Anda di halaman 1dari 49

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Disampaikan oleh
Tim Pendampingan Pembangunan Zona Integritas

INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DASAR HUKUM
PERMENPAN RB no. 52 tahun 2014, tanggal 17 Oktober 2014
tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani
Di Lingkungan Instansi Pemerintah
Latar Belakang (1)
Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat
secara cepat, tepat, dan profesional.
Dalam rangka pelaksanaan RB tersebut, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No 81 Tahun
2010 Tentang Grand Design RB dengan 3 sasaran utama :

Permenpan RB No. 60 Tahun 2012


1. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas
yang diperbaharui dengan
Organisasi
Kendala Permenpan RB Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman
2. Terwujudnya Pemerintahan yang bersih
Pembangunan Zona Integritas
dan Bebas KKN Akselerasi
Menuju Wilayah Bebas Dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi
3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Bersih Melayani

Zona Integritas = Miniatur Reformasi Birokrasi


• TUJUAN PEMBANGUNAN ZI Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Inspektorat Jenderal
2018

1. Membangun dan mengimplementasikan program reformasi birokrasi secara


baik sehingga mampu menumbuh-kembangkan budaya kerja birokrasi yang
anti korupsi dan budaya birokrasi yang melayani publik secara baik di
lingkungan K/L/Pemda
2. Melaksanakan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor : 149/40.1/I/2018 Tanggal 10 Januari 2018
perihal Pembangunan Zona Integritas
3. Berdasarkan Surat Sekretaris Jenderal Nomor : 2458/2.4-100.2/VII/2018 hal
Evaluasi Kinerja Semester I Tahun 2018 dan hasil Rakernas Tanggal 24 s.d 27
Juli 2018, dimana salah satu Indikator Penilaiannya untuk Kantor Wilayah dan
Kantor Pertanahan adalah Indeks Pembangunan Zona Integritas
4. Surat Edaran Inspektorat Jenderal 16/900/I/2019 Tanggal 21 Januari 2019
tentang Pembangunan Zona Integritas
Definisi
ZONA INTEGRITAS
Predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan
dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK dan
WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan
korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Wilayah Birokrasi Bersih Melayani


(WBBM)
Predikat yang diberikan kepada suatu unit
Predikat yang diberikan kepada suatu unit
kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria
kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria
manajemen perubahan, penataan
dalam manajemen perubahan, penataan
tatalaksana, penataan sistem manajemen
tatalaksana, penataan sistem manajemen
SDM, penguatan pengawasan, penguatan
SDM, penguatan pengawasan, dan
akuntabilitas kinerja, dan penguatan
penguatan akuntabilitas kinerja.
kualitas pelayanan publik
KOMPONEN
Komponen
KOMPONEN PENGUNGKIT (60%)
• Adalah komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM, meliputi:
• Manajemen Perubahan Bobot (5%)
• Penataan Tata Laksana Bobot (5%)
• Penataan Sistem Managemen SDM Bobot (15 %)
• Penataan Akuntabilitas Kinerja Bobot (10%)
• Penguatan Pengawasan Bobot (15%)
• Penguatan Kualitas Pelayanan Publik Bobot (10%)

KOMPONEN HASIL (40%)


Dengan cara Survey Eksternal yang dilakukan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Menpan RB.
Dalam Pembangunan Zona Integritas, Fokus pelaksanaan RB tertuju pada 2 Sasaran Utama:
• Terwujudnya Pemeriksaan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan: Bobot (20%)
a. Nilai persepsi korupsi (survey eksternal) (15%)
b. Prosentase penyelesaian TL LHP (5%)
• Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat, diukur melalui nilai persepsi
kualitas pelayanan (survey eksternal) Bobot (20%)
KOMPONEN PENGUNGKIT
NO KOMPONEN PENGUNGKIT BOBOT TOTAL

