Proses pertama dalam penyusunan Renstra K/L adalah proses teknokratik, yang
merupakan proses perencanaan yang dilakukan dengan menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisi obyektif dengan
mempertimbangkan beberapa skenario pembangunan selama periode rencana
berikutnya.
LANDASAN HUKUM
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019
Perpres No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan pembangunan
Berkelanjutan (SDGs);
Permenkes No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
Kepmenkes No. 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025; dan
Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/422/2017 tahun 2017 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
• KERANGKA PENYUSUNAN RPJMN
2 2020-2024
ARAHAN RPJPN 2005-2025 UNTUK RPJMN
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI,
2020-2024 (TAHAP IV)
MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka
Panjang Nasional diupayakan secara
bertahap melalui RPJMN lima tahunan
sebagai berikut: TIGA KATA KUNCI:
a.Struktur Perekonomian
yang Kokoh
b.Keunggulan Kompetitif
Wilayah
c.SDM Berkualitas
IV RPJMN 2020 - 2024
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
III RPJMN 2015 - 2019 struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
I RPJMN 2005 - 2009 Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang
adil dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya
meningkat
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025
BIDANG KESEHATAN
Penyelenggaraan
bangkes:
8
8
Kesejahteraan
masyarakat
meningkat
Pendapatan
masyarakat tinggi Mantapnya
dan merata dgn SDM
jangkauan lembaga berkualitas
jamsos lbh
menyeluruh dan berdaya
saing
Meningkatnya
derajat Tumbuh kembang
Penduduk tumbuh
Pendidikan Iptek kesehatan dan dan perlindungan Kesetaraan gender
seimbang
status gizi anak
masyarakat
• SDM Indonesia diharapkan berkarakter cerdas, tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang
dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragama, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berbudi luhur, toleran terhadap keberagaman, bergotong royong, patriotik, dinamis dan berorientasi Iptek.
• Kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat makin mantap dalam pengelolaan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
10
KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN
2020-2024
VISI 2045 Berdaulat, Maju, Adil Dan Makmur
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
2020-2024 dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
PENGARUSUTAMAAN
10
Kesetaraan Tata Kelola Kerentanan Perubahan
Modal Sosial Budaya
Gender (Governance) Bencana Iklim
Penguatan Germas
Peningkatan kapasitas daerah • Penguatan peran Kemkes advokasidan
• Penguatan pendampingan
pembangunan daerah pendampingan sektor nonkesehatan
Pemanfaatan
Kemandirian RS Transformasi Digital
• Kapasitas finansialBLU •Digitalisasi rekam medis
• Penurunan ketergantungan • Sistem rujukan online
dukungan RM efisiensi
• Efisiensi proses pengadaan
obat
vaksin dan obat murah
Pelibatan Swasta Riset Life Sciences
• Pembinaan faskes swasta • Bahan obat dalamnegeri
• Peningkatan akreditasi faskesswasta
12
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
RPJMN 2020-2024
RENSTRA 2020-
2024
Pedoman
RPJPN
Pedoman
• Laporan Kinerja
Pembangunan
• Laporan Kinerja Anggaran
• Laporan Kinerja Organisasi
Keterpaduan Perencanaan – Penganggaran Pembangunan
Nasional Renstra Renja - RKA-KL Rincian
Pemerintah
Pedoman Pedoman
KL KL APBN
Perencanaan
Pusat
pembangunan dari Pedoman Diacu
terkait
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
Perencanaan
Dijabar-
Pembangunan juga RPJP Pedoman RPJM kan RKP Pedoman RAPBD APBD
Pemerintah
Daerah Daerah Daerah
harus sinkron dengan
Daerah
sistem penganggaran Pedoman Diacu
Tidak ada satu pun Renstra Pedoman Renja Pedoman RKA PD Rincian
fase atau produk PD PD APBD
perencanaan yang
“terlepas” dari sistem UU 25/2004
keterpaduan ini ttg SPPN
UU 17/2003
ttg KN
Tahapan Penyusunan Renstra K/L
MASUKAN
STAKEHOLDER
PUSAT DAN
DAERAH TANTANGAN DAN
KENDALA
MATERI
• Tren status kesehatan masyarakat (Hasil Riskesdas);
• Tren kecenderungan sumber daya (SDMK, anggaran,
sarana/prasarana, dll);
• Regulasi terkait;
• Overview dari stakeholder (daerah, lintas sektor, organisasi
masyarakat, akademisi, pelaku bisnis/pasar, dll);
• Solusi ke depan;
• Health Sector Review (HSR);
• Mid Term Review (MTR) Renstra Kemenkes 2015-2019;
• Riskedas
• Dan informasi lainnya.
DATA
SUMBER DATA
Primer (interview) wawancara dengan pengelola program, lintas sektor,
akademisi dan stakeholders lainnya baik di pusat maupun di daerah.
Sekunder diperoleh dari laporan program, hasil Riskesdas, hasil
penelitian kesehatan, maupun bahan paparan dari Menteri
Kesehatan/Eselon I atau pakar yang datanya bersumber secara jelas.
Akan dilakukan sinergi data background study RPJMN tahun 2020-2024
yang dilakukan Bappenas.
PENGOLAHAN DATA
Data diolah dalam bentuk narasi dilengkapi tabel/grafik.
PENDEKATAN
Manajemen
Kesehatan
Derajat
Kesehatan
SDM K
Pembiayaan
Kesehatan
Transisi Demografi, Asean Ec. Comm, Perubahan Iklim, Post-2015 Agenda, Middle Income29Trap
• PENYUSUNAN RENJA K/L 2020
4
REFERENSI PENYUSUNAN RENJA K/L 2020
(saat ini - dalam masa transisi)
31
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENYUSUNAN RENJA K/L
Kesesuaian dengan Renstra K/L, Prioritas Nasional (RKP), dan Kebijakan Presiden
dan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Keterkaitan (hubungan logis) antara Program-kegiatan-output-sub output-
komponen.
Kesesuaian antaran Sasaran Strategis – Sasaran Program – Sasaran Kegiatan dan
Output Kegiatan.
Kesesuaian dan ketepatan lokasi (teknis dan penerima manfaat).
Ketepatan penandaan (tagging) Nawacita, Janji Presiden, Prioritas Nasional,
Prioritas Bidang, dan Tematik APBN.
Ketepatan penggunaan output (Teknis/Generik)
32
KRISNA 2020
Surat Direktur Sistem dan Prosedur PP No 14003 Dt.8.5/12/2018
tanggal 10 Desember 2018
– K/L dapat mulai menyusun Rancangan Awal Renja K/L 2020 melalui
KRISNA Senin, 10 Desember 2018.
– Perlu dilakukan koordinasi dalam forum Bilateral Meeting antara K/L
dengan Bappenas.
33
KRISNA 2020
34
Terima kasih
13
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
a.perluasan cakupan dan peningkatan kualitas deteksi dini dan penemuan kasus
penyakit;
b.pengembangan real time surveilans;
c.penguatan health security termasuk penguatan alert system, pencegahan dan
respon cepat kejadian luar biasa, serta peningkatan kapasitas untuk deteksi,
pencegahan, respon dan karantina kesehatan di pintu-pintu masuk negara;
d.penguatan tata laksana penanganan penyakit dan cedera; dan
e.penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI 16
a. pengembangan kawasan sehat antara lain kabupaten/kota sehat, pasar sehat, lingkungan
kerja sehat dan upaya kesehatan sekolah (UKS);
b. penyediaan ruang terbuka publik, transportasi masal dan konektivitas untuk mendorong
aktivitas fisik masyarakat dan lingkungan sehat serta penurunan polusi udara;
c. regulasi yang mendorong pemerintah pusat dan daerah serta swasta untuk menerapkan
pembangunan berwawasan kesehatan dan mendorong hidup sehat termasuk pengembangan
standar dan pedoman untuk sektor non kesehatan, peningkatan cukai rokok, pembatasan
iklan rokok, dan penerapan sin-tax produk pangan yang berisiko tinggi terhadap kesehatan;
d. promosi perubahan perilaku hidup sehat yang inovatif dan penggerakan masyarakat termasuk
revitalisasi posyandu dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya serta
pengembangan organisasi untuk hidup sehat; dan
e. peningkatan penyediaan pilihan pangan sehat termasuk penerapan label pangan dan
perluasan akses terhadap buah dan sayur.
17
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
difokuskan pada
a. efisiensi pengadaan obat dan vaksin dengan mempertimbangkan unsur kualitas
produk;
b. penguatan sistem logistik farmasi real time berbasis elektronik;
c. peningkatan promosi dan pengawasan penggunaan obat rasional;
d. pengembangan obat, produk biologi, reagen, dan vaksin bersertifikat halal yang
didukung oleh penelitian dan pengembangan life sciences; dan
e. pengembangan produksi dan sertifikasi alat kesehatan untuk mendorong
kemandirian produksi dalam negeri.
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
5 Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan
difokuskan pada
a. perluasan cakupan dan kualitas pengawasan pre dan post market obat dan pangan berisiko
yang didukung oleh peningkatan kompetensi SDM pengawas dan penguji serta pemenuhan
sarana prasarana laboratorium;
b. peningkatan kemampuan riset;
c. percepatan dan perluasan proses layanan publik termasuk registrasi;
d. peningkatan kepatuhan dan kemandirian pelaku usaha dalam penerapan sistem manajemen
mutu dan
pengawasan produk;
e. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan; dan
f. pemanfaatan teknologi informasi dalam pengawasan obat, alat kesehatan, dan makanan.
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI 21