Anda di halaman 1dari 21

MAKING CHANGE

MAKING HISTORY

ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BIROKRASI BEBAS KORUPSI
DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI

STRATEGI PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI

BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH


30 MARET 2021
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

Miniatur Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di


Indonesia

Indeks Reformasi Birokrasi


Instansi Pemerintah Bertujuan untuk membangun program RB
sehingga mampu mengembangkan budaya
kerja birokrasi yang anti korupsi, berkinerja
tinggi, dan memberikan pelayanan publik
yang berkualitas
UNIT UNIT
A C
Membangun percontohan (Role Model) pada
UNIT UNIT tingkat unit kerja pada Instansi Pemerintah
B D sebagai unit menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani

UNIT PERCONTOHAN
1. Dianggap sebagai unit yang strategis
penting/ dalam melakukan pelayanan
2. publik Mengelola sumber daya yang
3. cukup besar Memiliki tingkat Birokrasi
keberhasilan Reformasi yang cukup
Ilustrasi RB & ZI WBK/WBBM
ZONA INTEGRITAS
REFORMASI BIROKRASI (Menuju WBK/WBBM)
Instansi Pemerintah Unit Kerja Pelayanan
(contoh Instansi Pemerintah
Kementerian/Lembaga/ (contoh: RSUD, PTSP,
Pemerintah Daerah) CAPIL, PUSKESMAS, dsb)

Unsur Pengungkit (8 Area) Unsur Pengungkit (6 Area)


1. Manajemen Perubahan 1. Manajemen Perubahan
2. Tatalaksana
2. Tatalaksana
3. Manajemen SDM
4. Akuntabilitas 3. Manajemen SDM
5. Pengawasan 4. Akuntabilitas
6. Pelayanan Publik
7. Penataan Organisasi 5. Pengawasan
8. Peraturan Perundang- 6. Pelayanan Publik
undangan

Hasil (3 sasaran) Hasil (2 sasaran)


1. Pemerintah yang bersih dan 1. Pemerintah yang bersih
bebas KKN (IPAK, IO) dan
2. Peningkatan Kualitas 2. Peningkatan
bebas KKN (IPAK, TLHP) Kualitas
Pelayanan Publik (IPP) Pelayanan Publik (IPP)
3. Kapasitas dan Akuntabilitas 6
(AKIP, IJ)
Perkembangan Regulasi Pembangunan ZI WBK/WBBM
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 20 Tahun 2012).

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 60 Tahun 2012).

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah ( Pengganti Permenpanrb nomor 52 Tahun
2014).

9
Strateg i Pembang unan ZI Unit Kerja 10
Menuju WBK/WBB
1 M 3 5

MINDSET / PROGRAM YANG MANAJEMEN


CULTURSET MEDIA
& KOMITMEN 2 MENYENTUH
MASYARAKAT 4
Komitmen nyata Menetapkan strategi
pimpinan dan
Membuat inovasi komunikasi untuk
semua karyawan program yang memastikan bahwa
membuat unit kerja
dengan setiap aktivitas dan
melibatkan lebih dekat ke
inovasi perubahan
bawahan dalam KEMUDAHAN, masyarakat
pelaksanaan KECEPATAN, & sehingga MONITORING DAN yang telah dilakukan
program TRANSPARANSI masyarakat EVALUASI diketahui oleh
reformasi PELAYANA merasakan Melakukan masyarakat
birokrasi dan N kehadiran unit
menularkan pemantauan dan
Menyediakan Fasilitas kerja tersebut
semangat dan visi yang lebih baik evaluasi
yang sama dan sistem berkelanjutan untuk
pelayanan yang memastikan bahwa
cepat dan program yang
transparan sedang dijalankan
serta, Semangat tetap di jalurnya dan
Hospitallitty
untuk kepuasan umpan balik
publik perbaikan
BUDAYA MELAYANI

disiplin tidak segan


mengucapkan
maaf atau terima
kasih
merespon
cepat
tulus
menawarkan solusi
senyum

membantu
ramah fokus
mendengar

menghormati
sabar,
mampu
peka dapat
meredam
emosi dipercaya
BUDAYA INTEGRITAS
Perilaku Membangun
Budaya
Kejujuran Komitmen
Perilaku yang Perilaku yang menunjukkan
menunjukkan kebenaran keinginan secara terus menerus
sesuai apa adanya menunjukkan kebenaran
mutu, sifat, dan keadaan yang
menggambarkan kesatuan Konsistensi Etis (Ethical)
yang utuh, sehingga memiliki Perilaku yang Perilaku yang menunjukkan
dan
potensi memancarka menunjukkan kesetiaan kepatuhan terhadap kode etik
kemampuan
kewibawaa dan n terhadap kebenaran dan kode perilaku
n kejujuran.
Bebas dari kepentingan Penuh tanggungjawab
Perilaku yang selalu Perilaku yang selalu
menghindari konflik menunjukkan bekerja dengan
kepentingan dan pengaruh penuh tanggungjawab
politik

Adil Menghormati
Perilaku yang selalu Perilaku yang selalu
memberikan perlakukan memberikan penghormatan
yang sama kepada setiap orang
PEMBANGUNAN
ZONA
INTEGRITAS
Langkah Membangun
Unit Kerja Menuju WBK/WBBM

Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas
1 Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona
2 Integritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator
WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil)

Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah


3 ditetapkan.

Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas


4 capaian pelaksanaan Rencana Aksi Pembangunan.

Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil
5 Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.

Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat
WBK/WBBM, Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai
6 Eksternal untuk dilakukan evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau
tidak sebagai WBK/WBBM
1. SOP Kegiatan Utama
2. E-Office
3. Keterbukaan Informasi Publik
Penataan
Tatalaksana
1. Standar Pelayanan Peningkatan (2) 1. Tim Kerja
2. Budaya Pelayanan Prima 2. Dokumen Pembangunan
Kualitas Manajemen
3. Penilaian Kepuasan Terhadap Zona Integritas
Pelayanan Perubahan 3. Pemantauan dan Evaluasi
Masyarakat
Publik Indikator (1) Pembangunan
(6) 4. Perubahan Pola Pikir Budaya
Area Perubahan Zona Kerja

Integritas
WBK/WBBM
1. Pengendalian Gratifikasi Penataan 1. Perencanaan Kebutuhan
2. Penerapan Sistem Penguatan Pegawai Sesuai Kebutuhan
Sistem
Pengawasan Internal 2. Pola Mutasi Internal
3. Pengaduan Masyarakat
Pengawasan Manajeme 3. Pembangunan Pegawai
(4)
4. Wistle Blowing System n Berbasis Kompetensi
5. Penanganan Benturan
Penguatan
SDM 4. Penetapan Kerja Individu
Kepentingan Akuntabilitas (3) 5. Penegakan Aturan
6. (5) Disiplin/Kode Etik/Kode
LHKPN/LHKASN 1. Keterlibatan Perilaku Pegawai
Pimpinan 6. Sistem Informasi
2. Pengelolaan Kepegawaian
 Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan
di Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM;
 Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Unit Kerja Zona
Penataan Integritas menuju WBK/WBBM;
 Meningkatnya transparansi publik di Unit Kerja Z I menuju
Tatalaksana WBK/WBBM.
1. Meningkatnya kualitas pelayanan Peningkatan (2)
publik (lebih cepat, lebih murah, lebih
aman, dan lebih mudah dijangkau) Kualitas Manajemen  Meningkatnya komitmen seluruh jajaran
pimpinan dan pegawai unit kerja dalam
pada Unit Kerja ZI menuju
WBK/WBBM; Pelayanan Sasaran Perubahan mewujudkan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
2. Meningkatnya standardisasi pelayanan Publik (1)
menjadi berstandart internasional pada
Unit Kerja menuju WBK/WBBM; dan (6) Pembangunan  Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya
kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai

Zona
Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
3. Meningkatnya indeks kepuasan
Menurunnya resiko kegagalan yang
masyarakat terhadap 
disebabkan kemungkinan timbulnya
penyelenggaraan pelayanan pada Unit
Kerja ZI menuju WBK/WBBM. Integritas resistensi terhadap perubahan.

 Meningkatnya kepatuhan terhadap


( 6 WBK/WBBM
area perubahan)
 Meningkatnya ketaatan terhadap
pengelolaan keuangan negara pada pengelolaan SDM aparatur di unit kerja
Unit Kerja Penguata Penataan menuju WBK/WBBM

Sistem  Meningkatnya transparasi dan


 Meningkatnya efektivitas pengelolaan n
Pengawasan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur
keuangan negara pada Unit Kerja
menuju
(4) Manajeme di Unit Kerja menuju WBK/WBBM

Penguatan  Meningkatnya disiplin SDM aparatur di


 Menurunnya tingkat penyalahgunaan n Unit Kerja menuju WBK/WBBM
wewenang pada Unit Kerja Akuntabilitas SDM  Meningkatnya profesionalisme SDM
(5) (3) aparatur di Unit Kerja menuju
 Meningkatnya budaya kinerja WBK/WBBM
Unit Kerja
 Meningkatnya capaian kinerja
Unit Kerja
TRANSPARANSI STANDAR DAN
PROSEDUR
KEJELASAN DAN KEMUDAHAN
PERSYARATAN PELAYANAN

KECUKUPAN PETUGAS LAYANAN


KEMUDAHAN STANDAR
DAN PROSEDUR
KEPASTIAN DAN KESEDERHANAAN
PROSEDUR PELAYANAN
PERSEPSI
DIPENGARUHI PETUGAS LAYANAN
PANDANGAN BERKOMPETEN DAN BERETIKA LEGITIMASI KEKUASAAN
ATAS SIKAP Persepsi Pelayanan Publik DAN
DAN PERILAKU
WAKTU PELAYANAN CEPAT KEWENANGAN