1 Manajemen Perubahan 5%

2 Penataan Tata Laksana 5%

3 Penataan Sistem Managemen SDM 15 %


60%
4 Penataan Akuntabilitas Kinerja 10 %

5 Penguatan Pengawasan 15 %

6 Penguatan Kulaitas Pelayanan Publik 10 %


KOMPONEN PENGUNGKIT
NO UNSUR INDIKATOR HASIL BOBOT (%) TOTAL

Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan


1 Bebas KKN
20 %

40%
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan
2 Publik kepada Masyarakat
20 %
Kiat - Kiat Pembangunan Zona Integritas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Inspektorat Jenderal
2019

1. Komitmen Pimpinan.
2. Sebarkan semangat Pembangunan Zona Integritas di
seluruh jajaran Kantor Pertanahan, bisa berupa : yel-yel,
lagu, pin ZI, dll
3. Meningkatkan keterlibatan di kegiatan – kegiatan di
lingkungan masyarakat.
4. Melakukan Publikasi Pembangunan Zona Integritas dan
Kegiatan Kantor Pertanahan di Media cetak dan Media
Sosial.
5. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Zona
Integritas
PEMBANGUNAN ZI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN ATR/BPN
TAHUN 2017 Sesuai Surat Keputusan
Menteri ATR/BPN Nomor November
Sesuai Surat Keputusan Menteri 237/KEP-40.1/IV/2017 telah 2017
ATR/BPN Nomor 9/KEP- membentukTim Penilai
28/I/2017, Kelompok Kerja Internal (TPI)
(Pokja) Zona Integritas telah
melaksanakan Pembangunan
Zona Integritas terhadap 12 (dua 25
4 (empat) Kantor
belas) unit kerja sebagai pilot April
project 2017
Pertanahan telah
dilakukan evaluasi oleh
TPN dengan hasil
06
belum dapat
Januari Hasil penilaian dari TPI yaitu direkomendasikan
2017 terdapat 4 unit kerja yang dipandang
layak dan memenuhi persyaratan
sebagai unit kerja yang
16 akan ditetapkan
kelengkapan administrasi dan kriteria
Juli yang ditentukan untuk diusulkan sebagai Kantor yang
2016 a. Kantor Wilayah BPN Provinsi Daerah kepada Menteri Pendayagunaan
Istimewa Yogyakarta
Aparatur Negara dan Reformasi
berpredikat Wilayah
b. Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI
17 Jakarta Birokrasi untuk ditetapkan sebagai Bebas Korupsi (WBK)
Juni c. Kantor Wilayah BPN Provinsi Riau; calon unit kerja yang berpredikat dikarenakan hasil
d. Kantor Wilayah BPN Provinsi
2016 sesuai dengan Surat Kalimantan Barat;
Zona Integritas Menuju WBK dan
survey IPAK yang
Keputusan Menteri e. Kantor Wilayah BPN Provinsi WBBM yaitu :
Agraria dan Tata Sumatera Utara; a. Kantor Pertanahan Kota dilakukan pihak
f. Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta;
Ruang/Kepala Badan g. Kantor Pertanahan Kota Surabaya I; Yogyakarta, ketiga (Sucofindo)
Pertanahan Nasional h. Kantor Pertanahan Kota Bandung; b. Kantor Pertanahan Kota
Pencanangan Nomor 295/KEP- i. Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Surabaya I;
belum memenuhi
Jakarta Barat;
Pembangunan Zona 3.43/VII/2016 dibentuk j. Kantor Pertanahan Kota Padang; c. Kantor Pertanahan Kota syarat (belum
Integritas pada Tim Kelompok Kerja k. Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung; mencapai Indeks 13,5
Kementerian ATR/BPN (Pokja) Zona Integritas Simalungun;
d. Kantor Pertanahan Kota Adm
l. Kantor Pertanahan Kabupaten dari 15 )
Bangka Selatan Jakarta Barat.
Pelaksanaan Pembangunan Zona Intergritas Tahun 2018 (1)
Di Kementerian ATR/BPN
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 140/40.1/I/2018 Tanggal 10 Januari 2018 perihal Pembangunan Zona Integritas, yang
menginstruksikan kepada setiap Kepala Kantor Wilayah, Ketua STPN dan Kepala Kantor
Pertanahan untuk melakukan Pembangunan Zona Integritas Menuju Unit Kerja WBK dan WBBM
yang kemudian akan dilakukan Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas secara berjenjang
dengan mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 tahun 2014

Berdasarkan SK Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor :
360.1/KEP-100.40.1/V/2018 Tanggal 01 Mei 2018 perihal Penetapan Calon Unit Kerja Berpredikat
Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Kementerian ATR/BPN Tahun 2018, dimana
terdapat 37 Kantor Pertanahan yang ditetapkan sebagai Calon Unit Kerja Berpredikat Zona
Integritas Menuju WBK
Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Tahun 2018 (2)

Dari seluruh unit kerja di lingkungan Berdasarkan Finalisasi Penilaian Pembangunan


Kementerian ATR/BPN, sebanyak 77 Unit Kerja Zona Integritas Oleh TPI maka diusulkan 14 Kantor
telah melaporkan Pembangunan ZI ke Pertanahan Kepada Kementerian PAN & RB sebagai
Inspektorat Jenderal, dari 77 Unit Kerja yang Calon Unit Kerja Berpredikat Zona Integritas Menuju
WBK sebagai berikut :
sudah melakukan penilaian internal
a. Kantor Pertanahan Kota Langsa;
berdasarkan PerMenpan No 52 Tahun 2014 b. Kantor Pertanahan Kota Bandung;
sebanyak 38 Unit Kerja dan 40 Unit Kerja hanya c. Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta;
sebatas pembuatan SK, Pemasangan d. Kantor Pertanahan Kota Adm Jakarta Barat;
Banner/Sticker mengenai PBZI e. Kantor Pertanahan Kab. Badung;
f. Kantor Pertanahan Kota Surabaya 1;
g. Kantor Pertanahan Kab. Semarang;
h. Kantor Pertanahan Kota Adm Jakarta Pusat;
Pelaksanaan Pemantauan Implementasi i. Kantor Pertanahan Kab. Gresik;
Pembangunan Zona Integritas di 35 Kantor j. Kantor Pertanahan Kab. Tangerang;
Pertanahan oleh Tim Pembangunan Zona k. Kantor Pertanahan Kab. Klaten;
l. Kantor Pertanahan Kab. Tabanan;
Integritas dari Bulan April s.d Juli 2018 m. Kantor Pertanahan Kab. Sragen;
n. Kantor Pertanahan Kota Pontianak.
Rekap 77 Unit Kerja
Penghargaan Unit Kerja Berpredikat WBK
Keberhasilan Pembangunan Zona Integritas di lingkungan
Kementerian ATR/BPN ditandai dengan dianugerahkannya Unit
Kerja Berpredikat WBK pada acara apresiasi dan penganugerahan
Zona Intergritas menuju WBK/WBBM pada tanggal 10 Desember
tahun 2018 kepada 3 Kantor Pertanahan Yaitu :
1. Kantor Pertanahan Kota Bandung,
2. Kantor Pertanahan Kota Surabaya I dan
3. Kantor Pertanahan Kota Langsa.
PENATAAN TATA LAKSANA
1. PROSEDUR OPERASIONAL TETAP (SOP) KEGIATAN UTAMA

• Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses bisnis instansi;


• Prosedur operasional tetap telah diterapkan; dan
• Prosedur operasional tetap telah dievaluasi.

2. E-OFFICE

• Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi;


• Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi; dan
• Sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi.

3. KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

• Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan; dan


• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Inspektorat Jenderal
2018

Rencana Kerja
Pembangunan Zona Integritas
MANAJEMEN PERUBAHAN
1. PENYUSUNAN TIM KINERJA
• Unit Kerja Telah Membentuk Tim Kerja Untuk melakukan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM;
• Penentuan Anggota Tim selain Pimpinan dipilih melalui prosedur / mekanisme yang jelas

2. DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU


WBK/WBBM
• Dokumen Rencana Kerja Pembangunan ZI telah disusun;
• Dokumen rencana Kerja telah memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan Zona Integritas;
• Terdapat Mekanisme / Media untuk mensosialisasikan Pembangunan Zona Integritas

3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN ZI MENUJU


WBK/WBBM
• Seluruh kegiatan pembangunan ZI dan WBK/WBBM telah dilaksanakan sesuai dengan target yang direncanakan;
• Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

4. PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA


• Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
• Agen Perubahan telah ditetapkan;
• Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun di lingkungan organisasi; dan
• Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
Manajemen Perubahan (1)
Manajemen Perubahan Evidence
A. Tim Kerja
1. Membentuk Tim Kerja Untuk melakukan SK Tentang Tim Kerja pembangunan Zona Integritas
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM menuju WBK
2. Menentukan Anggota Tim selain Pimpinan yang • Prosedur/Mekanisme penentuan Anggota Tim
dipilih melalui prosedur / mekanisme yang jelas seperti : menetapkan kriteria2 untuk menjadi
anggota tim, motede pemilihan, dll
• Notulen Rapat, daftar hadir, undangan rapat
pemilihan anggota Tim
B. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
1. Menyusun Dokumen rencana kerja pembangunan SK Tentang Dokumen Penyusunan Rencana Kerja
Zona Integritas menuju WBK/WBBM yang memuat Pembangunan Zona Integritas
target-target prioritas yang relevan dengan tujuan
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
dan memuat target-target prioritas yang relevan
dengan tujuan pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM
2. Membuat mekanisme atau media untuk Media Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas
mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas (Banner, Poster, Publikasi di Sosmed/Web, dll)
menuju WBK/WBBM
Manajemen Perubahan (2)

Manajemen Perubahan Evidence


C. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM
1. Melaksanakan kegiatan pembangunan Zona Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas
Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani sesuai dengan target
yang direncanakan
2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan ZI
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM (bulanan/Triwulan/Semester)
secara berkala
3. Menindaklanjuti Hasil monitoring dan evaluasi Laporan tindak lanjut Hasil monitoring dan evaluasi
D. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
1. Pimpinan berperan sebagai role model dalam Absensi kehadiran Pimpinan, Daftar hadir rapat (yang
pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju melibatkan Pimpinan), Pakta Integritas Pimpinan
WBK/WBBM
2. Menetapkan Agen Perubahan SK penetapan agen perubahan
3. Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun di Diklat/FGD/Sosialisasi/Workshop Mengenai Budaya
lingkungan organisasi Kerja dan Pola Pikir
4. Melibatkan seluruh Anggota organisasi dalam Daftar Hadir, Notulen Rapat Pembangunan Zona
pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM Integritas.
Penataan Tata Laksana (1)

Penataan Tata Laksana Evidence


A. Prosedur Operasional tetap (SOP) Kegiatan Utama
1. Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta PerkaBPN Nomor 1 Tahun 2010
proses bisnis instansi
2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Prosedur Rekap Penyelesaian Pelayanan dari KKP danInovasi-
operasional Tetap inovasi Pelayanan
3. Melakukan Evaluasi terhadap Prosedur operasional Laporan Evaluasi Terhadap SOP Pelayanan (PerkaBPN
tetap Nomor 1 Tahun 2010)
B. E-Office
1. Melakukan Pengukuruan Kinerja berbasis sistem Printscreen Penggunaan Aplikasi SKMPP, Aplikasi
informasi KKP, SIMPEG, Absensi Finger Print, Layanan
Pendaftaran Online, Sentuh ATR/BPN, dll

2. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian berbasis Inovasi-inovasi Aplikasi Terkait Pengukuran Kinerja,


sistem informasi Pelayanan Pertanahan, Operasional Manajemen SDM
disertai penjelasanya
Penataan Tata Laksana (2)

Penataan Tata Laksana Evidence


B. E-Office
3. Melaksanakan pelayanan publik berbasis sistem Printscreen Penggunaan Aplikasi KKP, SIMPEG,
informasi Layanan Pendaftaran Online, Sentuh Tanahku, dll

4. Melakukan monitoring dan dan evaluasi terhadap Laporan Monitoring dan Evaluasi Secara Berkala
pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran
kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian
layanan kepada publik?
C. Keterbukaan Informasi Publik
1. Menerapkan Kebijakan tentang keterbukaan Media Informasi Layanan Publik
informasi publik
2. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
kebijakan keterbukan informasi publik Kebijakan Keterbukan Informasi Publik
Penataan Sistem Manajemen SDM (1)

Penataan Sistem Manajemen SDM Evidence


A. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi
1. Membuat rencana kebutuhan pegawai di unit Peta Jabatan, ABK Pegawai
kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan
kualifikasi pendidikan
2. Melakukan penempatan pegawai hasil rekrutmen SK Penempatan PPNPN/PTT
murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang
telah disusun per jabatan
3. Menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap Laporan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi secara
rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya berkala.

B. Pola Mutasi Internal


1. Menetapkan kebijakan pola mutasi internal Perkaban No. 1 Tahun 2013 tentang Pola Jenjang Karir
2. Menerapkan kebijakan pola mutasi internal SK mutasi JFU/PPNPN, SK usulan Mutasi Pejabat
Struktural
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Laporan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi secara
kebijakan pola rotasi internal berkala
Penataan Sistem Manajemen SDM (2)
Penataan Sistem Manajemen SDM Evidence
C. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi
1. Melakukan upaya pengembangan kompetensi • Daftar Kebutuhan Diklat Per Pegawai
(capacity building/transfer knowledge) • Laporan Analisis Kesenjangan Kompentensi
dengan Standar Kompetensi
2. Memberikan kesempatan/hak bagi pegawai di unit • Usulan Diklat/Workshop/FGD/dll
kerja terkait untuk mengikuti diklat maupun • Daftar Diklat /Workshop/FGD/dll
pengembangan kompetensi lainnya • Laporan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi
Pengembangan Pegawai Secara Berkala Diikuti
Pegawai
D. Penetapan Kinerja Individu
1. Melakukan penilaian kinerja individu yang terkait Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
dengan kinerja organisasi
2. Menyusun kinerja individu yang memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
kesesuaian dengan indikator kinerja individu level
diatasnya
3. Melakukan pengukuran kinerja individu secara Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
periodik
4. Melaksanakan/ mengimplementasikan hasil Rekapitulasi Tukin dan Reward yang pernah diberikan
penilaian kinerja individu mulai dari kepada pagawai
Penataan Sistem Manajemen SDM (3)

Penataan Sistem Manajemen SDM Evidence


E. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
1. Melaksankan/mengimplementasikan Aturan Rekap Pemberian Hukuman Disiplin
disiplin/ kode etik /kode perilaku
F. Sistem Informasi Kepegawaian
1. Memuktahirkan Data informasi kepegawaian secara Data Update Simpeg dan ScreenShoot Perubahan pada
berkala. Aplikasi Simpeg
Penguatan Akuntabilitas (1)
Penguatan Akuntabilitas Evidence
A. Keterlibatan Pimpinan
1. Pimpinan terlibat secara langsung dalam menyusun Daftar Hadir, Undangan, Notulen Rapat Penyusunan
perencanaan Perencanaan (RKA-K/L, Evaluasi Pelaksanaan
Anggaran, dll) yang melibatkan Pimpinan
2. Pimpinan terlibat secara langsung dalam menyusun Daftar Hadir, Undangan, Notulen Rapat Penyusunan
penetapan kinerja Penetapan Kinerja yang melibatkan Pimpinan

3. Pimpinan memantau pencapaian kinerja Laporan Monitoring Pencapaian Kinerja


Penguatan Akuntabilitas (2)
Penguatan Akuntabilitas Evidence
B. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
1. Membuat dokumen perencanaan Renstra Kanwil, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ,
Perjanjian Kinerja (PK), dan Rencana Aksi
2. Dokumen perencanaan yang telah berorientasi hasil Renstra Kanwil, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ,
Perjanjian Kinerja (PK), dan Rencana Aksi
3. Membuat indikator kinerja yang Specific, Laporan Kinerja (Lkj) dan nota dinas penyampaiannya
Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound
(SMART)
4. Menyusun laporan kinerja dan menyampaikan secara Laporan Kinerja (Lkj) dan nota dinas penyampaiannya
tepat waktu
5. Laporan Kinerja yang disusun memberikan informasi Daftar pegawai yang mengikuti Diklat/ Workshop/
tentang kinerja Bimtek/ FGD/ dll terkait Akuntabilitas
6. Meningkatkan kapasitas SDM yang menangangi Daftar pegawai yang mengikuti Diklat/ Workshop/
akuntabilitas kinerja Bimtek/ FGD/ dll terkait Akuntabilitas
Penguatan Pengawasan (1)
Penguatan Pengawasan Evidence
A. Pengendalian Gratifikasi
1. Membuat public campaign tentang pengendalian Media Sosialiasi Tentang Pengendalian Gratifikasi
gratifikasi (Banner, Sticker, Poster, Publikasi di Web/Sosmed)
2. Mengimplementasikan pengendalian gratifikasi • Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi Kepada
Seluruh Pegawai Maupun Masyarakat
• SK Tim UPG dan Laporan Pengendalian
Gratifikasi Secara Berjenjang dan Berkala
(sesuai Permen ATR/KBPN No. 27 Tahun 2016
tentang Pengendalian Gratifikasi Di
Lingkungan Kementerian ATR/BPN)
B. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
1. Membangun lingkungan pengendalian • SK TIM Pengendalian Internal
• Dokumen Lingkungan Pengendalian
(sesuai PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP)
2. Melakukan penilaian risiko atas unit kerja Dokumen Analisa risiko dan kegiatan
pengendalianya
3. Melakukan kegiatan pengendalian untuk Dokumen Analisa risiko dan kegiatan
meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi pengendalianya
Penguatan Pengawasan (2)
Penguatan Pengawasan Evidence
C. Pengaduan Masyarakat
1. Mengimplementasikan kebijakanpengaduan • SK tim penanganan pengaduan masyarakat
masyarakat • Laporan penangan pengaduan secara berkala
• Inovasi terkait penanganan pengaduan masyarakat
2. Melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat • Laporan penangan pengaduan secara berkala
• Rekap penanganan tindak lanjut yang sekurang-
kurangya memuat : jumlah pengaduan, proses
pengaduan, jumlah pengaduan yang
ditindaklanjuti
3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas Laporan Evaluasi Terhadap Penanganan Pengaduan
penanganan pengaduan masyarakat Masyarakat Secara Berkala Beserta Tindak Lanjutnya
4. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan Tindak lanjut dari hasil evaluasi
pengaduan masyarakat
D. Whistle Blowing System (WBS)
1. Menerapkan whistle blowing system Undangan, Notulen dan Daftar Hadir Pelaksanaan
Sosialisasi WBS, SK Tim WBS
2. Melakukan evaluasi atas penerapan whistle blowing Laporan WBS Secara Berkala dan Berjenjang (sesuai
system Perkaban No. 11 Tahun 2014 tentang Penanganan
Laporan Adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi di
Penguatan Pengawasan (3)
Penguatan Pengawasan Evidence
E. Penanganan Benturan Kepentingan
1. Melakukan indentifikasi kepentingan dalam tugas Matriks Pemetaan Titik Rawan Terjadinya Potensi
fungsi utama Benturan Kepentingan
2. Melakukan sosialisasi penanganan benturan • Undangan, Notulen dan Daftar Hadir
kepentingan Pelaksanaan Sosialisasi Benturan Kepentingan
• Instruksi Kepala Kantor Mengenai Benturan
Kepentingan (Larangan Menjadi Calo Bagi
Pegawai, Mediator Jika Ada Kepentingan,dll)
3. Melakukan implementasi penanganan kepentingan • Laporan Penanganan Benturan Kepentingan
Secara Berkala
• Inovasi Terkait Penanganan Benturan
Kepentingan
4. Melakukan evaluasi atas penanganan benturan Laporan Evaluasi dan Monitoring Atas Penanganan
kepentingan Benturan Kepentingan
5. Melakukan tindaklanjut hasil evaluasi penanganan Tindak Lanjut hasil evaluasi
kepentingan
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi

• Unit kerja telah membuat rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya dalam hal rasio dengan
beban kerja dan kualifikasi pendidikan;
• Unit kerja telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya; dan
• Unit kerja telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kebutuhan pegawai di unit
kerjanya.

2. Pola Mutasi Internal

• Unit kerja telah menetapkan kebijakan pola mutasi internal;


• Unit kerja telah menerapkan kebijakan pola mutasi internal; dan
• Unit kerja telah memiliki monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan pola rotasi internal.

3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

• Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity abuilding/transfer knowledge); dan


• Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait untuk mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi lainnya.
• Unit kerja telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhdap rencana kebutuhan pegawai di unit
kerjanya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (1)
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Evidence
A. Standar Pelayanan
1. Melaksanakan kebijakan standar pelayanan PerkaBPN 1 Tahun 2010, Dokumen Standar Pelayanan
dan SOP, Rekap Kegiatan Penyelesaian Pelayanan dari
KKP, Foto-foto Loket Pelayanan Dan Inovasi Terkait
Layanan
2. Membuat maklumat standar pelayanan Foto maklumat pelayanan
3. Melaksanakan SOP sebagai standar pelayanan • Rekap kegiatan penyelesaian pelayanan dari KKP
• Inovasi terkait layanan
4. Melakukan reviu dan perbaikan standar pelayanan Laporan Evaluasi Terhadap SOP (PerkaBPN 1 Tahun
dan SOP 2010)
B. Budaya Pelayanan Prima
1. Melakukan sosialisasi/pelatihan kode etik, Sosialisasi/Pelatihan Kode Etik, Estetika, Capacity
estetika,capacity building dalam penerapan pelayanan Building dalam Penerapan Pelayanan Prima
prima
2. Membuat informasi pelayanan yang mudah diakses Media Informasi Pelayanan Pertanahan
melalui berbagai media (Banner/Poster, Aplikasi Kios K, dll)
3. Membuat sistem reward dan punishment bagi • Pemberian Reward dan Pusnishment Bagi
pelaksanaan layanan dan memberikan kompensasi Pelaksanaan Layananan;
kepada penerima layanan yg tidak sesuai standar • Kompensasi Kepada Penerima Layanan
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
4. Penetapan Kinerja Individu

• Telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi;
• Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level
diatasnya;
• Telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik;
• Hasil penilaian kinerja individu telah diimplementasikan mulai dari penetapan,
implementasi dan pemantauan.

5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai

• Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya
dilakukan, seperti pelaksanaan Aturan disiplin / kode etik / kode perilaku telah
dilaksanakan / diimplementasikan; dan

6. Sistem Informasi Kepegawaian

• Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya
dilakukan, seperti pelaksanaan sistem informasi kepegawaian pada unit kerja telah
dimutakhirkan secara berkala
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (2)

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Evidence


B. Budaya Pelayanan Prima
4. Membuat sarana layanan terpadu/terintegritas Screenshoot aplikasi KKP
5. Melakukan inovasi pelayanan Inovasi terkait pelayanan
C. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan
1. Melakukan survey kepuasan masyarakat secara • Laporan Survei SKM dan Tindak Lanjut Perbaikan
berkala Hasil Survei
• Publikasi Hasil Survei SKM
2. Membuka informasi tentang hasil survei kepuasan Rekap hasil IKM di mesin IKM (diakses di Kantor dan
masyarakat di Website)
3. Melakukan tindak lanjut hasil survey kepuasan Tindak lanjut perbaikan hasil survei
masyarakat
Kertas Kerja Penilaian Pembangunan Zona Integritas
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Inspektorat Jenderal
2018

Berdasarkan Permenpan No 52 Tahun 2014


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
Inspektorat Jenderal

Jenis Jawaban Dalam Lembar Kerja Evaluasi (LKE)


2018

No Pilihan Jawaban Nilai Kata Kunci

1. Ya 1 Ada

Tidak 0 Tidak

2. A 1 Semua/ Seluruh/Berkala/Dilaksanakan +Inovasi

B 0,5 Sebagain Besar/Tidak Berkala/Dilaksanakan

C 0 Belum Ada

3. A 1 Semua/Bulanan/Dilaksanakan Seluruh+Inovasi

B 0.67 Sebagian Besar/Triwulan/Dilaksanakan Seluruh

C 0.33 Sebagian Kecil/Semesteran/Dilaksanakan Sebagian Besar

D 0 Belum Ada/Tahunan/Dilaksanakan Sebagian Kecil


TERIMA KASIH
PENGUATAN AKUTABILITAS
Keterlibatan Pimpinan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

• Unit kerja telah melibatkan pimpinan • Unit kerja telah memiliki dokumen
perencanaan;
secara langsung pada saat • Dokumen perencanaan telah
berorientasi hasil;
penyusunan perencanaan;
• Indikator kinerja telah memiliki
• Unit kerja telah melibatkan secara kriteria Specific, Measurable,
Acheivable, Relevant and Time
langsung pimpinan saat penyusunan bound (SMART);
• Unit kerja telah menyusun laporan
penetapan kinerja; dan kinerja tepat waktu;
• Pimpinan telah memantau • Pelaporan kinerja telah memberikan
informasi tentang kinerja;
pencapaian kinerja secara berkala. • Unit kerja telah berupaya
meningkatkan kapasitas SDM yang
menangangi akuntabilitas kinerja
PENGUATAN PENGAWASAN
1. Pengendalian Gratifikasi

• Unit kerja telah memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi; dan
• Unit kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi

2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)

• Unit kerja telah membangun lingkungan pengendalian;


• Unit kerja telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja;
• Unit kerja telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi; dan
• Unit kerja telah mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPI kepada seluruh pihak terkait.

3. Pengaduan Masyarakat

• Unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat;


• Unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan masyarakat;
• Unit kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat; dan
• Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
PENGUATAN PENGAWASAN
4. Whistle Blowing System

• Unit kerja telah menerapkan Whistle Blowing System;


• Unit kerja telah melakukan evaluasi atas penerapan WBS
• Unit kerja menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan Whistle Blowing System (WBS).

5. Penanganan Benturan Kepentingan

• Unit kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama;
• Unit kerja telah menyosialisasikan penanganan benturan kepentingan;
• Unit kerja telah mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan;
• Unit kerja telah melakukan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan; dan
• Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan.
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

1. Standar Pelayanan
• Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan;
• Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan;
• Unit kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan; dan
• Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.

2. Budaya Pelayanan Prima


• Unit kerja telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya
penerapan budaya pelayanan prima;
• Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media;
• Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar;
• Unit kerja telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi;
• Unit kerja telah melakukan inovasi pelayanan

3. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan


PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1. Standar Pelayanan

• Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan;


• Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan;
• Unit kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan; dan
• Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP.

2. Budaya Pelayanan Prima

• Unit kerja telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya
penerapan budaya pelayanan prima;
• Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media;
• Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian
kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar;
• Unit kerja telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi;
• Unit kerja telah melakukan inovasi pelayanan

3. Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan

• Unit kerja telah melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan;


• Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka; dan
• Unit kerja telah melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat.
HASIL

Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih


dan Bebas KKN
• Nilai persepsi korupsi (survei eksternal)
• Presentase penyelesaian TLHP

Terwujudnya Peningkatan Kualitas


Pelayanan Publik kepada Masyarakat
• Nilai persepsi kualitas pelayanan (survei
eksternal)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
NASIONAL

Jalan H. Agus Salim No.58 Jakarta Pusat


DOKUMENTASI PENDAMPINGAN ZI

Anda mungkin juga menyukai