCENTAGE]

Assesment
20%-
[PERCENTAGE]
KONDISI YANG KERAP DIHADAPI PANSEL
 Memahami Regulasi: Hasil evaluasi KASN banyak Pansel yang belum memahami secara utuh
peraturan perundang-undangan tentang seleksi terbuka, sehingga saat pelaksanaan seleksi
terbuka dinilai terjadi beberapa penyimpangan dalam proses.
 Seleksi Administrasi: Pada beberapa selter, peserta yang telah melewati proses seleksi
administrasi atau bahkan telah dilantik ternyata memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak
memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai PPT.
 Seleksi Kompetensi: Hasil evaluasi KASN saat melakukan pengawasan banyak Pansel yang
tidak melakukan elaborasi lebih dalam terhadap kompetensi dan kinerja para calon PPT.
 Tidak sesuai Kompetensi: Ada PPT yang telah dilantik dan ditempatkan pada posisi JPT namun
tidak sesuai kompetensinya sehingga PPT tersebut tidak dapat menjalankan organisasi dan
sebelum 1 tahun PPK meminta rekomendasi KASN untuk dilakukan mutasi/rotasi/demosi.
 Tindak Lanjut Hasil Selter: cukup banyak kasus yang terjadi hasil seleksi terbuka tidak
ditindaklanjuti oleh beberapa PPK sehingga merugikan para peserta yang telah masuk 3 (tiga)
besar dan tentunya merugikan anggaran negara/daerah.
TANTANGAN PANSEL

 Adanya Intervensi politik dari PPK atau eksternal Pansel untuk mengkondisikan proses
seleksi terbuka ke arah praktik nepotisme.
 Menggali dan mengelaborasi lebih dalam kompetensi para kandidat PPT agar
mewujudkan “the right man on the right place and the right man on the right place job”.
 Memberikan penilaian sesuai hasil uji kompetensi para calon PPT secara objektif dan
bebas dari intervensi siapa pun.
 Ikut mengawal proses seleksi terbuka dari awal sampai dilantiknya para PPT. Banyak
kasus yang terjadi hasil seleksi terbuka tidak ditindaklanjuti oleh beberapa PPK sehingga
merugikan para peserta yang telah masuk 3 (tiga) terbaik dan tentunya merugikan
anggaran negara/daerah.
 Melakukan inventaris dan simplifikasi para pendaftar JPT secara detil, mengingat
banyak kasus PPT yang sudah terpilih memiliki rekam jejak yang tidak baik dan tidak
memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai PPT.
BEBERAPA LARANGAN PANSEL
 Melakukan tindakan diskriminasi terhadap kandidat berdasarkan suku,
agama, ras, jenis kelamin, asal daerah, usia, keterbatasan fisik, status
perkawinan atau afiliasi politik tertentu;
 Melakukan diskriminasi berdasarkan perilaku seseorang yang tidak
berkaitan dengan pekerjaan dan tidak mempengaruhi kinerja dari kandidat;
 Meminta atau mempertimbangkan rekomendasi kerja berdasarkan
faktor-faktor lain selain kualifikasi, pengetahuan atau kemampuan yang
berhubungan dengan pekerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundangan;
 Memaksakan aktivitas atau afiliasi politik kepada seseorang kandidat;
 Menipu atau melakukan kegitan dengan sengaja dengan
menghalangi atau mendorong seseorang kandidat dari persaingan untuk
mendapatkan kesempatan promosi;
Lanjutan…BEBERAPA LARANGAN PANSEL

 Mempengaruhi orang untuk menarik diri dari persaingan dalam upaya


untuk meningkatkan atau mengurangi prospek keberhasilan dari seseorang
kandidat;
 Memberikan preferensi yang tidak sah atau keuntungan kepada
seseorang untuk meningkatkan atau mengurangi kesempatan promosi dari
seorang kandidat;
 Mengambil atau gagal mengambil tindakan terhadap kandidat yang
mengajukan banding, keluhan atau pengaduan dengan atau tanpa
memberikan informasi yang menyebabkan seseorang melanggar peraturan;
 Melakukan praktek nepotisme, antara lain mengontrak,
mempromosikan dan mendukung pengangkatan atau promosi saudara,
teman atau kerabat sendiri.
JENIS-JENIS PELANGGARAN DALAM SELEKSI TERBUKA

Membuat syarat jabatan yang diskriminatif, menghalangi kandidat atau kelompok


X tertentu untuk melamar;
Mengumumkan lowongan dan penerimaan lamaran dalam jangka waktu yang terlalu
X singkat sehingga tidak banyak calon yang sempat melamar;
Pansel dipilih dari orang yang kompetensinya kurang terkait dengan manajemen SDM
X dan/atau jabatan yang akan diisi;

X Pansel dipilih dari pejabat yang kurang netral dan berpotensi menimbulkan konflik
kepentingan;

X Seleksi tidak menggunakan metode yang standar sehingga hasil seleksi kurang dapat
dipercayai obyektivitasnya;

X Asesor dan/atau assessment center tidak obyektif;


Intervensi politik terhadap pansel dalam melakukan seleksi dan menetapkan 3 nama
X calon terbaik.
OUTLINE PAPARAN
Sistem Visi-Misi Presiden dan RPJMN 2020-2024
Manajemen
ASN: Tata Kelola Global dan Nasional
Kebijakan
Pengisian
Reformasi Manajemen ASN & Tusi KASN
JPT Bagi IP
Pusat dan
Daerah Sistem Merit & Seleksi Terbuka

Panitia Seleksi

Pengisian & Pelantikan JPT dalam Masa Pandemi


Covid-19

38
PERSYARATAN PENGISIAN JPT

Pengumuman dan seleksi administrasi dapat dilakukan


secara online dengan melampirkan dokumen persyaratan
Untuk mutasi eksternal maupun internal dapat dilakukan
dengan syarat minimal telah menduduki JPT 1 (satu)
tahun sejak dilantik
Tes kesehatan dapat dilakukan setelah seluruh tahapan
seleksi selesai
PENGUMUMAN PELAKSANAAN SELTER

Pengumuman pendaftaran calon seleksi dilakukan 5 (lima)


hari kerja.
Jika dalam pengumuman waktu 5 hari setelah dilaksanakan
pengumuman seleksi terbuka belum diperoleh jumlah
pelamar yang memenuhi syarat minimal 3, maka dapat
dilakukan perpanjangan waktu selama 3 hari.
Jika setelah dilakukan perpanjangan belum diperoleh jumlah
minimal 3, tetapi sudah diperoleh 2 pelamar maka
pelaksanaan seleksi dapat dilakukan.
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

1 Penulisan makalah dilakukan melalui email atau fasilitas lain yang disiapkan oleh
Pansel, dan wawancara dilakukan dari jarak jauh melalui video conference

2 Sebagai penganti asesmen dapat dilakukan uji kompetensi manajerial dan sosio
kultural dengan metode wawancara

3 Wawancara akhir dilakukan dari jarak jauh melalui video conference

4 Penelusuran rekam jejak dapat dilakukan oleh Pansel dengan data-data yang
tersedia

5 Mutasi tetap dilakukan dengan uji kompetensi melalui analisis rekam jejak dan
wawancara

6 Untuk pembobotan penilaian mengacu pada peraturan perundang-undangan


PELANTIKAN
Pelantikan dapat dilakukan melalui online
Pelantikan Mengacu pada SE Ka BKN No.
10/SE/IV/2020 tentang: Pelantikan dan Pengambilan
Sumpah/Janji PNS atau Sumpah Jabatan melalui
Media Elektronik/Teleconference pada Masa Status
Keadaan darurat bencana wabah penyakit akibat
Virus Corona;
RINCIAN ISI SE KA BKN 10/2020
 Pejabat yang melantik dapat hadir secara fisik pada tempat/venue pelantikan maupun
hadir secara jarak jauh/virtual;
 Calon PNS atau PNS yang akan dilantik dan diambil sumpah/janji hadir secara jarak
jauh/virtual atau hadir secara fisik jika jumlahnya sedikit;
 Rohaniawan sesuai agama dan/atau kepercayaan dari Calon PNS atau PNS yang akan
dilantik, hadir secara fisik;
 2 (dua) orang saksi, hadir secara fisik;
 Pembaca Keputusan, hadir secara fisik;
 Petugas penandatangan Berita Acara atau petugas protokol lainnya, hadir secara fisik;
 Perwakilan Calon PNS atau PNS yang akan dilantik secara simbolik, hadir secara fisik; dan
 Pihak yang hadir secara fisik pada tempat/venue pelantikan dan pengambilan
sumpah/janji harus memperhatikan physical distancing dan protokol kesehatan yang
ditentukan pemerintah.
DAMPAK KINERJA KASN TERHADAP KUALITAS
MANAJEMEN ASN DAN BIROKRASI
1. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) melalui seleksi terbuka sudah dilaksanakan di semua K/L, 34
Provinsi dan 456 Kab/Kota. Ini menunjukkan adanya dukungan terhadap kebijakan tersebut dari pimpinan
instansi pemerintah.
2. Walaupun kualitas seleksi masih bervariasi, namun proses seleksi yang transparan telah menciptakan
keadilan, mengurangi nepotisme dan peluang untuk melakukan “transaksi” dalam pengangkatan, promosi
dan mutasi dalam jabatan birokrasi.
3. Keberadaan KASN telah membuat karier pegawai terlindungi karena ASN hanya dapat diberhentikan dari
jabatan apabila ada alasan yang kuat, yaitu terbukti melakukan pelanggaran, kinerja tidak sesuai
perjanjian, sudah tidak lagi memenuhi syarat jabatan, dan pemberhentian harus melalui prosedur
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan didukung oleh dokumen resmi.
4. Sudah mulai tumbuh kesadaran dan kepatuhan dari beberapa Pimpinan Instansi Pemerintah yang terwujud
dalam bentuk meminta pendapat/saran dan pertimbangan kepada KASN ketika Pimpinan Instansi akan
melakukan proses pengangkatan dan pemberhentian pegawai ASN dalam dan dari jabatan.
5. Keberadaan KASN telah mengembalikan penghargaan terhadap kompetensi sebagai syarat utama menduduki JPT
untuk mewujudkan “the right man on the right place” dan pentingnya manajemen kinerja dalam pengembangan
karier pegawai.
44
TERIMA KASIH
Rudiarto.sumarwono@kasn.go.id
081584258888

45
PENGISIAN JPT DALAM
PP NOMOR 17 TAHUN 2020
PERSYARATAN PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
TERTENTU PASAL 106 PP NOMOR 17 TAHUN 2020

Ayat (1) JPT utama dan JPT madya tertentu dapat diisi dari kalangan non-PNS dengan
persetujuan Presiden yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta
ditetapkan dalam Keputusan Presiden.

Ayat (2) JPT utama dan JPT madya tertentu di bidang rahasia negara, pertahanan,
keamanan, pengelolaan aparatur negara, kesekretariatan negara, pengelolaan sumber
daya alam tidak dapat diisi dari kalangan non-PNS.

Ayat (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikecualikan sepanjang
mendapatkan persetujuan dari Presiden setelah mendapatkan pertimbangan dari
Menteri, Kepala BKN, dan Menteri Keuangan.

Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai JPT utama dan JPT madya tertentu yang dapat
diisi dari kalangan non-PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Presiden.
PERSYARATAN UNTUK DAPAT DIANGKAT DALAM JPT DARI
KALANGAN PNS PASAL 107 PP NOMOR 17 TAHUN 2020
JPT Utama JPT Madya JPT Pratama
1. memiliki kualifikasi pendidikan paling 1. memiliki kualifikasi pendidikan paling 1. memiliki kualifikasi pendidikan paling
rendah sarjana atau diploma IV; rendah sarjana atau diploma IV; rendah sarjana atau diploma IV;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi 2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi 2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
Kultural sesuai standar kompetensi sesuai standar kompetensi Jabatan yang sesuai standar kompetensi Jabatan yang
Jabatan yang ditetapkan; ditetapkan; ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam 3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang 3. memiliki pengalaman Jabatan dalam
bidang tugas yang terkait dengan Jabatan tugas yang terkait dengan Jabatan yang bidang tugas yang terkait dengan Jabatan
yang akan diduduki secara kumulatif akan diduduki secara kumulatif paling yang akan diduduki secara kumulatif
paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun; singkat selama 7 (tujuh) tahun; paling singkat selama 5 (lima) tahun;
4. sedang atau pernah menduduki JPT 4. sedang atau pernah menduduki JPT madya 4. sedang atau pernah menduduki JPT madya
madya atau JF jenjang ahli utama paling atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2
singkat 2 (dua) tahun; (dua) tahun; (dua) tahun;
5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, 5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, 5. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas,
dan moralitas yang baik; dan moralitas yang baik; dan moralitas yang baik;
6. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) 6. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) 6. usia paling tinggi 56 (lima puluh enam)
tahun; tahun; tahun;
7. sehat jasmani dan rohani. 7. sehat jasmani dan rohani. 7. sehat jasmani dan rohani.

*Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan dengan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan Presiden (Ayat (2) Pasal 107)
PERSYARATAN UNTUK DAPAT DIANGKAT DALAM JPT DARI
KALANGAN NON-PNS PASAL 108 PP NOMOR 17 TAHUN 2020
JPT Utama JPT Madya
1. warga negara Indonesia; 1. warga negara Indonesia;
2. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana; 2. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;
3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan 3. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang
ditetapkan; ditetapkan;
4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait 4. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait
dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat
15 (lima belas) tahun; 10 (sepuluh) tahun;
5. tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik paling singkat 5 5. tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik paling singkat 5
(lima) tahun sebelum pendaftaran; (lima) tahun sebelum pendaftaran;
6. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara; 6. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
7. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; 7. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;
8. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; 8. usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;
9. sehat jasmani dan rohani; dan 9. sehat jasmani dan rohani; dan
10. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, PPPK, 10. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, PPPK,
prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia atau pegawai swasta. Republik Indonesia atau pegawai swasta.

*Ketentuan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan dengan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan Presiden (Ayat (2) Pasal 108)
PELAKSANAAN MUTASI PEJABAT PIMPINAN TINGGI
PASAL 132 PP NOMOR 11 TAHUN 2020

Ayat (1) Pengisian JPT melalui mutasi dari satu JPT


ke JPT yang lain dalam satu instansi maupun antar
instansi dapat dilakukan melalui uji kompetensi di
antara pejabat pimpinan tinggi.

Ayat (2) Mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) harus memenuhi syarat: a. sesuai standar
kompetensi Jabatan; dan b. telah menduduki
Jabatan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun

Ayat (3) Pengisian JPT sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan berkoordinasi dengan
Komisi Aparatur Sipil Negara.
PERSYARATAN UNTUK DAPAT DIANGKAT DALAM JPT DARI PRAJURIT TNI DAN ANGGOTA POLRI
SETELAH MENGUNDURKAN DIRI DARI DINAS AKTIF PASAL 159 PP NOMOR 17 TAHUN 2020

JPT Utama JPT Madya


1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah 1. memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah
pascasarjana; pascasarjana;
2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi 2. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sesuai standar kompetensi Jabatan yang sesuai standar kompetensi Jabatan yang
ditetapkan; ditetapkan;
3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang 3. memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang
tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan
diduduki secara kumulatif paling singkat diduduki secara kumulatif paling singkat
selama 10 (sepuluh) tahun; selama 7 (tujuh) tahun;
4. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan 4. memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan
moralitas yang baik; moralitas yang baik;
5. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun; 5. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;
6. sehat jasmani dan rohani. 6. sehat jasmani dan rohani.
KEWENANGAN PRESIDEN DALAM MENGAMBIL ALIH
PENATAAN MANAJEMEN SDM DARI PPK (K/L/PEMDA)
Pasal 3 PP Nomor 17 Tahun 2020
Ayat (3): Ayat (6):
Ayat (1):
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
Presiden selaku pemegang ayat (2) huruf c termasuk juga Sekretaris
kekuasaan tertinggi pembinaan dimaksud pada ayat (2), pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian bagi Mahkamah Agung.
PNS berwenang menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pejabat pimpinan tinggi utama, pejabat
pemberhentian PNS. pimpinan tinggi madya, dan pejabat
fungsional keahlian utama

Ayat (2): Ayat (4): Ayat (7):


Presiden dapat mendelegasikan Ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pendelegasian kewenangan sebagaimana
kewenangan menetapkan pengangkatan, ayat (2) huruf a termasuk: Jaksa Agung dimaksud pada ayat (2) dapat ditarik
pemindahan, dan pemberhentian PNS dan Kapolri kembali oleh Presiden dalam hal:
kepada: a) menteri di kementerian; b) Ayat (5): • Pelanggaran prinsip sistem merit yang
pimpinan lembaga; c) sekretaris jenderal dilakukan oleh PPK; atau
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
di K/L; d) gubernur; e) bupati/walikota • Untuk meningftatkan efektifitas
ayat (2) huruf b termasuk juga: Kepala
BIN dan Pejabat lain yang ditentukan penyelengaraan pemerintatran.
Presiden

Anda mungkin juga menyukai