Persepsi Anti Korupsi


DAN
SESUAI STANDAR
KENYAMANAN DAN KEAMANAN
SARANA DAN PRASANA
PERLAKUAN SPESIAL/KHUSUS
KEWAJARAN DAN
KETERJANGKAUAN
SIKAP DAN BIAYA
PERILAKU KEJELASAN MAKLUMAT
DIPENGARUHI PELAYANAN PERBEDAAN LAYANAN
OLEH CARA BERDASAR
PANDANG DAN KESESUAIAN PELAYANAN NEPOTISME
BERFIKIR DENGAN KETENTUAN

PENYELENGGARA LAYANAN
DENGAN KOMITMEN TINGGI KECENDERUNGAN
TINDAKAN
TERDAPAT
MELANGGAR HUKUM
PENANGANAN
PENGADUAN/ MASUKAN

KECENDERUNGAN BENTURAN
KEPENTINGAN 21
Mekanisme Penetapan
Predikat WBK/WBBM

1 2 3

Penilaian Mandiri TPI Pengusulan ke TPN melalui Survei eksternal online


pmpzi.menpan.go.id

4 5 6

Verifikasi Lapangan Panel Penilaian TPN Penetapan Predikat


dan/atau desk
PENGUSULAN
MELALUI PMPZI
Penetapan Unit Kerja Berpredikat WBK dan WBBM

SYARA WBK WBBM


Nilai Total T 75 85
Nilai Minimal Pengungkit 40 48
Bobot nilai minimal per area pengungkit 60% 75%
Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang
Bersih 18,50 18,50
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti Korupsi” 13,5 (survey 3,60)
13,5 (survey 3,60)
minimal
Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP” minimal 5,0 5,0
Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas 18 (survey 3,60)
Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal 16 (survey 3,2)

PERBEDAAN WBK & WBBM


1. Tingkat kematangan implementasi perubahan
2. Tingkat keberlanjutan perubahan
3. Tingkat Kualitas Pelayanan dan kinerja
LEMBAR KERJA EVALUASI
Penilaian Skor WBK WBBM
(min 60 (min 75
%) %)
A Pengungkit 60 40 48
1 Manajemen Perubahan 8 4,8 6
2 Penataan Tata Laksana 7 4,2 5,25
3 Penataan SDM 10 6 7,5
4 Penguatan Akuntabilitas 10 6 7,5
5 Penguatan Pengawasan 15 9 11,25
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 6 7,5
B Hasil 40
1 Pemerintahan Bersih dan Bebas KKN 20 18,5 18,5
2 Kualitas Pelayanan Publik 20 16 18
Total 100 75 85
Catatan Hasil Evaluasi ZI 2020

Belum terlihat pemahaman Belum terlihat terjadinya Keterlibatan pimpinan secara Pemahaman dan Implementasi sistem
yang utuh terhadap subtansi perubahan pola pikir dan aktif dalam Monev Keterlibatan pimpinan pengawasan yang belum
6 area perubahan budaya kerja, hanya pelaksanaan pembangunan dalam implementasi mantap, masih pada sekedar
mengejar ZI masih rendah manajemen kinerja masih public campaign dan belum pada
nilai/penghargaan rendah pembangunan secara sistemik

Inkonsistensi implementasi Pengelolaan terhadap media Inovasi program dan Pelaksanaan survei
pelayanan kepada publik untuk menginformasikan kegiatan pelayanan belum kepuasan masyarakat hanya
menurut kertas kerja pembangunan ZI kepada bisa menjawab isu strategis bersifat formalitas dan
evaluasi internal dengan internal dan stakeholder yang sesuai dengan harapan belum dapat digunakan
kondisi nyata di lapangan ekstenal/masyarakat belum stakeholder untuk meningkatkan kualitas
dilakukan secara efektif pelayanan sesuai harapan
masyarakat 34
Rekomendasi kepada unit kerja
WBK/WBBM yang belum berhasil

Melakukan inovasi
pelayanan yang
sifatnya
Meningkatkan Menyusun peta risiko Membangunan dan
mendekatkan,
pemahaman dan di setiap unit kerja mengimplementasikan
mempermudah dan
komitmen pimpinan dengan sistem pelayanan
mempercepat waktu
serta pegawai pada memperhatikan terintegrasi antar
layanan, serta
unit kerja terhadap potensi terjadinya unit kerja yang ada
hospitality petugas
substansi tiap-tiap penyimpangan dalam suatu
kepada masyarakat
area perubahan integritas kawasan
sesuai core business
unit kerja
Memperbaiki strategi
komunikasi dari
setiap unit kerja Melakukan survey
Meningkatkan
untuk meningkatkan kepuasan
keterlibatan
kedekatan mereka masyarakat secara
pimpinan unit kerja
dengan masyarakat berkala atas kualitas
dalam implementasi
atau pemangku dan integritas
manajemen kinerja
kepentingan dengan pelayanan
cara mengefektifkan
pengelolaan media
35
YANG HARUS DIPERSIAPKAN:

Isian Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas serta


dokumen bukti pendukung TERBARU
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai