MAKING HISTORY
ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BIROKRASI BEBAS KORUPSI
DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI
UNIT PERCONTOHAN
1. Dianggap sebagai unit yang strategis
penting/ dalam melakukan pelayanan
2. publik Mengelola sumber daya yang
3. cukup besar Memiliki tingkat Birokrasi
keberhasilan Reformasi yang cukup
Ilustrasi RB & ZI WBK/WBBM
ZONA INTEGRITAS
REFORMASI BIROKRASI (Menuju WBK/WBBM)
Instansi Pemerintah Unit Kerja Pelayanan
(contoh Instansi Pemerintah
Kementerian/Lembaga/ (contoh: RSUD, PTSP,
Pemerintah Daerah) CAPIL, PUSKESMAS, dsb)
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 20 Tahun 2012).
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 60 Tahun 2012).
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah ( Pengganti Permenpanrb nomor 52 Tahun
2014).
9
Strateg i Pembang unan ZI Unit Kerja 10
Menuju WBK/WBB
1 M 3 5
membantu
ramah fokus
mendengar
menghormati
sabar,
mampu
peka dapat
meredam
emosi dipercaya
BUDAYA INTEGRITAS
Perilaku Membangun
Budaya
Kejujuran Komitmen
Perilaku yang Perilaku yang menunjukkan
menunjukkan kebenaran keinginan secara terus menerus
sesuai apa adanya menunjukkan kebenaran
mutu, sifat, dan keadaan yang
menggambarkan kesatuan Konsistensi Etis (Ethical)
yang utuh, sehingga memiliki Perilaku yang Perilaku yang menunjukkan
dan
potensi memancarka menunjukkan kesetiaan kepatuhan terhadap kode etik
kemampuan
kewibawaa dan n terhadap kebenaran dan kode perilaku
n kejujuran.
Bebas dari kepentingan Penuh tanggungjawab
Perilaku yang selalu Perilaku yang selalu
menghindari konflik menunjukkan bekerja dengan
kepentingan dan pengaruh penuh tanggungjawab
politik
Adil Menghormati
Perilaku yang selalu Perilaku yang selalu
memberikan perlakukan memberikan penghormatan
yang sama kepada setiap orang
PEMBANGUNAN
ZONA
INTEGRITAS
Langkah Membangun
Unit Kerja Menuju WBK/WBBM
Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas
1 Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona
2 Integritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator
WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil)
Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil
5 Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.
Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat
WBK/WBBM, Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai
6 Eksternal untuk dilakukan evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau
tidak sebagai WBK/WBBM
1. SOP Kegiatan Utama
2. E-Office
3. Keterbukaan Informasi Publik
Penataan
Tatalaksana
1. Standar Pelayanan Peningkatan (2) 1. Tim Kerja
2. Budaya Pelayanan Prima 2. Dokumen Pembangunan
Kualitas Manajemen
3. Penilaian Kepuasan Terhadap Zona Integritas
Pelayanan Perubahan 3. Pemantauan dan Evaluasi
Masyarakat
Publik Indikator (1) Pembangunan
(6) 4. Perubahan Pola Pikir Budaya
Area Perubahan Zona Kerja
Integritas
WBK/WBBM
1. Pengendalian Gratifikasi Penataan 1. Perencanaan Kebutuhan
2. Penerapan Sistem Penguatan Pegawai Sesuai Kebutuhan
Sistem
Pengawasan Internal 2. Pola Mutasi Internal
3. Pengaduan Masyarakat
Pengawasan Manajeme 3. Pembangunan Pegawai
(4)
4. Wistle Blowing System n Berbasis Kompetensi
5. Penanganan Benturan
Penguatan
SDM 4. Penetapan Kerja Individu
Kepentingan Akuntabilitas (3) 5. Penegakan Aturan
6. (5) Disiplin/Kode Etik/Kode
LHKPN/LHKASN 1. Keterlibatan Perilaku Pegawai
Pimpinan 6. Sistem Informasi
2. Pengelolaan Kepegawaian
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan
di Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM;
Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Unit Kerja Zona
Penataan Integritas menuju WBK/WBBM;
Meningkatnya transparansi publik di Unit Kerja Z I menuju
Tatalaksana WBK/WBBM.
1. Meningkatnya kualitas pelayanan Peningkatan (2)
publik (lebih cepat, lebih murah, lebih
aman, dan lebih mudah dijangkau) Kualitas Manajemen Meningkatnya komitmen seluruh jajaran
pimpinan dan pegawai unit kerja dalam
pada Unit Kerja ZI menuju
WBK/WBBM; Pelayanan Sasaran Perubahan mewujudkan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
2. Meningkatnya standardisasi pelayanan Publik (1)
menjadi berstandart internasional pada
Unit Kerja menuju WBK/WBBM; dan (6) Pembangunan Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya
kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai
Zona
Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
3. Meningkatnya indeks kepuasan
Menurunnya resiko kegagalan yang
masyarakat terhadap
disebabkan kemungkinan timbulnya
penyelenggaraan pelayanan pada Unit
Kerja ZI menuju WBK/WBBM. Integritas resistensi terhadap perubahan.
PENYELENGGARA LAYANAN
DENGAN KOMITMEN TINGGI KECENDERUNGAN
TINDAKAN
TERDAPAT
MELANGGAR HUKUM
PENANGANAN
PENGADUAN/ MASUKAN
KECENDERUNGAN BENTURAN
KEPENTINGAN 21
Mekanisme Penetapan
Predikat WBK/WBBM
1 2 3
4 5 6
Belum terlihat pemahaman Belum terlihat terjadinya Keterlibatan pimpinan secara Pemahaman dan Implementasi sistem
yang utuh terhadap subtansi perubahan pola pikir dan aktif dalam Monev Keterlibatan pimpinan pengawasan yang belum
6 area perubahan budaya kerja, hanya pelaksanaan pembangunan dalam implementasi mantap, masih pada sekedar
mengejar ZI masih rendah manajemen kinerja masih public campaign dan belum pada
nilai/penghargaan rendah pembangunan secara sistemik
Inkonsistensi implementasi Pengelolaan terhadap media Inovasi program dan Pelaksanaan survei
pelayanan kepada publik untuk menginformasikan kegiatan pelayanan belum kepuasan masyarakat hanya
menurut kertas kerja pembangunan ZI kepada bisa menjawab isu strategis bersifat formalitas dan
evaluasi internal dengan internal dan stakeholder yang sesuai dengan harapan belum dapat digunakan
kondisi nyata di lapangan ekstenal/masyarakat belum stakeholder untuk meningkatkan kualitas
dilakukan secara efektif pelayanan sesuai harapan
masyarakat 34
Rekomendasi kepada unit kerja
WBK/WBBM yang belum berhasil
Melakukan inovasi
pelayanan yang
sifatnya
Meningkatkan Menyusun peta risiko Membangunan dan
mendekatkan,
pemahaman dan di setiap unit kerja mengimplementasikan
mempermudah dan
komitmen pimpinan dengan sistem pelayanan
mempercepat waktu
serta pegawai pada memperhatikan terintegrasi antar
layanan, serta
unit kerja terhadap potensi terjadinya unit kerja yang ada
hospitality petugas
substansi tiap-tiap penyimpangan dalam suatu
kepada masyarakat
area perubahan integritas kawasan
sesuai core business
unit kerja
Memperbaiki strategi
komunikasi dari
setiap unit kerja Melakukan survey
Meningkatkan
untuk meningkatkan kepuasan
keterlibatan
kedekatan mereka masyarakat secara
pimpinan unit kerja
dengan masyarakat berkala atas kualitas
dalam implementasi
atau pemangku dan integritas
manajemen kinerja
kepentingan dengan pelayanan
cara mengefektifkan
pengelolaan media
35
YANG HARUS DIPERSIAPKAN: